nilai-nilai
agama
yang
kuat,
mengedepankan
kejujuran,
keadilan
dan
implementasi kebijakan agar tidak mengulangi kesalahan yang telah terjadi dan
diusahakan seoptimal mungkin untuk menghindari dampak negatif yang tidak
diinginkan.
Istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-masing menunjuk pada
aplikasi beberapa skala nilai terhadap kebijakan dan program. Secara umum istilah
evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran, pemberian angka dan penilaian, kata-kata
yang menyatakan usaha untuk menganalisis hasil kebijakan dalam arti satuan nilainya.
Dalam arti yang lebih spesifik, evaluasi berkenaan dengan reduksi informasi mengenai
hal atau manfaat hasil kebijakan. Ketika hasil kebijakan pada kenyataannya mempunyai
nilai, hal ini karena hasil tersebut memberi sumbangan pada tujuan atau sasaran. Dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa kebijakan atau program telah mencapai tingkat kinerja
yang bermakna, yang berarti bahwa masalah-masalah kebijakan itu diidentifikasi secara
jelas atau diatasi, Dunn (2000: 608). Aji dan Sirait (1982: 30 ) mendefinisikan evaluasi
kebijakan sebagai suatu usaha untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif
pencapaian hasil yang telah direncanakan sebelumnya dan hasil evaluasi dimaksudkan
menjadi umpan balik. Walizer dan Wiener (1987: 61) menjelaskan bahwa penelitian
evaluasi adalah untuk menyajikan jenis informasi yang diperlukan untuk menarik
kesimpulan tentang keberhasilan program dan mengukur jenis informasi yang
memungkinkan program tersebut disempurnakan.
Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan, Dunn
(2000: 609-611). Pertama dan yang paling penting, evaluasi memberi informasi yang
valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan,
nilai dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi
mengungkapkan seberapa jauh tujuan - tujuan tertentu dan target tertentu telah dicapai.
Kedua, evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai
yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai juga dikritik dengan mempertanyakan
secara sistematis kepantasan tujuan dan target dalam hubungan dengan masalah yang
dituju. Dalam mempertanyakan kepantasan tujuan dan target peneliti dapat menguji
alternatif sumber nilai (misalnya kelompok kepentingan dan pegawai negeri, kelompokkelompok klien) maupun landasan mereka dalam berbagai bentuk rasionalitas (teknis,
ekonomis, legal, sosial, substantif).
Ketiga, evaluasi memberikan sumbangan pada aplikasi metode analisis kebijakan
lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi mengenai tidak
memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang
Kerangka Acuan Kerja
2
Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara Tahun 2013
masalah kebijakan, sebagai contoh dengan menunjukkan bahwa tujuan dan target perlu
didefinisikan ulang. Evaluasi dapat pula menyumbang pada definisi alternatif kebijakan
yang baru atau revisi kebijakan dengan menunjukkan bahwa alternatif kebijakan yang
diunggulkan sebelumnya perlu dihapus dan diganti dengan yang lain.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
1.2.1. Maksud
Maksud dari Penyusunan Evaluasi Pembangunan Ekonomi Kabupaten Jepara ini
adalah untuk mengetahui realitas implementasi pembangunan yang mengacu pada
Arah Kebijakan Umum (AKU) pembangunan 2011-2016 di lapangan beserta
dampak yang timbul dan dipersepsikan oleh masyarakat di Kabupaten Jepara
1.2.2. Tujuan
a. Memberikan bahan masukan dan informasi bagi pemerintah Kabupaten Jepara
terkait respon-respon yang muncul di masyarakat yang berhubungan dengan
kebijakan program pembangunan yang telah dan tengah dijalankan
b. Membantu memetakan respon potensial yang dapat didayagunakan dalam
mendukung kelanjutan dan keberhasilan program pembangunan di Kabupaten
jepara
c. Menemukan program-program pembangunan unggulan dari prespektif warga
masyarakat yang selama ini terabaikan
d.
2. Ahli Ekonomi
Lulusan Sarjana Ekonomi dengan pengalaman kerja profesional sedikitnya 3 (tiga)
tahun dibidangnya terutama dalam perencanaan dan evaluasi ekonomi pembangunan.
3. Ahli Sosial/Kelembagaan
Lulusan Sarjana Sosial dengan pengalaman kerja profesional minimal 3 (tiga) tahun
dibidangnya, diutamakan yang memahami sistim kelembagaan dalam perencanaan
dan evaluasi ekonomi pembangunan.
Adapun tenaga pendukung sebagai berikut :
1. Surveyor (1 orang) minimal lulusan SMK yang berpengalaman dibidangnya minimal
3 tahun.
2. Operator Komputer (1 orang) minimal lulusan SMA/STM yang berpengalaman kerja
minimal 3 tahun dalam pengetikan dan pengoperasian komputer.
3. Drafter (1 orang) minimal lulusan STM yang berpengalaman dibidangnya minimal 3
tahun.
1.6. PELAPORAN
Laporan yang harus disiapkan konsultan adalah:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan ini merupakan laporan pertama yang berisi persiapan dan rencana
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan, meliputi antara lain :
Tahap ini merupakan tahap perbaikan dan penyempurnaan terhadap konsep Laporan
Akhir. Laporan ini dibuat sebanyak 20 (Dua puluh) buku dan harus disampaikan
selambat-lambatnya 90 (Sembilan puluh) hari setelah SPMK .
1.7. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan ini harus bisa diselesaikan dalam jangka waktu 90 (Sembilan puluh) hari
kerja terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).
1.8. SUMBER PEMBIAYAAN
Sumber pembiayaan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten
Jepara Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 47.500.000 (Empat Puluh Tujuh Juta Lima
Ratus Ribu Rupiah)
1.9. PENUTUP
Demikian KAK ini dibuat untuk dipahami calon penyedia jasa konsultansi sebagai salah
satu dasar untuk dilaksanakannya kegiatan ini.