Anda di halaman 1dari 1

Seiring waktu berjalan usia dunia pun semakin bertambah, tidak terlepas

juga dengan usia kita yang semakin hari semakin berkurang waktu
menikmati keindahan dunia ini. Para pemikir juga tak bosan mengeluarkan
fatwa atau pun mazhab untuk mempopulerkan dirinya. Ada yang
menyebutkan dirinya sebagai Ulama, Nabi, atau orang yang sangat paham
tentang berbagai dimensi ilmu pengetahuan.
Kehadiran Rumah Tajdid Profectik bisa menjadikan wadah untuk
mengaktualisasi cara berpikir kritis terhadap realitas social serta bahan
bacaan sebagai referensi dalam berdialetika. Seperti slogan yang di
populerkan oleh Komunitas Rumah Tajdid Profectik Berpikir, Bertuhan dan
Membebaskan. Maka oleh sebab itu, sebagai kaum intelektul islam yang
berakhlak mulia sebagaimana dicetuskan di dalam tujuan IMM, sudah
sewajarnya kita sama-sama bergerak secara kritis, menjadi oposisi
penguasa, dan membela rakyat mustadafn.
Landasan berpikir kritis menjadi alat gerakan dakwah perjuangan umat
Islam, menjadikan Al-Quran berbicara tentang kemanusiaan, kemerdekaan
dan pembebasan. Dekonstruksi sepirit egoisme beragama. Kita hidup bukan
untuk mencari surga, namun disuruh berbuat baik dan mencegah
kemungkaran. Tidak ada satupun ayat dalam Quran yang memerintahkan
kita hidup di dunia untuk mengejar surga. Yang ada tegakan sholat, keadilan,
berbuat yang maruf dan mencegah kemungkaran. Adapun surga dan neraka
hanya merupakan ganjaran, dan bukan tujuan.

Anda mungkin juga menyukai