Anda di halaman 1dari 18

Prinsip-Prinsip Ekonomi

Islam dan Pandangan Islam


Terhadap Asuransi, Valas dsb
Serta Etos Kerja Dalam Islam

Kelompok 6
Firda Maulida T 201310410311041
Dewi Novarina
201310410311042
Susi Melindah
201310410311052

Prinsip-prinsip
ekonomi islam
A. Pengertian ekonomi islam
Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu dan
praktek kegiatan ekonomi berdasarkan pada ajaran
Islam yakni ajaran yang sesuai dan tidak
bertentangan dengan Al Quran dan Sunnah Nabi
(Hadits) dengan esensi tujuan ekonomi islam adalah
mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan
manusia di dunia dan akhirat. Pemenuhan
kebutuhan yang bervariasi melahirkan berbagai
macam sistem kehidupan termasuk sistem

B. Prinsip-prinsip Ekonomi dalam perspektif


syariah
Pemaknaan ekonomi Syariah atau ekonomi Islam
pada dasarnya memuat nilai-nilai yang sama yakni
sesuai aturan/pedoman yang mengakar dalam
quran dan hadits. Prinsip ekonomi perspektif syariah
merupakan landasan pokok yang menjadikan
kerangka pedoman dasar bagi setiap muslim yang
menyakininya dalam berperilaku bermuamalah.

Beberapa prinsip yang diilustrasikan dalam kehidupan


sehari-hari:
I. Prinsip Tauhid dan Persaudaraan
Ini menjadi landasan utama, seyogyanya dijadikan
pegangan bagi manusia/insani, karena ini berkaitan
dengan keimanan kepada TuhanNya.
a. Solidaritas
b. Kerjasama (taawun)
II. Prinsip Bekerja dan Produktivitas
Pandangan ekonomi Islam mengharuskan kita untuk
bekerja keras, karena pada hakekatnya bekerja ialah
sebagian dari ibadah. Karenanya manusia dapat
memenuhi kebutuhan hidupnya, kebutuhan
keluarganya dan berbuat baik terhadap sesamanya.

III. Prinsip Kepemilikan


Islam mengakui hak individu dalam kepemilikan
harta, tapi harta yang didapat haruslah dengan
cara-cara sesuai dengan ketentuan Islam.
Kepemilikan harta seseorang berdasarkan
kemaslahatan sehingga saling menghormati,
menghargai juga tidak ada kecemburuan antar
status sosial yang lain. Hal ini semua merupakan
amanah Allah yang hanya berupa titipan didunia.
Sebuah firman Allah yang terpetik dalam QS.AlBaqarah (2) ayat 29, yang artinya : (29). Dia-lah
Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi
untuk kamu

IV. Prinsip Distribusi Berkeadilan


Distribusi berkeadilan merupakan azas
keseimbangan tatanan ekonomi Islam. Prinsip ini
dalam mengatur berkeadilan sosial baik berupa
distribusi hak milik seseorang maupun orang lain,
maka kekayaan seseorang itu berarti ada hak orang
lain dari harta kita sehingga jalan dalam
mensejahterakan orang lain dengan cara berzakat,
shadaqah, fisabilllah dan lainnya.

Pandangan Islam
Terhadap Asuransi,
Bank, Valas dll

A. Pengertian Bank ( Perbankkan )


Di dalam Ensikiopedi Indonesia disebutkan bahwa Bank
(perbankan) ialah suatu lembaga keuangan yang usaha
pokoknya adalah memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang, dengan tujuan
memenuhi kebutuhan kredit dengan modal sendiri atau orang
lain.

a. Bank Islam
Dalam dunia usaha dan perdagangan, sukar orang
menghindar dari perbankan karena via bank lebih mudah
melakukan lalu lintas keuangan.
Pada dasarnya Bank Islam tidak menyalurkan dana
secara langsung kepada pemakai dana, tetapi dalam
bentuk barang yang diperlukan dan pihak banklah yang
mengeluarkan biayanya.
Sebagai ganti sistem bunga. Bank Islam menggunakan
berbagai cara yang bersih dari unsur riba, antara lain ialah:
a) Mudharabah
b) Musyarakah
c) Murabahah
d) Wadiah

B. Pengertian Asuransi
Kata asuransi disebut assurantie yang bersumber
dari bahasa Belanda, bermakna penanggung dan
tertanggung.
Dalam bahasa Arab, berasal dari kata terdiri atas
beberapa makna. Semuanya berkisar pada arti
aman, yaitu berkenaan dengan ketenangan jiwa dan
meniadakan rasa takut.
Menurut Muhammad Sayid al-Dask, asuransi
adalah transaksi yang mewajibkan kepada pihak
tertanggung untuk menunaikan kewajibankewajibannya berupa jumlah uang kepada pihak
penanggung, dan akan menggantikannya manakala
terjadi peristiwa kerugian yang menimpa si
tertanggung.

C. Pengertian valas (Valuta Asing)


Valuta asing dalam istilah bahasa Inggris dikenal
denganmoney changeratauforeign exchange,
sedangkan dalam istilah Arab disebutal-sharf.
Dalam kamusal-Munjid fi al-Lughahdisebutkan
bahwaal-sharfberarti menjual uang dengan uang
lainnya.Al-sharfyang secara harfiyah berarti
penambahan, penukaran, penghindaran, atau
transaksi jual beli. Dengan demikianal-sharfadalah
perjanjian jual beli satu valuta dengan valuta
lainnya.
ada 3 jenis transaksi yang dapat dilakukan di bursa
valas, yaitu:
o Transaksi Tunai
o Transaksi berjangka/tunggak

Valuta Asing Menurut Perspektif Islam


Perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dengan
pertukaran antara emas dan perak (sharf). Harga atau
pertukaran itu dapat ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara penjual dan pembeli.
Diriwayatkan oleh Abu Ubadah ibnush-Shamid bahwa
Rasullah Saw. telah bersabda,



:



:






Emas (hendaklah dibayar) dengan emas, perak dengan


perak, gandum dengan gandum, syair dengan syair,
kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, sama
dan sejenis haruslah dari tangan ke tangan (cash). Maka
apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak kalian
dengan syarat kontan. (HR Muslim, dalam kitab al-

Fatwa tentang Jual Beli Mata Uang (Valas)


Berikut ini adalah fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN)
NO.28/DSN-MUI/III/2002 tentang transaksi jual beli mata
uang.
Pertama : Ketentuan Umum:
Transaksi jual beli mata uang pada prinsipnya boleh dengan
ketentuan sebagai berikut:
o Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
o Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga
(simpanan)
o Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis
maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
o Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai
tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan
dan secara tunai.

Etos Kerja dalam


Islam
Istilah kerja dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk
kepada mencari rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga
dengan menghabiskan waktu siang maupun malam, dari pagi
hingga sore, terus menerus tak kenallelah, tetapi kerja
mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang
mempunyai unsur kebaikan dan keberkahan bagi diri,
keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara.
a. Hakekat Etos Kerja dalam Islam
Dalam al-Quran dikenal kataitqonyang berarti proses
pekerjaan yang sungguh-sungguh, akurat dan sempurna. Etos
kerja seorang muslim adalah semangat untuk menapaki jalan
lurus, dalam hal mengambil keputusan pun, para pemimpin
harus memegang amanah terutama para hakim.

b. Etika Kerja dalam Islam


Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah
mencintai salah seorang diantara kamu yang
melakukan pekerjaan denganitqon(tekun, rapi dan
teliti). (HR. al-Baihaki). Dalam memilih seseorang
ketika akan diserahkan tugas, rasulullah
melakukannya dengan selektif.
Pandangan Islam tentang pekerjaan perlu
kiranya diperjelas dengan usaha sedalamdalamnya. Sabda Nabi SAW yang amat terkenal
bahwa nilai-nilai suatu bentuk kerja tergantung
pada niat pelakunya. Dalam sebuah hadits
diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah
bersabda bahwa sesungguhnya (nilai) pekerjaan
itu tergantung pada apa yang diniatkan. (HR.
Bukhari dan Muslim).

c. Komponen Dasar Etos Kerja


o Iman dan Taqwa
Yang dinamakan iman adalah meyakini di dalam
hati, menyatakannya dengan lesan, dan
malaksanakannya dengan perbuatan.
Kata taqwa (al-taqwa) dan kata-kata kerja serta
kata-kata benda yang dikaitkan dengannya memiliki
tiga arti, menurut Abdullah Yusuf Ali pertama, takut
kepada Allah, merupakan awal dari
kearifan.Kedua, menahan atau menjaga lidah,
tangan dan hati dari segala kejahatan. Ketiga,
ketaqwaan, ketaatan dan kelakuan baik

Ciri - Ciri Etos Kerja Islami

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Baik dan Bermanfaat


Kemantapan atauperfectness
KerjaKeras, Tekun dan Kreatif.
Berkompetisi dan Tolong-menolong
Objektif (Jujur)
Disiplin atau Konsekuen
Konsisten dan Istiqamah
Percaya diri dan Kemandirian
Efisien dan Hemat

Kesimpul
an
Ekonomi Islam merupakan suatu ilmu dan praktek kegiatan ekonomi
berdasarkan pada ajaran Islam yakni ajaran yang sesuai dan tidak bertentangan
dengan Al Quran dan Sunnah Nabi (Hadits) dengan esensi tujuan ekonomi islam
adalah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan manusia di dunia dan akhirat.
Bank (perbankan) ialah suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah
memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran
uang, dengan tujuan memenuhi kebutuhan kredit dengan modal sendiri atau
orang lain.
Menurut Muhammad Sayid al-Dask, asuransi adalah transaksi yang
mewajibkan kepada pihak tertanggung untuk menunaikan kewajiban-kewajibannya
berupa jumlah uang kepada pihak penanggung, dan akan menggantikannya
manakala terjadi peristiwa kerugian yang menimpa si tertanggung.
Istilah kerja dalam Islam bukanlah semata-mata merujuk kepada mencari
rezeki untuk menghidupi diri dan keluarga dengan menghabiskan waktu siang
maupun malam, dari pagi hingga sore, terus menerus tak kenallelah, tetapi kerja
mencakup segala bentuk amalan atau pekerjaan yang mempunyai unsur kebaikan
dan keberkahan bagi diri, keluarga dan masyarakat sekelilingnya serta negara.

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai