Anda di halaman 1dari 20

Penemuan Partikel Subatomik

Percobaan oleh para ahli fisika terhadap daya hantar


listrik gas pada tekanan rendah membuka pintu dunia
subatomik yaitu elektron, proton dan neutron.

Kompleksitas dari ilmu kimia dapat disederhanakan dengan


menyusun unsur kedalam tabel periodik. Unsur-unsur yang berada
pada satu golongan memiliki sifat kimia yang hampir sama. Jika kita
bertanya mengapa unsur-unsur yang berada pada satu golongan
memiliki sifat kimia yang sama? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita
akan mulai dari bagaimana elektron dan inti atom ditemukan, lalu
bagaimana partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron
ditemukan

Penemuan Elektron
Yang pertama kali menemukan bahwa materi memiliki muatan adalah
Michael Faraday (1834), seorang ahli fisika berkebangsaan Inggris,
menemukan adanya perubahan kimia pada suatu larutan kimiawi jika dilalui
arus listrik.
Pada abad ke 19, studi kelistrikan dari materi dilanjutkan dengan
menggunakan gas discharge tubes, yaitu tabung gelas yang berisi gas
bertekanan rendah. Pada masing-masing ujung tabung ini dilengkapi
dengan logam yang disebut dengan elektroda yang terhubungkan dengan
sumber listrik.
Jika dua elektroda diberi tegangan yang besar, maka akan keluar sinar yang
bergerak lurus dari katoda (elektroda negatif) menuju anoda (elektroda
positif), kemudian sinar ini diberi nama sinar katoda.
Jika dibagian atas dan bawah diberi logam bermuatan positif dan negatif,
ternyata sinar bergerak dengan berbelok ke arah kutub positif. Fenomena ini
menunjukan bahwa sinar katoda tersebut bermuatan negatif, yang
kemudian disimpulkan merupakan kumpulan dari elektron.

Gas discharge tubes

+
a. Gas discharge tubes

b. Pembelokan sinar
katoda menuju logam
yang bermuatan positif

Percobaan dengan menggunakan gas discharge tubes baru bersifat


kualitatif. J.J. Thomson, 1897, seorang imuwan fisika berkebangsaan
Inggris, membuat gas discharge tubes khusus untuk membuat
pengukuran secara kuantitatif sifat-sifat sinar katoda.
Thomson membuat anoda berbentuk lempengan yang berlubang
ditengahnya, lalu dibelakangnya dibuat dinding yang akan
berflouresensi jika tertembak elektron. Dibelakang anoda pun
Thomson menyusun sepasang lempengan logam yang bermuatan
positif dan negatif, diatas dan di bawah, serta medan magnet kutub
utara dan selatan di kanan dan kiri sedemikian rupa seperti yang
terlihat pada slide berikut ini.
Thomson menemukan jika lempengan logam tidak diberi muatan,
maka sinar katoda akan melewati medan magnet dan ternyata
membelok ke atas lempeng bermuatan negatif, titik A. Jika medan
magnet dihilangkan, sementara lempengan logam diberi
muatan yang berlawanan, maka sinar katoda akan membelok
kearah lempeng bermuatan positif, titik C.

Dengan
mengatur
kekuatan
medan
magnet
dan
listrik,
Thomson
dan
menghitung
perbandingan muatan dan massa
elektron. (e/m) yaitu 1,76 x 108
coulomb/gram,
dimana
coulomb (C) adalah satuan SI
untuk muatan listrik dan tanda
negatif adalah jenis muatan
elektron.
9

Penentuan Massa dan Muatan Elektron


Tahun 1909, peneliti dari Universitas Chicago, Robert Milikan,
mendesain percobaan yang memungkinan bagi dia untuk menghitung
muatan elektron.
Selama percobaan, Milikan menyemprotkan minyak di atas sepasang
lempengan logam yang paralel. Pada lempengan logam bagian atas
dibuat lubang. Jika tetesan minyak ini ada yang masuk melewati
lubang masuk kedalam ruang diantara lempengan, dia akan meradiasi
tetesan minyak tersebut dengan sinar X. Sinar X akan menumbuk
molekul yang ada di udara dan mengakibatkan elektron terpelanting
keluar bergabung dengan tetesan minyak. Hal ini menyebabkan
tetesan minyak menjadi bermuatan.
Dengan mengamati kecepatan jatuh tetesan-tetesan minyak yang
bermuatan pada saat lempengan diberi muatan dan tidak, Milikan
dapat menghitung muatan dari setiap tetes minyak yang membawa
muatan.

Setiap dia hitung muatan tetesan minyak tersebut ternyata besarnya


selalu merupakan kelipatan dari 1,60 x 10-19 C. Milikan berpendapat
bahwa muatan tersebut adalah muatan yang diemban oleh setiap
elektron.
Karena Milikan berhasil menemukan muatan elektron, maka dengan
menggunakan harga e/m elektron yang ditemukan oleh Thomson, maka
massa elektron dapat dihitung :
e/m = -1,76 x 108 C/g
m = e/ -1,76 x 108 C/g
m = -1,60 x 10-19 C
-1,76 x 108 C/g
massa elektron = 9,09 x 10-28 g

Percobaan Millikan:
Millikan: Penentuan Massa Elektron

FIGURE 5.3
Millikan
Millikans famous
oil drop
experiment

e
= - 1,76 x 108 C/g
m

e = - 1,60 x 1019 C

m =

1,60 x 10 -19 C
- 1,76 x 108 C/g

= 9,09 x 10 -28 g

Penemuan Proton
Setelah penemuan elektron, design gas discharge tubes dikembangkan
untuk pengembangan lebih lanjut.
Katoda dibuat seperti lempengan yang memiliki lubang ditengahnya,
dibelakang katoda dinding tabung dilapisi oleh pospor yang mana
tempatnya tidak mungkin dikenai oleh elektron. (lihat gambar setelah
slide ini.
Jika elektroda pada tabung diberi tekanan yang tinggi, ternyata seiring
dengan keluarnya sinar katoda dari katoda ternyata ada partikel
bermuatan positif yang menyebabkan dinding pospor di belakang
katoda berpendar. Hal ini disebabkan sinar katoda yang keluar dari
katoda menumbuk partikel gas menyebabkan elektronnya terpelanting
dan gas berubah menjadi bermuatan positif. Massa dari partikel ini
ternyata berubah-ubah tergantung dari jenis gas yang digunakan.
Partikel positif yang paling ringan adalah jika tabung diisi oleh gas
hidrogen. Dan ternyata jika gasnya diganti massa partikel positifnya
merupakan kelipatan dari masa partikel positif gas hidrogen (H+)

Lalu akhirnya disimpulkan bahwa partikel positif yang paling


sederhana adalah H+yang kemudian disebut proton.

+
-

+
-

Penemuan Inti Atom


Penemuan senyawa yang bersifat radioaktif, mendorong kearah
penelitian tentang atom lebih lanjut. Awal abad kedua puluh, Hans
Geiger dan Ernest Marsden, yang meneliti dibawah pemantauan Ernest
Rutherford, meneliti apa yang terjadi jika sinar alpha ditembakkan
kepada lempangan tipis logam emas.
Ternyata ada sinar yang :
1.

Sebagian besar diteruskan, menujukkan adanya ruang kosong.

2. Ada yang dibelokan, menujukkan partikel alpha menumbuk partikel


yang lebih kecil
3. Ada yang dipantulkan, menujukkan partikel alpha menumbuk
partikel yang kuat, dan menjadi pusat massa dari atom, yang
kemudian disebut inti atom atau nukleus.

Penemuan Neutron
Karena partikel alpha dipantulkan oleh inti atom, maka Rutherford
berkesimpulan bahwa inti atom bermuatan positif. Namun jika ia
menghitung nomor massa berdasarkan jumlah protonnya, ternyata
tidak pernah cocok. Dia menghitung hanya setengah bagian dari
nukleus yang merupakan proton, setengah bagian lagi ia sarankan ada
partikel lain dalam inti yang beratnya hampir sama dengan proton
namun tidak bermuatan yang Chadwick sarankan disebut neutron.

Proton
Dan
Neutron

Proton dan neutron


terpaketkan dalam
inti atom dengan
ukuran yang sangat
kecil.
Elektron
kecil.
bagaikan
awan
yang
mengelilingi
nukleus.
nukleus.

Radiasi Elektromagnetik dan Spektrum


Atom; Tingkat Energi Dalam Atom.
Jika kita melihat diagram
molekul air disamping ini
ternyata nukleus menempati
posisi
ditengah,
sementara
terjadinya ikatan terbentuk dari
tumpang tindih awan elektron.
Hal ini menunjukkan bahwa inti
atom tidak menentukan sifat
kimia suatu atom, melainkan
elektron yang berada pada kulit
terluar. Bagaimana elektron
terdistribusi disekitar nukleus
disebut struktur elektronik
atom.

Energi Elektromagnetik
Energi elektromagnetik adalah energi yang dibawa melalui ruang hampa
atau materi seperti osilasi gelombang. Gelombang ini seperti gelombang
air, naik-turunnya menunjukkan fluktuasi dari intensitas muatan dan
gaya magnetik. Daerah dimana terjadinya gelombang ini disebut medan
elektromagnetik. Adapun gelombang listrik dan gelombang gaya
magnetik berada saling tegak lurus, membentuk gelombang cahaya atau
radiasi elektromagnetik.
Istilah yang harus dipahami :
Frekuensi ( ) : jumlah getaran perdetik (Hertz / Hz) satuan SI :s-1
Panjang gelombang ( ) : jarak dari puncak ke puncak atau lembah ke
lembah. Satuam SI : meter
Kecepatan cahaya ( c ) = 3 x 10 8 m/s = Frekuensi x panjang gelombang

Energi Elektromagnet

The electrical force assocIa


ted with electromagnetic radiation
assocIated
fluctuates
ation are
fluctuates rhythmically. (a) Two cycles of fluctu
luctua
shown;
shown; therefore. the frequency is 2 Hz. (b) An electromagnetic
radiation
radiation frozen in time. This curve shows how the electrical
electrical
force varies alon
along the
the direc
rection of travel. The distance
distance between
two maximum values is
is the wavelen
wavelength of the el
electr
ectromag
omagnetic
radi
radiatio
ation.

Radiasi elektromagnetik berada pada rentang frekuensi yang


sangat besar disebut spektrum elektromagnetik

Spektrum elektromagnetik
Sebagai contoh interaksi antara spektrum elektromagnetik dengan
materi adalah spektrum inframerah yang mengandung rentang
frekuensi yang dapat menyebabkan molekul bervibrasi secara
internal. Grafik antara panjang gelombang dan banyaknya absorpsi
inframerah disebut spektrum inframerah.

Spektrum inframerah senyawa metil alkohol


Sinar tampak, adalah spektrum elektromagnetik dengan daerah
panjang gelombang 400 700 nm ( terdiri dari warna-warni yang
biasa kita lihat : merah-jingga-kuning-hijau-biru-nila- ungu)
Berkas sinar putih mengahandung semua warna-warna ini, hal ini
bisa kita lihat dengan melalukan sinar putih kepada prisma.

(a) A diagram showing how white


light is refracted by a glass prism,
which spreads out the colour of
the visible spectrum

(b) In this color photograph we see


the continuous rainbow of colors
formed from white light.

(a)

Energi Gelombang Cahaya


Energi 1 Foton = E = h
Energi 1 Foton = Quantum
h = Konstanta Plank
= frekuensi

(b)

Energi Gelombang Cahaya


Plank, seorang ahli kimia jerman, mengajukan bahwa radiasi
elektromagnetik merupakan paket-paket kecil energi yang disebut
foton.Masing-masing foton bergetar dengan frekuensi tertentu, dan
bergerak dengan kecepatan cahaya, Energi yang dimiliki oleh foton ini
adalah :
E = h.v
h : konstanta Plank, v = frekuensi.
Energi satu foton disebut kuantum energi.

Spektrum Atom
Spektrum pada gambar di atas adalah spektrum kontinu, karena
merupakan cahaya semua warna.
Spektrum pun bisa dihasilkan oleh suatu atom dalam keadaan gas
yang diberi tegangan tinggi. Gas ini menerima energi listrik yang
tinggi, kemudian tingkat energinya naik, lalu turun kembali sambil
melepaskan energi dalam bentuk cahaya. Jika spektrum cahaya ini
dilalukan kepada sebuah prisma, maka spektrum yang terbentuk
disebut spektrum atom yang berbentuk spektrum garis.
Masing-masing atom memiliki pola spektrum garis yang berbedabeda.

Spektrum Atom

Produksi spektrum garis. Cahaya yang diemisikan oleh atom dilalukan kepada
celah lalu prisma.Sinar cahaya terbagi menjadi beberapa sinar dengan frekuensi
tertentu yang spesifik tergantung pada jenis unsur yang dianalisa.

Signifikansi Spektrum Atom


Elektron beredar pada kulit atom memiliki tingkat energi tertentu,
dengan kata lain energi yang dimiliki elektron terkuantisasi. Tingkat
energi elektron dapat digambarkan dengan ilustrasi berikut ini :
Apabila atom Hidrogen
mengemisi sinar pada
frekuensi 4,57 x 1014 Hz,atau
= 656 nm energi atom akan
menurun sejumlah 3,03 x 1019 J. Apabila atom tereksitasi,
energi yang dilepaskan
besarnya tertentu.
Ball on a staircase. The ball can have only certain amounts of
potential energy when at rest.

Teori Atom Bohr


Model atom pertama yang sukses menggambarkan
peredaran elektron mengelilingi inti atom dengan
tingkat energi tertentu.
Penemuan bahwa elektron memiliki energi yang terkuantisasi
membuka jalan bagaimana elektron bertindak di dalam atom. Hal
yang dapat dipelajari lebih lanjut adalah bagaimana elektron
berpindah, dimana lokasinya, bagaimana elektron merubah energi
sehingga dapat memberikan cahaya foton.
Pada tahun 1913, Neils Bohr ( 1885-1962), mengusulkan model atom
hidrogen, karena unsur ini yang dipandang memiliki struktur yang
paling sederhana. Bohr membayangkan bahwa elektron mengelilingi
inti atom pada lintasan tertentu yang di sebut orbit (seperti orbit
planet mengelilingi matahari),

Model atom Bohr memberikan informasi mengenai ukuran orbit dan


tingkat energi elektron pada orbit tertentu.
Persamaan Bohr untuk energi adalah :
E = -A/n2
Dimana E = energi yang dimiliki elektron
A = konstanta = 2.18 x 10-18 J
n = bilangan kuantum ( 1,2,3,4,..) menunjukkan orbit ke
Karena persamaan diatas bertanda negatif, maka pada n=1 memiliki
tingkat energi yang paling rendah (ground state)
Jika atom hidrogen diberi energi dengan cara memasukkannya ke
dalam discharge tube, maka elektron menyerap energi dan pindah ke
orbit yang lebih tinggi, n=2 atau n=3 , atau bahkan lebih tinggi lagi
tergantung besarnya energi yang diterima. Elektron akan kembali ke
orbit dengan tingkat energi yang lebih rendah sambil melepaskan energi
dalam bentuk cahaya.

Karena tingkat energi pada orbit tetap, maka energi yang


dipancarkan elektron yang pindah dari orbit satu ke orbit yang
lain, misalnya dari n=2 ke n=1 selalu sama atau frekuensi cahaya
yang dipancarkan tetap.

Teori atom Bohr dapat menjelaskan spektrum atom hidrogen tapi


tidak dapat menjelaskan spektrum atom dengan jumlah elektron lebih
dari satu.

E1
E2
E3

mv =

nh
2

m = momentum sudut

Energinya dinyatakan

v=

h
2

mv = n

E 2 - E1
h

E = h.v = h.

E1 = E2 - E1 = h. 1
E2 = E3 - E1 = h. 2

Sinar-sinar dengan frekuensi 1 dan 2 menyebabkan terjadinya


spektra garis

Energi transisi elektron dalam atom hidrogen yang


berpindah dari n1 ke n2 adalah :
EH = A ( 1/n12 1/n22)
Karena E1 = hc/, maka;
1/ = RH (1/n12 1/n22)
Dimana RH adalah 109.737,3 cm-1
Untuk atom lain selain H yang memiliki elektron satu buah,
seperti He+ dan Li2+, maka:
En = -A. Z2 /n2
E = Z2. A ( 1/n12 1/n22)
Dimana Z = no. atom

SIFAT GANDA ELEKTRON


Para ahli fisika masih bertanya-tanya setelah mempelajari teori atom
Bohr. Mereka bertanya, mengapa energi elektron hidrogen
terkuantisasi? Mengapa elektron pada atom Bohr hanya beredar
mengelilingi inti atom hanya pada jarak-jarak tertentu saja? Selama 10
tahun tidak ada yang dapat menjelaskan pertanyaan di atas secara logis.
Baru pada tahun 1924 ilmuwan muda Louis de Broglie dapat
memecahkan teka teki ini.
Broglie berpendapat jika gelombang cahaya dapat bersifat seperti
partikel (foton), maka partikel kecil seperti elektron dapat bersifat
seperti gelombang.
Menurut de Broglie, elektron terikat kepada inti seperti
gelombang berdiri.

10

Broglie berpendapat, jika elektron bersifat seperti gelombang


berdiri dalam atom hidrogen, maka panjang lintasan elektron
harus merupakan kelipatan bulat dari panjang gelombang elektron.
2 r = n

n = 1,2,3,

Jika panjang lintasan elektron bukan bilangan bulat dari panjang


gelombang elektron, maka pada titik tertentu gelombang elektron
akan berbeda fasa, dan kondisi ini tidak terijinkan. Dan karena
energi elektron tergantung dari ukuran lintasan (atau r) maka
energi elektron akan terkuantisasi.
Hal di atas menjadi alasan bagi Broglie untuk menyimpulkan
bahwa gelombang dapat bersifat seperti partikel dan partikel dapat
bersifat seperti gelombang. Hubungan kedua sifat di atas dapat
dinyatakan dengan persamaan de Broglie :

= h/mv

h= konstanta Plank, m = massa, v = kecepatan

MEKANIKA QUANTUM
Penemuan Bohr yang spektakuler, ternyata masih meninggalkan
ketidakpuasan. Pendekatan Bohr tidak menghitung untuk spektrum
atom yang memiliki jumlah elektron lebih dari satu, seperti atom
helium dan litium. Bohr juga tidak menjelaskan garis tambahan
yang muncul pada spektrum emisi hidrogen ketika diberi medan
magnet. Masalah lainpun muncul seiring dengan penemuan bahwa
elektron juga bersifat seperti gelombang yaitu bagaimana posisi
gelombang dapat ditentukan ?Kita tidak dapat menentukan dengan
pasti lokasi sebuah gelombang karena gelombang memenuhi suatu
ruangan.
Untuk memecahkan masalah di atas, dan usaha untuk menentukan
lokasi elektron yang bersifat seperti gelombang, Werner Heisenberg
merumuskan konsep yang kemudian kita sebut dengan..

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg :


Adalah suatu hal yang tidak mungkin untuk menentukan
momentum (massa kali kecepatan) dan posisi suatu partikel pada
waktu yang sama.
Secara matematika :

xp

h
2

11

BILANGAN KUANTUM
Dalam mekanika kuantum, tiga bilangan kuantum
diperlukan untuk menggambarkan distribusi elektron
dalam suatu atom, yaitu :
1. Bilangan Kuantum Utama (n)
2. Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)
3. Bilangan
Kuantum Magnetik (m)

Tiga bilangan kuantum ini dapat menunjukan tempat


orbital sebuah elektron berada.
Bilangan kuantum yang ke empat :
4. Bilangan kuantum spin (s),
menggambarkan sifat suatu elektron sehingga
dapat mengidentifikasi lebih spesifik lagi

Bilangan Kuantum Utama, n


Bilangan kuantum utama ,n, dapat dinyatakan dengan bilangan
bulat, seperti 1,2,3, dst. Bilangan kuantum ini menunjukkan tingkat
energi suatu orbital. Bilangan kuantum ini pun menujukkan
jarak rata-rata suatu elektron dengan inti atom.
Bilangan kuantum utama satu, atau n = 1 menunjukkkan bahwa
elektron berada pada kulit pertama (kulit K) . Jika n = 2, maka
elektron berada pada kulit ke dua (kulit L), dan seterusnya.

n =

...

Kulit

...

Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l)


Bilangan Kuantum Momentum Sudut (l), menyatakan bentuk
orbital. Harga bilangan kuantum ini bergantung pada harga
bilangan kuantum utama, n. Untuk bilangan kuantum utama n,
maka harga l yang mungkin adalah dari l = 0 sampai l = (n-1).
Untuk n = l, maka hanya memiliki satu harga l yaitu l =0.
Untuk n =2, maka ada dua harga l yang dimiliki adalah l=0 dan
l =1. Jika n = 3, maka ada tiga harga l yang dimiliki yaitu l=0,
l=1, dan l=2.
Harga l menyatakan dengan Subkulit dapat diidentifikasi
dengan harga l. Tetapi untuk mencegah penomoran yang
memusingkan harga n dengan l maka
Harga l
0
1
2
3
4
5
Huruf simbol s
p
d
f
g
h .

12

Misalnya, untuk subkulit dengan n = 2 dan l = 1 subkulitnya 2p;


subkkulit dengan n = 4 dan l = 0 subkulitnya 4s.
Bilangan kuantum sudut menentukan bentuk orbital.
4s<4p<4d<4f
-energi naik
-Bilangan Kuantum Magnetik, ml. Bilangan kuantum ketiga, ml
dikenal dengan bilangan kuantum magnetik. Pembagian subkulit ke
dalam orbital individual berhubungan dengan cara orbital tersebut
berorientasi terhadap masing-masing dalam ruang. Misalnya l,
terdapat dua harga ml yang mungkin dengan jarak dari +l ke l. Jika
l = 0, ml dapat hanya mempunyai harga 0 sebab +0 dan 0 adalah
sama. Jika l = 1, harga yang mungkin ml adalah +1, 0 dan 1. Sub
kulit p mempunyai tiga orbital : dengan l = 1 dan ml = 1, kemudian l =
1 dan ml = 0, dan yang ketiga l = 1 dan ml = -1.

Gambar tingkat energi orbital

13

SPIN ELEKTRON DAN PRINSIP LARANGAN PAULI


Salah satu faktor yang penting yang mempengaruhi distribusi elektron
adalah fenomena yang dikenal dengan spin elektron.
Konsep spin elektron berdasar pada kenyataan bahwa elektron memiliki
sifat sedikit magnet.
Spin elektron memberikan kita bilangan kuantum ke-4 untuk
elektron yang disebut bilangan kuantum spin, ms. Bilangan kuantum
spin memberikan dua harga yang mungkin yaitu ms = +1/2 atau ms
= -1/2.
Pada tahun 1925 fisikawan Austria, Wolfgang Pauli (1900-1958),
menggambarkan spin elektron yang penting ditentukan oleh struktur
elektronik. Prinsip Larangan Pauli menyatakan bahwa tidak ada dua
elektron pada atom yang sama mempunyai harga yang sama dari
keempat bilangan kuantum.
Prinsip larangan Pauli menjelaskan bahwa jumlah maksimum elektron
dalam setiap orbital adalah dua, dan jika dua elektron dengan orbital
yang sama, maka mereka harus memiliki spin yang berlawanan.

Spin Elektron = ms
ms = + atau

Prinsip Pauli

A paramagnetic substance is
attracted to a magnetic field

14

STRUKTUR ELEKTRONIK ATOM MULTIELEKTRON

Distribusi elektron antara orbital atom disebut struktur elektronik


atau konfigurasi elektron. Prinsip distribusi elektron dengan
menggunakan:
Aturan Hund
Prinsip Aufbau
Struktur dasar tabel periodik adalah salah satu empiris terkuat
yang mendukung teori kuantum yang sudah digunakan untuk
memprediksi konfigurasi elektron, dan juga mengizinkan kita
untuk penggunakan tabel periodik itu sendiri sebagai
pembagian untuk prediksi konfigurasi elektron.

Konfigurasi Elektron = Struktur Elektronik

Aturan Hund

:
A way to remember the fiIling
order of subshells. Write the
subshell designations as shown
and follow the diagonal arrows,
starting at the bottom.
(Prinsip Aufbau)

Core Electrons: Na [Ne] 3s1


Mg [Ne] 3s2

15

Konfigurasi Elektron dalam Tabel Perioda

BENTUK ATOM DAN ORBITAL

Bentuk dan Ukuran Orbital s dan p


Semua orbital s bentuknya sferik, ukurannya naik dengan
bertambahnya nilai n. Titik kepadatan elektron yang sama
terletak pada permukaan ruang dengan inti terletak
ditengahnya. Orbital s berbentuk bola.
Orbital p sedikit berbeda dengan orbital s, kerapatan elektron
terdistribusi pada dua daerah sisi yang berseberangan dari inti.
Ukuran orbital p juga naik dengan naiknya nilai n seperti yang
digambarkan pada Gambar di bawah ini :

Kedudukan Elektron Setiap Saat

FIGURE 3.22 Size


variation among s
orbitals become larger
with increasing n. The
diagrams represent
cross sections of the
spherical electron
density patterns.

16

probabiIity distribution in a p orbital.

The orientations of the three p orbitals in a


p subshell.

The shapes and directional properties of the five d orbitals of a d subshell

VARIASI SIFAT ATOM DENGAN STRUKTUR


ELEKTRONIK
Muatan Inti Efektif
Ukuran kulit luar bergantung juga kepada jumlah muatan positif
yang mempengaruhi elektron bagian luar.Tambah besar muatan
positf ini bertambah banyak pula elektron yang berkumpul di
tengan atom.
Sisa muatan negatif elektron yang mempengaruhi kulit valensi
elektron bagian luar disebut muatan ini efektif.
Unsur litium mempunyai konfigurasi elektron 1s2 2s1
Ukuran Atom dan Ion
Pengukuran percobaan diameter atom berjarak antara 1,4 X 10-10
ke 5,7 X 10-10 m. Unit yang lebih umum disebut angstrom (),
1 A = 1 X 10-10 m

Energi Ionisasi
Energi ionisasi (EI) adalah energi yang dibutuhkan untuk
memindahkan satu elektron dari keadaan terisolasi, atom gas atau
ion dalam keadaan dasar.
X(g) X+ (g) + eEnergi ionisasi umumnya meningkat dari bawah ke atas pada satu
golongan dan meningkat dari kiri kekanan dalam satu perioda.

Afinitas Elektron
Afinitas elektron (EA) adalah perubahan energi potensial karena
penambahan elektron pada atom gas atau ion dalam keadaan dasar.
X(g) + e- X- (g)
Afinitas elektron menjadi lebih eksotermik dari kiri ke kanan pada
tabel periodik dan dari bawah ke atas.

17

Ukuran Atom dan Ion


Large atom are found in the lower
left of the periodic table, and small
atoms are found in the upper right

Jari -jari Atom 7,0 x 10-11 m s/d 2,9 x 10-11 m

Variations in atomic and ionic radii in the periodic table. Value


Value are in picometers

Ukuran Ion

18

Energi lonisasi = EA
Adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan
satu elektron dari sebuah atom bebas.
X(g)

X-(g) + e

TABLE 3.3 Successive Ionization Energies in kJ/mol for Hydrogen through Magnesium

FIGURE 3.27 The variation of first ionization energy with atomic number

FIGURE 3.28 Variations of ionization energy within the periodic table.

19

Afinitas Elektron = EA
Adalah energi yang dilepaskan apabila satu
elektron ditambahkan kepada atom bebas
X(g) + e-

X-(g)

TABLE 3.4 Electron Affinities for Some Elements

20

Anda mungkin juga menyukai