Anda di halaman 1dari 3

Kesetimbangan Benda Terapung

Dalam kesetimbangan benda terapung maka kita akan mengacu pada Prinsip Hukum
Archimedes :
Benda yang terapung atau terendam dalam zat cair akan mengalami gaya apung sebesar
berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut
Sebuah benda dikatakan stabil apabila benda

tersebut

kembali

keposisi

kesetimbangannya semula apabila benda tersebut diusik ( meskipun sedikit). Untuk benda
terapung, masalah kestabilan lebih rumit karena jika benda berotasi lokasi pusat apungnya
bisa berubah. Jika hanya sebagian benda yang tercelup kedalam zat cair. Dalam hal ini berat
benda lebih kesil daripada gaya keatas dari zat cair. Atau dengan kata lain supaya benda
mengapung maka massa jenis benda harus lebih kecil daripada massa jenis zat cair. Suatu
benda terapung dalam keseimbangan stabil apabila pusat beratnya berada dibawah pusat berat
apungnya. Namun, benda terapung dalam kondisi tertentu dapat pula dalam keseimbangan
stabil meski pusat beratnya berada diatas pusat apung.
Ada 3 syarat dari keseimbangan benda padat:
1. Seimbang dan stabil:
Sedikit perubahan dari keadaan seimbang ini akan menyebabkan momen
pengembalian posisi bekerja dan mengembalikan ke keadaan semula.
2. Seimbang tapi tidak stabil:
sedikit perubahan dari kedudukan seimbang ini akan menimbulkan momen guling
dan tidak akankembali ke kedudukan semula.
3. Seimbang dan netral:
Benda akan tetap berada dalam keadaan seperti semula,meskipun kedudukannya
diubah.
Penerapan Kesetimbangan Benda Terapung
Hidrometer adalah alat untuk mengukur berat jenis zat cair.Hidrometer bekerja atas
dasar prinsip Archimedes. Alat ini terbuat dari tabungkaca yang dirancang sedemikian rupa
sehingga bila dicelupkan dalam zat cair akan berdiri tegak. Pada waktu hydrometer
dicelupkan ke dalam air, berathydrometer (WH) sama dengan gaya ke atas yang dialaminya.
Wh = .V.g
Kapal , kapal yang terapung di samudra luas mengambil tempat di dalamair seberat
kapal dan isinya. Sehingga kapal mendapat gaya ke atas dari dalamair cukup besar. Zat cair
yang mempunyai massa jenis lebih besar akanmemberikan gaya ke atas lebih besar.

Perhatikanlah apabila kapal berlayar disungai, ia akan mempunyai bagian yang tercelup atau
terbenam lebih dalam jika dibandingkan apabila kapal berlayar di lautan.
Kapal selam memiliki tangki pengapung, bila tangki kosong kapal akanterapung di
atas permukaan air. Supaya kapal dapat menyelam ia harusmengisi tangkinya dengan air,
makin banyak tangki terisi air kapal akanmenyelam semakin dalam. Jika kapal akan kembali
ke permukaan air, air dalam tangki harus dipompakan ke luar yaitu dengan cara
memompakan udara ke dalam tangki.
Menurut Archimedes, besar gaya apung pada suatu benda, sangat dipengaruhi oleh
volume benda yang tercelup kedalam air. Semakin besar volume benda yang tercelup
semakin besar gaya apungnya. Suatu kapal besar dapat mengapung karena gaya apungnya
sangat besar (ini disebabkan karena ukuran kapal yang besar sehingga volume kapal yang
tercelup sangat besar). Disamping itu gaya apung juga dipengaruhi oleh kerapatan (densitas
atau massa jenis) dari cairan. Semakin besar massa jenis cairan semakin besar gaya
apungnya. Kita mengetahui bahwa apabila massa jenis suatu benda lebih kecil dari
massa jenis fluida cair, maka benda akan terapung. Sebaliknya jika masa jenis suatu benda
lebih besar dari masa jenis fluida cair maka benda tersebut akan tenggelam. Jika kita
meninjau sebuah kapal laut yang sebagian besar terbuat dari logam, Massa jenis besi dan baja
=7800 kg/m3 sedangkan masa jenis air = 1000 kg/m3. Tampak bahwa kerapatan besi dan
baja lebih besar dari kerapatan air.
Namun kapal

tidak tenggelam dan dapat terapung. Karena di dalam konstruksi

sebuah kapal, khususnya yang tercelup di dalam air dibuat berongga. Dengan demikian jika
dibandingkandengan kerapatan air, sebenarnya kerapatan total konstruksi kapal jauh lebih
kecil. Jadi sebagian besar ruang di konstruksi kapal yang tercelup dalam air diisi oleh udara.
Dengan demikian kapal memiliki cadangan gaya apung yang lebih disamping ruangan
yang demikian luas beserta rongga berisi udara yang menjadikanvolume kapal laut menjadi
sedemikian besar dan mengakibatkan massa jenisnya menjadi lebih kecil.
Suatu benda terapung dalam keseimbangan stabil apabila pusat beratnya (G) berada di bawah
pusat apung. Benda terapung dengan kondisi tertentu dapat pula dalam keseimbangan
stabilmeskipun pusat beratnya berada diatas pusat apung. Kondisi stabilitas benda terapung
dapatdiketahui berdasar tinggi metasentrum,yang dapat dihitung dengan rumus.
Rumus tinggi metasentrum :
GM = BM BG
BG = OG - OB

BM = I0 / V

Keterangan :
GM

: Tinggi metasentrum

I0

: Momen inersia tampang benda yang terpotong permukaan zat cair

: Volume zat cair yang di pindahkan benda

BG

: Jarak antara pusat berat dan pusat apung

OG

: Jarak antara pusat berat dan dasar

OB

: Jarak antara pusat apung dan dasar

Hukum Archimedes
Benda yang tercelup ke dalam fluida mengalami gaya ke atas seberat
fluida yang dipindahkan

Anda mungkin juga menyukai