Anda di halaman 1dari 4

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Hampir semua aplikasi yang berbasis gambar atau citra baik


dalam bidang remote sensing, militer dan medical image pada
umumnya membutuhkan citra yang beresolusi tinggi. Bahkan
untuk beberapa aplikasi, hal ini merupakan syarat utama yang
harus dipenuhi. Citra resolusi tinggi berarti kepadatan pixel dalam
citra itu tinggi. Citra yang beresolusi tinggi ini menghasilkan
gambar yang lebih jelas dan detil, sehingga sangat membantu
dalam beberapa bidang tersebut. Sebagai contoh, citra medis yang
detil dan jelas sangat membantu dokter dalam mengambil
keputusan diagnosis. Contoh lain adalah citra satelit, dimana citra
yang detil akan sangat membantu dalam membedakan obyek satu
dengan lainnya dalam pencitraan jauh.
Super Resolusi merupakan salah satu teknik yang digunakan
untuk memperoleh citra beresolusi tinggi. Citra beresolusi tinggi
yang didapatkan dengan menggunakan teknik Super Resolusi
(SR), berasal dari sekumpulan citra beresolusi rendah sample
yang diambil dari scene yang sama, atau pengambilan beberapa
gambar dalam satuan urutan waktu. Apabila gambar resolusi
tinggi yang dihasilkan berupa gambar resolusi tunggal maka
disebut teknik Super Resolusi Statis. Sedangkan apabila gambar
resolusi tinggi yang dihasilkan merupakan gambar rangkaian
maka disebut teknik Super Resolusi Dinamis.
Beberapa metodologi rekonstruksi telah diajukan baik dalam
domain frekuensi atau domain spasial. Kedua domain tersebut
menunjukkan hasil yang signifikan terhadap hasil rekonstruksi
Super Resolusi. Hal ini memungkinkan untuk melakukan
rekonstruksi citra dengan model yang berbeda-beda dengan

2
menggunakan penyelesaian algoritma yang berbeda pula. Barubaru ini, He dan kawan-kawan mengusulkan kerangka kerja
regularisasi untuk estimasi simultan antara gambar HR dan
pengaburan [1]. Namun, metode ini tidak memanfaatkan potensi
parametrik informasi blur, yang mengarah ke underutilization
dari informasi yang tersedia.
Dalam Tugas Akhir ini penulis mengimplementasikan kerangka
kerja MAP untuk mengatasi citra blind. Kontribusi utama dari
Tugas Akhir ini adalah menyisipkan vektor parameter blur
sebelum
menyelesaikan
masalah
SR.
Metode
ini
mengintegrasikan informasi parameter fungsi blur ke algoritma.
Model parametrik yang terbaik dari fungsi blur didapat melalui
proses estimasi fungsi blur. Tugas Akhir ini juga menggunakan
optimasi conjugate gradient yang digunakan untuk meningkatkan
efisiensi algoritma komputasi. Maximum a Posteriori merupakan
salah satu estimasi probabilistik yang diambil dari persaman
Bayesian.
Berbeda dengan metode SR, algoritma baru menawarkan proses
penggabungan identifikasi blur dan rekonstruksi citra resolusi
tinggi. Metode ini menyediakan framework yang lebih dapat
diandalkan untuk mengidentifikasi blur dari gambar resolusi
tinggi, yang menjadikan rekonstruksi gambar resolusi tinggi lebih
baik.
1.2

Rumusan Masalah

Permasalahan yang diangkat dalam penyusunan Tugas Akhir ini


adalah:
1. Bagaimana cara mendapatkan citra resolusi rendah sebanyak
N dimana N adalah banyaknya citra observasi.
2. Bagaimana mengestimasi blur menggunakan framework
berbasis Maximum A Posteriori (MAP).
3. Bagaimana cara merekonstruksi citra Super Resolusi
berdasarkan estimasi blur yang didapat.

3
1.3

Batasan Masalah

Permasalahan dalam Tugas Akhir ini dibatasi ruang lingkup


pembahasannya sebagai berikut:
1.
2.
3.
1.4

Dilakukan untuk citra gray scale.


Maksimum ukuran citra yang dihasilkan adalah 50 x 50.
Lebar dan tinggi citra adalah sama (square).
Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir adalah:


1.

1.5

Mengimplementasikan
sebuah
framework
baru
menggunakan soft Maximum A Posteriori (MAP) untuk
menyelesaikan masalah resolusi tinggi.
Metodologi

Pembuatan Tugas Akhir ini dilakukan dengan menggunakan


metodologi sebagai berikut:
A. Studi literatur
Pada tahap ini dilakukan pencarian informasi dan studi
literatur yang diperlukan untuk pengumpulan data dan desain
sistem yang akan dibuat. Informasi didapatkan dari buku dan
materi-materi lain yang berhubungan dengan Super Resolusi
yang didapat dari internet maupun buku acuan.
B. Pembuktian rumus secara analitis
Pada tahap ini dilakukan penerapan dasar teori dan algoritma
yang telah dipahami untuk menyelesaikan teknik Super
Resolusi.
C. Implementasi dan pembuatan sistem
Pada tahap ini dilakukan implementasi Super Resolusi dari
rancangan yang telah dibuat pada tahap sebelumnya dengan
menggunakan MATLAB.
D. Uji coba dan evaluasi

E.

1.6

Pada tahap ini dilakukan uji coba dengan menggunakan


bermacam citra masukan yang bervariasi untuk mencoba
jalannya aplikasi telah sesuai dengan rancangan dan desain
implementasi yang dibuat, juga untuk mencari kesalahan
kesalahan program yang mungkin terjadi untuk selanjutnya
dapat dilakukan penyempurnaan.
Penyusunan laporan Tugas Akhir
Pada tahap ini dilakukan penyusunan laporan yang berisi
dasar teori, dokumentasi dari perangkat lunak, dan hasilhasil yang diperoleh selama pengerjaan Tugas Akhir.
Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir ini dibagi menjadi 7 bab, yang dimulai


dengan Bab 1 Pendahuluan. Pada bab 1 ini dijelaskan mengenai
latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan,
metodologi yang digunakan serta sistematika penulisan dalam
penyusunan Tugas Akhir ini. Dilanjutkan dengan penjelasan
dasar teori pada bab 2 dan metodologi pada bab 3 mengenai
Rekonstruksi Citra Super-Resolusi. Bab 2 membahas tentang
pengolahan citra digital, teori konvolusi, serta pengertian dari
Super Resolusi dan MAP. Sedangkan bab 3 membahas tentang
pemodelan citra yang digunakan, registrasi dari citra observasi
yang didapat, dan algoritma soft MAP yang diterapkan untuk
rekonstruksi citra Super-Resolusi, dimana Conjugate Gradient
digunakan untuk mencari estimasi parameter model blur dan
rekonstruksi citra resolusi tinggi serta Alternating Minimization
untuk mencari citra resolusi tinggi dengan nilai MSE (Mean
Square Error) yang paling rendah. Bab 4 Perancangan Perangkat
Lunak menjelaskan tentang perancangan perangkat lunak yang
terdiri dari perancangan data, perancangan proses dan
perancangan antarmuka. Implementasi dari perancangan
perangkat lunak dibahas pada bab 5. Kemudian pada bab 6
dilakukan uji coba dan evaluasi terhadap perangkat lunak yang
telah dibangun, dan penarikan kesimpulan serta pemberian saran
dijelaskan pada bab 7.

Anda mungkin juga menyukai