PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena
susu.
Bendungan
air
susu
adalah
terjadinya
ibu
bengkak,
menurut
keras,
Prawirohardjo,
panas
dan
(2005)
nyeri.
adalah
Penanganan
terapi
simptomatis
untuk
sakitnya
(analgetika),
sehingga
sumbatan
hilang.
Kalau
perlu
berikan
dapat
berkembang
menjadi
bendungan.
Pada
bendungan,
dan
keras.,tidak
terlihat
penuh terasa
mengkilap.
ASI
bayi
sulit
menghisap
ASI
sampai
Tujuan
Tujuan Umum
Melakukan pengkajian
Membuat analisa data dan diagnosa masalah
Mengantisipasi diagnosa dan masalah potensial
Mengidentifikasi kebutuhan segera
Menyusun rencana Asuhan Kebidanan sesuai
dengan diagnose/
masalah
6)
Memberikan Asuhan Kebidanan sesuai rencana
7)
Mengevaluasi pelaksanaan Asuhan Kebidanan.
1.3
Manfaat
a. penulis
menambah pengetahuan dan memberikan pengalaman
nyata yang
bendungan asi
b. institusi pendidikan
menambah referensi dalam bidang pendidikan sehingga
dapat menyiapkan
calon bidan yang
berkompeten
khususnya
dalam
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1
2.1.1 Defenisi
Masa nifas (puerperium) adalah masa dari kelahiran
plasenta dan selaput janin hingga kembalinya traktus reproduksi
wanita pada kondisi tidak hamil. (Helen varney, 2007 : 958).
Nifas adalah masa partus selesai dan berakhir setelah kira
kira 6 minggu. Akan tetapi seluruh alat genetalia baru pulih
kembali seperti sebelum hamil dalam waktu 3 bulan. (hanifa
wiknojosastro, 2006 : 237).
2.1.2 Klasifikasi Nifas
Nifas dapat dibagi kedalam 3 periode :
a) Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah
diperbolehkan berdiri dan berjalan jalan.
b) Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat
alat genetalia yang lamanya 6 8 minggu.
Terutama
bila
selama
hamil
atau
waktu
banyak
wanita
mengalami
c. Nadi
Denyut nadi
yang
meningkat selama
persalinan
akhir,
menunjukkan
adanya
infeksi
atau
hemoragi
pascapartum.
d. Pernafasan
Fungsi pernafasan kembali pada rentang normal wanita
selama jam pertama pascapartum. Nafas pendek, cepat atau
perubahan lain memerlukan evaluasi adanya kondisi kondisi
seperti kelebihan cairan, eksaserbasi asma dan embolus paru.
(Helen vaney , 2007 : 961)
2. Perubahan Sistem Reproduksi
a) Involusi Uterus
Involusi uterus atau pengerutan uterus merupakan suatu
proses dimana uterus kembali ke kondisi sebelum hamil dengan
bobot hanya 30 gram. Involusi uteri dapat juga dikatakan
sebagai proses kembalinya uterus pada keadaan semula atau
keadaan
sebelum
pengreorganisasian
hamil.
dan
Involusi
pengguguran
uterus
desidua
meliputi
serta
dengan
2007 : 959).
Tabel TFU dan berat uterus menurut masa involusi
Involusi
Bayi lahir
1 minggu
TFU
Berat Uterus
Setinggi pusat, 2 JbPst* 1000 gram
Pertengahan
pusat 750 gram
2 minggu
simfisis
Tidak teraba di atas 500 gram
6 minggu
8 minggu
simfisis
Normal
50 gram
Normal tapi sebelum 30 gram
hamil
otot
uterus
akan
terjepit..
Proses
ini
akan
menghentikan
desidua parientalis
endometrium.
Regenerasi
endometrium
antara
darah
biasanya
berwarna
yang
merah
dinamakan
muda
atau
lochia,
putih
yang
pucat.
Loc
hea
sangu
sero
ilenta
sa
mer
Loche
Loc
hea
rubra
alba
ah
jam
merah bu
wa
Mera
puti
kecokl
lalu
atan
men
rna h
h
jadi
kuni
wa
ng
2 3 3 7 7 Set
ktu hari
hari
14
elah
14
hari
pp
pp
hari
pp
pp
sisa
selap
cair
ut
an
ketub
seru
an,
Sisa
m,
leuk
darah
jarin
osit
dan
gan
dan
jaring
desi
sel-
an
dua,
sel
desid
leuk
desi
ua
osit
dua
sel
desid
Be
risi
ua,
verni
ks
caseo
sa,
dan
lanug
eritr
o dan
osit
meko
nium
10
tonjolan
jaringan
yang
kecil,
yang
dalam
proses
11
Glikosuria
ginjal
diinduksikan
oleh
kehamilan
menghilang.
2. Laktosuria positif pada ibu meyusui merupakan hal yang
normal.
3. BUN (blood urea nitrogen), yang meningkat selama
pasca partum, merupakan akibat otolisis uterus yang
berinvolusi.
4. Pemecahan kelebihan protein di dalam sel otot uterus
juga menyebabkan proteinuria ringan (+1) selama satu
sampai dua hari setelah wanita melahirkan. Hal ini terjadi
pada sekitar 50% wanita.
5.
Asetonuria
mengalami
bisa
terjadi
komplikasi
pada
persalinan
wanita
atau
yang
tidak
setelah
suatu
12
urine
residual
kecuali
jika
dilakukan
asuhan
untuk
13
berlebih
pada
kandung
kemih
dalam
mengalami
14
analgesia
dan
anastesia
bisa
memperlambat
setelah
tonus
usus
kembali
normal.
Kebiasaan
15
memiliki
tingkat
16
diastasis
sehingga
terjadi
pengkajian
keadaan
umum,
aktivitas,
paritas,
jarak
menciut kembali
ligamentum
rotundum
seperti
sediakala. Tidak
menjadi
kendor
yang
ligament,
fasia,
jaringan
penunjang
alat
genetalia
dan
kadar
volume
sel
17
darah
merah.
Kadar
ini
2.2.1 defenisi
Bendungan air susu adalah terjadinya pembengkakan pada
payudara karena peningkatan aliran vena dan limfe sehingga
menyebabkan bendungan asi dan rasa nyeri disertai kenaikan
suhu badan .(prawirohardjo,2005:700).
Pada hari-hari pertama ,payudara sering terasa penuh dan
nyeri disebabkan bertambahnya aliran darah ke payudara
bersamaan dengan asi mulai di produksi didalam jumlah banyak
(ambarwati,2008)
Bendungan air susu ibu adalah keadaan payudara yang
odema,sakit,putting susu kencang ,kulit mengkilat walaupun
tidak merah dan bila diperiksa asi tidak keluar,badan bias
demam dalam 24 jam (retna,2008)
2.2.2 Faktor Penyebab Bendungan ASI
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan bendungan ASI,
yaitu:
1. Pengosongan mamae yang tidak sempurna
18
19
20
2.2.5
Penatalaksanaan
arah
puting
susu
dan
lebih berhati-
dengan
penuh
semangat
menghabiskan
air
hangat
pada
isi
sudah
payudara
dibasahi
yang
sakit
susudan
secara perlahan-
21
setiap 4 jam.
Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi
hasilnya.
2. Jika ibu tidak menyusui:
- gunakan bra yang menopang
- Kompres dingin pada payudara untuk mengurangi
-
ayudara.
Lakukan evaluasi setelah 3 hari untuk mengevaluasi
hasilnya.
dan
kompres
kosongkan
payudara,
sebelum
menyusui
2-3
hari
untuk
sementara
22
waktu
mengurangi
23
BAB III
TINJAUAN KASUS
A.Tinjauan Kasus
Tempat :RB Madinah Tembung Pasar III
Tanggal : 22 Afril 2015
Pukul
:14.00 wib
I.
PENGKAJIAN
A.
Identitas
Nama Istri
Ny. W
Nama
Suami : Tn. P
Umur
: 25 tahun
Umur
28 tahun
Suku/Bangsa
Batak/Indo
Suku/Bangsa : Jawa/Indo
24
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidukan
SMA
Pekerjaan
IRT
Pekerjaan
Alamat
1.
: Wiraswasta
Keluhan utama
a.
Riwayat menstruasi
1)
Menarche
: 14 tahun
2)
Siklus
: 28 hari
3)
Lama
: 7 hari
4)
5)
Sifat darah
: encer,sedikit menggumpal
25
6)
Banyaknya
7)
HPHT
:15 -04-2014
8)
TTP
: 22-01-2015
9)
G.P.A
b.
Riwayat perkawinan
: G 1 P1 A 0
-Ibu mengatakan :
a) Status Perkawinan
b) Kawin Umur
c)
Riwayat KB
Ibu
mengatakan
dia
belum
pernah
menggunakan
alat
kontrasepsi.
d)
Tahu
Temp
Usia
Jenis Penolo
at
kehamil
part
part
partu
an
us
us
26
Kelainan
Anak
ke
ng
t
h
Prt
Nf
ml
JK
-A
-M
I-
-L
-I
-N
-I
e) Riwayat imunisasi
Imunisasi TT1 dilakukan pada saat usia kehamilan 20 minggu dan
TT2 pada usia kehamilan 24 minggu, ibu tidak mengalami
penyulit dalam kehamilannya.
f) Bayi
Jenis kelamin perempuan , berat badan 3200 gram, panjang
badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 33 cm,LILA 12
cm, jam partus 12.00wib, 6 Januari 2014.
DATA OBJEKTIF
B.
Pemeriksaan umum
1.
Keadaan umum
: Baik
2.
Keadaan emosional
: Cemas
3.
Kesadaran
: Composmentis
4.
TB
: 156 cm
27
5.
BB
6.
LILA
7.
Tanda-tanda vital
TD
: 120/80 mmHg
RR
C.
: 58 kg , sebelum hamil : 43 kg
: 25 cm
:
HR
: 18x/mnt
: 70x/mnt
: 37,8 C
Pemeriksaan fisik
Inspeksi
1.
Kepala
a.
Rambut
Kebersihan
Warna
: Hitam
Kekuatan
b.
Mata
: Tidak ikterik
c.Hidung
: Bersih
d.Telinga
28
: Normal
Lidah
: Bersih
Gigi
: ada caries
Gusi
2.Leher
Kelenjar Thyroid
Kelenjar Limfe
3.
Dada
a.
Payudara
1)
Pembesaran
2)
Putting susu
: Mendatar
3)
Pengeluaran ASI
: Tidak Ada
4)
Simetris
: Ya
5)
Benjolan
: ada
6)
Rasa nyeri
: ada
7)
Hyperpigmentasi
: Ada
: Ada
29
b.
Abdomen
:tidak
ada
bekas
operasi,
Ekstermitas atas
pergerakan baik,
tidak ada oedema, keadaan bersih.
d.
Ekstermitas bawah
pergerakan baik,
tidak ada cacat, tidak ada varises,
lengkap kanan kiri, reflek patella baik.
e.
Genetalia
Rectum
Perineum
k ada pembengka
kan pada vulva, anus normal
II. INTERPRETASI DATA
Tanggal: 22 Afril 2015
A. Diagnosa
30
b) Mammae
1. Pembengkakan
:ada
2. Simetris
:ya
3. Areola
:coklat kehitaman
4. Puting susu :mendatar
5. Kolostrum
:tidak ada
6. Nyeri tekan :ya
7. Kemerahan :tidak
b. masalah
-ibu merasa cemas
data dasar :
-ibu mengatakan cemas dan takut sehubungan
dengan keadaanya
c. kebutuhan
1. memberi support mental kepada ibu
2. memberikan konseling tentang perawatan payudara
III. DIAGNOSA POTENSIAL
Mastitis
31
V.
PERENCANAAN
sebelum
disususkan
7. anjurkan ibu memakai bh yang menopang payudara dan
tidak terlalu ketat
8. berikan antalgin 500mgper oral 3x1
9. lakukan evaluasi
VI. PELAKSANAAN
Tanggal: 22 Afril 2015
1. memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu
mengalami bendungan saluran asi
2. memberi dukungan moril pada ibu
3. mengajarkan ibu melakukan perawatan payudara
4. menganjurkan ibu menyusui sesering mungkin pada kedua
payudaranya
5. menganjurkan ibu mengompres hangat payudara sebelum
disususkan
32
EVALUASI
Tanggal
: 22 Afril 2015
DATA PERKEMBANGAN 1
Tanggal:23 Afril 2015
Pukul:15.00 Wib
S:
1. ibu mengatakan masih nyeri dan bengkak pada sekitar
payudara dan panas badan sudah berkurang
2. ibu mengatakan lupa cara menyususi bayinya dengan
benar
33
O:
1. ku
2. ttv
:baik
:
TD:120/80 mmhg
HR:70 x/mnt
RR: 18 x/mnt
T : 36,8 C
3. palpasi
a.mammae :payudara bengkak
b. puting susu :mendatar,dan pori-porinya sudah mulai
terbuka dan sudah ada sedikit kolostrum yang keluar
4. pengeluaran pervaginam :lokhea rubra
5. perineum
bengkak /kemerahan :tidak ada
A:
NY.W P1 A0 umur 27 tahun,nifas hari ke 2 dengan bendungan
asi.
P:
Tanggal:23 januari 2015
1. memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu bahwa ibu masih
mengalami bendungan saluran asi
2. memberikan bimbingan cara menyusui yang benar
3. menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan
payudara
4. menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi
dan banyak minum air putih
5. memberi ibu terapi antalgin per oral 3x1
evaluasi
tanggal:23 januari 2015
1. ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
2. ibu sudah mengerti cara menyusui yang benar
3. ibu mengatakan telah melaksanakan perawatan
payudara setiap pagi dan sore
34
4. ibu
bersedia
untuk
mengkonsumsi
makanan
yang
DATA PERKEMBANGAN II
Tanggal:24 Afril 2015
pukul:09.00 Wib
S:
1. ibu mengatakan rasa nyeri dan bengkak pada payudara
sudah mulai berkurang
2. ibu mengatakan asi sudah keluar tapi belum lancar
3. ibu mengatakan sudah tahu cara menyusui yang benar
4. ibu mengatakan sudah melakukan perawatan payudara
sendiri
5. ibu mengatakan sudah tidak panas lagi
O:
1. ku
2. ttv
:baik
:
TD: 120/80 mmhg
HR:70 x/mnt
RR:18 x/mnt
T:36,5 C
3. palpasi
a. mammae:masih sedikit bengkak
b. puting susu:sedikit menonjol,asi keluar cukup banyak
4. pengeluaran pervaginam :lokhea rubra
5. perineum
bengkak/kemerahan:tidak bengkak/tidak kemerahan
A:
NY W
P 1
A0
umur 27
35
S:
1. ibu mengatakan rasa nyeri dan bengkak di payudaranya
sudah tidak ada lagi
36
saat
ini
bayinya
tetap
O:
1. ku
2. ttv
:baik
:
TD: 120/80
HR:70 x/mnt
RR:18 x/mnt
T: 36,5 C
3. palpasi
a. mammae:tidak bengkak
b. puting susu:menonjol,asi lancar
c. pengeluaran pervaginam :lokhea rubra
d. perineum
bengkak/kemerahan:tidak bengkak/tidak kemerahan
A:
NY. W P1 A0 umur 27 tahun ,nifas hari ke 4
P:
Tanggal: 25 Afril 2015
1. memberitahu ibu hasil pemeriksaan
2. menganjurkan ibu untuk tetap melakukan perawatan
payudara secara teratur
3. menganjurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya sesering
mungkin sesuai keinginan bayi
4. menganjurkan ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan
bergizi bagi ibu menyusui
5. menganjurkan ibu untuk memberikan asi eksklusif selama
6 bulan
evaluasi
tanggal: 25 Afril 2015
1. ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan
37
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhankebidanan pada Ny.W Usia 27
dengan
subyektif
Bendungan
dan
data
Asi
telah
obyektif)
dilakukan
sesuai
tahun P 1 A 0
pengkajian
dengan
(data
manajemen
38
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena
39
putting
susu.
Bendungan
air
susu
adalah
terjadinya
adalah :
5.2
Saran
1.
41