Uji statistik
Parametrik
Nonparametrik
Satu sampel
Uji T
Uji Z
Uji T (Paired T
Test)
Uji Z
Beberapa sampel
berhubungan
Anova (F test)
sama subyek
Anova (F test)
Uji Binomial
Uji satu sampel Chi-Kuadrat
Uji satu sampel Kolmogorov-Smirnov
Uji Run satu sampel
3.
4.
Keuntungan dan
Kekurangan
Keuntungan
1. Mengerjakannya mudah dan juga
cepat dibanding uji parametrik.
2. Nilai p yang diperoleh dari analisis itu
merupakan nilai yang exact (nyata)
biasanya pada sampel-sampel kecil.
3. Jika sampel size kecil tidak ada pilihan
lain yaitu menggunakan statistik nonparametrik
Keuntungan dan
Kekurangan
Kekurangan
Referensi:
Nonparametric Statistics for Behavioral
(Sidney Siegel & John Catelan. 2nd, 1990).
Statistik Nonparametrik. Edisi pertama
(Samsubar Saleh, 1986).
Statistika Nonparametrik Terapan (Wayne
W. Daniel, 1978 Terj. Alex Tri Kantjono W.,
1989, PT Gramedia, Jakarta)
Mengolah Data Statistik Secara profesional
SPSS versi 10.0 (Singgih Santoso, 2001).
Jenis data
ordinal/nominal, atau
Interval / rasio yang non free distribution
Uji Binomial
Test Satu Sampel Chi Kuadrat
Uji Binomial
Frekuensi
Jumlah
18
p()= N
pXqN-X .................. 1
dimana:
p = Proporsi kasus yang diharapkan terdapat dlm satu kategori,
q = 1 P, yakni proporsi kasus yang diharapkan terdapat dlm
kategori lainnya, dan
N
N!
x ! (N-X) !
N! adalah N faktorial,
artinya=N(N-1)(N-2) Tabel T
Ex. 4! = (4) (3) (2) (1) = 24Tabel S
Contoh soal :
Sebuah dadu dilemparkan lima kali,
bagaimanakah secara pasti dua di antara
lima lemparan itu akan menghasilkan
enam?
Penyelesaian :
N = banyaknya lemparan dadu = 5
= banyaknya muncul enam = 2
p = proporsi yang diharapkan untuk enam =
1/6
q = bukan enam 1 P = 5/6
p()= N
p(2) =
0,16
pXqN-X
5!
2! 3!
=
6
Dalam Penelitian
Berapakah kemungkinan untuk
i=0
NpiqN-i
................ 2
Misal:
ingin mengetahui kemungkinan akan memperoleh
paling banyak dua enam jika sebuah dadu yang
seimbang dilempar sebanyak lima kali.
Penyelesaian :
N = 5, = 2, p = 6, dan q = 5/6
Untuk mendapatkan paling banyak dua enam
adalah p ( 2 )
Kemungkinan untuk memperoleh 0 enam adalah p
(0)
Kemungkinan mendapatkan 1 enam adalah p ( 1 )
Kemungkinan mendapatkan 2 enam adalah p ( 2 )
Dari rumus 2
p(2)=p(0)+p(1)+p
(2)
Artinya: kemungkinan untuk
memperoleh dua enam atau kurang
dari dua adalah jumlah tiga harga
kemungkinan yang disebutkan di atas.
5!
0! 5!
p(1) =
0,40
1! 4!
p(2) =
0,16
2! 3!
4!
5!
=
6
=
6
=
6
Contoh soal
Sebuah perusahaan otomotif memproduksi 2 minibus
dgn bbm (bensin dan solar). Perusahaan ingin
mengetahui keinginan/kesukaan masyarakat terhadap
minibus bbm bensin atau minibus bbm solar.
Dilakukan penelitian :
1. Judul penelitian : Kecenderungan masyarakat
dalam memilih jenis mobil
2. Variabel : jenis mobil
3. Rumusan masalah :
Bagaimana kecenderungan masy dalam memilih
mobil?
Apakah masy cenderung memilih mobil bensin atau
solar
Hipotesis :
H0 : jumlah masy yang memilih minibus
bensin dan minibus tidak berbeda
(H0 : p1 = p2)
Ha = jumlah masy yang memilih minibus
bensin dan minibus adalah berbeda
(Ha : p1 =/ p2)
Teknik pengumpulan data : pengamatan
di lapangan (di jalan) terhadap mobil
yang sedang lewat atau di dealer-dealer
mobil.
HASIL PENGAMATAN
Alternatif Pilihan
14
10
Jumlah
24
Test binomial
Karena sampel berukuran < 25 (ukuran
kecil) digunakan test binomial
N
p()=
pXqN-X
24!
1
p(10) =
10! 14!
10
14
= 0,271
2
Sampel-sampel besar
N makin besar distribusi binomial
cenderung mendekati distribusi normal
Kecenderungan :
Kuat jika P mendekati
Lemah jika P mendekati 0 atau 1
Z=
- 2
- NP
NPQ
............ 3
Z=
( 0,5) - NP
NPQ
............................................ 4
Coso:
Pada Data pembuatan simpul tali
dalam kasus tersebut diketahui:
N = 18, = 2, dan P = Q =
< NP ............ ( 2 < 9 )
dengan rumus 4:
Z=
( 2 + 0,5 ) ( 18 ) ( 0,5 )
(18 ) ( 0,5 ) ( 0,5 )
= - 3,07
3,0
07
0,0011
Ho diuji dengan :
k
=
i=1
(Qi Ei)2
...................... 5
Ei
Dimana :
Qi = banyak kasus yang diamati dalam
kategori ke-i
Ei = banyak kasus yang diharapkan dalam
kategori ke-i dibawah Ho
k
= penjumlahan semua kategori
i=1
Hipotesis
Tes statistik.
3.
4.
5.
Contoh :
Andaikan seorang peneliti ingin menguatkan,dengan sarana
eksperimen observasi sosiologis bahwa orang-orang negro
amerika tampaknya memiliki hirarki kecenderungan menyukai
(preferensi) warna kulit menurut gelap terangnya. 1 Untuk
menguji seberapa sistematisnya kecenderungan kesukaan
tingkat-tingkat warna kulit itu, peneliti mengadakan
pemotretan satu persatu atas sepuluh orang negro. Fotografer
memrosesnya sedemikian rupa sehingga dari setiap subyek
yang sama didapatkan 5 cetakan yang satu dan yang lainnya
sedikit berbeda dalam hal gelap terangnya. Kelima lembar
foto dengan subyek yang sama itu dapat diurutkan
tingkatannya dari warna kulit yang paling gelap sampai yang
palinp terang. Potret yang menunjukkan warna paling gelap
dari masing-masing subyek diletakkan ditingkat satu, yang
kurang gelap diletakkan ditingkat lima. Selanjutnya setiap
subyek diminta memilih diantara kelima foto wajahnya sendiri
itu. Jika gelap dan terangnya warna wajah mereka tidak
penting, maka kelima lembar foto itu akan dipilih sama
seringnya, dengan perbedaan-perbedaan random saja. Jika
gelap dan terang itu penting bagi mereka, maka mereka akan
secara konsisten menyukai salah satu dari tingkat yang
ekstrim.
i.