LATAR BELAKANG
PENERAPAN KASUS
Analisa Wacana
C. F. Martin Guitar Company adalah sebuah perusahaan gabungan yang memproduksi gitar
akustik Terbaik. Saat tahun 2002, pemilik perusahan bernama Christian Fredrerick Martin IV
mengalami kesuksesan saat penjualan mencapai rekor $ 77 Juta. Terlepas kesuksesan ini, ia
mengalami beberapa kendala serius.
Konsep Produksinya adalah tetap berprinsip bahwa sebuah gitar yang bagus dibutuhkan
perhatian dan kesabaran yang besar. Walaupun peralatan dan perlengkapannya sudah modern.
Melalui perubahan yang dramatis dalam desain produk, sistem distriusi dan metode produksi
perusahaan tetap berkomitmen untuk menghasilkan produk yang bermutu yaitu dari kayu
berkualitas.
Seiring perkembangan jaman, bahan baku kayu tradisional semakin berkurang atau
mengalami kelangkaan. Chris pun berusaha untuk mencari cara alternatif sehingga penjual
tetap lancar dan harga jual pun murah. Apalagi setelah ada peraturan CITES yaitu Konvensi
Perdagangan Internasional atas Spesies Flora dan Fauna Liar yang Langka (www.cities.org).
Walaupun perusahaan berakar di masa lampau, Chris berani dalam mengambil keputusan
atau kebijakan dalam membawanya kearah yang baru. Ia berani dalam mencoba mengganti
penggunaan bahan baku tradisional yang semakin langka dan harus dilindungi dengan
penggunaan bahan alternatif tanpa mengurangi mutu produk sesuai prinsip perusahaannya.
Bahkan diluar dugaan hasil produk dengan bahan alternatif lebih baik dari kebanyakan
instrumen lain dengan harga sama.
BAB II
PEMBAHASAN PERTANYAAN
No.
1.
Uraian Pembahasan
Pertanyaan Bahasan 1
Bagaimana pendapat anda tentang pengambilan keputusan yang baik telah
mendukung terhadap keberhasilan suatu bisnis ?
Analisa Jawaban 1
Menurut pendapat saya tentang pengambilan keputusan yang baik akan menghasilkan
dua kemungkinan, kesuksesan dan kegagalan. Keputusan yang baik, kemungkinan
memperoleh keberhasilan sangat besar, karena didasari oleh perencanaan yang
terstruktur dan matang serta didukung dengan informasi yang cepat dan akurat. Walau
cepat tapi tak akurat, atau akurat tapi terlambat, hal itu tidak bisa dikatakan informasi.
Dengan demikian, seorang pemimpin akan mudah untuk mengambil keputusan yang
baik.
2.
Pertanyaan Bahasan 2
Sebuah keputusan untuk pindah ke pasar baru seperti yang dilakukan oleh
Chris merupakan sebuah keputusan besar. Bagaimana ia dapat menggunakan
proses pengambilan keputusan untuk membantunya dalam pembuatan
keputusan ini ?
Analisa Jawaban 2
Yang saya analisa di wacana tersebut, Chris tidak melakukan keputusan pindah ke
pasar baru, tetapi permasalahannya terletak pada penggunaan bahan baku, Ia
dihadapkan pada kenyataan harus merubah bahan baku yang awalnya terbuat dari
kayu tradisional yang tidak bisa lagi dipergunakan karena kelangkaan dan juga
dilindungi oleh organisasi CITES, maka Ia mengambil keputusan untuk beralih
menggunakan alternatif lain.
Didasari komitmen perusahaan bahwa perusahaan harus dapat menghasilkan produk
yang bermutu, maka Ia berani dalam mencoba mengganti penggunaan bahan baku
tradisional yang semakin langka dan harus dilindungi dengan penggunaan bahan
alternatif tanpa mengurangi mutu produk sesuai prinsip perusahaannya.
3.
Pertanyaan Bahasan 3
Kriteria apa yang anda anggap paling penting bagi Chris ketika ia membuat
keputusan tentang masa depan perusahaan ?
Analisa Jawaban 3
Kritetria bagi Chris adalah dalam basis pengambilan keputusan dan teknik
pengambilan keputusan. Dalam pengambilan keputusan, Chris mampu menguasai
basisnya, yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Keyakinan
Intuisi (suara hati)
Fakta-fakta
Pengalaman
Kekuasaan
Keyakinan bahwa ia akan berhasil. Intuisinya mengatakan jika saya hanya memuji
masa lalu tanpa mencoba sesuatu yang baru, tak aka nada lagi yang tersisa untuk
dipuji. Fakta bahwa keadaan perusahaan sedang buruk fakta lainnya ia menemukan
bahan alternatif. Pengalamannya dalam menjadi pemimpin perusahaannya dan
kekuasaanya dalam membuat kebijakan.
Menrut saya, teknik pengambilan keputusan beliau adalah Rangking and statistical
weighting, yaitu keputusan diambil dengan mengalokasikan faktor-faktor yang akan
mempengaruhi keputusan keputusan terakhir dan mempertimbangkan faktor-faktor
STEPHEN ROBIN EDISI DELAPAN | Penerapan Kasus C. F. Martin Guitar Company
Pertanyaan Pembahasan 4
Dapatkah Anda golongkan kondisi disekitar C. F. Martin Guitar Company
4.
Pertanyaan Pembahasan 5
Apa yang dapat dipelajari Chris dari konsep organisasi yang dapat diandalkan
5.
Sebagian penjelasan sudah dijelaskan dalam pertanyaan diatas, Adapun tipe masalah
yang dihadapi Chris adalah Masalah Menghadapi Krisis, ini adalah masalah yang
tidak terduga dan dapat menghancurkan jika tidak tertangani dengan cepat dan tepat.
Pemecahan masalahnya adalah identifikasi dan definisi masalah, mengembangkan
alternatif pemecahan, evaluasi alternatif pemecahan, memilih alternatif, implentasi
keputusan dan Evaluasi dan pengendalian. Gaya pengambilan keputusan yang
digunakannya adalah Gaya Konseptual, karena Pembuat keputusan bergaya
konseptual cenderung mempunyai pandangan yang luas dan mempunyai banyak
alternatip serta kreatif dalam memecahkan masalah.
BAB III
PENUTUP
STEPHEN ROBIN EDISI DELAPAN | Penerapan Kasus C. F. Martin Guitar Company
Kondisi global yang ditandai dengan persaingan yang makin ketat serta pasar bebas
mengharuskan setiap perusahaan untuk mampu melakukan perbaikan berkelanjutan
(continues improvement) agar mampu bersaing dan selanjutnya berkembang. Setiap
perusahaan harus memiliki keunggulan kompetitif, kerjasama tim yang baik, kepercayaan dan
penguasaan informasi yang memadai. Namun disamping semua faktor tersebut, faktor utama
yang paling menentukan kesuksesan maupun keberhasilan perusahaan adalah pemimpin
dalam perusahaan tersebut.
Seorang pemimpinlah yang menentukan jalannya bisnis, sasaran-sasaran yang ingin dicapai
baik internal maupun eksternal, aset dan skill yang diperlukan, kesempatan dan resiko yang
dihadapi. Pemimpin perusahaan adalah ahli strategi yang memastikan bahwa sasaran
organisasi akan dapat tercapai. Dalam hal ini perubahan sosial, inovasi tekhnologi dan
meningkatnya kompetisi merupakan tantangan yang harus dihadapi oleh setiap pemimpin.
Oleh karena itu sangat dituntut bahwa pemimpin hendaknya memiliki talenta yang tinggi.
(Watson, 1996)