Anda di halaman 1dari 12

BAB 7

Otonomi
Daerah

Pembahasan
Arti otonomi daerah
Arti penting otonomi daerah desentralisasi
Visi otonomi daerah
Model desentralisasi
sejarah otonomi daerah di Indonesia
Prinsip-prinsip otonomi daerah dalam UU No. 22
tahun 1999
Otonomi Daerah dan Demokratisasi

Arti Otonomi Daerah


Kemandirian suatu daerah dalam kaitan
perbuatan dan pengambilan keputusan
mengenai kepentingan daerahnya sendiri.

Arti Penting Otonomi Daerah


Desentralisasi
Sebagai sarana pendidikan politik
2)Pemerintah daerah sebagai persiapan untuk karir
politik lanjutan
3)stabilitas Politik
4)Kesetaraan politik
5)Akuntabilitas publik
6)Untuk terciptanya efesiensi efektivitas
penyelenggaraan pemerintah
1)

Visi Otonomi Daerah


Politik, harus dipahami sebagai proses untuk membuka
ruang bagi lahirnya kepala pemerintahan daerah yang
dipilih secara demokratis, memungkinkan berlangsungnya
pemerintah yang responsif.
2.ekonomi, terbuka peluang bagi pemerintah daerah
mengembangkan kebijakan regional dan lokal untuk
mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi di
daerahnya.
3.Sosial, menciptakan kemampuan masyarakat untuk
merespon dinamika kehidupan di sekitarnya.
1.

Model Desentralisasi
Dekonsentrasi

Delegasi

Desentralisasi

Devolusi

Privatisasi

Sejarah Otonomi Daerah


UU No. 22 tahun 1948
2.UU No. 1 tahun 1957
3.UU No.18 tahun 1965
4.UU No. 5 tahun 1974
5.UU no. 22 tahun 1999
6.UU no. 25 tahun 1999
7.UU No. 1 tahun 1945
1.

Prinsip-Prinsip Otonomi Daerah


dalam UU No. 22 Tahun 1999
Demokrasi, keadilan, pemerataan, potensi dan
keanekaragaman daerah.
2.Otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab.
3.Otonomi daerah yang luas dan uth diletakkan pada
daerah kabupaten dan daerah kota.
4.Sesuai dengan konstitusi negara.
5.Kemandirian daerah otonom.
6.Meningkatkan peranan dan fungsi sebagai badan
legislatif daerah.
7.Asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah propinsi
sebagai wilayah administrasi.
8.Asas tugas pembaruan.
1.

Pembagian Kekuasaan Antara Pusat dan


Daerah dalam UU No. 22 Tahun 1999
Kewenangan pemerintah pusat:
Hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter,
agama, dan berbagai jenis urusan yang memang lebih efisien ditangani
secara sentral oleh pemerintah pusat, seperti kebijakan makro ekonomi,
standarisasi nasional, administrasi pemerintah, BUMN, dan
pengembangan sumber daya manusia.

Kewenangan Propinsi:
Kewenangan bersifat lintas kabupaten dan kota.
2.Kewenangan pemerintahan lainnya, seperti
perencanaan dan pengendalian pembangunan
regional secara makro.
3.Kewenangan kelautan.
4.Kewenangan yang tidak atau belum dapat
ditangani daerah kabupaten dan kota.
1.

Kwenangan pemerintah kabupaten dan kota:


pertanian
2.pertanahan
3.pendidikan dan kebudayaan
4.tenaga kerja
5.kesehatan lingkungan hidup
6.pekerjaan umum
7.perhubungan
8.perdagangan dan industri
9.penanaman modal
10.koperasi
1.

Otonomi Daerah dan Demokratisasi


KAITANNYA
Memberikan otonomi daerah tidak saja berarti melaksanakan
demokrasi, tetapi mendorong berkembangnya auto-aktiviteit.
Auto-aktiviteit artinya bertindak sendiri, melaksanakan sendiri apa
yang dianggap penting bagi lingkungan sendiri. Dengan
berkembangnya auto-aktiviteit tercapailah apa yang dimaksud
dengan demokrasi, y.i. pemerintah yang dilaksanakan oleh
rakyat, untuk rakyat. Rakyat tidak saja menentukan nasibnya
sendiri, melainkan juga dan terutama memperbaiki nasibnya
sendiri.

Anda mungkin juga menyukai