Oleh:
Yuda Galang Priyanto
NIM A1L012041
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cabai (Capsicum annum L.) merupakan komoditas penting (Barus, 2006).
Cabai tidak hanya digunakan untuk konsumsi rumah tangga, tetapi juga
digunakan dalam industri makanan, dan obat (Rukmana dan Yuniarsih, 2005).
Statistik menunjukan bahwa konsumsi cabai dari tahun 2007-2011 terus
mengalami peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,47 %/tahun
(Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2012). Produksi cabai tahun 2011
baru mencapai 888.852 ton (Badan Pusat Statistik, 2013), sedangkan kebutuhan
mencapai 1.644.000 ton (Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2012).
Produktivitas cabai nasional masih sangat rendah. Menurut Badan Pusat
Statistik (2013), produktivitas cabai nasional baru mencapai 7,93 ton/ha, padahal
potensi hasil bisa mencapai 40 ton/ha (Agustin et al., 2010). Peningkatan
kebutuhan akan komoditas buah cabai semakin terjadi seiring dengan
pertumbuhan
industri
makanan,
obat
obatan
dan
kosmetika
yang
B.
C. Manfaat
1. Praktik Kerja Lapangan dapat dijadikan sarana menambah pengalaman kerja
yang tidak diperoleh dalam kegiatan perkuliahan.
2. Praktik Kerja Lapangan dapat dijadikan sarana memperoleh ilmu pengetahuan
mengenai organisasi perusahaan.
3. Praktik Kerja Lapangan dapat dijadikan sumber informasi untuk penelitian.
D. Pengambilan Data
Praktik Kerja Lapangan dilakukan untuk memperoleh data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil observasi, pengamatan, praktik
langsung, dan wawancara dengan staff dan pekerja setempat. Data sekunder
diperoleh dari informasi berupa catatan, buku, dokumen dan pustaka lain yang
berhubungan dengan teknik budidaya produksi benih cabai.
2
3
4
5
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, W., S. Ilyas, S.W. Budi, I. Anas, dan F.C. Suwarno. 2010. Inokulasi
Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA) dan Pemupukan P untuk Meningkatkan
Hasil dan Mutu Benih Cabai (Capsicum annuum L.). J. Agron Indonesia 38:
218-224.
Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Cabai Besar, Cabai Rawit, dan Bawang
Merah Tahun 2012. Badan Pusat Statistik, Jakarta.
Barus, W.A. 2006. Pertumbuhan dan Produksi Cabai (Capsicum annum L.)
Dengan Penggunaan Mulsa dan Pemupukan PK. Jurnal penelitian bidang
pertanian 4: 41-44.
BPS. 1996. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-buahan 1995. Biro Pusat
Statistik, Jakarta.
FAO. 1995. Yearbook: Production 1995. Food and Agriculture Organization
(FAO) of The United Nations, Rome.
Kusandriani, Yenni dan Agus Muharam. 2005. Produksi Benih Cabai. Balai
Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang, Bandung.
Marliah, A., M. Nasution, dan Armin. Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas
Cabai Merah pada Media Tumbuh yang Berbeda. J. Floratek 6: 84-91.
Nawangsih, A.A., H.P. Imdad dan A. Wahyudi. 1994. Cabai Hot Beauty. Penebar
Swadaya, Jakarta
Raka, I Gusti Ngurah, dkk. 2012. Pengaruh Dry Heat Treatment Terhadap Daya
Simpan Benih Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.). J. Agric. Sci. And
Biotechnol. 1: 45 51.
Rukmana, R. dan Y. Yuniarsih. 2005. Teknologi Tepat Guna Cabai Merah,
Penanganan Pasca Panen. Kanisius, Yoryakarta. 41 hlm.
Siregar, E.B.M. dan E.H. Khardinata. 2005. Rekayasa genetika tanaman cabai
(Capsicum annum L.) tahan virus mosaik ketimun (CMV). Jurnal
Komunikasi Penelitian 17: 30-36.