Lapkas Paraplegia Inferior
Lapkas Paraplegia Inferior
Nama
: Ny. SH
: 29 tahun
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
Jenis kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Status
: Menikah
Tanggal Masuk RS
: 8 Juni 2014
No. RM
: 838502
Anamnesis
(Autoanamnesis )
Keluhan Utama
tungkai tidak bisa digerakkan sejak 3 minggu yang lalu, sebelumnya tungkai dirasakan sakit dan
sering kesemutan pada bagian tungkai bawah yang lama kelamaan menjadi tidak bisa digerakkan,
Os mengeluhkan sakit pada bagian perut dan kedua pinggang, Os tidak bisa buang air kecil
selama sakit.
Pemeriksaan Fisik
1
: composmentis
GCS
: E= 4, V= 5, M= 6
Tanda vital
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 90 kali/ menit
Pernafasan
: 20 kali/ menit
Suhu
: 36,0 0C
Kepala :
bentuk : normochepal
Telinga :
bentuk aurikula normal
tidak ada sekret yang keluar
Mata
Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar limfe
kelenjar tiroid dalam batas normal
Thorax
Inspeksi
bentuk normal
pergerakan dinding dada normal
Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi
vocal fremitus
tidak ada nyeri tekan
tidak ada kelainan dinding dada
tidak ada deformitas
Perkusi
paru
jantung : bunyi jantung 1 dan bunyi jantung 2 murni, tidak ada bising
Abdomen
Inspeksi
Simetris
Supel +
Auskultasi :
bising usus normal
Palpasi
:
Akral hangat
Ekstremitas inferior dekstra dan sinistra tidak dapat digarakkan
Status Neurologis
Pemeriksaan pupil
Diameter 3 mm/3 mm
Isokor
Refleks cahaya langsung (+)
Refleks cahaya tidak langsung (+)
Nervus
I Olfaktorius
Penciuman
+
+
II Opticus
Daya penglihatan
Refleks pupil
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Lateralisasi (-)
Sama dengan pemeriksa
Sinistra
+
+
+
III Okulomotorius
mata
+
+
+
ke
V . Trigeminus
Tes sensoris
Tes Webeer
Tes Rinne
Tes Swabach
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Lateralisasi (-)
Sama dengan pemeriksa
IX Glossofaringeal
5
Refleks muntah
Daya kecap lidah 1/3 posterior
+
+
+
+
X. Vagus
Refleks muntah dan
menelan
Deviasi uvula
Pergerakan palatum
+
+
XI. Assesorius
Tes sensoris
Kekuatan bahu
+
+
XII. Hipoglosus
Tremor lidah
Deviasi lidah
+
+
Pemeriksaan Motorik
Tonus Otot
Kekuatan otot:
55555555
00000000
Gerakan otot : ekstremitas inferior tidak ada
Refleks fisiologis:
Bisep (+)
Trisep (+)
Brachialis (+)
Patella (-)
Refleks patologis:
Babinski -/ Chaddock -/ Oppenheim -/ Hoffman tromer -/6
Pemeriksaan Sensorik
Sensasi nyeri (+)
Sensasi suhu (tidak dilakukan)
Rasa/ sensasi sikap (tidak dilakukan)
Sensasi/ rasa tekan (+)
Pemeriksaan Laboratorium
Hemaglobin
Leukosit
10.6 g/dl
8.54 ribu/l
hematokrit
35 %
Trombosit
726 ribu/l
Eritrosit
4.02 10^6/ l
MCV
86 fl
MCH
26 Pg
MCHC
31 g/dl
GDS
93 mg/dl
SGOT
25 U/L
SGPT
13 U/L
Ureum Kreatinin
18 mg/dl
Kreatinin Darah
0.5 mg/dl
Natrium Darah
142 mEq/L
Kalium Darah
2.9 mEq/L
Klorida Darah
105 mEq/L
Pemeriksaan Radiologi
Diagnosis Klinis:
Kesadaran menurun
Vomitus
Cephalgi
Diagnosis Topis
Lesi Subdural
Diagnosis Etiologi:
Trauma kapitis
Diagnosis Atologi
contusio
Penatalaksanaan
Vit K 3x1 amp
Namsamin 3x1 amp
Citicolin 250mg 3x500mg
Ranitidin 2x1 amp
Follow up
Tanggal
9 juni 2014
10 juni 2014
Keadaan pasien
KU : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compomentis
Pasien masih pusing, mual (-),
TD : 130/80 mmHg
Nadi : 86 x / menit
RR : 22 x/ menit
Suhu : 36.2C
KU : baik
Kesadaran : compomentis
Pusing (-)
TD : 120/80
Nadi : 86 x/menit
RR : 22 x/menit
Suhu : 36.2 C
Obat
Rantin 2x1 amp
Transamin 3 x1
BAB I
PENDAHULUAN
Cedera kepala atau yang disebut dengan trauma kapitis adalah ruda paksa tumpul atau
tajam pada kepala atau wajah yang berakibat disfungsi cerebral sementara. Cedera kepala
10
merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan utama pada kelompok usia produktif,
dan sebagian besar karena kecelakaan lalu lintas.
Di Indonesia kejadian cedera kepala setiap tahunnya diperkirakan mencapai 500.000
kasus. Dari jumlah di atas, 10 % penderita meninggal sebelum tiba di rumah sakit. Dari pasien
yang sampai di rumah sakit, 80 % dikelompokkan sebagai cedera kepala ringan, 10% sebagai
cedera kepala sedang, dan 10 % sisanya di kategorikan sebagai cedera kepala berat.
Cedera kepala merupakan keadaan yang serius, sehingga diharapkan para dokter
mempunyai pengetahuan praktis untuk melakukan pertolongan pertama pada penderita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
11
1. Sidharta, Priguna. Neurologi Klinis Dalam Praktek Umum. Penerbit : Dian Rakyat.
Jakarta : 2009
2. Price SA, Wilson LM. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saraf. In : Pendit BU, Hartanto H,
Wulansari P, Mahanani DA, Editors. Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit, 6th ed. Jakarta : EGC ; 2005
3. David, Bernath. Head Injury. Available at : www.e-medicine.com. Accessed on : 22 Juny
2013
4. Neural System Development - Cerebrospinal Fluid. Available at:
http://embryology.med.unsw.edu.au/Notes/neuron6a.htm. Accessed on : 22 Juni 2013
5.
12