n
Pe m b e r d a y a
an
(Kompilasi Makalah
damjateng2008)
Editor: Nuruz
Zaman
ii
iii
iv
PENGANTAR
Sebuah
cita-cita
damjateng2008
diterbitkan
digantungkan,
dalam
bentuk
bahwa
cetakan
tulisan
peserta
buku.
Dibaca
dan dinikmati masyarakat I ndonesia secara luas dengan kualitas ilmiah yang
dapat dipertanggungjawabkan
dalam
dicerna,
dan gaya bahasa berputar tanpa pola bak pusaran beliung, tetapi lebih
karena kendala teknis administratif semata.
Kumpulan tulisan ini layak dibaca, diresapi dan direnungi sebagai bagian proses
berpikir
kader
ikatan,
mencari
bentuk
ideal
pemberdayaan
dalam
Kepada seluruh peserta dan elemen damjateng2008, semoga e-book ini menjadi
sebuah kado manis untuk persahabatan. Menjadi kenangan atas pergumulan
intelektual kita semua di Bumi Kartini. Tak lupa, kepada segenap pembaca,
terimakasih
telah
sudi
meluangkan
waktu,
setidaknya
melirik
karya
sederhana jauh dari sempurna ini. Saran kritik sangat kami harapkan sebagi
bagian dari pengkayaan pengetahuan.
vi
PROLOG: Berdaya
Berarti Merdeka Nuruz
Zaman
Sebuah
fenomena
umum,
manakala
kita
melihat
ribuan
pemuda
menuju kota
Mereka
meninggalkan
tanah
bernama
desa,
dimana
sesungguhnya
mereka adalah tuan yang merdeka. Menjadi penguasa sumberdaya produksi yang
bebas
berkehendak
menghasilkan
produk
pertanian,
peternakan
ataupun
Desa kemudian
Masyarakatnya
terkungkung
ke kota.
Kemudian
masyarakat
desa menjadi
bergantung
kepada kota,
sesuatu yang seharusnya berlangsung secara sebaliknya.
Penulis adalah Ketua Bidang Kader DPD IMM Jawa Tengah 2006-2008, saat ini bermukim
vii
vii
Dengan pola demikian, desa akan terus terbelakang dan tertinggal. Satu
langkah kemajuan
masyarakat kota.
Kegelisahan
atas
model
memunculkan beragam
diharapkan
pembangunan
konsep
mampu memiliki
semacam
pemberdayaan.
akses
bahkan
inilah
Dimana
menguasai
yang
masyarakat
faktor
produksi.
sebagai
mensejahterakan
sisi yang
harus
masyarakat.
didongkrak
Ada yang
pertama
memandang
kali
untuk
pendidikan
adalah
Namun
sayang sekali,
sebagian
langkah
tersebut
kadangkala
bersifat
Masyarakat
tersebut telah
meninggalkan
kembali
menjadi
mereka.
I nilah
lemah
manakala
problem
yang
aktor
perlu
dan ketergantungan.
mampu berdiri diatas kaki sendiri, bekerja dengan tangan sendiri dan berpikir
dengan kepala sendiri. Dengan keyakinan
masyarakat akan mampu
secara
mandiri
pertumbuhan
baru
memunculkan
ide,
atas kemerdekaan
menciptakan
pribadi ini,
faktor
produksi
lingkungan
mereka,
pusat
pertumbuhan
berbasis
viii
sumberdaya lokal.
ix
Dengan
merdeka,
maka
seseorang
atau
suatu
masyarakat
Mereka
(para
penulis)
berangkat
nilai keagamaan
dari
beragam
titik
tolak
berbeda
analisa
DAFTAR ISI
Pengantar.
vi
Prolog.
vii
Daftar Isi..
viii
Bagian Pertama
Meneropong Muhammadiyah dalam Peta Perubahan Sosial
1.
2.
3.
12
4.
18
24
Bagian Kedua
Intelektual dalam Peta Perubahan Sosial
5.
6.
33
7.
40
8.
52
61
xi
Bagian Ketiga
Strategi Gerakan Pemberdayaan Masyarakat
9.
10.
11.
78
12.
70
84
89
xii
Bagian 1
Slogan yang kerap dilontarkan oleh para komentator sosial dalam mensikapi
pergantian
tahun
biasanya
berbunyi,
jadikan pengalaman-pengalaman
tahun
Tahun
lalu
Baru
sebagai
semangat
pelajaran
baru,
dalam
menapaki tahun- tahun yang akan datang . Begitu juga AaGym, dalam suatu
kesempatan selalu mewanti-wanti kepada jamaahnya untuk terus berkarya,
berkreasi, kehidupan esok harus lebih baik dari sekarang. Pun, dalam beberapa
ayat al-Quran, Demi waktu, merugilah orang-orang yang menyia-nyiakan
waktunya.
Bila kita menohokkan kepala, mata, dan telinga kita ke realitas bangsa saat ini,
bangsa
I ndonesia,
kemakmuran,
harapan
kebebasan,
seolah
akan
kesejahteraan,
kedamaian,
hanya
bayang-bayang.
Kemiskinan,
Pada
konteks
ini,
pemerintah
sebagai
pengelola
negara
telah
gagal
mengangkat harkat dan martabat bangsa untuk hidup lebih baik. Kebijakankebijakan salah dan sesat (pro-neoliberalisme)
Ditengah
gagalnya
bermartabat,
pemerintah
Muhammadiyah,
membopong
bangsa
ini
menjadi
lebih
Islam
yang sejak awal mengikrarkan
bagian.
MM) Komisariat H. Moch. Mishbach Cabang Sukoharjo, Mahasiswa Fakultas Agama Islam
Muhammadiyah
Harus
diakui,
keberhasilan-keberhasilan
Muhammadiyah
dalam
SMA/ Aliyah
Dan,
banyak
masih
mulai
tersebar hampir
dari
diseluruh
SD/ Diniyah,
pelosok
SMP/
nusantara.
Sepakat atau tidak, semua berpangkal dari semangat Islam. Pada konteks
ini, Alm. Prof. Dr KH. Ahmad Dahlan, desainer Muhammadiyah,
dengan
mampu
melepaskan
bangsa
I ndonesia
dari
kubangan
dan
(alm. KH. Ahmad Dahlan) yang hingga saat ini dirasakan adalah menjamurnya
amal usaha, baik dalam bidang pendidikan maupun kesehatan dan yang
terpenting adalah amal usaha untuk santunan anak yatim piatu.
pemberdayaan
KH. Ahmad
Dahlan adalah pesan-pesan esensial dari Islam. Islam dimaksud adalah Islam
pembebasan,
Islam
Cendekiawan
asal
transformatif,
Mesir,
Islam
atau
kiri.
dengan
Dengan
bahasa
kata
Hasan
lain,
Islam
Hanafi,
harus
Dalam
perjalanannya,
keberhasilan-keberhasilan
yang
ada
di
sebagai produk modernitas atau globalisasi dan bukan bagian dari stategi
dakwah Islam ala KH. Ahmad
Dahlan.
Dengan
kata lain,
sedangkan
logika
logika
amal
dakwah
usaha
juga
Sebagai
dampak
dari keterbelahan
cara berfikir
memisahkan
diatas,
Muhammadiyah
dengan cara khutbah, kultum, pengajian, majelis talim, atau pun semisalnya.
Sementara
usaha
Muhammadiyah
adalah
produk
modernisasi yang diolah dari akal pikiran dan kreasi kecerdasan manusia
dan tidak ada hubungannya dengan dakwah Islam.
dalam bahaya!
keuntungan
dari aset-aset
yang dimiliki seperti rumah sakit (PKU Muhammadiyah), PTM, maupun sekolahsekolah, mulai dari SD hingga SMU.
Seperti kita ketahui bersama, dalam kaca mata teori sosial, modernisasi atau
developmentalisme
(pembangunan)
hadir
di
I ndonesia
tidak
lepas
dan
atau
kapitalisme
yang
ujung-ujungnya
adalah
keuntungan
yang
berkembang
Fakta
membuktikan,
tidak
jarang
rumor-rumor
Muhammadiyah
sudah jauh melenceng dari cita-cita suci penggagasnya, KH. Ahmad Dahlan.
Boro-boro gratis, pendidikan ala Muhammadiyah
Dahlan) kini mahal. Dan ini tidak hanya di bidang pendidikan. Dalam bidang
kesehatan pun banyak masyarakat yang ingin merasakan sehat dari rahim
atau tangan- tangan Muhammadiyah terlebih dulu merogoh kocek (uang)
dalam kantong lumayan dalam.
patut
kiranya
Muhammadiyah
dicurigai
mengangkat
umat
sebagai
transformasi,
yang terpinggirkan,
marjinal
Memang,
mengakit-kaitkan
logika
modernisasi,
neoliberlisme,
dari
asumsi-asumsi
sesat
diatas
dan secara
adalah
dengan
Dari apa yang telah disebutkan diatas, yakni keterbelahan antara logika dakwah
Islam Muhammadiyah
dakwah Muhammadiyah
kini hanya dipahami sebatas dakwah lisan. Atau bahasa ekstrimnya, berkoarkoar diatas mimbar dengan menjual ayat-ayat Allah SWT. Sangat bertolak
belakang dengan apa yang diajarkan oleh KH. Ahmad Dahlan satu abad silam.
Tanpa menafikan esensi atau tujuan dari dakwah bi al-Lisan (orasi spiritual), cara
atau
model
dakwah
diatas
memang
terkesan
mengabaikan
nilai-nilai
trasformasi sosial yang menjadi tujuan dakwah itu sendiri. Untuk selanjutnya,
dalam tulisan ini akan sedikit
dinilai
lebih
prospektif
ditengah
kompleksnya
masalah
umat
sebagai
pemberdayaan.
telah mengambil
Salah
satu
keputusan
rumusannya
tentang
disebutkan
Hal senada juga dengan disampaikan oleh Qurais Shihab, dalam bukunya
Membumikan
al-Quran(1999: 394),
beliau
menyarankan
agar
harus
ada pergeseran model dakwah sesuai konteks ruang dan waktu. Dakwah
yang dimaksud adalah dakwah bi al-Hal atau dakwah pemberdayaan.
Realitanya,
konsep
dakwah
bagi gerakan-gerakan
model
dakwah
ini
yang
kurang
dilakukan
begitu
oleh
menjadi
lembaga
pijakan
maupun
radikal
serta
belum
menyentuh
tatanan
sosial
masyarakat
yang
membutuhkan.
Dakwah
yang dilakukan
sudah melenceng
dari
sifatnya
apa-apa
masih
yang
monoton
diajarkan
bahkan
oleh
bisa dikatakan
nabi
Muhammad.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Munir Mulkhan bahwa dakwah selama ini
terlalu sibuk mengurusi Tuhan, bukan manusia. Akibatnya dakwah gagal
mengembangkan daya rasional dan sikap empiris, kecuali memaksa orang dan
dunia sosial menyesuaikan doktrin dan mengancam memasukkan kedalam
neraka.
Menelisik lebih jauh makna dakwah itu sendiri, jelas bahwa dakwah ibarat
bolam
(bola lampu)
kehidupan
kehidupan
yang
lebih
yang memberikan
baik,
dari
kegelapan
menuju
terang
jalan
benderang,
dari
H.S. Prodjo Kusumo, Dakwah bi al-Hal, sekilas Pandang, dalam Tuntunan Tablig 1,
yogyakarta: Pustaka Suara Muhammadiyah, 1997. Hal. 221.
keserakahan
menuju
kedarmawanan.
Dakwa
merupakan
bagian
yang
dan
sederet
tindakan-tindakan
lainnya.
Jelas
mengubah situasi yang buruk ke situasi yang lebih baik dan sempurna.
Muhammad
dakwah yan
dengan
Natsir
dalam
relevan
bukunya
disampaikan
Fiqhu
ditengah
al-Dakwah
masyarakat,
yakni
dakwah
3
Dalam
prakteksnya dewasa ini, baru dakwah dengan lisan yang sering dilakukan.
Sementara dakwah dengan kalam dan pemberdayaan masih jauh dari harapan.
hasanah.
I a
juga
memberikan
contoh
dalam
Dakwah
periode Mekkah
penuh
dengan
pengorbanan-
pengorbanan baik raga, harta benda, bahkan jiwanya terancam akibat percobaan
pembunuhan bahkan yang lebih berat lagi adalah korban perasaan, dari
pada fitnah berupa ejekan, cemooh, cerca, penderitaan karena dikucilkan
dan sebagainya.
Demikian pula dalam periode Madinah. Para sahabat dan para pengikut
nabi bekerja keras dalam berbagai sektor kehidupan sosial, ekonomi dan
sebagainya.
Orang-orang
kepada
dari Anshor
sebagian
memberikan
tanahnya,
tenak,
harta
Hamdan Dauly, Dakwah di tengah Persoalan Budaya dan Politik, (yogyakarta: LESFI, 2001). Hal
4.
4
H.S. Prodjokusumo,...,hal.222.
orang-orang
Muhajirin
yang
telah
kehabisan
bekal.
Rasul
mengimpun
Jelaslah bahwa kalau kita mau bercermin pada sejarah Nabi, beliau menunjukkan
adanya kesatuan
antara ucapan
dan perbuatan
teladan
dakwah
retorika belaka.
yang
Tetapi
demikian,
harus menjadi
maka
teladan
dakwah
tindakan
bukanlah
sekedar
sebagai
dakwah
komunikasi
dakwah
pengajian,
kegiatan.
tidak
hanya
atau
Ia
dakwah
jadi dakwah
berada
Dakwah harus
dibawah,
harus menjadaai
pemeberdayaan.
berada dimasjid-masjid,
semacamnya.
harus
dakwah,
Dalam
forum-forum
mengalami
artian,
diskusi,
desentralisasi
teater-teater, studio-studio film, musik, di kapal laut, kapal terbang, di pusatpusat perdagangan, ketenagakerjaan, pabrik-pabrik, di tempat-tempat
pencakar langit, bank-bank, di pengadilan dan sebagainya.
gedung
Model dakwah yang dilakukan secara verbal, oratik dengan teks-teks alQuran dan sunnah, akan menempatkan
selain menyimpang
elit
yang
tidak
terbuka
bagi
orang
Ibid,hal. 226
Andi Abdul Muis, Komunikasi Islam, (Bandung: PT Temaja Rosdakarya, 2001) hal.133
7
Abdul MunirMulkhan, Teologi Kiri Landasan Gerakan Membela Kaum Mustadhafin, (Yogyakarta:
Kreasi Wacana, 2002). Hal.215
6
10
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
pendidikan,
(iptek),
produksi,
terhadap mereka yang tertindas, melarat dan kelaparan. Dakwah bukan hanya
khutbah, pengajian dan kepesantrenan
nama resmi Islam yang hanya melibatkan suatu kelas keagamaan (santri).
dan
perangkap
materialisasi
fase spiritual
Dalam
ali
al-Quran
surat
sistem,
dan
I mron
negara
metafisis
ayat
dan
yang
104
syariat,
untuk
bebas di antara
Allah
menyebutkan,
Ayat
in
idijadikan
landasan
bagai
banyak
Dalam ayat ini, umat Islam diperintahkan untuk mengadakan suatu badan
atau kelompok yang mengambil tugas mengerjakan dakwah. Tetapi hingga
kini, kegiatan lembaga dakwah Islam yang dikelola oleh kalangan cendekiawan
masih memberikan
kesan
adanya
ciri-ciri
intelektual
salon.
Kebanyakan
8
9
publisitas.
Ibid....
Ibid....
11
10
dakwah
pemberdayaan
bukanlah
dakwah
yang
keberhasilannya
hanya diukur oleh kesejahteraan spiritual atau batin tapi lebih dari itu.
Harus
juga
diakui,
konsepsi-konsepsi
mengenai
dakwah
pemberdayaan
yang disering digambarkan oleh banyak pakar juga tidak menutup kemungkinan
akan basi dan kehilangan relevansisnya. Oleh karenya kajian teoritis mengenai
dakwah pemberdayaan harus terus didaur ulang dan disesuaikan dengan kondisi
teologis, ekonomi, sosio-kultural, maupun politik yang mengitarinya.
Muhammadiyah
dikategorikan
dengan
sebagai
mengedepankan
dakwah
tindakan,
pemberdayaan
yakni
menjamurnya
kesan
dapat
lebih
bangunan-bangunan
bertingkat baik PTM maupun sekolah. Tapi bila dibenturkan dengan asumsiasumsi yang telah disebutkan diatas, klaim tersebut menjadi pupus dan tidak
sesuai dengan konsepsi-konseosi teoritis yang telah disebutkan.
utama dalam
yang komprehensif
menemukan
strategi
dakwah
oleh al-Quran, nabi Muhammad maupun yang telah dicontohkan oleh KH.
Ahmad Dahlan,
Sosok
dengan
masyarakat grass root (akar rumput). Ulama sekaligus intelektual yang memiliki
ketajaman analisis
10
12
teologis-normatif
ramah budaya
yang transformatif,
lokal,
dan
kepekaan
pembacaan
politik
sosiologis-kultural
yang
berpihak
yang
pada objek
(masyarakat) dari segala kebijakan ekonomi, sosial dan politik penguasa pada
waktu itu.
Sesuai
dengan
judul
tulisan
ini,
Muhammadiyah
dan
Revitalisasi
beranjak dari
politk
lokal,
regional,
nasional
maupun
global.
dari arus globalisasi (neo- liberalisme) atau modernisasi yang liar yang saat
ini sedang
terkecuali
diganderungi
oleh dunia,
tak
I ndonesia
13
I ndonesia
juga mengalahkan
untuk
melakukan
revolusi.
Bangsa
semangat
Timur
dapat
patriotisme
ini
melahirkan organisasi Budi Utomo yang didirikan tahun 1908, lalu Sarekat Islam
tahun 1911. Dan
pada
tahun
1912,
K.H.
Ahmad
Dahlan
mendirikan
Muhammadiyah di Yogyakarta.
Muhammadiyah
keberhasilan
merupakan
gerakan
sosial
keagamaan
yang
mengalami
ribuan amal
usaha yang tersebar dalam penjuru tanah air. Apalagi keberadaan amal usaha
tersebut merupakan
(keIslaman)
pengejawatahan
keagamaan
terejawantahkan dalam
diusung
realitas
Mengingat
model
oleh Muhammadiyah,
lantas
kehidupan
sosial
yang
nyata,
berupa amal usaha yang telah dinikmati oleh umat manusia. Muhammadiyah
sebagai organisasi bervisi sosial keagamaan
mewarnai
perjalanan
sejarah
memang
bangsa I ndonesia.
telah
banyak
Bahkan
kontribusi
Generasi
awal Muhammadiyah
mencoba menafsirkan
normativitas agama
untuk dipakai sebagai dasar beragama dan sekaligus sebagai landasan bagi
reformasi sosial.
teraktualisasikan
Keyakinan
atau
oleh
kepercayaan
akan
sistem
generasi
Sikap
sejuk
dan
toleran
yang
awal
14
Muhammadiyah menjadikan Islam dipahami bukan hanya dari aspek ritual tetapi
berusaha
menjadikan
Islam
sebagai
rahmat
dan
meliputi
segala
aspek kehidupan.
Muhammadiyah
tidak dapat
dilepaskan
Dahlan. Alasan mengapa KH. Ahmad Dahlan dalam memahami agama dengan
metode praktek
realitas
dan
pengaktualisasian
pada waktu
dehumanisasi,
itu,
kehidupan
dikarenakan
penjajahan sehingga
termarginalkan.
KH.
Ahmad
merupakan
masyarakat
banyak
mengalami
orang
Dahlan menginginkan
tuntutan
miskin
agama
dan
sebagai
KH.
Ahmad
Dahlan
mendefinisikan
iman
sebagai
jiwa,
emosi
dan
ide keinginan
prilaku,
yang
baik
dan
kebaikan-kebaikan
yang
mendorong kaum beriman untuk bertindak secara benar. Aspek sosial dari
iman
adalah
saling
harta
bersinggungan dengan
Muhammadiyah
harus
kekayaan
Allah.
masyarakat,
jalan
kemaslahatan
orang
di
tujuan tertentu
misalkan
pada
dirinya
dan memberikan
persolan
sendiri.
maslahat
pada
dibalik implementasinya.
Kesadaran
kesadaran kolektif
dalam
Muhammadiyah yang
rangka
paling
oleh individu
untuk
utama
Rasionalisasi
tindakan tersebut
bergerak
mensejahterakan
pada
muslim
waktu
itu,
rakyat.
menjadi
Mandat
memecahklan
tindakan
15
Dalam menggerakkan
1330
H/
18 November
para pemimpin lainnya selalu berpegang pada prinsip: berfikir, berbicara dan
bekerja. Dengan begitu Muhammadiyah berhasil menyadarkan umat Islam I
ndonesia apa arti agama bagi kesejahteraan masyarakat, berhasil mendirikan
sekolah-sekolah, masjid/
darma bakti yang nyata bagi perjuangan dan pembangunan nasional yang
dilaksanakan dengan ikhlas karena Allah SWT semata.
Dalam pembahasan tentang amal soleh KH. Ahmad Dahlan mengkaitkan dengan
konsep
iman,
ini penting
muncul
Hal tersebut,
dan
saling
kerjasama
dalam
Pemikiran dan amal usaha KH. Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu
dari refleksi surat Al-Maun kemudian berkembang sebagai model atau pola umum
pegembangan ide-ide gagasan dan amal usaha Muhammadiyah.
momumental
ini
dalam
teologi transformatif ,
wacana
karena
Islam
Islam
kontemporer
tidak
sekadar
disebut
menjadi
Langkah
dengan
seperangkat
ajaran ritual- ibadah dan hablu min Allah (hubungan dengan Allah) semata,
tetapi justru peduli dan terlibat dalam memecahkan masalah-masalah konkret
yang dihadapi manusia. I nilah teologi amal yang tipikal (khas) dari Kyai
Dahlan dan awal kehadiran Muhammadiyah, sebagai bentuk dari gagasan dan
amal pembaruan lainnya di negeri ini.
Itulah amal perjuangan KH Ahmad Dahlan. Yang banyak melakukan rintisan amal
sosial.
Sehingga
dakwah
Islam
yang digerakan
Muhammadiyah
bukan
berputar- putar sekedar pada wacana, tapi aksi sosial. Melihat perilaku gerakan
KH Ahmad
16
Dahlan tampak jelas KH Ahmad Dahlan merupakan sosok manusia amal (man of
action). Kiai Ahmad Dahlan membuktikan
sebagai
gerakan
prinsip gerakan
Muhammadiyah:
sosial
merupakan
gerakan
salah
Islam,
gerakan
sosial,
gerakan
berarti
bahwa
setiap
aktivitas
bersama,
sehingga
Muhammadiyah
sebagai
gerakan
Muhammadiyah
dilakukan
sosial
dalam kerangka
kehidupan
Muhammadiyah
terhadap
manusia
sebagai
individu,
sebagai
gerakan
mengamalkan
sosial
ajaran
akan
Islam
meliputi
(prinsip
berbagai
Islam),
usaha
Muhammadiyah
menampakkan
kebagusan
17
Memperhatikan kecenderungan
Kemampuan
tersebut
akan memberikan
peluang
kepada Muhammadiyah
mendorong
arah
tersebut
perubahan
tertentu,
harus di susun
maka konsepsi
brrdasarkan
prediksi
Disamping itu, tingkat kehidupan ekonomi dan sosial budaya umat yang
cenderung di bawah rata-rata tingkat kehidupan sosial pada umumnya, telah
menyebabkan
berbagai kendala
dalam
tersebut menunjukkan
hidup
mereka.
ketidakmampuan
tersebut
Rendahnya
mereka
dalam menghadapi
kualitas
hidup
menghadapi
umat
perubahan
Sikap KH. Ahmad Dahlan yang melihat serta merespon suatu realitas sehingga ia
menerjemahkannya
dengan
suatu
organisasi
merupakan
langkah
yang
saat
ini berhasil
membangun
infrastruktur
ribuan
rumah.
melahirkan
persyarikatan
Namun keberhasilan
permasalahan
yang
terjebak
baru bagi
membangun
infrastruktur
Muhammadiyah,
pada pragmatisme
untuk
tersebut
banyak
menguasai
kader
dan
menduduki posisi strategis dalam pengelolaan amal usaha. Para kader bagai
politikus berebut untuk duduk menjadi seorang
rektor
18
daerah
dan pusat
menghabiskan
waktunya
untuk mengurusi
berbagai
Kalau
hal
tersebut,
maka
Muhammadiyah
telah
lari
dari
ruh
dalam pengembangan
mengukuhkan
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munir.
2005.
Masalah-masalah
Haedar.
2001.
I deologi
Gerakan
Muhammadiyah.
Yogyakarta:
Muhammadiyah.
Simanjuntak,
Dahnil Anzar.
2007.
Muhammadiyah:
Islam
Nan
Ngelakoni.
http://dahnilanzarsimanjuntak.blogspot.com/2007/08/muhammadiya hIslam- nan- ngelakoni.html
-------. 2007. Realitas Muhammadiyah: Bercermin pada Pendiri
Muhammadiyah. http://profetik.wordpress.com/2007/09/12/
19
reformis-
belakangi
umat
Islam
yang
telah
banyak
mengalami
kontaminasi,
kondisi
sosio kultural
(feodalisme, kolonialisme,
dan
bangsa
problem
I ndonesia
kemiskinan,
pada
kebodohan,
Dahlan memiliki gagasan yang tidak hanya konsen dalam bidang keagamaan
tetapi juga dengan
menyeluruh.
realitas sosial
Mengupayakan
dan
problem
kemanusiaan
secara
Sederhananya,
keterpaduan
gerak
Muhammadiyah
dapat
di
lihat
dari
aktivitas dan kreativitas KH. Ahmad Dahlan yang tidak hanya berkutat dalam
ruang lingkup pengajian dan dakwah Islam semata tetapi juga aktivitas dalam hal
yang bersentuhan
ekonomi, penyelenggaraan
pendidikan,
pembangunan
sarana
kesehatan,
kegiatan sosial, dll. Yang wajib di cont oh dan di tauladani dari KH. Ahmad
Dahlan bagi semua kader-kader
ide
1
menjadi
Muhammadiyah
adalah
menyelaraskan
praktek
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta, aktif sebagai pimpinan Korkom
IMM
UM
Surakarta.
operasional yang konkret dibutuhkan oleh masyarakat. Satu hal yang sampai
sekarang masih dirasakan misalnya dalam hal pendidikan,
ketika sebagian
besar ulama pada zaman kolonial Belanda (model sekolah dengan sistem
klasikal) merasa antipati maka KH. Ahmad Dahlan berusaha melakukan
terobosan untuk mengadopsi dan menyempurnakan sistem itu dengan nilai plus
yaitu dengan tambahan pendidikan agama, bukan hanya pelajaran-pelajaran
yang
Sementara
pada waktu sistem pendidikan masih tradisional seperti pondok pesantren, yang
hanya mengajarkan pelajaran-pelajaran agama secara klasik. Sifat demokratis
terhadap pendidikan tradisional Islam dan juga pendidikan kolonial Belanda.
KH.
Ahmad
Dahlan
memadukan
keistemawaan
masing-masing
sistem
pendidikan umum (Aljabar, ilmu faal, dll) dan menambahnya dengan mata
pelajaran agama Islam. I de ini
Gagasan-gagasan
di bidang keagamaan,
Muhammadiyah
di
pembaharuan
dalam
pembaharuan
pendidikan
barangkali
kebanggaan bagi Muhammadiyah, citra ini tidak dapat disangkal lagi merupakan
hasil
warisan
inelektual
dan
kultural
dari
pendiri
dan
generasi
awal
Muhammadiyah.
19
pemikiran KH. Ahmad Dahlan dalam masalah teologi dan paham keagamaan.
Pergulatan pemikiran itu dibarengi pula oleh cita-cita keagamaan dengan
realitas sosial dan kondisi
objektif
dunia
luar,
secara
garis
besar
beragama,
realitas sosial.
adalah
bisa
Muhammadiyah
suatu alternatif
kesejahteraan
muslimin
dan
yang
mengaplikasikan
yakin,
paling
bahwa
baik
makna
sistem
untuk
iman
Islam
usaha
dalam
dan
iman
perwujudan
I ndonesia benar-benar
menjalankan
perintah-perintah
agamanya
dengan sebaik-baiknya maka hal tersebut adalah sumber yang paling besar bagi
perwujudan masyarakat yang adil dan kesejahtera.
yang dipakai panutan kaum muslimin yaitu al-quran mengajarkan suatu sistem
keadilan bagi seluruh mahluk yang di ciptakanNya.
bersama,
tauhid
sosial
bagi
gerakan
Muhammadiyah.
Tauhid
teologis-vertikal
dan
sosiologishorizontal .
Keimanan
yang monoteis kepada tuhan Yang Maha Esa disadari akan membawa semangat
pembebasan (liberasi) dan pemberdayaan (empowerment)
manusia (Bachtiar,
2004)
paham
yang
mendasarkan
beragama
seluruh potensi
humanis-teosentris , yakni
keimananya
kepada
Allah
dan
20
itu tergambar adanya etika religius yang direfleksikan menjadi etika sosial
bagi kepentingan khalayak banyak.
(meminjam
istilah kuntowijoyo).
tataran
mahasiswa
dalam
hal
ini
I MM,
yang
paling
dalam
pendidikan,
membutuhkan
itu mahasiswa
tenaga-tenaga
adalah
jenjang
banyak baik dalam tataran hablum minallah dan hablum minannas. Hablum
minallah
disini
tanggungjawab
dalam
hal tauhid,
sebaagai
manusia
adalah
kelompok
dalam
yang kritis,
hal
ikut
perubahan
ketertindasan
dalam
dan
semua
lini
ketidakadilan
di
masyarakat
(bekal
untuk
dalam
hal
menuju
I katan
Mahasiswa
Muhammadiyah
sebagai
generasi
muda
I ndonesia
Berangkat
dari I MM adalah
komisariat, pimpinan
21
komisariat
kader-kadernya
dalam bidang
yang diminati, karena setiap satu orang dengan orang yang lain memiliki
kemampuan tersediri.
imbangi
Namun
dengan pemahaman
kemampuan
dasar
ke-Islaman
yang
ini
juga
harus
mendasarinya,
di
sebagai
Dalam
dengan
trinitas I MM (Religiusitas,
memadukan
nilai-nilai keagamaan
dan
nilai-nilai
dengan
tidak
tauhid
kader I MM harus
dalam
saklek
I ntelektualitas
kehidupannya,
namun
terbuka
dan
bebas
harus memiliki
keilmuan
akademik dan nilai kehidupan yang Islami (religiusitas yang tidak saklek/bebas
intelektual progresif). Humanitas adalah sikap kader ikatan berpihak terhadap
masyarakat dan orang-orang yang tertindas, mencari solusi terhadap problemproblem
Dari
trinitas
I MM
Humanitas melahirkan
tersebut
paradigma
pemberdayaan masyarakat
dengan
kesatuan
profetik
kader-kader
masyarakat, beradaptasi
dari
atau
I MM
Religiusitas-Intelektualitassosial
harus
profetik.
sering
Dalam
berinteraksi
dengan
keberadaan
kita) terlibat
dalam
kehidupan
masyarakat
dan
22
23
Pendahuluah
Dewasa ini kita sering diusik dengan fenomena sosial dalam tubuh umat Islam di
negara kita. Lebih spesifik lagi misalnya Muhammadiyah dengan Nahdhatul
Ulama yang jarang berhari raya bareng, sikap muhammadiyah
dan NU
yang sering tidak kompak dan lain-lain. Kini dalam tubuh Muhammadiyah
sendiri terjadi gejolak atau konflik dengan gerakan tarbiyah (PKS) yang
mayoritas kadernya adalah kader Muhammadiyah.
pernah
petinggi PKS.
mengalami
gesekan
dengan
partai
I khwanul
Muslimin
akhir(PKS).
Gesekan itu timbul karena PKS memiliki kelamin ganda, artinya menggarap
bidang
garapan ini maka diantara Muhammadiyah dan PKS sarat dengan gesekan.
Dikala tujuan politik diutamakan,
Pada
dasarnya
konflik
adanya persamaan
antara
lahan
Muhammadiyah
dakwah
dengan
dan
konsep
PKS timbul
yang
karena
berbeda.
Yang
Muhammadiyah.
penyelenggaraan rapat
kab.
Bantul
Contoh
riilnya
adalah
pada
Daerah Nasyiatul
sebuah
Aisyiyah)
PDNA Daru I mtikhanah. Dalam forum dialog, tampil seorang kader NA yang
telah beralih ke PKS dengan percaya diri menyampaikan argumentasinya apa
salahnya seorang kader NA
untuk memahami
khwanul
dan
kemudian
mengikuti
idiologi
lain,
termasuk
24
25
Muslimin
sekalipun?
hal
ini
kemudian
menyebabkan
Asrori
Maruf
membuat surat yang inti isinya adalah mengingatkan perlunya seorang yang
duduk dalam level pimpinan
tergiur oleh ajakan pindah rumah baru dan dengan mudah meninggalkan rumah
lama. Jika ada kerusakan
di rumah
lama tentu
harus berusaha
untuk
Contoh lain yang menunjukkan adanya singgungan yang tidak sehat antara
Muhammadiyah
dan
PKS
adalah
pengunduran
diri
ketua
PCNA
Problematika
umat
dalam
kaitannya
konflik
antara
Muhammadiyah
menganalisa
kita sebagai
kader
muhammadiyah
adalah
masalah.
sekalipun.
Organisasi
inilah
yang
paling
banyak
memiliki
pemahaman
dan pengamalan
dan pembaruan
pemahaman
pemurnian
terhadap
ajaran
atau purifikasi
Islam
dengan
mempertimbangkan
26
Dalam bidang purifikasi ini Muhammadiyah malah di sebut oleh Abdul Munir
Mulkhan
sebagai
berfaham
fundamentalisme
pemurnian
Islam .
pergumulanya
dengan
Dengan
pendekatan
seperti
disebutkan
di
at as,
dalam
melakukan
Dalam
hal
ini,
Muhammadiyah
bersikap
tegas terhadap
fenomena
Namun
disaat
yang
sama,
melakukan rasionalisasi,
menurut
dengan
Amin
Abdullah,
cara desakralisasi,
ia
juga
demistifikasi
dan
tidak
berada
www.republika.co.id,07/07/2003)
Jalaludi Rakhmat
tahun
menjelaskan
pada
Dia berpendapat
masyarakat
bahwa
I ndonesia
Muhammadiyah
(Rakhmat,
hadir
pada
1991:
saat
Meskipun demikian tak ada gading yang tak retak kata pepatah, oleh karena itu
Muhammadiyah juga tak lepas dari kekurangan. Hal ini bisa dilihat dari salah satu
kritik
yang
dilontarkan
oleh
Kuntowijoyo
yang
mengatakan
bahwa
27
Muhammadiyah
transformasi
mengenai
realitas sosial
yang
objektif.
Akibatnya
adalah
bahwa
I khwanul
Islam, tampil
Muslimin
dengan
secara
gagasannya
umum
untuk
dan
menyeluruh
memperbaiki
tentang
umat,
dan
cita-citanya
dan akan
bertemu dengan cita-cita para pencinta perbaikan yang telah mengenal dan
memahami tujuannya. Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa cita-cita Ikhwanul
Muslimin sebagai berikut:
1.
2.
Thariqat
Sunniyah,
sebab
mereka
selalu
berusaha
melaksanakan
sunnah dalam segala bidang, terutama dalam hal Aqidah dan Ibadah.
3.
Harakat
Sufiyah,
adalah kesucian
sebab
jiwa,
mereka
kejernihan
memahami
qalbu,
bahwa
semangat
dasar
kebaikan
beramal,
zuhud
perbaikan
intern
Membina
lembaga politik,
berupa hukum
dan
perbaikan
ekstern
yaitu
meluruskan
pandangan
28
5.
Selain
itu
beban
kewajiban
Islam
tidak
mungkin
bisa
dilaksanakan kecuali dengan fisik yang kuat. Kewajiban shalat, shaum, hajji,
dan zakat menuntut
bekerja, berusaha dan berjuang mencari rizki. Oleh karena itu, anggota
I khwanul Muslimin memperhatitan kelompok-kelompok olah raga.
6.
I khwanul
untuk mengajar
Muslimin
dan mendidik,
pada
dasarnya
merupakan
lembaga
Membangun
pengaturan
harta benda.
8.
Gagasan
kemasyarakatan,
karena
mereka
memperhatikan
berkembang
hingga
ke I ndonesia.
Hanya
saja
di
I ndonesia
jamaah ini membentuk partai politik, partai keadilan sejahtera (PKS). Dalam
eksistensinya, PKS
pengkaderan
lebih
menekankan
pada
dakwah
politik.
Metode
orang yang ghiroh dakwahnya tinggi. Dan nantinya kader-kader inilah yang
akan membesarkan PKS.
satu-satunya
partai
yang
Memang
dari
metode
rekruitmen
anggota
yang
dilakukan
PKS ini
tanya besar tentang konsep dakwahnya atau konsep politiknya. Lepas dari
masalah salah atau benar, Permasalahannya adalah ada anggapan bahwa PKS
dalam melakukan kampanye mengatas namakan agama.
29
Pandangan
anul
Penulis
t entang
Muham madiyah
vis
vis
I khw
yaitu
sama-sama
bertujuan
untuk
melakulan
purifikasi
dan
masa kini
sebagaimana
di
jelaskan
di
atas
bahwa
baik
yang mempunyai
kemudian
saling
berjabat
tangan
untuk
mewujudkan
untuk saling
berdakwah
sudah
sudah
tidak
dikatakan
bisa
ada kepentingan
yang
menunggangi
sehingga
kader PKS
dakwah praktis yang dilakukan PKS selalu terdapat muatan yang pada
Lepas
menjatuhkan
dan
menguasai
Amal
Usaha
hubungan
30
keduanya
kemudian
dirajut
kembali
agar
tetap
harmonis
dalam
Ketika kita mengetahui hal itu maka kemudian kita perbaiki pola pengkaderan
Muhammadiyah agar tidak ada lagi kader yang lepas. Kemudian ketika kit
a melihat
PKS,
banyak kader
apa sebenarnya
Muhammadiyah
yang membuat
PKS menarik
saling
adalah
mengIslamkan
sehingga
kita dakwah
kader.
Penulis
beranggapan
bahwa
setiap
organisasi
mempunyai
aturan
rumah tangganya sendiri-sendiri, jadi tidak perlu adanya usaha untuk memporak
porandakan
dalam
ranah
atau
koridor
yang
tetap menjalankan
telah
tertuang
dalan
AD/ ART Muhammadiyah? dan PKS juga menjalankan visi dan misi PKS dalam
ranah
yang telah
tertulis
dalam
AD/ART
tanpa
mengkader
orang-orang
Muhammadiyah?
dalam menjalankan
dan
31
Daftar Pustaka
Nashir Haedar, 2006, Manifestasi Gerakan Tarbiyah, Yogyakarta: SM
Maruf Asrori, 2007, Migrasi Jamaah, yogyakarta: Panji
Qordowi Yusuf, Totalitas Islam
32
Bagian 2
Dalam sejarah kehidupan manusia yang penuh dengan konflik, manusia selalu
ditantang untuk memecahkannya. Entah dengan meniadakan (yang dianggap)
musuh, atau dengan cara-cara paling efektif pada waktu itu. Dari sekian banyak
konflik itulah, muncul teori dari akal-akal brilian para pendahulu kita, sebut
saja Karl Marx, dia terinspirasi dari sejarah manusia yang penuh konflik dilihat
dengan kacamata ekonomi bahwa kehidupan manusia selalu terjadi konflik dalam
memperebutkan pemenuhan kebutuhan hidup khususnya kebutuhan pangan,
sehingga terciptalah teori kelas.
Umat I slam dan bahkan pada agama Abraham pun mengakui hal itu,
mereka mempunyai
sejarah
konflik,
mulai
dari
manusia
pertama
yaitu
Adam, dan dilanjutkan dengan konflik antara Habil dan Qabil. Kelompok yang
diwakili
sepanjang sejarah dibantai dan diperbudak oleh sistem Qabil, sistem hak milik
individu peraih kemenangan dalam masyarakat. Peperangan antara Habil dan
Qabil adalah pertempuran
Qabil
sejarah
abadi
di
setiap
generasi.
Panji-panji
Habil telah diwarisi oleh generasi keturunanya rakyat tertindas yang telah
berjuang untuk keadilan, kemerdekaan
dan kepercayaan
perjuangan yang terus berlanjut pada setiap zaman. (Syariati, 1984: 12).
Menurut
Syariati,
satu masyarakat
kekuatan
bergejolak dan
kreatif, pada gilirannya melahirkan
Para
peradaban,
kebudayaan
dan pahlawan.
Alumni Pondok Hj. Nuriyyah Shobron, Aktif sebagai Sekretaris Bidang Immawati DPD IMM Jawa
Tengah periode 2006-2008
33
mengajarkan
sekarang,
para
Nabi
sudah
tiada,
siapakah
yang
tirani
yang
membelenggu
dan
akan
bendera
menindas?
Makna Intelektual
Rausyanfikr adalah kata Persia yang artinya pemikir
yang tercerahkan .
ilmuwan.
sedangkan rausyanfikr
Seorang
menemukan
I lmuwan
kebenaran.
Rausyanfikr
menemukan
I lmuwan
kenyataan,
hanya
sekedar
Kaum I ntelektual tidak hanya disibukkan dengan banyak teori dan lupa
pada realitas,
tidak
akan
ada gunanya
orang
lain.
seorang
Kaum
intelektual
intelektual
bukan
jikalau
tidak
sarjana
yang
hanya bisa menunjukkan kelompok orang yang sudah melewati pendidikan tinggi
dan memperoleh
gelar
sarjana.
Mereka
juga
bukan
sekedar
ilmuwan
Pada masyarakat
gagasan-
gagasan analitis dan normatif. Dalam pengertian ini, al-Quran mempunyai istilah
khusus yaitu Ulil Albab. Kata Ulil Albab ini disebut dalam al-Quran hingga 16
kali, mempunyai art i berbeda-beda,
diantaranya
orang
adalah
pembicaraan
ungkapan
7), dengan merenungkan ciptaan Allah di langit dan di bumi (Q.S. 3: 190).
34
Kata
intelektual
juga
berdekatan
dengan
kata
cendekia,
menurut
agen yang dapat menghasilkan konsensus. Karena itu, pekerjaan utama para
cendekiawan lebih pada jalur pengembangan masyarakat sipil (civil society),
bukan
lingkup
politik
(politic
society).
umum
yang
sering
dihadapi
oleh
intelektual
ialah
terjebak
pada menara gading grand theory minded untuk membaca persoalan. Entah
global, nasional, regional maupun lokal. Realita masyarakat menyimpan lebih
banyak persoalan rumit (theoantroposentris: seluruh aspek saling terkait dan
mempengaruhi).
dikuasai ke dalam
ranah
realitas,
menderivasikan
sehingga
seorang
intelektual
terkesan
kelaparan,
Bayangan
semu masyarakat
biasa,
merefleksikan
bahwa makin
tinggi
masyarakat
pun
pasti
lebih
baik
dan
dapat
hanya
sebagian
berpendidikan
rendah,
menengah,
tinggi. Padahal yang diharapkan adalah peran nyata kaum intelektual untuk
sanggup menggagas ide berdaya dobrak tinggi untuk menciptakan perubahan
sosial berkualitas.
pernah
terjadi
perselingkuhan
antara
penguasa
dan
35
ilmuwan.
36
Kondisi itu kemudian populer dengan istilah myth of the bad scientists.
Mitos ilmuwan
bersatu
durhaka
adalah
sebuah
konteks
di mana
para ilmuwan
penguasa. Sederhananya,
melegitimasi setiap tindakan penguasa, sehingga tindakan itu terkesan ilmiah dan
bisa dipertanggungjawabkan.
diketengahkan,
di tengah
Fakta
kondisi
sejarah
ini
menarik
untuk
kaum intelektual
di negeri ini yang belakangan disinyalir menjadi bagian dari kekuasaan. Karena
menjadi bagian dari kekuasaan
melakukan
itu,
pembenaran terhadap
maka
tindakan
konsekuensi
penguasa,
logisnya
adalah
meskipun
tindakan
Pertanyaan
besar
intelektual dari
untuk
sono-nya
para
intelektual
dianugerahi
sekarang
kebebasan
adalah
dan
benarkah
otonomi
dalam
Membongkar
otonomi
palsu
oleh
Menurut
tidaklah
merendahkan dirinya
mereka
memahami
Croce,
pada
bahwa
tingkatan
kalangan
massa,
cendekiawan
sebaliknya
supaya
memerintah...".
Fenomena ponsiuspilatisme
yang anti-intelektual,
demonstrasi,
jalanan
membuat
pernyataan,
Fenomena
menanamkan
semangat
intelektualnya.
humanisme
universal
Mereka gagal
dalam
diri
37
anti-intelektual,
dengan memasang
lebih
pamflet,
suka
memilih
membuat
orasi,
cara-cara
jalanan,
dan membaur
dengan
Diagnosis
ketidakberesan
yang
terjadi
seputar
kinerja
kampus
memerhatikan
analisis
relasional
antara
demokrasi
Akar masalah yang terjadi bukanlah pendidikan tinggi yang telah gagal
menciptakan
kedewasaan
demokrasi
Sebaliknya,
para
cendekiawannya
haram dengan
semangat
sehingga
ponsiuspilatisme
atau
melahirkan
intelektual
sebaliknya
melahirkan
intelektual
di
dalam
perancangan
dan
perubahan
sosial
sudah
bahwa
sebagian
besar
berpendapat
bahwa
kelompok
peran
teknolog,
aktif
langsung di
38
Perdebatan
yang kelihatan
mulai dilupakan.
sama-sama
terlalu "hitam-putih"
itu tampaknya
kini sudah
salah,
atau
karena
masing-masingnya
punya
kelemahan
epistemologis sekaligus saling melengkapi, tetapi juga karena terlalu "hitamputih" dan terlalu "steril".
Kaum
intelektual
memecahkan
seharusnya
mampu
masalah-masalah
menemukan
solusi
solutif
dalam
jalan pintas atas masalah-masalah tersebut atau jalan pendek pada tindakantindakan tidak sempurna, ini adalah pendekatan yang sangat dangkal dan
kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.
Kesadaran
intelektual
mewujudkan
gerakan
krit is,
dan membangun
masyarakat
bukan
Abdurrahman
menyebutnya
sebagai
subaltern
intellectuals,
intelektual akar rumput. Lapisan kritis civil society yang bertindak sebagai
artikulator antikemapanan dan ketidakadilan (2003). Kaum intelektual yang
peka dengan realitas sosial, problem ketidakadilan dan ketertindasan. Dan juga,
peka terhadap limbah modernisasi dan globalisasi yang kian parah dan akut.
Kemiskinan,
keterbelakangan,
krisis
multidimensional
dan kegelisahan
yang
sedang
Tidak
sekadar
berwacana
dengan
isu
dan
39
permasalahan
menjadi masalah
sekarang
sosial
dalam masyarakat
adalah
tidak
terciptanya
karena yang
kesadaran
yang
pesanan
penguasa.
intelektual!
Referensi
Syariati, DR.
Shalahuddin
Ali.
1982.
Tugas
Cendekiawan
Muslim.
Yogyakarta:
Press.
. 1984.I deologi Kaum I ntelektual;
Bandung: Mizan.
http://www.icmi.or.id/ind/content/view/129/75/
http://www.icmimuda.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=26
http://www.cmm.or.id/cmm- ind_more.php?id=5028_0_3_0_M14
http://www.kunci.or.id/esai/misc/antariksa_subaltern.htm
http://www.indosiar.com/v2/culture/culture_ko mentar.htm?id=29934
40
manusia
tidak
terlepas
dari
pembelajaran
dan
dari
ketatanegaraan
hingga hal
Pembelajaran
untuk
mengarahkan
literatur
sistem
yang
kebutuhan
lebih
besar
pribadi,
yaitu
pemenuhan kehidupan
struktur
pembelajaran
pendudukan
sosial
untuk
hingga
atas
yang
Karena
pembelajaran
komunitas,
relasi
sistem
negara-dunia.
lebih
baik
Sejarah
yang
ternyata
dihiasi
hegemoni
kehidupannya,
Suatu
mengenai
perlawanan.
pemenuhan
perlawanan.
pemikiran. Maka,
manusia
atau
juga belajar
belajar,
adalah
seiring
dengan
untuk melakukan
perlawanan terhadap
Perlawanan
yang
demi kepentingan
dahulu
dicanangkan
adalah
untuk
menaklukkan
manusia. Penundukan
dimaknakan
alam
manusia atas
sekedar
perbudakan.
sebagian manusia
lainnya. Namun, tidak seluruh bentuk perlawanan manusia atas manusia dapat
dikatakan
sebagai gerakan
perlawanan.
Gerakan
perlawanan
memiliki
sistem
Sejarah pergerakan sosial telah dilakukan sejak tahun 1700, oleh petani dan
2
secara
langsung
oleh
masyarakat.
Gerakan-gerakan
40
Robert Brym and John Lie, Sociology, Your Company for a New World, Thomas LEarning I nc.,
Canada,
2003: 508, dalam Ambar Sari Dewi, Gerakan Sosial di Dunia Maya (Studi Tentang Gerakan Open
Source sebagai Gerakan Sosial Baru), Yogyakarta, Tesis Pasca Sarjana Sosiologi UGM, 2006:24.
41
kemudian
tapi
persamaan penindasan yang dialami. Tidak sekedar melibatkan tuan tanah atau
pemilik modal, namun membangun sikap kritis hingga pemerintahan negara.
dipicu
dalam
struktur
masyarakat.
Dalam
masyarakat agraris, menurut Sanderson (2000), stratifikasi sosial terdiri dari 1. Elit
ekonomi-politik yang terdiri dari penguasa dan keluarganya,
2. Penyewa,
3.
Pedagang, 4. Rohaniawan,
3
bahwa empat
masyarakat
agraris dan
masyarakat
pra-industri,
terutama
karena kaum ini berada diantara kelas atas dan bawah. Kaum ini tidak
4
memiliki hak istimewa sebagaiman yang dimiliki oleh kaum elit atau bahkan pedagang .
kerangka
pergerakan yang
hanya
meluas
pemikiran
dilakukan
memiliki
melakukan perlawanan
dengan
dalam
menghadapi
bentuk
secara
yang
langsung,
lebih
permasalahan.
Serta
t erorganisasi.
Tidak
namun
hingga
saat
ini-
pendidikan dan legal drafting. Hal ini menjadi penting untuk dilakukan mengingat
kebutuhan
akan
dukungan
pemerintahan
yang dibantu
oleh meminjam
istilah
yang
Gramsci-
masyarakat.
Ataupun
oleh
para
intelektual
yang
berkutat
pada paradigma keilmuan sosial dan menganggap bahwa teori yang dilahirkannya
adalah bebas nilai. Namun ketika berada ditangan penguasa, sesederhana apapun
teori yang coba dilemparkan
intelektual
ke khalayak
umum,
akan disaring
dan
digunakan untuk
mengukuhkan kontrolnya terhadap rakyat.
42
3
4
Stephen K. Sanderson, Makro Soiologi, Jakarta, Rajawali Press, 2000, dalam ibid.
ibid, hal. 25.
43
Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang diyakini ideal dan baik. Sebuah
sistem politik ketatanegaraan yang tumbuh-evolutif dalam dialektika pembelajaran
manusia.
Abraham
Lincoln mengatakan
demokrasi
sebagai pemerintahan
dari
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Namun, melihat pembahasan sebelumnya,
definisi demokrasi akan mengundang banyak perdebatan. Siapa yang dimaksud
dengan rakyat? Karena tidak mungkin seluruh rakyat menjadi pemimpin, sebagaimana
ketidakmungkinan membangun masyarakat tanpa sistem sosial. Meskipun demikian,
paradigma demokrasi memiliki perkembangan teori dan penerimaan cukup luas hampir
diseluruh negara di dunia.
Demokrasi
merupakan
seperti monarki,
bentuk
aristokrasi,
kurang
ideal tersebut
totaliter.
Akan
oligarki
dapat
dan
tirani.
menghadirkan
sistem
Model
pemerintahan
pemerintahan
pemerintah
yang otoriter
lainnya
yang
bahkan
yang dilahirkan
dikuasi
minoritas
oleh
dan
dari sistem
politik
demokrasi
saat
ini
hanya
seperti sekawanan
lembu yang dapat dibatasi ruang geraknya dan digiring sesuai kepentingan.
Tidak hanya sebatas demokrasi dalam kerangka teoritik, namun menelisik dalam
realitas yang terjadi:
One conception of democracy has it that a democratic society is one in
which
the public has the means to participate in some meaningful way in
the management of their own affairs and the means of information are open
and free. I f you look up democracy in the dictionary you'll get a
definition something like that.
An alternative conception of democracy is that the public must be
barred from managing of their own affairs and the means of information
must be kept narrowly and rigidly controlled. That may sound like an odd
conception of democracy, but it's important to understand that it is
the prevailing conception. I n fact, it has long been, not just in
5
operation, but even in theory .
Dalam
terjemahan
bahwa masyarakat
bebas:
yang
Salah
demokratis
satu
konsepsi
bilamana
demokrasi
masyarakat
menerangkan
memiliki
alat
yang
cukup
42
Noam Chomsky, Media Control: The Spectacular Achievements of Propaganda, New York, Seven Stories
Press, 1997:2-3.
42
harus
dihalangi
dalam
mengatur
urusan
mereka
dan
alat-alat
informasi harus dikontrol secara ketat. Hal ini mungkin terdengar sebagai konsep
demokrasi yang terasa janggal, tapi penting untuk dimengerti bahwa ini merupakan
konsep yang berlaku secara umum. Faktanya, ini berlaku sejak lama, tidak hanya dalam
praktek tapi juga teori.
Pertanyaannya
kemudian,
bagaimana
mungkin pemerintah
dapat
menghalangi
contoh
di
o mengukuhkan
I ndonesia
dirinya
adalah
selaku
era pemerintahan
presiden
selama
orde
32
baru.
tahun
Soehart
dengan
orde baru
mengenai pembangunan
menciptakan
integritas
semu
pemerintah
penciptaan aristokrasi-pemodal
ekonomi
nasional.
Terkait
dengan
hal tersebut,
penting untuk dipahami bahwa pemerintahan orde baru pada dasarnya merupakan
model pemerintahan korporatisme.
Pemerintahan Korporatisme
I stilah Pemerintahan korporatisme lahir sebagai suatu bentuk penjelasan ilmiah
atas anomali teori pembangunan yaitu modernisasi dan ketergantungan. Salah satu
premis utama
(negara)
teori
modernisasi
terjadi melalui
pembangunan
suatu
adalah,
garis linier
maju
berkembang
(metropol),
mengalami
dan
perkembangan
universal
dengan
masyarakat
pengalaman
proses
(satelit)
maka
hambatan
yang
diajukan
antara
lain
selama
selama
melakukan
itu
pula negara-negara
berkembang
akan
dilain pihak. Hubungan tersebut sejak periode ekspansi kapitalisme melalui kolonialisme
hingga saat ini ditandai dengan mekanisme pertukaran
43
yang
tidak
seimbang
(unequal
exchange),
yang
melestarikan
penyerapan
Selain itu, terdapat permasalahan sosial-politik dan ekonomi yang terjadi secara
luas antara
tahun
1960-70an.
Hal
ini
tidak
terlepas
dari
sejumlah
bentuk
pemerintahan yang jatuh karena kudeta militer seperti Brazil, Bolivia, Argentina,
Peru dan I ndonesia. Ada dua sifat menonjol dari pemerintahan hasil kudeta militer
tersebut, pertama, berorientasi
otoriter.
pada
pembangunan;
dan
kedua,
sifatnya
yang
developmented-oriented authoritarianism
pada
(terorganisir).
dikelola
Kelompok-kelompok
berdasarkan
sektor-sektor
kepentingan
vertikal
yang
kepentingan
tersebut
berfungsi
secara
Pemerintahan
korporatisme
memiliki
kontrol
atas
seluruh
aspek
yang
diprediksi
dan dikontrol
hingga
batas-batas
tertentu.
Menciptakan
pemerintahan yang stabil dengan kemampuan untuk mengontrol rakyat secara fisik
dan pemikiran. Memajukan dan mensejahterakan kehidupan rakyat di satu pihak, dan
memberikan
ideologi negara.
Pemerintahan
demokrasi
sebagai instrumen
perjanjian
buah kekuasaan di
kemudian hari. Media di kontrol dengan ketat mulai dari perijinan hingga framing
pemberitaan. Seluruh
organisasi
asas
6
Nur Iman Subono, Taktik Negara Menguasai Rakyat, Yogyakarta, Lappera Pustaka Utama, 2003:4-6.
44
7
8
Ibid, hal. 2.
Alan K. Schreiber, Authoritarianism and Corporatism: Theory and Aplication (The Hague, 1882)
dalam ibid, hal. 10.
45
organisasi.
Pengenalan
kosakata
yang merepresentasikan
Normalisasi kehidupan
terpelajar
kepentingan
kampus
bahasa
baru
penguasa
diberlakukan
dalam
melalui
untuk
bahasa
I ndonesia
pendidikan
meredam
dan media.
hasrat
kaum
materialisme.
Pemerintahan
korporatisme
yang
berorentasi
pada
kestabilan
negara
merupakan sesuatu hal yang baik bagi tumbuhnya kapitalisme. Kestabilan kondisi
serta
secara besar- besaran. Dalam waktu singkat, tujuan pembangunan seakan tercapai.
Penyerapan tenaga kerja secara besar-besaran
akan meningkatkan
perputaran
siklus ekonomi negara. Disisi lainnya negara berupaya menciptakan keteraturan dalam
peraturan-
peraturan
seperti
pembangunan, pemerataan
upah
populasi,
minimun,
kebijakan
penekanan
tingkat
patokan
harga,
pertumbuhan
arah
populasi,
penguasaan sumber daya alam dsb. Sehingga berapapun besarnya modal yang
masuk, negara masih memiliki kontrol terhadap stabilisasi sumber daya yang
penting bagi tumbuhnya kapitalisme. Serta sebagai integritas moral kenegaraan
pada rakyat bahwa aset-aset penting negara tetap dipegang oleh negara itu sendiri.
Namun disisi lain, perlawanan- perlawanan rakyat terhadap tuntutan upah minimum dan
komunikasi yang bebas mendapatkan tekanan dari negara. Dalam posisi ini, telah
hadir yang disebut dengan korporatisme negara.
Pemerintahan
korporatisme
keberlangsungannya
oleh
selanjutnya
para
menjadi
kapitalis,
baik
instrumen
nasional
maupun
internasional.
Meski negara tetap berupaya atas penguasaan sumber daya penting yang dibuat agartidak mudah
penguasa
untuk
dikuasai
t elah menempatkan
oleh
para
kapitalis.
Namun,
pada
posisi
ini,
merupakan
sesuatu
yang harus dijaga demi kepentingan bersama. Struktur-represif akhirnya menjadi alat
agar pencurian nilai lebih yang
dengan
baik.
dilegalkan
oleh
struktur-fungsi
dapat
berjalan
baik,
bernilai
dan memiliki
norma.
Yang
Banyak penulis dan teoritisi yang telah menganalisa bagaimana negara menggunakan
pelbagai
macam
instrumen
untuk
mengontrol
dan
menghegemoni
rakyat.
46
Namun
47
seringkali hanya melihat satu sisi dan tidak memberikan gambaran yang utuh mengeni
instrumen kekuasaan negara. Hanya melihat dari sisi ideologi negara, pendidikan yang
menjauhkan masyarakat dari persoalan mereka, determinisme ekonomi, aristokrasi
borjuis dalam
pemerintah,
pengaruh
pada gambar
1,
merupakan instrumen kekuasaan yang dapat saya tawarkan, yang harus dimiliki oleh
negara untuk dapat
kekuasaannya.
melakukan
kontrol
Sebuah instrumen
korporatisme,
ketat
kekuasaan
terhadap
ideal
bagi
rakyat
dan
pemerintahan
dengan contoh di
Indonesia.
Instrumen Kekuasaan Negara
Di Dalam Struktur
Di Luar Struktur
Supra Struktur
Struktur
Basis Struktur
Non Struktur
Penempatan
operasional Peran,
Fungsi dan
Tanggungjawab untuk
dapat mencapai tujuan
tertentu.
Struktur-fungsional
yang berada diluar
struktur pemerintahan.
Memiliki otoritasi
operasional namun
masih berada dalam
batasan kontrol dan
kehendak negara,
meski tidak
sepenuhnya. Seperti
KNPI, Partai Politik,
Media, MUI, ICMI,
Fungsional
Represif
Struktur yang
memiliki peran untuk
menjadi sistem
fungsi yang
menjalankan negara.
Seperti Presiden, DPR
dan MPR (Trias
Politica); Menteri,
Departemen, Pegawai
Negeri, Bank Sentral,
Pemda dll.
Struktur yang
melindungi dan
menjalankan
kepentingan negara
dalam bentuk tekanan
(represif). Seperti
Militer, Polisi dan
Badan Intelijen
Ideologis
Struktur peran untuk
membentuk fungsi sistem
sosial yang mendukung
ideologi negara. Seperti
Pendidikan dgn kurikulum,
Lembaga Sensor Film dgn
layak dan tidak layak menjadi
tontonan masyarakat,
pengaturan organisasi yang
dapat atau tidak untuk berdiri.
Seperti halnya
seluruh
sistem
sesuatu yang
sosial
yang
ada,
diciptakan
oleh
para
termasuk
negara
ahli.
Melainkan
didalamnya
kesatuan
dan
menciptakan
kemudahan
bagi
48
49
bagi
peran negara.
Dalam
sebelumnya,
unsur
lain
untuk
pemerintahan
pembatasan kreativitas
anomali
satu unsur
memperkuat
atau
korporatisme,
akan
justru
kontrol
menjadi
melemahkan
yang
kuat
dan
dapat
kuat,
tumbang.
pemerintahan
Dikarenakan
korporatisme
pemerintahan
bukan
berarti
korporatisme
sangat
Krisis ekonomi kemudian menjadi titik momentum bagi rakyat untuk membangun
kekuatan dan menumbangkan otoritarian Soeharto yang telah berkuasa selama 32
tahun. Pada saat itu (baca: reformasi), posisi negara yang lebih kuat dari rakyat
berubah
menjadi
kekuatan
rakyat
lebih
kuat
dari
negara.
Namun
bukan
Sehebat apapun sebuah sistem diciptakan untuk dapat mengontrol rakyat, akan
tetap
tercipta
demi keretakan
otoritarian
orde
baru
memperkuat
gelombang
reformasi yang menghant am negara. Negara tidak hanya diserang secara ekonomi
dari luar tapi yang terpenting dan menentukan ialah oleh kekuatan rakyat dari dalam.
ini,
instrumen
non-struktur
kekuasaan
negara
instrumen produktif yang berada pada sisi negara dan rakyat. Penting
untuk diperhatikan bahwa tidak dapat dipisahkan garis pembatas secara jelas siapa
negara dan siapa rakyat, karena keduanya bukanlah sesuatu yang terpisah (baca:
dualisme) tapi dualitas. Meski,
di dalam dualitas tersebut terdapat berbagai macam hirarki yang tersusun secara
vertikal
sekaligus
rakyat memiliki
stratifikasi
kekuatan
horisontal.
Dan
besar
sehingga
yang
pada
saat
mampu
terjadi
reformasi,
menekan
kekuatan
Dengan jatuhnya orde baru apakah itu berarti instrumen kekuasaan negara dan
pemerintahan
korporatisme
situasi dan konflik yang tidak mudah untuk dipetakan dalam satu penjelasan
paradigma. Namun,
instrumen
kekuasaan
Hanya saja
letak dan posisi kekuatan yang tidak dapat diidentifikasi. Bila dikatakan sebagai
kemenangan rakyat, dari satu sisi mungkin jawabannya iya; tapi tidak dari banyak
sisi lainnya. Karena fungsi-fungsi
tetap berjalan meskipun orde
mengatakannya
sebagai
Serta,
baru
telah
tumbang.
Banyak
orang
yang
fungsi,
serta
interpretasi
dari
aktor
instrumen
kekuasaan
negara
sebelum
ruh
kesalahan seperti yang dilakukan angkatan 66. Dan sebagian lainnya kehilangan arah
dan terlena dalam gelombang
kebebasan
reformasi.
Saat
Justru
Gerakan Sosial
Gerakan sosial merupakan jawaban rakyat secara langsung maupun tidak langsung
terhadap negara yang melupakan
tanggungjawabnya
berkesejahteraan
dalam menunaikan
hak-
seringkali
kebijakannya berdasarkan
asumsi angka-angka
sebagian besar
rakyat grassroot. Gerakan sosial sebagai respon rakyat terhadap kinerja pemerintahan
dapat berakhir hingga revolusi, reformasi atau hanya aksi demonstrasi.
Namun
sedang
sebuah
benang
bahwa rakyat
menyampaikan aspirasinya.
yang dilakukan sebagai reaksi atas perubahan yang terjadi . Bila dikaitkan dalam
konteks I ndonesia, dapat dikategorikan sebelum dan setelah 1966. Sebelum 1966,
mobilisasi gerakan sosial mengarah pada dukungan terhadap legitimasi kekuasaan
negara yang baru berdiri. Sedangkan setelah 1966 gerakan yang dibangun lebih
pada kritik atau reaksi terhadap
kebijakan
Mansour
Fakih membagi
10
sosial . Pendekatan
juga
dua pendekatan
pertama
yaitu
sebagai fungsionalisme
sebagai
masalah
masyarakat
dan
pendekatan
fungsionalisme
atau penyakit
pranata
kemasyarakatan.
sosial sebagai
gerakan
atau
dikenal
gerakan
Fungsionalisme
sosial
melihat
bergantung satu sama lain dan bekerja bersama guna menciptakan keseimbangan.
Dalam pandangan fungsionalisme, gerakan sosial merupakan sebuah disfungsi yakni
aktivitas yang menimbulkan konflik dan mengganggu keseimbangan.
Pendekatan
kedua
melihat
gerakan
sosial
sebagai
bagian
dari
dinamika
internal masyarakat atau sebagai sarana konstruktif bagi perubahan sosial. Pendekatan
ini merupakan alternatif terhadap fungsionalisme, yang dikenal sebagai teori konflik.
Teori konflik menggunakan
memiliki sejumlah kepentingan dasar dimana mereka akan berusaha keras untuk
memenuhinya. Kedua,
perjuangan
inti
dari
struktur
sosial
ini
melahirkan
untuk
mendapatkannya.
digunakan
kekuatan
Ketiga,
nilai
dan
gagasan
adalah
senjata
konflik
yang
Anonim, Masyarakat Adat sebagai Basis Politik Gerakan Sosial, google.co.id, download tgl. 5/ 2/ 07, 20.25
WIB.
10
Mansour Fakih, Masyarakat Sipil untuk Transformasi Sosial: Pergolakan Ideologi di Dunia LSM
Indonesia, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 1996, dalam Ambar Sari Dewi, op.cit, hal. 25.
oleh berbagai kelompok untuk mencapai tujuan masing-masing, daripada sebagai alat
11
Semakin
luas aspek
ideologi perlawanan
penting
demografis
yang
sebuah
dibangun,
gerakan
seperti
anti-kapitalisme.
Maka
umum
menjadi
menemukan
identitasnya
dengan
mengangkat
kapitalisme
di
I ndonesia.
Sehingga
orde
baru
menjadi common enemy hampir seluruh gerakan sosial di I ndonesia. Meski tidak
disatukan oleh satu tubuh organisatoris,
namun
disatukan
oleh
satu
musuh
Pemberdayaan
masyarakat
tanpa memperhatikan
ideologi
perlawanan
nasional
dari
kesadaran
kritis
dalam
membangun
gerakan
sosial.
kekuatan
instrumen
kekuasaan
gerakan sosial ,
sebagai
model
tandingan
terhadap
dan perlawanan
yang dibangun
gerakan
sosial atas penindasan yang dilakukan negara? Mengapa gerakan sosial acapkali
berseberangan dengan negara dan kapitalisme? Sementara gerakan protes yang
dilakukan
di Venezuela
yang
memprotes
pemerintahan
Chavez tidak digolongkan sebagai gerakan sosial. Apakah itu artinya bahwa gerakan
sosial merupakan
yang amat
tergantung dari nilai yang berada dalam ruang tersebut? Dan selama ini, ruangruang
11
dalam gerakan sosial selalu diisi oleh perjuangan dan perlawanan terhadap penindasan
manusia atas manusia dalam maknanya yang luas.
Dengan
menjadikan
pemberdayaan
masyarakat
sebagai
basis gerakan
sosial,
apakah itu berarti gerakan sosial memiliki tujuan? Rakyat harus di didik hingga
cukup
kuat untuk dapat memaksakan aspirasinya yang dilupakan dan ditindas oleh
pemerintah. Namun, juga cukup kuat untuk dapat melindungi pemerintah yang
telah memenuhi kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya, dari upaya-upaya neoimperialisme.
DAFTAR PUSTAKA
Nur
I man,
Utama, 2003.
Taktik
Negara
Menguasai
Rakyat,
Yogyakarta,
Lappera
Warno
PENDAHULUAN
Modernitas
dan perkembangan
zaman
telah
menghasilkan
ilmu pengetahuan
dan teknologi canggih dengan berbagai dampak positif sekaligus negatif. Nilai positif
dapat terlihat apa yang dianggap gaib dan tidak mungkin di masa silam menjadi
nyata dan fakta dimasa kini. Sedangkan
ketika ilmu
Rasa ingin tahu manusia mendorongnya tidak segera puas pada satu penemuan
saja. Pertumbuhan bangun ilmu pengetahuan dan ideologi pun terus menjamur,
selanjutnya tumbang dan bergant i lagi dengan bangun keilmuan dan idelogi yang
baru. Lingkaran ketidakpastian ini berlanjut atas dasar paradigma rasionalis - empris
disatu pihak dan alienasi terhadap agama pada pihak lain. Akibatnya adalah manusia
ditawan dan dibingungkan
Ditengah
kegamangan
ilmu
pengetahuan
dan
lahirnya
kemanusiaan
yang
Demikian
menekankan
pada
teori
klinis/ mekanis
dan
terapi yang
mengesampingkan
Asumsi
dari
Universalism,
Modernistas
Science seperti;
Reductionism/ Atomism,
Naturalism,
Materialism,
Atheism,
Determinism,
Ethical relativism,
Ethical
hedonism,
Positivism, Classical/ Naive
psikoanalisa
1
realism,
Empiricism
dan
Sigmund
Freud
ahli
52
53
dimana
kesemuanya
telah menemukan
memandang
kegagalan
sebelah
argumentasi,
mata
peran
pendapat
dan
penting
agama
teori-teorinya.
Kebangkitan Spiritual dalam ilmu pengetahuan adalah sekitar tahun 80-an, theistic
world views (pandangan dunia keagamaan). Hal tersebut, diakui sebagai aspek penting
yang mempengaruhi perkembangan dan pemenuhan diri manusia seperti: (Theistic
World Views) percaya bahwa eksistensi dari A Supreme Being dan Human Beings
sebagai agen yang bertanggung jawab, bukan mesin.
Dalam menghadapi nestapa manusia era modern tingkat lanjut seperti sekarang
ini, pemahaman keagamaan perlu ditransformasikan
harapan esensial
sesuatu
dari
ajaran
agama
itu
sendiri
dalam
menyumbangkan
Sejalan
dengan
uraian
diatas,
praktek
pekerjaan
sosial
menyangkut
kedua
pendekatan (Agama - Modern) pun merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat
terpisahkan. Pertanyaan
modern
kemudian
adalah
Bagaimana
antara
praktek
peksos
Agama
dan
Pekerjaan
sosial
sehingga
kemudian
dapat dengan mudah menelisik lebih dalam pada aspek-aspek dimana urgensi
integrasi antara pendekatan keagamaan dan pendekatan modern dalam praktek
pekerjaan sosial. Agama dalam konteks ini akan
54
Pemahaman Agama
Suatu definisi yang dapat mewakili secara keseluruhan
begitu banyak ragam dan jenisnya bukanlah mudah bahkan mungkin tidak dapat
dilakukan. Namun
membatasi
mendefinisikannya
haruslah
tetap
dilakukan
dimaksud.
untuk
dapat
bagi kepercayaan
religius yang
reliabilitas
ke dalam
pengalaman
pelbagai
Agama juga disinonimkan dengan Religion berasal dari kata Latin religio, berarti tieup dalam bahasa I nggris, Religion dapat diartikan having engaged God atau
The Sacred Power.
Secara
umum
di
I ndonesia,
Agama
dipahami
sebagai
sistem
kepercayaan,
yang
disalingtukarkan
dalam
sebuah
komunitas
dan
Berangkat dari beberapa pemahaman diatas, dapat ditarik beberapa point tentang
pengertian agama bahwa agama adalah kodifikasi kepercayaan,
hukum etika, keanggotaan
praktik ibadat,
dalamnya.
Penegasan
pada pemahaman
keagamaan
disini adalah
bahwa konsekwensi pemahaman keagaman yang kaku dan tidak bersifat scientific
justru akan memunculkan
agama
tersebut berpandangan bahwa agama adalah dogmatism, rigidity dan gender bias,
excessive self-blaming,
55
sejalan
dengan
tuntutan
perubahan
dan
aspirasi masyarakat. Namun demikian, seperti halnya profesi lain (Guru, Dosen,
Dokter), fondasi dan prinsip dasar pekerjaan sosial tidak mengalami perubahan.
Pekerjaan
profesi
lain, semisal
psikolog,
dokter
atau
Selain itu, pekerjaan sosial juga merupakan aktivitas profesional untuk menolong
individu,
kelompok
kapasitas mereka
masyarakat
aktivitas
dan masyarakat
agar
berfungsi
yang kondusif
untuk
dalam meningkatkan
sosial
dan
mencapai
atau memperbaiki
menciptakan
tujuan
kondisi-kondisi
dimaksud.
Sebagai
suatu
Dalam
konferensi
internasional
di
Montreal
Kanada,
Juli
2000,
I FSW
relasi
kemanusiaan.
Perubahan
sosial,
pemberdayaan
perilaku
pada titik dimana orang berinteraksi dan keadilan sosial merupakan sangat penting bagi
pekerjaan sosial.
Pendekatan Modern dalam Praktek Pekerjaan Sosial
Sebagai
aktivitas
lalu, Pekerjaan
kemanusiaan
Sosial
pemberdayaan masyarakat
telah
yang
sejak
memiliki
miskin.
kelahirannya
perhatian
Prinsip-prinsip
sekian
yang
pekerjaan
abad
mendalam
sosial,
yang
pada
seperti
menolong orang agar mampu menolong dirinya sendiri (to help people to help
themselves),
determination),
bekerja dengan
56
57
Penyembuhan
sosial
pendekatan makro
keahlian
dan
sendiri
oleh
mikro.
Suharto,
Pe n d e k a t a n
dikategorikan
m ik r o
psikologi
kedalam
dimensi
pada
berbagai
merujuk
hambatan
relasi,
apatisme dan gangguan mental. Sedangkan metode utama yang digunakan pekerja
sosial dalam setting mikro tersebut
(casework) dan
terapi kelompok (groupwork) yang didalamnya melibatkan terapi berpusat pada klien,
terapi perilaku, terapi keluarga dan terapi kelompok. Pe nde ka t a n m a k r o adalah
penerapan metode dan teknik pekerjaan sosial dalam mengatasi masalah yang
dihadapi
masyarakat
dan lingkungannya
(sistem sosial),
seperti kemiskinan,
ketelantaran, ketidak adilan sosial, dan eksploitasi sosial. Tiga metode utamanya
berupa terapi masyarakat
(Community development)
popular
dengan
nama
analysis).
di
atas dicapai
melaui
penerapan
pendekatan
pemberdayaan
yang meliputi: (1) Pendekatan Mikro, (2) Pendekatan Mezzo, dan Pendekatan Makro.
Pendekatan
Mikro menekankan
bahwa pemberdayaan
58
menempatkan
masyarakat
diri mereka sendiri sebagai agen penting yang dapat mempengaruhi perubahan. (4)
Kompetensi
diperoleh
atau
dipertajam
melalui
pengalaman
hidup,
khususnya
pengalaman yang memberikan perasaan mampu pada masyarakat miskin. (5) Solusisolusi,
keberagaman
situasi
khusus,
harus beragam
dan
menghargai
bagi
kemampuan
penurunan
ketegangan
pengendalian
seseorang.
dan meningkatkan
kompetensi
serta
dalam pemberdayaan mereka sendiri: tujuan, cara dan hasil harus dirumuskan oleh
mereka sendiri. (8) Tingkat
tersebut
secara efektif.
Dan
selalu memiliki
beragam solusi.
agama
yang bertumpu
memiliki
Hanya spiritualitas
dan
nilai
yang
spiritualitas
mampu
yang
memaafkan
berfungsi
kejadian
secara
yang
pendekatan agama akan mampu sensitif dan responsif terhadap kebutuhan spiritualitas
klien sebagai mahluk yang unik.
didalamnya
sebagai pembawa
telah
banyak
misi kemanusiaan.
dilaksanakan
Namun
landasan
berbagai
tersebut
agama
lebih bersifat
karikatif dan
belas
kasih
belaka
sehingga
kemudian
menimbulkan
ketergantungan
klien
59
terhadap
2
Andayani, I slam Dakwah dan Kesejahteraan Sosial, (Yogyakarta: Jurusan PMI Fakultas Dakwah
UIN Sunan Kalijaga Bekerja sama dengan IISEP CIDA, 2005), h. 143
60
pekerja
sosial.
Dengan
kata
lain
tidak
menyentuh
aspek
substansial
Keberfungsian
sosial
menitikberatkan
pada
kemandirian
klien
dan
menjauhkannya pada sifat-sifat ketergantungan. Maka itu, karikatif dan rasa belas
kasih semata sangat tidak
gilirannya
hanya
sejalan
dengan
ruh
pekerjaan
sosial
sebab
pada
zakat
misalnya
yang
kemudian
hanya
disalurkan secara tradisional- konsumtif sehingga penerima tetap pada posisi sebagai
penerima dan tidak berfikir bagaimana pada kesempatan berikutnya dapat menjadi
pemberi.
maka
berargumen
agama
perlu
kritik-diri
sungguh-sungguh
secara
struktural,
peradaban
paling
mengerikan,
atau
semangat
nostalgis
agama
dalam
praktek
pekerjaan
sosial
sangat
urgen
mengingat
adanya tanggung jawab etis peksos terhadap klien dan terhadap masyarakat yang
juga terinternalisasi dalam nilai-nilai universal keagamaan. Namun, hal yang sangat
ironis adalah t ingginya signifikansi agama dalam kehidupan sosial masyarakat I
ndonesia, tidak dibarengi dengan perkembangan yang memadai dalam hal integrasi
pendekatan agama
Agama
dalam
ilmu-ilmu
sosial
dan
pendampingan
masyarakat.
nampaknya hanya bersifat experential, yang kita dapatkan dan pelajari dari
Pendekatan
agama
dalam
terapi
klinikal
masih bersifat
ataupun
tradisional
pemberdayaan
masyarakat
secara ilmiah. Pendekatan agama, dengan demikian, tidak layak sebagai bagian
dari pendekatan
61
modern dan selanjutnya, tidak mampu menjadi model intervensi dan pendampingan di
masyakarat.
Dengan
demikian,
integrasi
terhadap
kedua
jenis pendekatan
(modern
dan
saling belajar dan memberi kontribusi satu sama lain. (3) Pengetahuan
antropologi spiritual. (4) Tidak ada alasan peksos dan pemimpin agama untuk
tidak berkerjasama.
Dalam
agama
I slam
sendiri,
keterpautan
antara
I lmu
pengetahuan
misalnya,
dan
Bahkan para
I slamlah yang
Dengan
penjelasan
pendekatan agama
merupakan
di atas,
dan
dapat
dipahami
pendekatan
bahwa pengintegrasian
moderen
dalam
pekerjaan
antara
sosial
kegagalan
dalam
62
63
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin, Jurnal Filsafat dan Teologi: Hak Asasi Manusia Tantangan Bagi Agama,
(Yogyakarta: Kanisius, 1998)
Caputo, D. Jhon, Agama Cinta Agama Masa Depan, (Bandung : Mizan, 2003)
DuBois, Brenda dan Karla Krogsrud Miley,
Profession, (Boston: Allyn and Bacon, 1992)
Sosial Work:
An
Empowering
CI DA,
64
QUO VADIS,
MASA DEPAN KEMANUSIAAN INDONESIA
1
kemanusiaan
seakan
tidak pernah
ada habisnya
di negara kita.
secara turun-temurun
hingga menjadi
Ketidakadilan dan marjinalisasi ini dapat tercipta dari bermacam kebijakan serta
langkah penguasa negara yang tidak merakyat, penggusuran PKL dimana-mana,
prioritas kebijakan yang tidak memihak rakyat kecil. Di lain pihak, pembangunan
megaproyek pemerintah seakan tidak pernah libur, padahal jelas pembangunan
gedung
pencakar
langit,
jalan
tol
tidak
akan
pernah
ada sejarahnya
pembangunan itu ditujukan untuk kemakmuran wong cilik. Justru sebaliknya, sederet
pembangunan itu hanya untuk kepentingan wong elit licik (pemodal dan segelintir
orang) dengan mengatasnamakan kepentingan umum. Sementara itu sarana dan
prasarana umum yang jelas-jelas ditujukan untuk kepentingan umum, justru tidak
pernah disinggung. Paling-paling hanya reaksi atau tanggapaan pemerintah dari
kerusakan yang sudah lama ada dari sarana-prasarana umum.
Sebut
saja di Solo,
megaproyek.
sekarang
Diantaranya,
jalan
pemerintah
tol
melancarkan
semarang-solo
yang
bermacam
sudah
agenda
memasuki
tahap
Penulis adalah Kader asli Sukoharjo yang terlahir dari rahim I katan Mahasiswa
Muhammadiyah Komisariat Mohammad Hatta Fak. Ekonomi UMS Kota Surakarta. Saat ini masih
berkelana di Koorkom I MM UMS. Aktif juga di LPM Cendekia Koorkom I MM UMS. Dan masih
terkatung-katung di Korps Instruktur PC IMM Kota Surakarta.
2
Lih, Dari Penjara ke Penjara I, Tan Malaka.
pembebasan
lahan ,
Solo
Center
Point
(SCP)
yang
merupakan
calon
gedung pencakar langit berlantai dua puluh, Solo Paragon City yang merupakan
bangunan pencakar langit untuk mall, hotel, apartemen,
dll. I ni berbanding
terbalik dengan pembangunan yang ditujukan untuk kepentingan umum, lihat saja
bagaimana banjir yang baru saja melanda kota Solo, akibatnya banyak sekali
tanggul
dan
tanggapnya
pemerintah
dalam
mengambil
kebijakannya
serta
terkait
pembangunan.
sikap masyarakat
dan
marjinalisasi
yang
semakin
meriah,
sehingga
perbuatan
kriminal serba brutal yang dimunculkan. Akhirnya persoalan moral yang muncul selalu
diidentikkan
dengan
masyarakat
dalam
kaum
pinggir
menyikapi
proletar.
Mungkinkah
permasalahan
itu
perilaku
merupakan
beringas
dampak
dari
tidak kuatnya lagi rakyat dalam menahan laparnya perut, dinginnya malam tanpa
selimut, serta panasnya terik matahari tanpa atap? Apakah perilaku menyimpang
(seperti KKN, pencurian, pembunuhan, WTS, dll) juga sebagai akibat dari perilaku
sosial yang sudah dibentuk dalam rangka menciptakan
agar
masyarakat
I ndonesia
saling bersaing, saling menjatuhkan, saling menerkam satu sama lain, dimana
mudah
melihat
motif
utama
yang
membentuk
kondisi
dan
perilaku
dalam melihat
yang terlibat.
simbol fungsi-fungsi
kepada kalangan
kebijakan
perusahaan
harus bertanggung
jawab
Sehingga
dengan
serta
merta,
buruh
langsung
menunjuk
62
3
4
63
perusahaan
sebagai
pelaku
utama
pemotongan
gaji
sebagai
bagian
mendalam
ketika
kesejahteraan buruh.
Berbeda
dengan
pandangan
strukturalis
yang dihadapi
yang
lebih
Kaum
Dalam
setiap
permasalahan
mesti
ada
format
atau langkah bagaimana menyusun sebuah permasalahan tersebut, bukan sertamerta langsung asal tunjuk siapa yang patut dipersalahkan. I nilah yang menjadi
inti analisa sosial dari aliran strukturalis. Bagaimana seseorang dapat melihat
stuktur
atau
kaum
strukturalis
seorang
buruh.
Dan
manajer
dalam
mengambil
langkah-langkah
atau
aksi
dijalankan oleh setiap instansi tersebut dirombak atau ditata ulang (rekontruksi).
Dalam
pandangan
lain,
yaitu
aliran
fenomenologi,
gerakan
mereka
hanya menampilkan sebuah persoalan itu. Memang pada dasarnya mereka (baca:
kaum
fenomenologi)
mencermati
secara
kritis
bagaimana
tiap
jengkal
apa yang
cenderung memihak
mereka
lihat,
meskipun
di satu
sisi
media
tersebut
mengatakan bahwa, media, dalam konteks yang dimaksud disini adalah media cetak
(surat kabar), dapat dipisahkan
bahwa
media
ada
menjadi
yang berwajah
dua
bagian.
Eriyanto
menegaskan
konstruktifis. Media yang berhaluan pada pola gerak konstruktif, adalah mereka
yang memiliki ideologi atau sistem nilai, untuk melihat
atau menafsirkan
fakta-
64
komunitas. Atau kecenderungan mereka melihat fakta sosial itu telah terbentuk
5
dari semula .
Sehingga segala kemasan media yang dikonsumsi oleh publik, termasuk opiniopini yang membentuk wacana masyarakat tidak akan terlepas dari bagaimana
media itu sendiri membingkainya untuk kemudian ditampilkan di depan umum.
Mungkinkah ini merupakan gebrakan daripada aliran fenomenologi yang juga salah
satu cabang dari analisa sosial?
kebanggaan
atas
keberhasilan
pembangunan
fisik
mulai tumbuh,
dimana
menurut
kapitalisme
lanjut
itu
adalah
Namun perlu diingat, ketika kita sedang membicarakan teori kritis, dimana teori
tersebut
mengajarkan
pekerjaannya.
atau menerima
teori tersebut untuk dapat diterapkan secara menyeluruh kita haruslah kritis
terhadap teori ini, sehingga tidak terdapat anomali dari teori itu.
Analisa sosial kritis disebut sebagai rujukan mutakhir dari sekumpulan gebrakan
intelektual
masyarakat
kontemporer.
Karena
mereka (baca:
dalam
analisa
masyarakat)
melihat
sosial
untuk
fenomena
kritis dari
dapat
sosial
bagi
masyarakat,
bergerak
secara
aktifis
sosial
memungkinkan
mandiri
dengan
kesadaran yang
penuh dalam segala aspek kehidupan yang bersinggungan dengan kehidupannya.
5
6
65
Dalam
teori kritis,
Habermas
menekankan
adanya perpaduan
antara teori
dan praksis gerakan yang riil. Dimana dalam kaitannya dengan teori, Habermas
langsung mengarahkan
tindakan
kepada
nyata. Pertama,
gerakan
tindakan
praxis
rasional
yang
sasaran
terbagi
menjadi
dua
dimana melihat
manusia sebagai
terjadi terhadap
dalam
pekerjaan
sasaran
Artinya,
kekritisan
yang
terbangun adalah sikap kritis dalam aspek yang dia jalani sehari-hari, sebagai
contoh, menyapu lantai.
Yang kedua adalah tindakan rasional sasaran yang strategis, yakni tindakan rasional
sasaran yang mengetengahkan pada seseorang itu dapat memanipulasi orang
lain agar
dapat
melaksanakan
tindakan
yang
diharapkan
dari
manipulator,
Kritis
terhadap
masyarakat,
masyarakat
dapat
menganalisa
apa
yang seharusnya dia lakukan dan dapatkan secara sadar dan nyata;
2.
Berpikir
secara
historis
(harus
berpijak
pada
realitas
masyarakat,
(dan
menghindari
Memiliki
daya
mengkritik
dirinya
sendiri
sebuah permasalahan;
4. Tidak memisahkan antara teori dan praktek, pengetahuan dan tindakan, rasio
7
Selain
itu,
dalam
sikap
kritis
dari
apa
yang
diharapkan
dari
Habermas
adalah tindakan komunikatif yang merupakan aplikasi dari teori kritis diatas. Teori
kritis mengharapkan terdapatnya komunikasi intensif berbagai pihak yang terlibat
dalam interaksi sosial, sehingga daya nalar masyarakat dalam mengambil setiap
langkah gerak yang bersinggungan dengan hidupnya dapat dijalankan sesuai
keinginan tanpa
adanya tekanan (tindakan represif) dari pihak lain.
7
Dalam Artikel Jurgen Habermas, Filsafat bukan hanya kontemplasi,renungan yg jauh dari realitas, tapi
66
67
Empat klaim Jurgen Habermas tentang komunikasi yang diharapkan dari adanya
teori kritis masyarakat:
1. Understandability
(kejelasan),
Aku
mengungkapkan
diri
dengan
Dan
yang
terakhir
dari
teori
bagaimana
teori
ini tidak
didasarkan pada satu ideologi tertentu dengan kata lain bebas dari kepentingan
golongan yang lebih dominan. Sedangkan kelemahan dari teori kritis itu sendiri
diantaranya adalah, sikap pesimistis dari seorang analis terhadap segala persoalan
yang melandanya.
kritis.
I slam
madzhab
adalah
I slam
yang
8
kritis,
senantiasa
menekankan
pada
kemajuan,
dinamika dan perubahan. Jangan sampai I slam hanya menjadi agama yang beku
dan tidak peka zaman. I slam harus menjadi kekuatan alternatif yang mampu
memberikan panduan dalam zaman yang terus bergolak dan berubah ini.
Prinsip
kritis dalam
keber-Islam-an
adalah
sikap
yang
berani
menentang
dan melawan semua ketidakadilan. Sikap kritis juga sangat urgent dilakukan guna
menghindari
adanya
yang sebetulnya
sikap
sangat
pem beo an
merugikan
terhadap
I slam,
kehendak
apakah
hal
itu
orang
lain
berasal
dari
pemimpin kita ataupun pihak lain. Dengan sikap kritis ini, maka umat I slam
betul-betul akan menjadi manusia kreatif,
segala
bentuk kesewenag-wenangan
independen
boleh menambahkan ungkapan dari kawan saya, bahwa kritis terhadap keber-agamaan dalam pandangan
kaum liberal
selalu
dapat
diartikan
setiap
apa
yang
tertuang
di
hadapannya
68
69
berbentuk prasangka. Lebih jauh lagi, dapat dimaknakan bahwa Al quran dapat
dikritisi pula sebagaimana
setumpuk
tanpa harus mengkultuskannya. Cukup ironis memang jika kita menelan secara
mentah- mentah teori tersebut, tanpa menelaah secara kritis pula untuk diambil
posit ifnya bagi Islam sendiri.
Disinilah
banyak
sekali
peluang-peluang
Mahasiswa Muhammadiyah
masyarakat
yang
(I MM)
yang
dalam
terbuka
rangka
bagi
I katan
mencapai
tujuan
melihat
kondisi
melihat keseluruhan
sosial
I ndonesia
cukup
berat
juga ketika
dengan
sekarang,
kita
analisa
persoalan yang sedang dihadapi umat saat ini, selain telah mengakarnya sistem
yang
sekarang
dipakai sampai
pelaku
daripada
langgeng,
sistem
itu sendiri
saling
yang
telah
dibuat
oleh
tangannya sendiri. Disinilah peran teori kritis digunakan, dimana sebagai pisau
analisis yang tajam dalam menyadarkan kondisi sosial
kritis
ini
melainkan
bukan
hanya
masyarakat
ditujukan
bagi
selama
ini.
Analisa
adanya penyadaran.
Akhirnya tujuan dari teori kritis adalah, bagaimana antara satu komunitas yang
disebut
elit
dapat
saling
memahami
secara
penuh
dengan
kesadaran
terhadap
70
Namun dalam konteks kebangsaan, kita janganlah berkecil hati. Dengan sistem
gerakan
yang dipakai
MM diharapkan
dapat
dari masing-masing
memberikan
local wisdom
sumbangsih
berarti
(kearifan
bagi
lokal),
peradaban
ndonesia berkemajuan. Hal-hal yang dirasakan kecil dan bermanfaat secara konkrit
bagi masyarakat
mengkonsumsi produk
memilah
guna menonjolkan
prestise
atau
gengsi
(dapat
sikap
Tidak
serta
di
tepi
jalan,
di
atas
trotoar,
di
bawah
ilmiah dan ilmu amaliah bagi ikatan yang kecil sekaligus riil. Semoga berkat
rahmat ilahi selalu melimpahi perjuangan ini. Wallahualam bishowab...
Daftar Pustaka
Ahmad Fuad Fanani, Islam Madzhab Kritis. Kompas
Tan Malaka, Dari Penjara Ke Penjara I. Teplok
Eriyanto, Analisa Framing. LKIS
Jurgen Habermas, Artikel Teori Kritis. Kumpulan artikel
Madzhab Frankfurt, Artikel Neo-Klasik. Kumpulan artikel
Surat Kabar Kompas, 6 Januari 2008
Surat kabar Solo Pos, 31 Desember 2006
71
Bagian 3
ENTERPRENEURSHIP MEMBANGUN
KEMANDIRIAN GERAKAN KADER Oleh : Tito
Siswanto
Gaya hidup materialisme yang direngkuh dengan cara instan, telah mewarnai pula
kehidupan masyarakat. Justru gaya hidup seperti itu dipertontonkan oleh elit bangsa kita,
tidak kecuali kaum politis yang tiba-tiba menjadi orang kaya baru (Mukhaer Pakkana: 2005)
Pendahuluan
I stilah kader, umumnya menunjukkan
pada pengertian
inti sebagai bagian kelompok atau jamaah terpenting dan telah lulus dalam
proses seleksi.
seseorang
Adapun
pengertian
kader
secara lebih
operasional
adalah
kelompok atau jamaah tertentu, kemudian secara terus menerus dan setia turut
berjuang dalam proses pencapaian tujuan yang telah disetujui dan diyakini itu
(Imawan Wahyudi, 2002:9).
Pertanyaan
yang seyogyanya
diajukan
adalah
mengapa
trend masyarakat
semakin digeluti oleh budaya I nstan? Bisa jadi hal ini dilatari oleh kemalasan
untuk bekerja dan berinovasi, pada akhirnya melemahkan tingkat produktivitas
kader. Dalam hal ini kita tidak bisa dikatakan sebagai faktor produksi, tapi ia
harus dilihat dari sisi kemandirian dalam mengelola dirinya (self manage).
Tentu saja seorang kader perlu membudayakan
kewirausahaan
yang
senantiasa
terinternalisasi
Secara
kemandirian
bagi
setiap
bahasa
Wira
atau budaya
individu,
artinya
sebab
utama,
sementara swasta berdiri diatas kaki sendiri atau berdiri diatas kemampuan sendiri.
Kemandirian I katan
hanya
bisa
dilakukan
dengan
membangun
budaya
berwirausaha (Enterpreneurship).
70
Kader PC Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Jakarta Pusat, saat ini kuliah di STIE Ahmad
Dahlan
Jakarta
71
juga
seorang
pedagang
perjalanan ke berbagai
beliau
(Enterpreneur).
kota untuk
Ahmad
berdagang.
Dahlan
Dalam
sering
melakukan
perjalanan
bisnisnya
dicontoh dan menjadi inspirasi bagi pengikutnya, tentu dalam aktivitas bisnisnya
disinari oleh ajaran Islam.
Hiduppesan ini
(I
Bersalin=
70
dan
Akademik
Perawat=
62
Buah.
(Data:
www.muhamadiyah.or.id)
Sangat sulit bagi kita, bila kita memahami pesan dari Ahmad Dahlan sebagai
mana disebutkan
diatas
dikatagorikan berlimpah,
yang
menghidupi Muhammadiyah
hati
kecil
aset
Muhammadiyah
mungkin
atau sebaliknya?
yang
bertanya-tanya
bisa
Kita
masih menjadi teka-teki yang belum bisa terjawab bila I MM sebagai kader
hanya
bisa
mengemis
KH. Ahmad Dahlan juga selalu mengajarkan dalam pengajiannya bahwa I slam
tidak hanya bersifat ucapan, akan tetapi harus diaplikasikan dalam serangkaian aksi
nyata berupa
ekonomi.
amalan
yang
konkret
di
berbagai
bidang
tak
t erkecuali
kepada
kita semua tentang kerja keras dan kemandirian, disamping kerja ikhlas dan kerja
cerdas.
kepentingan
72
73
Warga Muhammadiyah
Pekalongan,
Dari
sini
jelas
bahwa
Muhammadiyah
lahir
dari
para
amar
krisis ekonomi
menghasilkan
kehilangan
pekerjaan
sama (Sukernas 1999). BPS tahun 2002 mencatat angka kerja sebesar 100.8
juta orang diantarnya 2.7% adalah lulusan Universitas dengan struktur pekerja
sebesar
91.6 juta. Namun dilain pihak kesempatan kerja formal hanya tersedia
27.8 juta. Kemana sisa sekitar 73 juta? Gambaran semakin menakutkan dengan
angka kemiskinan yang telah mencapai 37.4 juta orang (Sumber Data: BPS, 2003,
Jakarta ).
Pada
umumnya,
bagi
sementara
I MM
yang
merasa
teridik
atau
demi
masalah
dibedah
hingga merasa
mengetahui
akar
dan
penyesuaian
hafalan sudah
ekspresif
dalam
saat nya
sistem
pengkaderan.
digentikan
dengan
Pendekatan
pendekatan
dogmatis
partisipatif
dan
dan
yang
keintelektualan
yang menjadi
sebuah
Enterpreneur
tindakan
yang
merupakan
dasar
bagian
dari
kompetensi
konkret mendorong
mampu
I MM,
tinggal
dapat
bagaimana
menghasilkan
khususnya menjadi kader yang mandiri serta luput dari pengangguran dengan cara
74
berwirausaha.
75
tidak
jauh
larut,
sekitar. Penyelamat
mari
kita
mencari
potensi
yang
telah
ada
di
UKM.
UKM saat ini ternyata mampu menyerap 79 juta orang tenaga kerja. Tahun
2003 sumbangan terhadap PDB mencapai 56,7% dimana usaha besar hanya 43,3%
saja. Statistik BPS tahun 2003 menunjukan jumlah UKM di I ndonesia mencapai
42,4 juta unit, dimana
41,8 jutanya berupa usaha mikro, 1,36 juta usaha kecil dan 62 ribu merupakan
usaha menengah.
Bandingkan
hanya berkisar 2 ribu unit saja. Tidak heran bahwa Kementrian Koperasi dan
UKM sangat serius mendorong pengembangan kewirausahaan karena melihat ini
sebagai resep utama penyelamatan bangsa dengan menargetkan lahirnya 20 juta
wirausaha baru untuk I ndonesia dapat
berpotensi
sejajar
dengan
negara
tetangga seperti Malaysia dan I ndia. Diluar kebutuhan akan pengkajian lebih
mendalam tentang daya saing, masalah struktural penyebaran dan faktor-faktor
kritis yang
melahirkan
terlibat,
wirausahawan
budaya
kewirausahaan
yang
akan
berbeda,
tentu
dengan
berwirausaha,
kemandirian
dalam
pergerakan akan tercipta baik secara individu maupun secara organisasi. Tulisan ini
tidak mengajarkan
kita menjadi
seorang kapitalis,
membawa kita kepada kemandirian dan tidak perlu ada ketergantunagan dalam
berkreasi.
Dari pemaparan di atas muncullah suatu pertanyaan "lalu apa yang harus kita
lakukan
untuk
mewujudkan
suatu
kemandirian? .
jawabanya
adalah
bekerja , namun tinggal bagaimana keinginan kita dalam bekerja bekerja pada
orang lain atau memperkerjakan diri sendiri dan orang lain.
Realitas dan Realisasi Gerakan
Dari
diskusi
warung
kopi
bersama
rekan-
rekan
I MM
yang
masih
76
katan terlebih terhadap Persyarikatan dan Bangsa. Suatu gagasan hanya sebuah
retorika semata. Teori Strukturasi Menurut Anthony Giddens tidak ada aksi tanpa
adanya teori itu
77
benar,
walaupun
bukan teori
tidak
ada kebanyakan
itupun
tidak
bisa dipisahkan,
salah.
orang
berpendapat
Tentu
keduanya
namun dikhawatirkan
yang penting
menjadi
sesuatu
aksi,
yang
dipelesetkan
I MM. Bisa
saja teori tersebut dirubah menjadi tidak ada aksi, walau banyak teori.
Dalam menghadapi tantangan globalisasi yang penuh persaingan, orientasi kearah
terbentuknya
kader
I MM
yang
berwawasan
dan
mampu
bersaing
harus
segera dibentuk sejak dini, tentunya I MM harus menjadi subjek bukan objek, Jika
perlu I MM seharusnya
Namun
dalam
menjadi
Maha dalam
merealisasi
Teori Strukturasi.
pada
Evaluasi pengkaderan
Perlu dilakukan dalam pengkaderan
terutama
pada
tingkatan
dasar
apakah
pengkaderan
menggali
keitelektualan,
pengembangan
pola
berpikir
yang
lebih luas. Tetapi alangkah lebih baik dalam pengkaderan juga ditanamkan
jiwa- jiwa Enterpreneur.
78
2.
(MUSKOM),
langkah
mengawali
lakukan pelatihan
I MM,
kewirausahaan
bentuk
secara
kelompok
terus
belajar
menerus
serta
disamping
melakukan aktivitas dakwah amar maruf nahi munkar dan aktivitas lain,
dan kemudian jadikan program dalam rapat kerja pimpinan dan jalankan
selama kepemimpinan.
3.
dan peluang
pemahaman yang
datang
berkali-
hanya datang
berbeda
satu kali,
sesungguhnya
ya itu benar.
Dari
selalu
berhenti mengasihi hamba- Nya, tetapi justru keberanian kita yang belum ada
untuk mengambil peluang tersebut. Maka segera setelah memahami arti
pentingnya berwirausaha, lakukan dalam bentuk praktek. Badan Usaha
Milik
I katan
(BUMI
dan
Membuka
Lembaga
Pendidikan
Luar
Sekolah
(Kursus
Sejenisnya).
Atau bentuk lain yang lebih kreatif sesuai dengan kebutuhan pasar. Contoh ini
merupakan
gagasan
konyol
tetapi
masuk
akal,
karena
berdasarkan
teori
sesuat u yang besar perlu diawali dengan hal- hal yang kecil dan kita tidak
akan bisa melakukan hal yang besar bila tidak bisa melakukan hal yang kecil.
79
Permasalahan
berwirausaha
permodalan
menjadikan
yang
sering
kemandegan
kali
menjadi
dan
sandungan
ketakutan
untuk
dalam
memulai.
ini adalah
sistem
pemanfaatan
bidang tertentu dan kita hanya menggunakan ide yang kita punya,
orang
lain,
paling
tidak
dalam
konsep
ini
kita
hanya
dapat
menciptakan
usaha
dengan
konsep
ini.
Tentu
ini
Uang
bukan
suatu
hambatan
untuk
menghasilkan
uang
terkecuali
Penutup
Cara berpikir yang penuh dengan penilaian bukan perancangan
Bono,
(Edwar de
2003). Logika yang baik dengan persepsi keliru menghasilkan arah keliru kita luput
menyadari kedudukan dan potensi diri sebagai subjek yang diberikan Allah
SWT. Mulailah dari perubahan diri sendiri di porsi, tempat, peran dan waktunya
sendiri- sendiri. Thomas A. Edison mengemukakan bahwa keberuntungan terjadi
ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan. Kader I MM harus bisa menjadi
penghidup organisasi dan bukan mencari kehidupan di organisasi.
bangun
sebuah
gerakan
kemandirian.
Gerakan
ini
adalah
Mari kita
gerakan
ENTERPRENEURSHIP.
80
DAFTAR PUSTAKA
De Bono, Edward (2003), New Thinking for New Millenium Harper dan Row,
New York
Jurnal Equilibrium Vol. 2. No. 2. 2005 Entrepreneurship: Keluar dari Jeratan
Bangsa Kuli.
Johanes Lim, Ph. D, CPC: Jus DUIT
Sutia Budi & Pitriandri Tri Kopetensi Dasaer: Meneguhkan Jatidiri Kader
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, Gerakan Ekonomi Ala IMM.
Biro Pusat Statistik (2003), BPS, Jakarta.
Immawan Wahyudi: Suara Muhammadiyah
81
Indonesia
kembali
mengalami
krisis
multidimensi.
Krisis
ini
menambah
Krisis
yang
menerjang
beberapa
sektor
penting
di
I ndonesia
seperti
sehingga
baru dan sampai sekarang belum teratasi bahkan sudah memakan korban cukup
banyak. Ditambah
dengan
dengan
banyaknya
bencana
yang
akhir-akhir
ini
akrab
menangani
itu
perlu
adanya
sebuah
penanganan
serius
tidak akan pernah tercapai. Jika masyarakat tidak bisa mencapai derajat sehat
optimal maka untuk peningkatan kesejahteran terutama dalam hal perekonomian
akan sulit terealisasi.
Perekonomian
luput dari
krisis.
Akhir-akhir
harga-harga sembako
naik.
ini
perekonomian
Kebutuhan
mengalami
masyarakat
akan
kemerosotan,
bahan
pokok
semakin meningkat
sedangkan
sehingga
pemerintah
tidak
bisa
mencukupi
kebutuhan
bahan
pangan
82
Penulis adalah Kader PC IMM Djasman Al Kindi, saat ini kuliah di Universitas Ahmad Dahlan Jogjakarta
83
harus mengimpor
Padahal
import
barang
dari luar
rakyat
secara
perlahan.
Pemerintah
yang
kualitasnya
Persaingan
masyarakat
melalaikan
produk
dalam
Kebijakan
pemerintah
masyarakat,
apalagi
tentang
ternyata
konversi
minyak-gas
pemerintah
belum
juga sangat
siap
dalam
merugikan
merealisasikan
kebijakan ini. Terlihat jelas bagaimana konversi tersebut tidak mampu menyentuh
masyarakat lapisan
bermasalah
karena banyak
membahayakan
tidak
bawah.
Tender
pengadaan
tabung
tidak
masyarakat. Kebijakan
relevan.
Karena
tabung
memenuhi
pengurangan
I ndonesia mempunyai
gas
sempat
standar,
subsidi
sumber
juga
bahkan
BBM
sungguh
melimpah. Tetapi, semua sumber daya alam yang dimiliki dikelola oleh pihak asing.
Hal ini secara tidak langsung telah menjajah bangsa ini. Kalau kita telusuri sebagian
BBM yang kita impor dari luar itu adalah hasil dari negeri sendiri. Sungguh ironis
nasib bangsa yang mempunyai kekayaan sumber daya alam sangat melimpah ini.
Sektor
pendidikan
mengalamai
yang
degradasi.
menjadi
Biaya
penopang
pendidikan
pemerintah
pembangunan
yang
yang
bangsa
semakin
mahal
akan
dikeluarkan
juga
begitu
pun
RUU BHP yang sekarang dalam tahap uji kelayakan lebih berpihak pada investor
asing, sehingga pendidikan
Berbagai permasalahan
merasa khawatir
diatas membuat
akan perkembangan
kita sebagai
masyarakat
I ndonesia
Gurita
kapitalisme membuat Negara dunia ketiga seperti I ndonesia ini menjadi lahan
empuk
84
Negara-negara barat
85
yang digunakan untuk mencegah krisis dan menguji hubungan Negara dengan
masyarakat
pemerintah
harus memaksimalkan
Kemiskinan
merupakan
karena
kemiskinan akan menghalangi manusia untuk tumbuh dan berkembang secara wajar.
Kemiskinan juga dapat menjauhkan masyarakat dari kehidupan sosial yang lebih
bermartabat.
Keadaan
demikian
sangat
bertolak
dengan
bangsa
ini,
masyarakat.
masyarakat
Pembangunan
yang
baik
adalah
dengan
akses pada
sumber ekonomi. Untuk itu perlu adanya sebuah strategi untuk memberdayakan
masyarakat, sehingga pembangunan tidak hanya mencakup implementasi program
peningkatan kesejahteraan sosial akan tetapi membuat masyarakat lebih mandiri
dan tidak bergantung kepada belenggu struktural yang begitu menyulitkan.
tercipta
desa siaga.
Dengan
adanya
pelatihan-pelatihan
bagi
ini nantinya
adalah
masyarakat
86
Meningkatkan
partisipasi
masyarakat
dalam
menyelesaikan
permasalahan
berkurang.
Selama
ini
yang
menjadi
kendala
bagi
Departemen
Kesehatan.
Partisipasi
masyarakat
Demikian
pula dibidang
pendidikan,
dengan
adanya partisipasi
masyarakat
terutama peran optimal orang tua dalam mengawal perilaku anak. Selama ini orang
tua kurang dalam pengawasan perilaku anak sehingga pendidikan formal tidak bisa
diaplikasikan secara maksimal dalam kehidupan bermasyarakat.
pendidikan
yang mahal
membuat
masyarakat
akan
lebih
Dengan biaya
mengoptimalkan
Maka
untuk
itu
di pedesaan,
pembangunan
ekonomi
petani
pedesaan
sebagai satu kesatuan antara pembangunan sektor pertanian dan industri kecil
diarahkan pada upaya pemberdayaan agroindustri. Pengembangan agroindustri
ini, sekaligus akan dapat menyediakan lapangan kerja bagi penduduk pedesaan.
Sejalan dengan berkembangnya
pertanian
(off
Dalam perkembangannya, industri kecil pedesaan -dalam hal ini agroindustri- dapat
mempercepat pemerataan pertumbuhan ekonomi, karena dapat menyerap tenaga
kerja dalam
jumlah
besar
(padat
karya).
Selanjutnya
yang menempatkan
unggulan,
sebagian
sektor
apabila
perlu
agroindustri
sasaran
dikembangkan
(dan
agrobisnis)
pembangunan
adalah
Pertumbuhan
ekonomi
di
satu
pihak,
dan
pertumbuhan
employment
87
kerja di lain pihak, bisa saja sebagai dua sisi mata uang. Perbaikan kesejahteraan itu
sendiri sebagai upaya untuk menekan kesenjangan merupakan sumber pertumbuhan
yang cukup potensial.
Melihat
maka sangat
perlu untuk
mendapat
sentuhan
pembangunan lebih baik lagi agar menjadikan mereka lebih memiliki daya untuk
mewujudkan tujuannya.
masih
kontinuitas
sampai
usahanya
putus
terhadap
pemberdayaan
adalah
jauh
dari
masih tersendat-sendat
ditengah
pemberdayaan
terlalu
jalan
(pailit).
agroindustri
pengalaman
dekat
profesionalisme
dan
Menyadari
sangat
dan
realitas
petani
dibutuhkan.
pengetahuan
tersebut,
Dasar
proses
masyarakat
tentang
Proses
pemberdayaan
masyarakat
ini
bertitik
tolak
untuk
memandirikan
sumber
daya setempat sebaik mungkin, baik sumber daya alam maupun sumber daya
manusia. Lebih lanjut, harapan dari proses pemberdayaan ini adalah terwujudnya
masyarakat
Pemberdayaan
masyarakat
adalah
perwujudan
pengembangan
kapasitas
agar
dimasyarakat.
Pemberdayaan
masyarakat
untuk segera
dibuktikan
dan
direalisasikan
secara
nyata.
Realisasi
pemberdayaan masyarakat harus mencakup interaksi aktif dua perilaku yaitu pihak
pemberdaya dan pihak yang diberdaya.
hanya
berasal
dari pemerintah
sosial masyarakat.
akan
Pihak pemberdaya
tetapi
bisa
berasal
seharusnya
dari
luar
tidak
sistem
88
89
DAFTAR PUSTAKA
Masyarakat
Memberdayakan
Rakyat. Aditomo.
Jakarta.
Hatta,
Moh.
2001.
Sosialisme
Religius,
Suatu
Jalan
Keempat.
Kreasi
Wacana.Yogyakarta.
Jabrohim, Ed. 2001. Menggapai Desa Sejahtera Menuju Masyarakat Utama. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
90
PENDAHULUAN
Bangsa I ndonesia merupakan
jumlah penduduk maupun potensi alam. Namun sungguh ironis, bangsa ini sering
dilanda musibah
ekonomi
seperti
krisis
di
tahun
1990-an,
membengkaknya
yang
tidak
akomodatif
terhadap
kepentingan
Kejadian ini tidak mungkin dibiarkan agar bangsa ini tidak lebih terpuruk lagi.
Muhammadiyah
untuk
terus
mandiri
dan
tidak
mudah
putus
asa
Kewirausaahan
merupakan
dalam
DEFINISI
Pemberdayaan adalah upaya membangun daya masyarakat dengan mendorong,
memotivasi,
dan
membangkitkan
kesadaran
akan
potensi
yang
dimilikinya,
serta
1
Kader PC IMM Surakarta, Saat ini menempuh pendidikan jenjang sarjana di Farmasi UM
91
Surakarta
92
upaya
untuk
mengembangkannya.
Keberdayaan
suatu masyarakat
(mengembangkan
diri
masyarakat
adalah
unsur
mencapai
kemajuan).
yang tidak
mampu
melepaskan
kemiskinan
diri
mereka
sendiri
atau
membantu
masyarakat
agar
mampu
membantu diri mereka sendiri. Tujuan yang akan dicapai melalui usaha ini adalah
masyarakat mandiri, berswadaya, mampu mengadopsi inovasi dan memiliki pola
pikir kosmopolitan (Sudarman, 2006).
Kewirausahaan
merupakan
semangat,
sikap,
perilaku,
dan
kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan,
dengan meningkatkan
menerapkan
cara kerja,
teknologi
dan produk
baru
aktif
dan
berpartisipasi
dalam
merespon
kondisi
sebagian
besar
usaha
sejak berdiri,
telah mewujudkan
banyak
sekali
Dalam
kondisi
kesenjangan
ekonomi
yang semakin
nyata,
Muhammadiyah
dituntut untuk lebih kreatif dan memiliki program jangka panjang. Sehingga tafsir
Al-Maun tidak
tetapi
hanya
bicara
mengenai
memberi
makan
orang
miskin,
93
Pemberdayaan
meningkatkan
masyarakat
yang
dilakukan
potensi masyarakat
Muhammadiyah
bertujuan
untuk
kualitas hidup
bagi seluruh warga masyarakat melalui kegiatan swadaya. Dalam kasus tertentu,
dalam pemberdayaan masyarakat, bantuan material memang diperlukan, tetapi
yang lebih penting adalah pengembangan swadaya (self help) masyarakat untuk
membangun diri sendiri. Ciri khas dari suatu kegiatan swadaya yang selama ini
(dan diharapkan dapat) dikembangkan
sumbangan dalam jumlah besar
oleh Muhammadiyah
yang diambil
dari sumber
adalah adanya
daya masyarakat
penyadaran
masyarakat
tentang
hak dan
kewajibannya
pendapatan masyarakat,
sebagai
advokasi kebijakan,
terutama yang berhubungan dengan kebijakan publik yang tidak akomodatif dan
sensitif terhadap kebutuhan
masyarakat
luas, pengembangan
pusat
krisis di
karena dikhawatirkan
Kecurigaan itu mengindikasikan ada banyak hal yang tidak dipahami terkait ekonomi
rakyat dalam perekonomian nasional. Dalam krisis ekonomi yang melanda I
ndonesia, ekonomi rakyat justru terbukti mampu bertahan dan menyesuaikan diri. Hal
ini disebabkan
antara
mengandalkan sumber
lain
karena
sektor
ekonomi
rakyat
sehingga
tidak
meskipun
banyak
sektor
keuangan dilanda krisis, hal ini tidak banyak berpengaruh terhadap usaha ekonomi
rakyat. Selain itu, sektor ekonomi rakyat lebih fleksibel untuk keluar masuk pasar,
menyesuaikan dengan situasi permintaan yang ada, sehingga sektor ini dapat tetap
bertahan di pasar pada kondisi apapun (Chamim, A, dkk, 2003).
94
3. Sistem perekonomian
semua masyarakat).
4. Pencapaian keadilan dalam peran dan hasil usaha perekonomian.
ekonomi
pengembangan ekonomi rakyat, berbagai bidang yang menjadi target adalah industri
pengolahan, pemasaran, sumber daya manusia, advokasi, dan teknologi (Chamim, A,
dkk, 2003).
merupakan
anak-anak
hingga
dewasa,
dan
sumber
berkembang
daya manusia
sejalan
dengan
berbagai pengalaman dan dorongan yang ada. Oleh karena itu, pengembangan
secara
Menurut
KH
Abdullah
Gymnastiar,
prinsip
benda menjadi
kewirausahaan
bermanfaat.
adalah
konteks ini, termasuk segala potensi dan kemampuan masyarakat yang telah ada.
Terdapat beberapa asas pokok kewirausahaan, yaitu (Chamim, A, dkk, 2003):
1. Kemampuan yang kuat untuk berkarya dengan semangat kemandirian.
2. Kemauan dan kemampuan memecahkan masalah, termasuk
keberanian mengambil resiko.
3. Kemampuan berfikir dan bertindak kreatif dan inovatif.
4. Kemampuan bekerja secara tekun dan produktif.
5. Kemauan dan kemampuan untuk berkarya dalam kebersamaan
berlandaskan etika bisnis yang sehat.
KESIMPULAN
Sesungguhnya
payah mencari
maka dia
95
PUSTAKA
Chamim, A, dkk, 2003, Civic Education, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, LP3
UMY, The Asia Foundation
Sudarman, Muhammadiyah dan Pemberdayaan Kaum Dhuafa, Suara
Muhammadiyah no 05 th ke-91, 1-15 Maret 2006
Suara Muhammadiyah, PP MPM: Mencari Jati Diri Pemberdayaan Masyarakat, Suara
Muhammadiyah no. 02 th ke-91, 16-31 Januari 2006
96
Permasalahan Sampah
Sampah yang dihasilkan manusia sebenarnya tidak menjadi masalah jika jenis
dan jumlahnya masih dapat dikendalikan. Dalam hal ini kesadaran manusia untuk
dapat mengendalikan diri sangat diperlukan. Tapi yang terjadi adalah sebaliknya.
Semenjak terjadinya revolusi industri, sumber daya alam digunakan secara eksploratif.
Sehingga banyak dijumpai sisa-sisa dari penggunaan sumber daya alam yang manusia
sendiri belum mampu mengelolanya.
baik.
Disamping
faktor
biaya,
juga
belum
Perhatian
pemerintah akan
juga terlihat
masih kurang. Banyak sekali sisa-sisa penggunaan barang tersebut yang dibuang
begitu saja tanpa melalui proses daur ulang. Apalagi ditambah dengan tempat
pembuangan yang tidak layak. Misalkan, pencampuran tempat
sampah organik
dengan anorganik,
1
89
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan proses yang diperlukan dengan dua
tujuan:
1.
atau
Dalam tataran pengelolaan sampah menjadi material yang bernilai ekonomis, tentunya
sampah harus diolah sedemikian rupa agar dapat dijual dan menghasilkan keuntungan
ekonomi.
Dalam
tataran
pengolahan
sampah
menjadi
material
yang
tidak
telah
ditetapkan.
Kedua tujuan
pengelolaan sampah
tersebut, jika dapat dipadukan dalam satu usaha pengelolaan sampah, maka
tentunya
akan membawa dampak yang luar biasa bagi kelestarian alam dan
kesejahteraan masyarakat.
Adapun manfaat pengelolaan sampah yang dapat dilihat langsung maupun tidak
langsung bagi masyarakat diantaranya:
90
91
2. Menghemat Energi
3. Mengurangi uang belanja
4. Menghemat lahan TPA
5. Lingkungan asri (bersih, sehat, nyaman)
Pengomposan
merupakan
cara
pengolahan
yang
sesuai
diterapkan
dalam
dengan prosedur yang benar, maka dampak seperti bau dapat dihilangkan.
Selain itu, hasil dari pengomposan, yakni pupuk kompos, dapat digunakan oleh
masyarakat untuk memupuk sawah dan kebunnya. Atau dapat juga dijual sehingga
menghasilkan keuntungan ekonomi.
didapatkan
oleh
masyarakat
awam.
Mahasiswa
dan
Lembaga
Keterlibatan masyarakat secara aktif di lingkup desa dalam pengelolaan belum banyak
ditemui di I ndonesia. Sehingga akan menjadi sesuatu yang menakjubkan jika ada
desa yang mampu melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dan terpadu.
Seperti yang dapat di temui di Ubud, Bali. Masyarakat, terutama ibu-ibu PKK,
mengelola sendiri sebagian sampah yang mereka hasilkan. Pengelolaan sampahpun
tidak hanya sekedar merubahnya menjadi material yang tidak berbahaya, namun
mengubahnya menjadi material yang mempunyai nilai ekonomis sehingga ikut
menyejahterakan masyarakat sendiri.
92
I ni merupakan contoh yang layak ditiru oleh daerah-daerah lain. Bisa dibayangkan
jika dalam satu kecamatan terdapat lima titik pengolahan sampah mandiri, maka
anggaran yang
dapat
dihemat
dalam
APBD
kabupaten
sudah
lumayan.
Penghematan ini dapat mengurangi peluang terjadinya korupsi yang selama ini
menjadi salah satu penyebab lambatnya usaha pengelolaan sampah.
Dampak
lain
dari
adanya
pengelolaan
sampah
mandiri
ini
adalah
masyarakat
I slam
yang
sebenar-benarnya
yang
diridhoi
Allah
mengangkat
kesusahan
seorang
mukmin
menjadi
Hal ini sebagai perwujudan sabda Rasulullah : Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu
'alaihi wa Sallam, beliau bersabda : Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti
Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah
urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutup aib
seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong
hamba-Nya selama hamba-Nya itu suka menolong saudaranya. Barang siapa menempuh suatu jalan untuk
mencari ilmu, pasti Allah memudahkan baginya jalan ke surga. Apabila berkumpul suatu kaum di salah satu
93
masjid untuk membaca Al Quran secara bergantian dan mempelajarinya, niscaya mereka akan diliputi
94
disesuaikan
dengan
zaman.
didengungkan I slam
perkembangan
Muhammadiyah.
14
I su
abad
Dalam
mencintai
yang
buku
lalu
Pedoman
lingkungan
seharusnya
Hidup
Melakukan kerja sama-kerja sama dan aksi-aksi praksis dengan berbagai pihak
baik
perseorangan
maupun
kolektif
untuk
terpeliharanya
keseimbangan,
kelestarian, dan keselamatan lingkungan hidup serta terhindarnya kerusakankerusakan lingkungan hidup sebagai wujud dari sikap pengabdian dan kekhilafahan
dalam mengemban misi kehidupan di muka bumi ini untuk keselamatan hidup di
dunia dan di akhirat
Di sini menunjukkan bahwa kepekaan sosial saja tidaklah cukup untuk mewujudkan
masyarakat
terhadap
I slam,
namun
diperlukan
lingkungan
tempat
manusia
juga
tinggal.
pelengkap
Dalam
berupa
usahanya
kepekaan
melakukan
nilai
ekonomi,
dan
efek
DAFTAR PUSTAKA
1. Al Quran Al Kariim
2. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah
3. Hadits Arbain An Nawawi dengan syarah Ibnu Daqiqil Ied
4. http://id.wikipedia.org
5. http://www.idepfoundation.org
6. http://www.jala-sampah.or.id
7. http://www.walhi.or.id
8. http://www.menlh.go.id
sakinah (ketenangan), diliputi rahmat, dan dinaungi malaikat, dan Allah menyebut nama-nama mereka di
hadapan makhluk-makhluk lain di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalannya, maka tidak akan
dipercepat kenaikan derajatnya. (Lafazh riwayat Muslim) dalam Hadits Arba'in An-Nawawi dengan
Syarah Ibnu Daqiqil 'Ied
95