Oleh :
Thinagarayan Brabu
Fitri Amalia
Karolin Trisnawelda
Preseptor : dr. Defrin, Sp.OG (K)
BAB I
Pendahuluan
1. Definisi
Perdarahan
post
partum
adalah
perdarahan lebih dari 500 cc yang
terjadi setelah bayi lahir pervaginam
atau lebih dari 1.000 mL setelah
persalinan abdominal
2. Etiologi
Penyebab terjadinya perdarahan post
partum antara lain:
1.
2.
3.
4.
Atonia uteri
Luka jalan lahir
Retensio plasenta
Gangguan pembekuan darah
3. Insidensi
-
Atonia uteri
50 60 %
Sisa plasenta
23 24 %
Retensio plasenta 16 17 %
Laserasi jalan lahir 4 5 %
Kelainan darah 0,5 0,8 %
4. Penilaian Klinik
Volume
Tekanan
Darah Gejala
dan
Kehilangan
Derajat Syok
(sistolik)
Tanda
Darah
Palpitasi,
500-1.000 mL
Normal
takikardia,
Terkompensasi
(10-15%)
pusing
Lemah,
1000-1500
Penurunan ringan
takikardia,
Ringan
Gelisah, pucat,
sedang
mL (25-35%)
(70-80
Sedang
oliguria
mm Hg)
Penyulit
Diagnosis
Kerja
Atonia uteri
tidak Syok
dan Bekuan
lembek.
darah
pada
serviks
posisi
telentang
akan
menghambat
Darah
mengalir
segar Pucat
segera Lemah
Menggigil
Uterus
berkontraksi
dan
keras
Plasenta lengkap
Robekan
lahir
jalan
Plasenta
lahir
belum Tali
setelah
menit
30 putus
pusat Retensio
akibat plasenta
traksi
Inversio
uteri
Plasenta
sebagian
atau Uterus
Retensi
selaput berkontraksi
tidak lengkap
tetapi
tinggi
tidak
berkurang
plasenta
sisa
Inversio uteri
Pucat
plasenta
belum lahir)
dan
Endometritis
atau
bawah
fragmen
dan
pada
uterus
plasenta
Perdarahan
(terinfeksi
sekunder
atau tidak)
sisa
V. Kriteria Diagnosis
- Pemeriksaan fisik:
Pucat,
dapat disertai tanda-tanda syok,
tekanan darah rendah, denyut nadi
cepat, kecil, ekstremitas dingin serta
tampak darah keluar melalui vagina
terus menerus
- Pemeriksaan obstetri:
Mungkin kontraksi usus lembek,
uterus membesar bila ada atonia
uteri.
Bila kontraksi uterus baik,
perdarahan mungkin karena luka
jalan lahir
-Pemeriksaan ginekologi:
Dilakukan dalam keadaan baik atau
telah diperbaiki, dapat diketahui
kontraksi uterus, luka jalan lahir dan
retensi sisa plasenta
VI.Faktor Resiko
VII.Pemeriksaan
Penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium
Hb, golongan darah, faktor pembekuan
b. Pemeriksaan radiologi
USG
VIII.Penatalaksanaan
Resusitasi cairan
Transfusi Darah
dan Oksitosin
Ergometrin
Cara
Dosis
atau
Misoprostol
IV Oral atau rektal
cara
pemberian
fisiologis
awal
dengantetesan
cepat
Dosis
IM: 10 U
IV: 20 U dalam 1 Ulangi 0,2 mg IM 400 mg 2-4 jam
lanjutan
dosis
Dosis
maksima dari
l per
larutan
hari
fisiologis
Kontrain Pemberian
dikasi
L (5 dosis)
IV
mg atau 3
dosis
Preeklampsi Nyeri
secara a,
vitium kontraksi
IX.Penyulit
- Syok ireversibel
- DIC
- Amenorea sekunder
X.Pencegahan
- Pemberian uterotonik (dianjurkan
oksitosin) segera setelah bayi
dilahirkan.
- Penjepitan dan pemotongan tali
pusat dengan cepat dan tepat
- Penarikan tali pusat yang lembut
dengan traksi balik uterus ketika
uterus berkontraksi dengan baik
ATONIA UTERI
Atonia
uteri
adalah
kegagalan
serabut-serabut otot miometrium
uterus
untuk
berkontraksi
dan
memendek
Etiologi :
Overdistensi uterus
Lemahnya kontraksi miometrium
plasenta letak rendah,
toksin bakteri (korioamnionitis,
endomiometritis, septikemia),
hipoksia
Penatalaksanaan :
RETENSIO PLASENTA
Retensio
plasenta
adalah
tertahannya atau belum lahirnya
plasenta hingga atau lebih dari 30
menit setelah bayi lahir
II.Klasifikasi
Retensio plasenta terdiri dari
beberapa jenis, antara lain:
-Plasenta
-Plasenta
-Plasenta
-Plasenta
-Plasenta
adhesiva.
akreta
inkreta
perkreta
inkarserata
Separasi
/ Plasenta
Plasenta
Gejala
akreta parsial
inkarserata
akreta
Konsistensi
Kenyal
Keras
Cukup
uterus
Tinggi
Sepusat
fundus
Bentuk
Diskoid
pusat
Agak globuler
Diskoid
uterus
Perdarahan
Sedang-banyak
Sedang
Sedikit/tidak ada
Tali pusat
Tidak terjulur
Ostium uteri
Terbuka
Konstriksi
Terbuka
Separasi
Lepas sebagian
Sudah lepas
Melekat
Jarang
seluruhnya
Jarang sekali
plasenta
Syok
Sering
jari
bawah Sepusat
II.Faktor Resiko
-
Makrosomia
Malpresentasi
Partus presipitatus
Distosia bahu
Penatalaksanaan
KELAINAN DARAH
Etiologi
1. post partum awal kontraksi
uterus
2. Trombositopenia ITP, sindroma
HELLP sekunder, solusio plasenta,
DIC atau sepsis
Penatalaksanaan
Penanganan DIC Restorasi dan
penanganan volume sirkulasi dan
penggantian produk darah bersifat sangat
esensial
Plasma segar yang dibekukan adalah
sumber faktor-faktor pembekuan V, VII,
IX, X dan fibrinogen yang paling baik
Kriopresipitat, suatu sumber faktor-faktor
pembekuan VIII, XII dan fibrinogen