Anda di halaman 1dari 27

Oleh:

Dr. Fathul
PUSKESMAS ANGGERAJA

PESTISIDA
Asal kata
Pest

- cide

Organisme Pengganggu
Tanaman (hama,
patogen, gulma)

-cida = Killer

Suatu substansi yang digunakan untuk


mengendalikan, mencegah, merusak,
menolak atau mengurangi organisme
pengganggu
a.

b.

Semua zat/campuran zat yang khusus untuk mengendalikan, mencegah


atau menolak gangguan dari serangga, binatang pengerat, nematoda,
cendawan, gulma, virus, bakteri, jasad renik yang dianggap hama kecuali
virus, bakteri atau jasad renik yang terdapat pada manusia dan binatang
lainnya
Semua zat/campuran zat yang dimaksudkan untuk digunakan sebagai
pengatur pertumbuhan tanaman atau pengering tanaman

SEBUAH KISAH
Setiap tahun ada 25 juta pekerja yang keracunan
pestisida
petani
anak-anak
Merusak ekologi
WHO (World Health Organisation)
3 juta orang yang bekerja pada sektor pertanian
di negara-negara berkembang terkena racun
pestisida dan sekitar 18.000 orang diantaranya
meninggal setiap tahunnya (Miller, 2004)

Pestisida berpengaruh negatif terhadap kesehatan manusia,


Pestisida berpengaruh buruk terhadap kualitas lingkungan,
dan
Pestisida meningkatkan perkembangan populasi jasad
penganggu tanaman.

DAMPAK TERHADAP
KESEHATAN
karsiogenic (pembentukan jaringan kanker pada tubuh),
mutagenic (kerusakan genetik untuk generasi yang akan
datang), dan
teratogenic (kelahiran anak cacad dari ibu yang keracunan).
residu sisa berbahaya bagi konsumen

BAGAIMANA PESTISIDA
MENGKONTAMINASI ?

Melalui kulit
Kasus yg paling byk ditemukan,
Melalui pernafasan
pestisida yg terhirup saat penyemprotan
Melalui mulut
Apabila gelas tercemar/makanan yg terkontiminasi

WWW.THEMEGALLERY.COM

DAMPAK KRONIS
PESTISIDA
keguguran (embriotoksin)
kematian bayi (fetotoksin)
kemandulan pria (spermatotoksin)
menyebabkan bayi lahir cacat

JENIS PESTISIDA YANG MENYEBABKAN CACAT


PD BAYI

HERBISIDA FUNGISIDA

INSEKTISIDA

Acrolein
Bentazone

Benomyl
Captafol

Avermectin
Chlordimeform

Cyanazine

Folpet

Endosulfan

Bromoxynil

HCB

Ethion

2,4-D

Mancozeb

Phosmet

Dinocap

Maneb

Methyl parathion

Dinoseb

Tributyltin oxide

Mirex

Diquat

Tripbutyltin fluoride

Trichlorfon

Nitrofen

Triphenyltin acetate

JENIS PESTISIDA YG MEMUNGKINKAN


KANKER
insektisida

Fungisida

Arsenic
Cadmium
Chlordane
Chlordimeform
DDT
Dichlorvos
Dieldrin
Heptachlor

Captafol
Captan
Chlorothalonil
Folpet
HCB
Maneb
Mancozeb

Herbisida

Acetochlor
Acifluorfen
Alachor
Amitrole
Oxadiazon

Fumigan
DBCP
EDB
Dichloropropane

PESTISIDA TIPE APA


YANG PALING
BERBAHAYA?
Jenis pestisida yang paling beracun adalah yang mirip dengan gas syaraf,
yaitu jenis Organofosfat dan Metilcarbamat.
Organosfosfat Metilcarbamat

Azinophosmethyl
Demeton methyl
Dichlorvos / DDVP
Disulfoton
Ethion
Ethyl parathion / Parathion
Fenamiphos
Fensulfothion
Methamidophos
Methidathion
Methyl parathion
Mevinphos
Phorate
Sulfotepp
Terbufos

Aldicarb
Carbofuran
Fomentanate
Methomyl
Oxamyl
Propoxur

APA YANG PERLU


DILAKUKAN ?
Cek kemasan pestisida yang Anda gunakan.
Apakah ada yang merupakan jenis gas syaraf ?
Seberapa sering Anda terkena pestisida ini?
Bagaimanakah caranya pestisida ini memasuki
tubuh ?

BERPENGARUH TERHADAP
KUALITAS LINGKUNGAN
Pestisida sebagai bahan beracun, termasuk bahan pencemar
yang berbahaya bagi lingkungan
Residu pestisida pd makanan sayur n buah (akumulasi residu)
resistensi hama
matinya hewan non target

TANDA DAN GEJALA


KERACUNAN PESTISIDA
a. Pestisida Golongan Organoklor ( Dicofan 460 EC ; Keltane 250
EC )
Pestisida golongan organoklor bekerja mempengaruhi sistem syaraf
pusat. Tanda dan gejala keracunan pestisida organoklor dapat
berupa sakit kepala, rasa pusing, mual, muntah-muntah, mencret,
badan lemah, gugup, gemetar, kejang-kejang dan kesadaran hilang.
b. Pestisida Golongan Organofostat ( Basta 150 EC ; Eagle 480
AS )
Apabila masuk kedalam tubuh, baik melalui kulit, mulut dan saluran
pernafasan maupun saluran pencernaan, pestisida golongan
organofosfat akan berikatan dengan enzim dalam darah yang
berfungsi mengatur bekerjanya saraf, yaitu kholonesterase. Apabila
kholonesterase terikat, maka enzim tersebut tidak dapat
melaksanakan tugasnya sehingga syaraf terus-menerus
mengirimkan perintah kepada otot-otot tertentu. Dalam keadaan
demikian otot-otot tersebut senantiasa bergerak tanpa dapat
dikendalikan.

Disamping timbulnya gerakan-gerakan otot-otot tertentu,


tanda dan gejala lain dari keracunan pestisida organofosfat
adalah pupil atau celah iris mata menyempit sehingga
penglihatan menjadi kabur, mata berair, mulut berbusa atau
mengeluarkan banyak air liur, sakit kepala, rasa pusing,
berkeringat banyak, detak jantung yang cepat, mual, muntahmuntah, kejang pada perut, mencret, sukar bernafas, otototot tidak dapat digerakkan atau lumpuh dan pingsan.

c. Pestisida Golongan Karbamat ( Sevin 85 S ;


Darmafur 3 G )
Cara kerja pestisida Karbamat sama dengan pestisida
organofosfat, yaitu menghambat enzim kholonesterase.
Tetapi pengaruh pestisida Karbamat terhadap kholonesterase
hanya berlangsung singkat karena pestisida Karbamat cepat
mengurai dalam tubuh.

d. Pestisida Golongan Senyawa / dipiridil ( Top Star


300 EW )
Senyawa dipirindi dapat membentuk ikatan dan merusak
jaringan epithel dari kulit, kuku, saluran pernafasan dan
saluran pencernaan, sedangkan larutan yang pekat dapat

Tanda dan gejala keracunan senyawa dipirindil selalu


terlambat diketahui atau disadari karena gejala baru
timbul setelah beberapa lama, 24-72 jam setelah
keracunan baru terlihat gejala yang ringan seperti
sakit perut, mual, muntah, dan diare karena ada iritasi
pada saluran pencernaan, 48-72 jam baru timbul
gejala-gejala kerusakan ginjal seperti albunuria,
proteinnura, haematuria dan peningkatan kretanin
lever, 72 jam-24 hari, tanda-tanda kerusakan pada
paru-paru.
e. Pestisida Golongan Arsen ( Score 250 EC )
Keracunan pestisida Arsen pada umumnya melalui
mulut walaupun bisa juga diserap melalui kulit dan
saluran pencernaan.
Tanda dan gejala keracunan akut pestisida golongan
Arsen adalah nyeri pada perut, muntah, dan diare,
sedang keracunan sub akut akan timbul gejala seperti
sakit kepala, pusing dan banyak keluar ludah.

f. Pestisida Golongan Antikoagulan ( Klerat )


Pestisida golongan koagulan bekerja menghambat
pembekuan darah dan merusak jaringan-jaringan
pembuluh darah. Hal ini mengakibatkan
terjadinya pendarahan, terutama di bagian dalam
tubuh.
Tanda dan gejala keracunan yang ditimbulkan
oleh pestisida antikoagulan meliputi rasa nyeri
pada punggung, lambung, dan usus, muntahmuntah, pendarahan pada hidung dan gusi,
timbul bintik-bintik merah pada kulit, terdapat
darah dalam air seni dan tinja, timbul lebam pada
bagian sekitar lutut, sikut, dan pantat serta
kerusakan ginjal.

TABEL : EFEK MUSKARINIK, NIKOTINIK DAN


SARAF PUSAT PADA TOKSISITAS
ORGANOFOSFAT.

Efek

Gejala

1. Muskarinik

Salivasi, lacrimasi, urinasi dan diaree (SLUD)


Kejang perut
Nausea dan vomitus
Bradicardia
Miosis
Berkeringat

2. nikotinik

Pegal-pegal, lemah
Tremor
Paralysis
Dyspnea
Tachicardia

3. sistem saraf pusat

Bingung, gelisah, insomnia, neurosis


Sakit kepalaEmosi tidak stabil
Bicara terbata-bata
Kelemahan umumConvuls
Depresi respiras
dan gangguan jantungKoma

PENCEGAHAN
KERACUNAN

PENYIMPANAN

1. Penyimpanan harus terkunci dan jauh dari jangkauan


anak-anak
2. Tempat penyimpanan harus memiliki ventilasi yang baik
3. Disediakan pasir atau bubuk gergaji untuk penyerap
pestisida yang tumpah
4. Memberikan tanda peringatan/waspada pada tempat
penyimpanan dan pembuangan sisa atau kemasan
pestisida

PENYIAPAN DAN
PENCAMPURAN

1. Saat menyiapkan atau mencampur pesitida, pilih tepat


atau ruangan yang sirkulasi udaranya lancar
2. Campurkan bahan sesuai dosis. Jangan dilebih-lebihkan
3. Jangan mencampur dalam tangki penyemprot
4. Selalu menggunakan alat pelindung diri. (Masker, Sarung
tangan, dll)

PENYEMPROTAN

1. Hindari menyemprot saaat angin kencang atau melawan


arah angin
2. Selalu
menggunakan
alat
pelindung
diri
saat
menyemprot. (topi, masker, baju lengan panjang, sarung
tangan, dan sepatu boot)
3. Jangan makan, minum atau merokok selama menyemprot

SALAH

YANG MANAKAH ANDA?

PENCUCIAN ALAT

1. Bekas wadah harus dirusak agar tidak dimanfaatkan


untuk keperluan lain
2. Wadah bekas pestisida harus ditanam ditempat yang jauh
dari sumber air
3. Alat penyemprot harus dicuci, air cucian dibuang di
tempat yang jauh dari sumber air
4. Penyemprot segera mandi besih menggunakan sabun dan
mengganti pakaian.
5. Pakaian saat menyemprot segera dicuci

BILA TERJADI KERACUNAN

1. Kwnali tanda-tanda keracunanan


2. Jangan panik
3. Jauhkan dari sumber racun/pestisida
4. Ganti pakaian korban dan segera mandikan dengan air
bersih dan sabun
5. Segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
6. Bawa serta label kemasan pestisida yang digunakan
7. Jika korban tidak sadar JANGAN diberi minum apa pun
selama dalam perjalanan ke puskesmas/rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai