TIPOLOGI EKOSISTEM

AGUS PURWOKO
BIOLOGI UNSRI

PENGERTIAN
ILMU YG MEMPELAJARI BERBAGAI JENIS/MACAM-MACAM
EKOSISTEM
EKOSISTEM: SATU KESATUAN YANG UTUH ANTARA KOMPONEN BIOTIK
DAN KOMPONEN ABIOTIK (MATERI DAN ENERGI)
KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM:
* ABIOTIK: UNSUR FISIK, KIMIA DAN GEOLOGIS
* BIOTIK : PRODUSEN : TUMBUHAN HIJAU
KONSUMEN : HERBIVORA DAN KARNIVORA
PENGURAI
BERDASARKAN LUASAN:
EKOSISTEM SEDERHANA: KOLAM IKAN
EKOSISTEM KOMPLEKS: BIOSFERE
MACAM-MACAM EKOSISTEM:
BERDASARKAN MEDIA PENUNJANG KEHIDUPAN:
* EKOSISTEM DARAT: TERRESTERIAL + ARBOREAL
* EKOSISTEM PERAIRAN: EKOSISTEM AIR TAWAR DAN
EKOSISTEM LAUT

#
PEMBAGIAN EKOSISTEM YANG ADA DI BUMI DAPAT MENJADI BERBAGAI
MACAM DAN RAGAMNYA, ASALKAN PEMBAGIAN TERSEBUT KONSISTEN
DAN BIASANYA DIKELOMPOKAN BERDASARKAN ATAS FAKTOR KESAMAAN
ATAU BERBEDAAN SIFAT MAUPUN KOMPONEN PEMBANGUNNYA.
#
BERIKUT MACAM-MACAM EKOSISTEM:
BERDASARKAN INTERVENSI MANUSIA:
* EKOSISTEM ALAMI: INTERVENSI MANUSIA SEDIKIT
* EKOSISTEM BINAAN: HASIL KREASI MANUSIA
o BERDASARKAN TINGKAT SUBSIDI ENERGI:
EKOSISTEM ALAMI TENAGA SURYA TANPA BERSUBSIDI
MISAL: EKOSISTEM SAMUDRA, HUTAN, DANAU
- PRODUKTIVITAS RENDAH (1%)
- SISTEM PENDUKUNG KEHIDUPAN DENGAN FUNGSI:
+ MENJERNIHKAN UDARA
+ MENDAURKAN AIR
+ MENGENDALIKAN IKLIM
+ MEMPRODUKSI MAKANAN DAN SERAT

EKOSISTEM ALAMI TENAGA SURYA BERSUBSIDI

MISAL: EKOSISTEM ESTUARIN, TERUMBU KARANG DAN MANGROVE
+ PRODUKTIVITAS CUKUP TINGGI
+ TANPA BEBAN EKONOMI BAGI MANUSIA
+ MENYEDIAKAN BAHAN MAKANAN BAGI MANUSIA

EKOSISTEM BINAAN TENAGA SURYA BERSUBSIDI MANUSIA

MISAL: EKOSISTEM PERTANIAN DAN PERKEBUNAN
+ PRODUKTIVITAS TINGGI
+ KOMPONEN BIOTIK DAN ABIOTIK DISERTAKAN UNTUK MENJAGA
PRODUKTIVITAS.

EKOSISTEM TNAGA BAHAN BAKAR

MISAL: KOTA
+ EKOSISTEM TIDAK LENGKAP
+ TERGANTUNG DARI INPUT ENERGI DAN MATERI
+ ENERGI SURYA RELATIF TIDAK DIINGINKAN

KEPENTINGAN DALAM STUDI AMDAL: BATASAN STUDI

ALASAN: + WAKTU/LAMA/JANGKA STUDI
+ TENAGA AHLI YANG TERSEDIA
+ JUMLAH DANA STUDI

PERKEMBANGAN EKOSISTEM = PROSES PERKEMBANGAN MAHLUK HIDUP

LAHIR MUDA DEWASA MATI

(SUKSESSI)

FENOMENA SUKSESI MEMPUNYAI POLA DAN ARAH OLEH KARENA ITU

SUKSESI DAPAT DIPREDIKSI, WALAUPUN PROSES SUKSEKSI MEMERLUKAN
WAKTU YANG LAMA.
PROSES SUKSESI DAPAT DIPERCEPAT, TETAPI MEMERLUKAN MASUKAN
ENERGI DAN MATERI.

EKOSISTEM DARAT
LUAS = 29,24 % DARI LUAS BUMI (510.056.000KM2)
MEDIA = TANAH LAHAN MERUPAKAN TEMPAT INTERAKSI BATUAN
DASAR, IKLIM DAN VEGETASI. EKOSISTEM YANG TERBENTUK SANGAT
BERVARIASI.
PERMASALAHAN LAHAN SANGAT BERVARIASI: KEBUTUHAN LAHAN TERUS
MENINGKAT DAN DEGRADASI LAHAN JUGA TERUS TERJADI.

KONDISI BIOFISIK EKOSISTEM TROPIKA

+ KISARAN SUHU RELATIF TIDAK BERVARIASI DIBANDINGKAN DG
SUBTROPIS
+ CURAH HUJAN TINGGI ( 2000-3000 mm/th) RAWAN EROSI DAN BANJIR
+ KUALITAS DAN KUANTITAS CAHAYA TINGGI RAWAN KEBAKARAN
+ KEANEKARAGAMAN TINGGI RAWAN KEPUNAHAN

EKOSISTEM HUTAN
- KARAKTERISTIK DIDOMINASI OLEH POHON TINGGI
- TROPIS: KEANEKARAGAMAN TINGGI
- FUNGSI: + MEMELIHARA STABILITAS TANAH, IKLIM LOKAL, AIR DAN UDARA
+ MEMPRODUKSI SERAT, BAHAN KIMIA DLL
+ TEMPAT HIDUP SATWA

BERDASARKAN ELEVASI:
HUTAN HUJAN DATARAN RENDAH (<1000 M DPL)
BERDASARKAN JENIS DAN STRUKTUR VEGETASI:
HUTAN HUJAN DIPTEROCARPACEAE:
+ JENIS KOMERSIAL: MERANTI, KERUING, MERAWAM DLL
+ TINGGI POHON: 40-60 METER
+ TERSEBAR DI SUMATERA DAN KALIMANTAN

HUTAN HUJAN NON DIPTEROCARPACEAE:

- TERDAPAT DI SULAWESI, MALUKU, IRIAN, JAWA (U.KULON)
- ADA DIPTEROCARPACEAE TETAPI SEDIKIT

HUTAN KERANGAS
- EKOSISTEM UNIK
- TERDAPAT PADA KETINGGIAN 0 800 METER: KALIMANTAN,
BANGKA DAN BELITUNG.
- POHON KECIL DAN KURUS, NILAI EKONOMI RENDAH
- KEANEKARAGAMAN RENDAH: COCOK UNTUK KONSERVASI DAN
REKREASI.
- KADAR HARA RENDAH DAN SINAR MATAHARI LANGSUNG KE LANTAI
DASAR HUTAN.
- KADAR SILIKA TINGGI

HUTAN PEGUNUNGAN BAWAH (1000-1500 M DPL)

- EKOSISTEM DATARAN TINGGI
- POHON RENDAH DENGAN DIAMETER BATANG KECIL
- ADA DIPTEROCARPACEAE TETAPI SEDIKIT

HUTAN PENGUNUNGAN ATAS (1500-3000 M DPL)

-

TINGGI POHON SEKITAR 25 METER

BERUPA HUTAN LEBAT, JUMLAH SPECIES RENDAH DIBANDINGAN HUT. PEG. BAWAH
BANYAK DITUMBUHI LUMUT
DI SUMATERA DIDOMINASI DENGAN TUSAM

KARAKTERISTIK KELAUTAN
1. LUAS: 70 % DARI BUMI
2. DALAM: KEHIDUPAN TIAP KEDALAMAN
3. SAMBUNG MENYAMBUNG
HAMBATAN GERAK ORGANISME: SALINITAS, SUHU DAN
KEDALAMAN
4. SIRKULASI BERKESINAMBUNGAN
ANGIN ARUS PERMUKAAN
TEMPERATUR DAN SALINITAS ARUS DALAM
5. GELOMBANG DAN PASANG SURUT DOMINAN: JAM BIOLOGIS
6. ASIN: SALINITAS KURANG LEBIH 35 PERMIL
ORGANISME STENOHALIN: DI LAUT TERBUKA
ORGANISME EURYHALIN: DI ESTUARINE
7. KONSENTRASI HARA RENDAH: DI LAUT TERBUKA: MISKIN
ZONASI LAUT
1 NEURITIK: AIR DANGKAL, DI PIRINGAN BENUA
2 LITORAL: ANTARA AIR PASANG DAN AIR SURUT
3 BATHYAL: DAERAH LAUT TERBUKA DI LUAR PIRINGAN BENUA
4 ABYSSAL: LAUT DALAM 2000-5000 METER
ZONASI VERTIKAL
1 ZONA EUFOTIK (100-200 METER)
2 ZONA AFOTIK (>200 METER)

KOMPONEN EKOSISTEM PESISIR

+ MORFOLOGI DAS, CEKUNGAN PENERIMA
+ IKLIM DARAT DAN LAUT
+ ANGIN, GELOMBANG, ARUS, PASANG-SURUT
+ ALIRAN SUNGAI, BAHAN ENDAPAN, BAHAN YANG TERSUSPENSI DAN
YANG LARUT
+ BIOTA DARAT DAN LAUT
+ PEMANFAATAN DARAT DAN LAUT OLEH MANUSIA
EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
INDONESIA MEMILIKI GARIS PANTAI 809.790 KM, LUAS: 3,1 JUTA KM2
# WILAYAH PESISIR: ALTERNATIF DARAT
PESISIR: MANGROVE, TERUMBU KARANG, PADANG LANUN, RAWA PANTAI
NON BAKAU, DLL.
LAUT MERUPAKAN SUMBER MAKANAN (PROTEIN DAN MINERAL)
PERMASALAHAN:
- DIPERLUKAN TEMPAT BUANG LIMBAH
- EKSPLOITASI HUTAN MANGROVE
- EKSPLOITASI TERUMBU KARANG
- PENANGKAPAN IKAN BERLEBIH

TIPE EKOSISTEM PEISISR DAN LAUT

MANGROVE
- EKOSISTEM PENYANGGA KEHIDUPAN
- LUAS: 24 JUTA HA (DUNIA), 4,25 JUTA DI INDONESIA
- JUMLAH SPECIES SEKITAR 90 JENIS (40 JENIS POHON)
- TERDAPAT 3 ZONA: DARI LAUT KE DARAT
+ ZONA API-API (AVICENNIA)
+ ZONA PEDADA (SONNERATIA)
+ ZONA PANCANG (BRUGUIERA)
FUNGSI MANGROVE:
- TEMPAT MAKAN, BERLINDUNG, BERPIJAH UDANG, KEPITING, IKAN DSB.
- PERLUASAN DARAT
- PENGHASIL KAYU
- PELINDUNG ABRASI PANTAI, BADAI DAN OMBAK.
RAWA NON BAKAU
- DIJUMPAI DI MUARA, DELTA SUNGAI
- DIDOMINASI OLEH NIPAH
TERUMBU KARANG (CORAL REEF)
+ KEANEKARAGAMAN BIOTA TINGGI
+ EKOSISTEM KHAS TROPIS
+ PEKA TERHADAP PERUBAHAN LINGKUNGAN
+ SYARAT HIDUP: CAHAYA MATAHARI BERLIMPAH, AIR JERNIH, SALINITAS 27-40 PERMIL,
SUHU 15-30 OC, ARUS MEMBAWA MAKANAN

FUNGSI:
- PELINDUNG FISIK SISTEM PULAU
- PEMBENTUK PULAU
- HABITAT BIOTA LAUT
STATUS DILINDUNGI
PADANG LANUN
# SEIRING BERASOSIASI DENGAN MANGROVE DAN TERUMBU KARANG
# TERDAPAT DI SELAT MALAKA, KEP. SERIBU DAN RIAU
# TERSUSUN ATAS THALASSIA HEMPRICHII DAN SYRINGODIUM ISOETIFOLIUM
FUNGSI
- PENGATUR HARA ORGANIK DI LAUT
- PENYEDIA MAKANAN BIOTA LAUT
- MANFAAT MANUSIA: OBAT, BAHAN KIMIA, TIKAR DLL
ESTUARIA (KUALA)
+ BANYAK DIJUMPAI DI INDONESIA
+ PRODUKTIVITAS PRIMER TINGGI: 2000 GR/M2/TH = HUTAN TROPIS

EKOSISTEM AIR TAWAR

# PENTING BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
# BERDASARKAN ARU: EKOSISTEM LENTIK (TENANG): DANAU, KOLAM
EKOSISTEM LOTIK (MENGALIR): SUNGAI
FAKTOR PEMBATAS:
- SUHU
- KEBENINGAN
- ARUS AIR
- KOSENTRASI OKSIGEN
- KONSENTRASI GARAM BIOGENIK
# PERBEDAAN ANTARA LOTIK DAN LENTIK:
SUNGAI: - ARUS SEBAGAI PENGONTROL
- PENGARUH DARAT TINGGI
- KADAR OKSIGEN BERVARIASI
DANAU: - ADA ZONA: TERGANTUNG PENETRASI SINAR
- ZONA LITORAL, LIMNETIK DAN PROFUNDAL
- MENGALAMI SUKSESI

BERDASARKAN KESUBURAN:
1. OLIGOTROFIK (MISKIN HARA)
2. MESOTROFIK (SEDANG)
3. EUROTROFIK (SUBUR)
4. DISTROFIK (MATI)
KOMPONEN BIOTIK EKOSISTEM AIR TAWAR
- FITOPLANKON
- ZOOPLANKTON
- NEKTON
- BENTHOS
DEGRADASI EKOSISEM
1. EROSI TANAH: - TUMPANG TINDIH KEPENTINGAN
- KONSESI HUTAN
- LADANG BERPINDAH, PERKEBUNAN, PEMUKIMAN
2. PENCEMARAN AIR:

- PELUMPURAN
- LIMBAH DOMESTIK
- LIMBAH INDUSTRI
- INTRUSI AIR LAUT
3. PENURUNAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

TERIMAKASIH