Anda di halaman 1dari 56

BIOFISIKA SISTEM

KARDIOVASKULER

Disusun Oleh :
Kumalasari DAP.
(004)
Siti Nur Hasanah
(011)
Vini Rahayu
(012)
Shinta Ratnasari
(019)
Denok Lukmanasari(042)

STRUKTUR JANTUNG
Jantung terletak didalam rongga
mediastinum dari ronga dada
(toraks) diantara kedua paru.

STRUKTUR JANTUNG

Selaput

yang

melapisi

jantung

disebut perikardium yang terdiri


atas 2 lapisan:
a)

Perikardium

parietalis,

yaitu

lapisan luar yang melekat pada


tulang dada dan selaput paru.
b) Perikardium

viseralis,

yaitu

lapisan permukaan dari jantung


itu sendiri yang juga disebut
epikardium.

STRUKTUR JANTUNG

Diantara kedua lapisan tersebut


terdapat cairan perikardium
sebagai pelumas yang berfungsi
mengurangi gesekan akibat gerak
jantung saat memompa.
Dinding jantung terdiri dari 3
lapisan:
1. Lapisan luar disebut epikardium
atau perikardium.
2. Lapisan
tengah
merupakan
lapisan
berotot,
disebut
miokardium.
3.
Lapisan
dalam
disebut
endokardium.

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu:


Dua ruang yang berdinding tipis
disebut atrium (serambi),
Dua ruang yang berdinding tebal
disebut ventrikel (bilik).

SA node adalah pacemaker (pacu


jantung) dan berlokasi pada atrium
kanan. Sinyal-sinyal elektrik yang
diawali pada SA node dipancarkan ke
atria
dan
ventricles
untuk
menstimulasi kontraksi-kontraksi otot
jantung (denyut-denyut jantung).
AV node adalah jaringan khusus
jantung yang beraksi sebagai station
relai
elektrik
antara
atria
dan
ventricles. Sinyal-sinyal elektrik dari
SA node dan atria harus lewat melalui
AV node untuk mencapai ventricles.

Katup Jantung
1. Katup Atrioventrikuler
Terletak diantara atrium dan
ventrikel, katup antara atrium kanan
dan ventrikel kanan

2. Katup Semilunar
Katup pulmonal, terletak antara
arteri pulmonalis dan ventrikel
kanan.
Katup aorta, terletak antara
ventrikel kiri dan aorta.

PEMBULUH DARAH
Keseluruhan sistem peredaran (sistem
kardiovaskuler) terdiri dari arteri,
arteriola, kapiler, venula dan vena.

Arteriola
Merupakan cabang paling ujung dari sistem
arteri, berfungsi sebagai katup pengontrol
untuk mengatur pengaliran darah ke kapiler.
Kapiler
Merupakan pembuluh darah yang halus dan
berdinding sangat tipis, yang berfungsi
sebagai jembatan diantara arteri (membawa
darah dari jantung) dan vena (membawa
darah kembali ke jantung).
Venula
Dari kapiler darah mengalir ke dalam venula
lalu bergabung dengan venul-venul lain ke
dalam vena, yang akan membawa darah
kembali ke jantung.

Vena
Vena memiliki dinding yang tipis, tetapi
biasanya diameternya lebih besar daripada
arteri, sehingga vena dapat mengangkut
darah dalam volume yang sama tetapi
dengan kecepatan yang lebih rendah dan
tidak terlalu dibawah tekanan.
Arteri
Arteri berfungsi untuk transportasi darah
dengan tekanan yang tinggi ke seluruh
jaringan tubuh. Dinding arteri kuat dan
elastis (lentur), kelenturannya membantu
mempertahankan tekanan darah diantara
denyut jantung.

SIRKULASI JANTUNG
Sirkulasi
Sistemik

Sirkulasi
Jantung
Sirkulasi
Pulmonal

Sirkulasi
Koroner

Sirkulasi Sistemik
Mengalirkan darah ke berbagai organ tubuh
Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
Memerlukan tekanan permukaan yang besar
Banyak mengalami tahanan
Kolom hidrostatik panjang

Sirkulasi Pulmonal
Hanya mengalirkan darah ke paru-paru
Hanya berfungsi ke paru-paru
Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
Hanya sedikit mengalami tahanan
Kolom hidrostatiknya pendek

Sirkulasi Koroner
Meliputi seluruh permukaan jantung

Membawa oksigen untuk miokardium melalui cabangcabang intramiokardial yang kecil-kecil

Peningkatannya dipengaruhi oleh: peningkatan aktivitas,


jantung berdenyut, dan rangsang sistem simpatis

Mekanisme Biofisika Jantung

Tekanan darah
Aliran darah dan
resistensinya

Tekanan darah
Tekanan darah (blood pressure) adalah
tenaga yng diupayakan oleh darah untuk
melewati setiap unit atau daerah dari
dinding pembuluh darah.
Faktor yang mempengaruhi tekanan
darah:
1. Curah jantung
2. Tahanan pembuluh darah perifer
3. Aliran darah
4. Volume darah

Aliran darah
Aliran darah pada orang dewasa saat
istirahat 5L/menit disebut sebagai
curah jantung (cardiac output)
Faktor yang mempengaruhi:
1. Perbedaan tekanan (Degree of
Pressure)
2. Vascular resistance (Tahanan
pembuluh
Dirumuskan:
Q = DP/R

1. Degree of Pressure (DP)


Merupakan penyebab terdorongnya
darah melalui pembuluh.
Perbedaan tekanan antara dua ujung
pembuluh darah menyebabkan darah
mengalir dari daerah bertekanan tinggi
ke rendah.
DP = P1 P2

2. Vascular Resistance
Merupakan hambatan terhadap aliran darah
sepanjang pembuluh.
Dipengaruhi oleh:
1. Diameter pembuluh darah (terutama
arteriole).
Vasodilatasi menurunkan tahanan
Vasokontriksi meningkatkan
tahanan
2. Viskositas
Sebagian besar dipengaruhi oleh
kadar hematokrit (ht); yaitu
prosentase volume darah yang
ditempati oleh sel darah merah.

SIKLUS JANTUNG
Peristiwa listrik dan mekanik yang saling terkait.
Rangsang listrik dihasilkan dari beda potensial ion
antar sel yang selanjutnya akan merangsang otot
untuk berkontraksi dan relaksasi.
Kelistrikan jantung merupakan hasil dari aktivitas
ion-ion yang melewati membran sel jantung.
Aktivitas ion tersebut disebut sebagai potensial
aksi.

Mekanisme potensial aksi terdiri dari fase


depolarisasi dan repolarisasi:
Depolarisasi
Merupakan rangsang listrik yang menimbulkan
kontraksi otot. Respon mekanik dari fase
depolarisasi otot jantung adalah adanya sistolik.
Repolarisasi
Merupakan fase istirahat/relaksasi otot, respon
mekanik depolarisasi otot jantung adalah
diastolik.

Fase Siklus Jantung

Mid Diastole
Merupakan fase pengisian lambat ventrikel
dimana atrium dan ventrikel dalam keadaan
istirahat. Darah mengalir secara pasif dari atrium
ke ventrikel melalui katup atrioventrikuler, pada
saat ini katup semilunaris tertutup dan terdengar
sebagai bunyi jantung kedua.

Diastole Lanjut

Gelombang depolarisasi menyebar melalui atrium


berhenti pada nodus atrioventrikuler (nodus AV).
Otot atrium berkontraksi memberikan 20%-30%
pada isi ventrikel.

Sistole Awal
Depolarisasi menyebar dari sinus AV menuju
miokardium ventrikel. Ventrikel berkontraksi
menyebabkan tekanan dalam ventrikel lebih
tinggi
dari
tekanan
atrium
sehingga
menyebabkan katup atrioventrikuler menutup
yang terdengar sebagai bunyi jantung satu.
Dalam keadaan ini tekanan dalam aorta dan
arteri pulmo tetap lebih besar, sehingga
katup semilunar tetap tertutup. Kontraksi
ventrikel ini disebut sebagai kontraksi
isovolumetrik.

Sistole Lanjut
Tekanan ventrikel meningkat melebihi tekanan
pembuluh darah sehingga menyebabkan katup
semilunaris membuka. Setelah katup semilunar
terbuka, terjadi ejeksi isi ventrikel kedalam
sirkulasi pulmoner dan sistemik.

Diastole Awal
Gelombang repolarisasi menyebar ke ventrikel
sehingga ventrikel menjadi relaksasi. Tekanan
ventrikel turun melebihi tekanan atrium sehingga
katum AV membuka. Dengan terbukanya katup
AV maka ventrikel akan terisi dengan cepat, 70%80% pengisian ventrikel terjadi dalam fase ini

Faktor

Penentu

Kerja

Jantung

Jantung sebagai pompa fungsinya dipengaruhi


oleh 4 faktor utama yang saling terkait dalam
menentukan isi sekuncup (stroke volume) dan
curah jantung (cardiac output) yaitu:
Beban awal (pre load)
Kontraktilitas
Beban akhir (after load)
Frekuensi jantung

Curah Jantung
Curah jantung merupakan faktor utama yang
harus diperhitungkan dalam sirkulasi, karena
curah jantung mempunyai peranan penting
dalam transportasi darah yang memasok
berbagai nutrisi. Curah jantung adalah jumlah
darah yang dipompakan oleh ventrikel selama
satu menit. Nilai normal pada orang dewasa
adalah 5 L/mnt.

Isi Sekuncup (curah sekuncup)


Isi sekuncup merupakan jumlah darah yang
dipompakan keluar dari masing-masing venrikel
setiap
jantung
berdenyut.
Isi
sekuncup
tergantung dari tiga variabel: beban awal,
kontraktilitas, dan beban akhir.

Beban Awal
Beban awal adalah derajat peregangan serabut
miokardium pada akhir pengisian ventrikel. Hal ini
sesuai dengan Hukum Starling: peregangan serabut 87
miokardium selama diastole melalui peningkatan
volume akhir diastole akan meningkatkan kekuatan
kontraksi pada saat sistolik. Sebagai contoh karet yang
diregangkan maksimal akan menambah kekuatan
jepretan saat dilepaskan.
Dengan kata lain beban awal adalah kemampuan
ventrikel meregang maksimal saat diastolik sebelum
berkontraksi/sistolik.

Faktor penentu beban awal:


Insufisiensi mitral menurunkan beban awal
Stensosis mitral menurunkan beban awal
Volume sirkualsi, peningkatan volume sirkulasi
meningkatkan beban awal. Sedangkan penurunan
volume sirkulasi menurunkan beban awal.

Obat-obatan,
obat
vasokonstriktor
meningkatkan beban awal. Sedangkan obat-obat
vasodilator menurunkan beban awal.

Beban Akhir
Beban akhir adalah besarnya tegangan dinding
ventrikel untuk dapat memompakan darah saat
sistolik.
Beban akhir menggambarkan besarnya tahanan
yang menghambat pengosongan ventrikel.
Beban akhir juga dapat diartikan sebagai suatu
beban pada ventrikel kiri untuk membuka katup
semilunar aorta, dan mendorong darah selama
kontrakis/sistolik.
Beban akhir dipengaruhi:
Stenosis aorta meningkatkan beban akhir
Vasokontriksi perifer meningkatkan beban akhir
Hipertensi meningkatkan beban akhir
Polisitemia meningkatkan beban akhir

Obat-obatan, vasodilator menurunkan beban


akhir, sedangkan vasokonstriktor meningkatkan
beban akhir. Peningkatan secara drastis beban
akhir
akan
meningkatkan
kerja
ventrikel,
menambah kebutuhan oksigen dan dapat
berakibat kegagalan ventrikel.

Kontraktilitas
Kontraktilitas merupakan kemampuan otot-otot
jantung untuk menguncup dan mengembang.
Peningkatan kontraktilitas merupakan hasil dari
interaksi protein otot aktin-miosin yang diaktifkan
oleh kalsium. Peningkatan 88
kontraktilitas otot jantung memperbesar curah
sekuncup dengan cara menambah kemampuan
ventrikel untuk mengosongkan isinya selama
sistolik.

HUKUM FRANK STARLING


Semakin besar isi jantung sewaktu diastol,
semakin besar pula jumlah darah yang
dipompakan ke aorta.
Dalam
batas-batas
fisiologis,
jantung
memompakan ke seluruh tubuh darah yang
kembali
ke
jantung
tanpa
menyebabkan
penumpukan di vena.
Jantung dapat memompakan jumlah darah yang
sedikit ataupun jumlah darah yang besar
bergantung pada jumlah darah yang mengalir
kembali dari vena.

REGULASI TEKANAN
DARAH
Sistem Saraf
Sistem saraf mengontrol tekanan
darah dengan mempengaruhi tahanan
pembuluh darah perifer. Dua mekanisme
yang dilakukan adalah mempengaruhi
distribusi darah dan mempengaruhi
diameter pembuluh darah. Umumnya
kontrol sistem saraf terhadap tekanan
darah
melibatkan:
baroreseptor
dan
serabutserabut
aferennya,
pusat
vasomotor dimedula oblongata serta
serabut- serabut vasomotor dan otot polos
pembuluh darah. Kemoreseptor dan pusat
kontrol
tertinggi
diotak
juga
mempengaruhi mekanisme kontrol saraf.

REGULASI TEKANAN DARAH


Pusat Vasomotor mempengaruhi
diameter pembuluh darah dengan
mengeluarkan
epinefrin
sebagai
vasokonstriktor kuat, dan asetilkolin
sebagai vasodilator.
Baroresptor, berlokasi pada sinus
karotikus
dan
arkus
aorta.
Baroresptor
dipengaruhi
oleh
perubahan tekanan darah pembuluh
arteri.
Kemoresptor, berlokasi pada badan
karotis
dan
arkus
aorta.
Kemoreseptor
dipengaruhi
oleh
kandungan O2, CO2, atau PH darah.

REGULASI TEKANAN DARAH


Kontrol Kimia
Selain CO2 dan O2, sejumlah
kimia darah juga membantu regulasi
tekanan

darah

melalui

refleks

kemoreseptor yang akan dibawa ke


pusat

vasomotor.

mempengaruhi:

Hormon
epinefrin

yang
dan

norepinefrin, Natriuretik Atrial, ADH,


angiotensin II, NO, dan alkohol.

Pemeriksaan Elektrokardiografi
(EKG)
EKG : adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial
atau perubahan voltase yang terdapat dalam jantung.
Elektrokardiogram : Grafik yang merekam perubahan potensial listrik
jantung yang dihubungkan dengan waktu.
Dalam dunia kedokteran, EKG digunakan untuk keperluan berikut :
1. Mengetahui kelainan-kelainan irama jantung(aritmia)
2. Mengetahui kelainan-kelainan miokardium(infark, hipertrophy atrial
dan ventrikel)
3. Mengetahui adanya pengaruh atau efek obat-obat jantung
4. Mengetahui adanya gangguan elektrolit
5. Mengetahui adanya gangguan perikarditis

EKG merupakan rekaman grafik potensiapotensial listrik yang ditimbulkan oleh


jaringan jantung
Jantung bersifat unik, karena mempunyai
sifat membentuk impuls secara otomatis
dan berkontraksi ritmis.
Pembentukan impuls listrik terjadi dalam
sistem penghantar jantung, perangsang
serabut-serabut otot sepanjang miokardium
mengakibatkan kontraksi jantung.
Pembentukan dan hantaran impuls listrik ini
menimbulkan arus listrik yang lemah yang
menyebar melalui tubuh.

Hukum Kirchof
1. Kirchoff current Low(KCL)
Pada setiap titik percabangan
jumlah arus yang masuk melalui titik
tersebut sama dengan jumlah arus
yang keluar dari titik tersebut.
2. Kirchoff Volage Low(KVL)
Pada
setiap
rangkaian
tertutup, jumlah alabar dari beda
potensialnya harus sama dengan nol.

Bentuk sinyal listrik normal yang telah diterapkan


dalam penggunaan EKG.
EKG direkam dengan meletakkan elektrodaelektroda ke berbagai bagian permukaan tubuh
dan menghubungkannya dengan alat perekam.
Pada dasarnya bentuk gelombang EKG terdiri
atas sebuah gelombang P, sebuah kompleks QRS
dan sebuah gelombang T. Seringkali kompleks
QRS itu terdiri atas tiga geombang yang terpisah,
yakni gelombang Q, gelombang R dan gelombang
S.
Besarnya
tegangan-tegangan
normal
yang
terdapat pada EKG bergantung pada cara
pemasangan
elektroda-elektroda
pada
permukaan tubuh dan jarak elektroda ke jantung.

Cara Melakukan Interprestasi


Hasil EKG
Bila ingin membuat rekaman
elektrokardiogram, pada awal rekaman
harus membuat kalibrasi
1. Kalibrasi
Adalah sebuah atau lebih defleksi yang
sesuai dengan 1 milivolt (mV)
2. Garis iso-elektrik
Garis rekaman mendatar tanpa ada
potensial listrik
3. Defleksi Positif
4. Defleksi Negatif
Kalibrasi standard : defleksi 10 mm = 1 mV
Kecepatan kertas 25 mm/detik
1mm= 0,04 detik,
5mm= 0,20 detik
10mm=0,40 detik

Gelombang P
1. Defleksi pertama siklus jantung
2. Merupakan aktivasi atria, baik oleh
sinus, atria, atau penghubung AV
3. Gelombang P bisa:
a. Positif
b. Negatif
c. Bifasik
d. Bentuk lain yang khas

Gelombang Kompleks QRS


Gelombang Q: defleksi
negative pertama
Gelombang R: defleksi
positif pertama
Gelombang S: defleksi
negative pertama setelah R.
Cara Penulisan Gelombang
Kompleks QRS
Defleksi yang lebih dari
5mm, dipakai huruf besar:
Q,R, dan S
Defleksi kurang dari 5mm
dipkai huruf kecil: q,r, dan s

Gelombang T
Gelombang repolarisasi ventrikel,
bisa positif, negatif, atau bifasik
Gelombang U
Gelombang kecil yang mengikuti
gelombang T, asalnya tidak jelas
Pengukuran Waktu
Frekuensi jantung dapat dihitung
berdasar kecepatan kertas.
Kecepatan kertas standard=25mm/s
1 menit= 60 x 25mm=1500mm
Frek. Jantung= 1500 : jarak siklus
dalam mm (jarak R-R atau P-P)

Penentuan interval diukur


sesuai kec. Standard yaitu
25mm/s, maka 1mm= 1/25s
= 0,04s, atau 5mm=0,20s
Interval PR
Interval PR diukur dari awal
gelombang P hingga
kompleks QRS
Interval QRS
Interval ini diukur dari awal
kompleks QRS hingga akhir
dari kompleks QRS
Interval QT
Interval ini diukur dari awal
QRS hingga akhir dari
gelombang T

EKG Normal
Gelombang P
Gelombang P dari sinus normal tidak lebih
lebar dari 0,11 detik dan tingginya tidak
melebihi 2,5
1. Pada bidang frontal:
a. Positif di I, II, dan aVF
b. Negatif di aVR
c. Positif, negatif, bifasik di aVl dan III
2. Pada bidang horisontal:
a. Bifasik atau negatif di V1 dan V2
b. Positif di V3 hingga V6

Kompleks QRS
1. Dinding ventrikel Kanan lebih tipis dari
ventrikel kiri
2. Gaya-gaya listrik ventrikel kiri lebih kuat
Kompleks ventrikel Kanan
Sandapan V1 dan V2 terletak paling
dekat dengan ventrikel kanan
Kompleks ventrikel kiri
Sandapan V5 dan V6 paling dekat
dengan ventrikel kiri

Gelombang T

Tegak di semua sandapan kecuali di aVR dan V1


gelombang U
Biasanya tegak terbesar di V2 dan V3, sering tak
bersatu dengan gelombang T

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai