PENDAHULUAN
Pentingnya Interpersonal Development :
Motivation Others
Mempelajari teknik menumbuhkkan motivasi
Persuading
Mempelajari teknik dalam melakukan persuasi yang baik, strategi yang harus diketahui
setiap orang yang melakukan persuasi untuk mencapai tujuan maksimal.
BAB 2
ORANG LAIN SEBAGAI SESAMA
Esensi hidup kita (jati diri) sebagai manusia dapat dibentuk dalam
kebersamaan dengan orang lain.
Karl Marx mengemukakan bahwa sosiabilitas merupakan salah satu hakekat dasar
dari manusia
Mengapa kita harus membangun hubungan etis dengan orang lain? Oleh
karena kemanusiaan, ekspresi diri dan kemajuan hidup kita sangat
bergantung pada kehadiran orang lain, maka sikap etis yang paling penting adalah
sikap hormat, adil dan jujur.
Tanpa orang lain kita akan merasa kesepian, tidak bisa mengaktualisasi diri, tidak
bisa mengembangkan diri, tidak bisa mengenali diri sendiri bahkan kita bukan
siapa-siapa tanpa orang lain.
Untuk menghadapi rasa kesepian, perlu diciptakan suatu hidup bersama yang
lebih harmonis dengan menonjolkan nila-nilai rohani dan kekeluargaan sehingga
tercipta sikap-sikap positif, seperti :
- Orang yang merasa sepi ingin menghilangkan rasa sepi dengan menghayati hidup
bersama orang lain
Orang lain memiliki peran penting dalam kehidupan kita karena kita hanya
akan berkembang bila bersama dengan orang lain. Hanya dengan bersama orang
lain kita dapat mengenal diri kita dan menghayati hidup kita.
BAB 3
JARINGAN SOSIAL
Jaringan yang efektif terjadi antara 2 orang atau lebih yang membangun
komunikasi dengan menemukan kepentingan bersama melalui komunikasi 2 arah,
telepon, tulisan, atau alat-alat elektronik.
Hubungan kita dengan orang lain merupakan suatu bentuk jaringan, dengan
adanya jaringan kita akan memperoleh informasi mengenai hal penting yang
ingin kita peroleh.
Orang yang tidak memiliki kemampuan ekonomi yang baik, namun memiliki
jaringan sosial yang baik, maka orang itu akan lebih besar kemungkinannya untuk
sukses.
BAB 4
NILAI DAN NORMA SOSIAL
Nilai adalah tentang benar atau salah, baik atau buruk, dan apa yang di inginkan atau
tidak di inginkan oleh kebudayaan tertentu
Nilai adalah sesuatu yang kita harapkan. Semakin bernilai akan semakin
berusaha untuk mendapatkannya, begitupula sebaliknya.
Jenis-jenis norma
Mores (Adat-Istiadat)
Prinsip-prinsip yang dihargai. Adat istiadat biasanya berlaku untuk siapapun
dan dalam situasi apapun. Pelanggaran adat istiadat akan memprovokasi
sanksi negatif yang kuat dari orang lain
Folkways (Etiket)
Berkaitan dengan bagaimana berperilaku. Tidak memiliki signifikansi
moral, namun menentukan kredibilitas diri kita dihadapan orang lain.
Contoh : hormat kepada orang yang lebih tua, mendahulukan orang tua
untuk menempati kursi penumpang bis
Norma Moral
Berkaitan dengan baik buruknya manusia. Norma moral seringkali dipakai
untuk mengukur kebaikan seseorang. Menurut Suseno, terdapat 3 prinsip moral
dasar :
- Prinsip sikap baik
Berhubungan dengan orang lain dengan sikap yang positif
-
Prinsip keadilan
Memberikan kepada siapa saja yang menjadi haknya
Norma Hukum
Merupakan norma bersifat formal, positif, tertulis, diundangkan dan
bersifat memaksa orang lain untuk berperilaku sesuai ketentuan yang
ada dan penyimpangannya memiliki hukuman yang telah ditetapkan.
Norma merupakan dasar kehidupan dan kerja sama sosial. Norma mengikat
perilaku setiap masyarakat dan menuntun bagaimana orang harus berperilaku.
Norma bersifat dinamis karena adanya norma yang selalu dikritisi.
BAB 5
RELASI LINTAS BUDAYA dan KEBERAGAMAN
Dimensi-Dimensi keberagaman
: Agama
Mempelajari gejala keragaan maupun kejiwaan. Meliputi sistem kepercayaan,
sistem upacara keagamaan, emosi keagamaan, dll.
Budaya
Budaya tidak diperoleh manusia melalui warisan biologis tetapi tumbuh
melalui masyarakat yang terbuka. Perbedaan budaya tersebut dapat
Perbedaan Ideologi
Dilihat dari aspek ideologi, masyarakat memiliki kedudukan yang berbedabeda sehingga berbeda-beda pula peranannya dalam struktur ideologi.
Perbedaan Gender
Gender merujuk pada karakteristik dan ciri-ciri sosial pada laki-laki
dan perempuan. Karakteristik dan ciri yang diasosiasikan tidak hanya didasarkan
pada perbedaan biologis, melainkan juga pada interpretasi sosial dan cultural
tentang apa artinya menjadi laki-laki atau perempuan (Rahmawati, 2004: 19).
Keberagaman Ras dan Etnis
Ras merupakan suatu kategoris sosial yang didasarkan pada ciri-ciri
biologis dibedakan berdasarkan dari warna kulit, tekstur rambut, bentuk muka
dan tubuh. Etnis adalah penggolongan manusia berdasarkan kepercayaan, nilai,
kebiasaan, adat istiadat, norma bahasa, sejarah, geografis dan hubungan
kekerabatan. etnis mengacu pada warisan budaya dari kelompok orang tertentu.
Tantangan dalam
keberagaman Prasangka
Prasangka adalah suatu sikap negatif yang diperlihatkan oleh individu
atau kelompok terhadap individu lain atau kelompok lain yang belum
dibuktikan kebenarannya.
Misalnya Anda tidak mau bekerja sama dengan seseorang, hanya karena
orang tersebut berasal dari agama yang berbeda. Anda beranggapan bahwa
agama lain memiliki sifat-sifat yang tidak sesuai dengan pandangan, nilai-nilai atau
norma yang Anda anut bahkan Anda beranggapan bahwa orang tersebut tidak bisa
dipercaya, tidak bertanggung jawab, dan berbagai prasangka buruk lainnya.
Etnosentrisme
Menurut Zastrow (1999) etnosentrisme merupakan suatu kecenderungan
untuk memandang norma-norma dan nilai dalam kelompok budayanya sebagai
suatu yang mutlak dan digunakan sebagai standar untuk mengukur dan bertindak
terhadap semua kebudayaan yang lain.
Stereotipe
Stereotipe adalah penilaian terhadap seseorang berdasarkan persepsi
pribadi. Contoh stereotipe yaitu perempuan itu lemah, laki-laki berpikir secara
logis, orang gemuk berarti suka makan, dan lain-lain.
Diskriminasi
Diskriminasi merupakan bentuk ketidakadilan seperti pembatasan,
pelecehan, atau pengucilan yang langsung maupun tak langsung didasarkan
pada perbedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa, keyakinan politik.
Pelecehan
Dapat dilakukan baik secara verbal (melalui kata-kata) maupun secara fisik
menyerang pribadi lain karena keanggotaannya dalam sebuah kelompok tertentu
Komunikasi
Hambatan persepsi budaya dan bahasa perlu diatasi agar dapat bekerja di dalam
keberagaman.
Mengatasi tantangan komunikasi lintas
budaya Sensitif pada fakta
keberagaman budaya
Dengan kesadaran diri kita dapat dengan mudah mengenali tantangantantangan tersebut dan menyesuaikan diri.
- Tunjukkan rasa hormat kepada semua orang
Perilaku yang sopan dan hormat, dan diberlakukan sama pada setiap orang tentu
akan mengurangi masalah lintas-budaya
Jujur
BAB 6
MENGELOLA KONFLIK
Fungsi konflik :
Positif bersifat fungsional dan mendukung atau dapat menguntungkan
organisasi,ciri-ciri konflik bersifat positif :
- Increased involvement
Setiap anggota berkesempatan untuk mengembangkan cita-cita, pandangan,
pendapat supaya mendapat wawasan yang lebih luas
- Increased cohesion
Anggota dapat membangun ikatan yang kuat dengan mempelajari
bagaimana mengatasi perbedaan
- Increased innovation and creativity
Anggota didorong untuk mengemukakan pendapat di hadapan orang lain.
Dengan cara ini solusi-solusi terhadap masalahdapat ditemukan dan dicapai
secara kreatif
Negatif bersifat disfungsional, menghambat kinerja organisasi. Konflik ini
cenderung menyebabkan tekanan dan kecemasan, membuat orang menjadi tidak
dapat mengambil keputusan, hilangnya harga diri.
Ciri-ciri konflik bersifat negatif :
- Unresolve anger
Kemarahan atau kecemasan antar anggota kelompok yang tidak diselesaikan dengan
baik dapat membunuh organisasi secara perlahan
-
Personality clashes
Anggota lebih mementingkan kepentingan sendiri
Unfinished businesss
a. Menghindar
Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah yang memicu konflik tidak
terlalu penting atau jika potensi konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang
akan ditimbulkannya.
b. Mengakomodasi
Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi pemecahan masalah,
khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Hal ini memungkinkan
timbulnya kerjasama dengan memberi kesempatan pada mereka untuk membuat
keputusan.
c. Kompetisi
Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak informasi
dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi
bisa jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
d. Kompromi atau Negosiasi
Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada waktu yang bersamaan,
saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang
dapat menguntungkan semua pihak.
e. Memecahkan masalah atau kolaborasi
Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja
yang sama. Perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk saling
mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.
BAB 7
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
3. Channels rute yang ditempuh oleh sebuah pesan. Berupa media elektronik, majalah,
surat kabar
4. Receiver
5. Feedback respon yang diberikan oleh penerima dan pemberi pesan dalam peristiwa
komunikasi
6. Noise segala sesuatu yang mengganggu komunikasi
7. Environment lingkungan dimana komunikasi terjadi
Proses komunikasi :
Komunikasi asertif adalah komunikasi dimana Anda berbicara mengenai hakhak Anda dan sambil mempertimbangkan hak dan perasaan orang lain. Komunikasi
asertif meliputi kebijaksanaan, kejujuran, fairness.