PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Blok ke empat pada semester 1 dari Kurikulum Berbasis Kompetensi
Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang adalah Blok
Sistem Tubuh Manusia. Dalam tutorial studi kasus skenario A yang memaparkan kasus Tn.
Rudi, 45 tahun sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras, datang ke
patrik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin berat
setelah habis bekerja. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut.
Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn.
Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengamgkut beras dari lantai 1 ke
lantai 2 sebuah ruko.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Data Tutorial
Tutor
Moderator
Notulis
Sekretaris
Waktu
: Tessa Maretha
: Vonny Alfanda
: Mentari Alisha
: Kamis, 8 Januari 2015
Rule tutorial
2.2. Skenario
Tn. Rudi, 45 tahun sudah bekerja selama 20 tahun sebagai seorang kuli angkut beras,
datang ke patrik dokter dengan keluhan nyeri dan pegal. Rasa nyeri dan pegal terasa semakin
berat setelah habis bekerja. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan
lutut. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha. Pada saat dilakukan anamnesis,
Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12 jam sehari, mengamgkut beras dari lantai
1 ke lantai 2 sebuah ruko.
2.3. Paparan
2.3.1 Klarifikasi Istilah
1. Nyeri
2. Pegal
3. Kuli
4. Sendi gelang bahu
5. Punggung bawah
6. Anamnesis
2.3.3
Prioritas Masalah
Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja
selama 12 jam sehari, mengangkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.
Jawab :
1. Usia di atas 40 tahun dan prevalensi pada wanita lebih tinggi
2. Genetik
3. Kegemukan dan penyakit metabolik
4. Cedera sendi yang berulang
5. Kepadatan tulang berkurang (osteoporosis)
6. Beban sendi yang terlalu berat (olah raga atau kerja tertentu)
7. Kelainan pertumbuhan (kelainan sel-sel yang membentuk tulang rawan,
seperti kolagen dan proteoglikan)
8. Kita duduk terlalu lama. Nah kegiatan duduk terlalu lama ini, biasa
dihadapi oleh para karyawan yang memang diharuskan duduk selama
berjam jam di depan meja kerjanya
9. Mengangkat beban yang terlalu berat untuk waktu yang cukup lama
10. Kurang mengerakan tubuh dan berolahraga
11. Kurang tidur
12. Salah posisi tidur atau salah posisi ketika melakukan sebuah aktifitas.
(Price. Sylvia A., 2006)
d. Bagian tubuh mana yang lebih dominan pada pekerjaan Tn. Rudi ?
Jawab :
1. Ekstremitas superior , pada saat memanggul beras
2. Ekstremitas inferior, pada saat menaiki tangga
3. Columna vertebralis , pada saat membungkuk dalam jangka waktu yg
lama.
Hubungan columna vertebralis dengan posisi kerja dalam skenario
kasus Tn. Rudi juga berkaitan dengan durasi kerja Tn. Rudi selama 20
jam. Gangguan otot akan mulai terjadi jika otot yang sama digunakan
untuk kerja yang sama dan dilakukan lebih dari 2 jam ( dalam skenario
kasus ini adalah Musculus Lattimus Dorsi pada punggung bawah ).
Gangguan otot ini disebabkan oleh asam laktat yang menumpuk pada otot
ini disebabkan oleh metabolisme anaerob yang dikarenakan aliran darah
yang kurang lancar sehingga risiko nyeri punggung bawah meningkat
lebih tinggi.
4
(Sumekar, 2008 )
e. Bagaimana hubungan posisi saat Tn. Rudi bekerja dengan keluhannya ?
`
Jawab :
Bekerja posisi membungkuk dapat menyebabkan otot menjadi lebih
tegang. Seorang pekerja yang bekerja dengan posisi membungkuk
membutuhkan ketahanan otot yang lebih besar, hal ini menyebabkan
pembebanan yang lebih besar pada tulang belakang dan memicu munculnya
rasa nyeri muskulosketal (Marras dan Krawowski (2006) dalam Bagus
Wicaksono, 2011).
Posisi bekerja dengan membungkuk lebih dari 30 o dengan total
bekerja lebih dari 4 jam per hari dan posisi bekerja dengan membungkuk
lebih dari 40o dengan total lebih dari 2 jam per hari (Danang Sudarsono,
2010). Dari pernyataan tersebut sesuai dengan data yang diperoleh oleh
peneliti yaitu 13 responden (26%) yang membungkuk sebesar 51 o-60O
mengalami rasa nyeri pada tubuhnya, 15 responden (15%) mengalami rasa
nyeri pada tubuhnya ketika bekerja dengan posisi membungkuk 61 o-70o,
dan yang paling membungkuk yaitu 710-80o dilakukan oleh 5 responden
(10%) dan mengalami keluhan nyeri pada bagian tubuhnya.
2. Rasa nyeri timbul di sendi gelang bahu, punggung bawah, dan lutut.
a. Bagaimana anatomi pada bahu ? (otot, tulang, sendi)
Jawab :
Tulang pada bahu :
1. Os humerus
2. Os scapula
3. Os clavicula
Otot pada bahu :
1. M. Quadriceps Femoris
2. M. Articularis Genus
3. M. Popliteus
4. M. Gastrocnemius
5. M. Plantaris
Sendi :
M. Illiocostalis Thoracis
M. Longissimus Thoracis
M. Illiocostalis Lumborum
M. Erector Spinae
M. quadriceps femoris
M. articularisgenus
M. adductor magnus
M. gastrocnemius
M. semimembranosus
M. plantaris
M. biceps femoris
M.popliteus
1.
Tulang Femur
2.
Tulang Tibia
3.
Tulang Fibula
4.
Tulang Patella
(R. Putz dan R. Pabst, 2006)
d. Bagaimana mekanisme timbulnya nyeri ?
Jawab :
Perjalanan nyeri termasuk suatu rangkaian proses neurofisiologis
kompleks yang disebut sebagai nosiseptif (nociception) yang merefleksikan
empat proses komponen yang nyata yaitu transduksi, transmisi, modulasi dan
persepsi, dimana terjadinya stimuli yang kuat diperifer sampai dirasakannya
nyeri di susunan saraf pusat (cortex cerebri).
1. Proses Transduksi
Proses dimana stimulus noksius diubah ke impuls elektrikal pada ujung
saraf. Suatu stimuli kuat (noxion stimuli)seperti tekanan fisik kimia, suhu
dirubah menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung-ujung saraf
perifer (nerve ending) atau organ-organ tubuh (reseptor meisneri, merkel,
corpusculum paccini, golgi mazoni). Kerusakan jaringan karena trauma baik
trauma pembedahan atau trauma lainnya menyebabkan sintesa prostaglandin,
dimana prostaglandin inilah yang akan menyebabkan sensitisasi dari reseptorreseptor nosiseptif dan dikeluarkannya zat-zat mediator nyeri seperti histamin,
serotonin yang akan menimbulkan sensasi nyeri. Keadaan ini dikenal sebagai
sensitisasi perifer.
2. Proses Transmisi
Proses penyaluran impuls melalui saraf sensori sebagai lanjutan proses
transduksi melalui serabut A-delta dan serabut C dari perifer ke medulla
spinalis, dimana impuls tersebut mengalami modulasi sebelum diteruskan
ke thalamus oleh tractus spino thalamicus dan sebagian ke traktus
spinoretikularis. Traktus spinoretikularis terutama membawa rangsangan
dari organ-organ yang lebih dalam dan viseral serta berhubungan dengan
nyeri yang lebih difus dan melibatkan emosi. Selain itu juga serabut-serabut
10
kimiawi, tetapi kadang juga oleh stimuli mekanik dan suhuh yang menetap.
Nyeri lambat kronik ini dijalarkan ke medulla spinalis oleh serabut tipe C
dengan kecepatan penjalaran antara 0,5 sampai 2 m/detik.
Sewaktu memasuki medulla spinalis, sinyal rasa nyeri melewati dua
jaras ke otak, melalui (1) traktus neospinotalamikus dan (2) traktus
paleospinotalamikus.
3.
Traktus Neospinotalamikus Unutk Rasa Nyeri Cepat.
Serabut rasa nyeri cepat tipe A terutama dilalui ole rasa nyeri mekanik
dan nyeri suhu akut. Serabut ini berakhir pada lamina 1 (lamina marginalis)
pada kornu dorsalis dan disini merangsang neuron pengantar kedua dari
traktus neospinotalamikus. Neuron ini akan mengirimkan sinyal ke serabut
panjang yang terletak di sisi lain medulla spinalis dalam komisura anterior dan
selanjutnya berbelok naik ke otak dalam kolumna anterolateralis.
4.
Tempat berakhirnya traktus neospinotalamikus dalam batang otak dan
thalamus.
Beberapa serabut traktus neospinotalamikus berakhir di daerah
retikularis batang otak, tapi sebagian besar melewati semua jalur ke thalamus
tanpa hambatan, berakhir di kompleks ventrobasal di sepanjang kolumna
dorsalistraktus lemniskus medialis untuk sensasi raba. Ada beberapa serabut
yang berakhir di kelompok nuclear posterior. Dari daerah thalamus ini, sinyal
akan dijalarkan ke daerah lain pada basal otak seperti juga ke korteks
sematosensorik.
5.
Jaras Paleospinotalamikus Unutk Menjalarkan Nyeri Lambat-Kronik.
Jaras paleospinatalamikus adalah system yang jauh lebih tua, dan
mejalarkan rasa nyeri terutama dari serabut nyeri tipe C lambat-kronik perifer,
walaupun jaras ini juga menjalarkan beberapa serabut tipe A
juga. Dalam
11
h. Bagaimana persarafan dari otot pada nyeri yang terlibat dalam aktivitas Tn.
Rudi ?
Jawab :
Rami posteriores nervorum spinaliorum merupakan persarafan yang
membantu ekstensi dan rotasi columna vertebralis. Sedangkan, rami
posteriores dan rani anteriores nervorum spinaliorum yang membantu
laterofleksi columna vertebralis, secara bilateral memantapkan columna
vertebralis. Otot otot punggung terbanyak dipersarafi oleh ramus posterior
nervi spinalis.persyarafan pada sendi lutut adalah melalui cabang-cabang dari
nervus yang mensarafi otot-otot disekitar sendi dan berfungsi untuk mengatur
pergerakan pada sendi lutut. Sehingga sendi lutut disarafi oleh :
1. N. Femoralis
2. N. Obturatorius
3. N.Peroneus communis
4. N.Tibialis
(Soesi , 2010 )
3. Rasa pegal dirasakan di leher, lengan atas, dan paha.
a. Bagaimana anatomi pada leher ? (otot, tulang, sendi)
Jawab :
Leher (veterbrae cervicales)
Tulang pada leher :
1.
2.
3.
4.
5.
Trachea
Cricoid
Cartilage
Hyroid Cartilage
Hiyoid Bone
12
13
M. Scalenus Anterior
14
M. Scalenus Posterior
15
Origo : Sisi cranial tulang rawan iga pertama dan manubrium sterni.
Insersio : Korpus hyoideum.
Inervasi : Ansa servikalis (pleksus servikalis).
Fungsi : Mengokohkan tulang lidah untuk membantu otot saat menelan.
Sendi pada leher :
1. Articulatio atlanto-occipitalis.
Articulatio atlanto-occipitalis merupakan sendi sinovial antara condylus
occipitalis yang terdapat di kanan dan kiri foramen magnum di atas
dengan facies articularis superior massa lateralis atlantis di bawah.
2. Articulatio atlanto-axialis.
Articulatio atlanto-axialis terdiri atas tiga buah sendi sinovial , yaitu
sebuah articulatio antara dens dan arcus atlantis , dan dua buah
articulatio antara massa lateralis tulang.
(Mardhiyah, 2011)
b. Bagaimana anatomi pada lengan atas ? (otot, tulang, sendi)
Jawab :
Tulang pada lengan atas :
Os humerus
Otot pada lengan atas :
1. M. bicep brachii
O: caput longum: tuberositas supraglenoidalis, caput breve: prossus
coracoideus.
I: tuberositas radii
2. M. coracobrachialis
16
O: processus coracoideus
I: pertengahan humerus
3. M. bracialis
O: pertenggahan humerus, mencakup insersi m. deltoideus
I: tuberositas ulnae
Sendi pada lengan atas :
1. Articulatio Humeri
2. Articulatio Cubiti
(Paulsen F. & Waschke J. 2013)
c. Bagaimana anatomi pada paha ? (otot, tulang, sendi)
Jawab :
1. Ventral
a. Collum femoris
b. Trochanter major
c. Caput femoris
d. Collum femoris
e. Trochanter minor
f. Corpus femoris
17
g. Epicondylus medialis
h. Tuberculum adductorium
i. Epicondylus lateralis
2. Dorsal
a. Caput femoris
b. Trochanter major
c. Collum femoris
d. Trochanter minor
e. Crista intertrochanteria
f. Tubrositas glutea
g. Tuberculu adductorium
h. Epicondylus lateralis
i. Condylus medialis
j. Cpndylus lateralis
M. Ilio psoas
M. Iliakus
M. Psoas mayor
M. Psoas minor
M. Sartorius
Otot permukaan venter femur (M. Quadrisep Femoris) :
1. M. Rektur femoris
18
19
2. Articulatio Coxae
20
berasal dari proses glikolisis anaerob dan hidrolisis ATP, dan jika kapasitas
dapar dari sel terlampaui maka akumulasi H+ bebas tersebut akan
menimbulkan kelelahan otot.
(Septiani F. Fanny,2010)
4. Pada saat dilakukan anamnesis, Tn. Rudi mengatakan bahwa dia bekerja selama 12
jam sehari, mengangkut beras dari lantai 1 ke lantai 2 sebuah ruko.
a. Apa hubungan lama waktu kerja perhari selama 12 jam dengan keluhan Tn.
Rudi ?
Jawab :
Pekerjaan dalam waktu lama dengan posisi yang sama/tetap akan
menyebabkan ketidaknyamanan. Sikap kerja dalam waktu lama akan membuat
pekerja selalu berusaha menyeimbangkan tubuhnya sehingga menyebabkan
terjadinya beban kerja statis pada otot-otot punggung dan kaki. Kondisi
tersebut juga menyebabkan mengumpulkannya darah pada anggota tubuh
bagian bawah serta kurangnya aliran darah yang mempercepat timbulnya
kelelahan, ketidaknyamanan dan menyebabkan nyeri serta ketegangan pada
otot-otot punggung, kaki dan leher. Kuli angkut tidak boleh memanggul terus
menerus selama lebih 4 jam tanpa istirahat. Waktu memanggul maksimum
adalah 9 jam per hari atau 48 jam seminggu. Memanggul dalam waktu yang
lama
dapat
mengakibatkan
keluhan
low
back
poin
dan
keluhan
22
23
Kerangka Konsep
Kuli angkat
beras
Bekerja 12jam/hari
selama 20 tahun
2.3.6
Kesimpulan
Tn. Rudi 45 tahun sudah bekerja 12jam/hari selama 20 tahun, mengalami nyeri dan
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Y. 2011. Muscle Soarness & Muscle Cramps.(
http://file.upi.edu/Direktori/FPOK/
JUR._PEND._OLAHRAGA/197103282000121LUCKY_ANGKAWIDJAJA_RO
RING/ MUSCLE_SOARNESS_%26_MUSCLE_CRAMPS.pdf, Diakses tanggal
7 januari 2012)
Guyton, Athur C. dan John E. Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta : EGC
Hidayati, fania. 2011. Struktur otot tubuh. (
http://www.academia.edu/5196976/Struktur_otot
_tubuh 2, diakses tanggal 7 januari 2015.)
24
Majalah Kedokteran Indonesia, Volume 60 No 4, April 2010. Oleh : Fanny Septiani F,*
Ermita I. Ilyas,** Mohamad Sadikin***
Muheri, A. 2010. Hubungan Usia, Lama Duduk dan Posisi Duduk Terhadap Keluhan Nyeri
Punggung Pada Pekerja Wanita di Home Industri Kipas Desa Banyon Utara Pendowoharjo
Sewon Bantul 2010.Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan
Prise, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC
Pristiyana, D. 2010. Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Nyeri Pinggang
pada Petani . Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Putz, R. dan R. Pabst. 2006. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 Jilid 1. Jakarta : EGC
Putz, R. dan R. Pabst. 2006. Sobotta : Atlas Anatomi Manusia Edisi 22 Jilid 2. Jakarta : EGC
Snell, Richard S. 2006. Anatomi Klinik Edisi 6. Jakarta : EGC
Sudoyo, Aru W., dkk. 2009. Ilmu penyakit dalam jilid III Edisi V. Jakarta : Internapublishing.
Yayasan pelita ilmu. 2013. Penyebab pegal dan nyeri.
http://www.ypi.or.id/informasi/artikel/
49-persendian-tulang- -pegal-linu-serta-sakit-di-dada-dan-jantung.html, diakses
tanggal 7 januari 2015.
25