Anda di halaman 1dari 3

BAB I

(PENDAHULUAN)
A. Latar Belakang
Abdomen adalah sebuah rongga besar yang dililingkupi oleh otot-otot perut pada
bagian ventral dan lateral, serta adanya kolumna spinalis di sebelah dorsal. Bagian atas
abdomen berbatasan dengan tulang iga atau costae. Cavitas abdomninalis berbatasan
dengan cavitas thorax atau rongga dada melalui otot diafragma dan sebelah bawah
dengan cavitas pelvis atau rongga panggul. Antara cavitas abdominalis dan cavitas pelvis
dibatasi dengan membran serosa yang dikenal dengan sebagai peritoneum parietalis.
Membran ini juga membungkus organ yang ada di abdomen dan menjadi peritoneum
visceralis. Pada vertebrata, di dalam abdomen terdapat berbagai sistem organ, seperti
sebagian besar organ sistem pencernaan, sistem perkemihan. Berikut adalah organ yang
dapat ditemukan di abdomen: komponen dari saluran cerna: lambung (gaster), usus halus,
usus besar (kolon), caecum, umbai cacing atau appendix; Organ pelengkap dai saluran
cerna seperti: hati (hepar), kantung empedu, dan pankreas;Organ saluran kemih seperti:
ginjal, ureter, dan kantung kemih (vesica urinaria); Organ lain seperti limpa (lien).
Istilah trauma abdomen atau gawat abdomen menggambarkan keadaan klinik akibat
kegawatan dirongga abdomen yang biasanya timbul mendadak dengan nyeri sebagian
keluhan utama. Keadaan ini memerlukan penanggulangan segera yang sering beru
tindakan beda, misalnya pada obstruksi, perforasi atau perdarahan, infeksi, obstruksi atau
strangulasi jalan cerna dapat menyebabkan perforasi yang mengakibatkan kontaminasi
rongga perut oleh isi saluran cerna sehingga terjadilah peritonitis.
Evaluasi awal sangat bermanfaat tetapi terkadang cukup sulit karena adanya jejas
yang tidak jelas pada area lain yang terkait. Jejas pada abdomen dapat disebabkan oleh
trauma tumpul atau trauma tajam. Pada trauma tumpul dengan velisitas rendah (misalnya
akibat tinju) biasanya menimbulkan kerusakan satu organ. Sedangkan trauma tumpul
velositas tinggi sering menimbulkan kerusakan organ multipel. Aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari memungkin seseorang untuk terkena injury yang bisa saja merusak
keutuhan integritas kulit, selama ini kita mungkin hanya mengenal luka robek atau luka

sayatan saja namun ternyata di luar itu masih banyak lagi luka/trauma yang dapat terjadi
pada daerah abdomen.
Insiden trauma abdomen meningkat dari tahun ke tahun. Mortalitas biasanya lebih
tinggi pada trauma tumpul abdomen dari pada trauma tusuk. Walaupun tehnik diagnostik
baru sudah banyak dipakai, misalnya Computed Tomografi, namun trauma tumpul
abdomen masih merupakan tantangan bagi ahli klinik. Diagnosa dini diperlukan untuk
pengelolaan

secara

optimal.

Trauma abdomen akan ditemukan pada 25 % penderita multi-trauma, gejala dan tanda
yang ditimbulkannya kadang-kadang lambat sehingga memerlukan tingkat kewaspadaan
yang tinggi untuk dapat menetapkan diagnosis.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum:
Mengetahui lebih lanjut tentang perawatan luka yang dimungkinkan karena trauma, luka
insisi bedah, kerusakan integritas jaringan.
2. Tujuan Khusus:
a. Mengetahui Pengertian Trauma Abdomen.
b. Mengetahui Etiologi Trauma Abdomen.
c. Mengetahui Patofisiologi Trauma Abdomen.
d. Mengetahui Manifestasi Klinis Trauma Abdomen.
e. Mengetahui Penatalaksanaan Trauma Abdomen.
f. Mengetahui Komplikasi Trauma Abdomen.
g. Mengetahui Asuhan Keperawatan Trauma Abdomen.
C. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode deskriptif yaitu dengan
penjabaran masalah-masalah yang ada dan menggunakan studi kepustakaan dari literatur
yang ada, baik di perpustakaan maupun di internet.
D. SISTEMATIKA PENULISAN
Makalah ini terdiri dari lima bab yang disusun dengan sistematika penulisan sebagai
berikut:

BAB I: Pendahuluan, terdiri dari : latar belakang, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB II: Membahas tinjauan teoritis dan asuhan keperawatan yang terdiri dari: pengertian
Trauma Abdomen, penyebab Trauma Abdomen, patofisiologi Trauma Abdomen,
manifestasi klinis Trauma Abdomen, penatalaksanaan Trauma Abdomen, pengkajian,
diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan pada pasien dengan Trauma Abdomen.
BAB III: Terdiri dari kesimpulan dan saran.

BAB II
(PEMBAHASAN)
A. Definisi
Trauma abdomen adalah cedera pada abdomen, dapat berupa trauma tumpul dan
tembus serta trauma yang disengaja atau tidak disengaja, (Smeltzer, 2001).
Trauma perut merupakan luka pada isi rongga perut dapat terjadi dengan atau tanpa
tembusnya dinding perut dimana pada penanganan/penatalaksanaan lebih bersifat
kedaruratan dapat pula dilakukan tindakan laparatomi, (FKUI, 1995).

Anda mungkin juga menyukai