Anda di halaman 1dari 29

PENYULUHAN

KEBISINGAN
OLEH

AISYAH MUHRINI S
ASPITA RISKIANA
DEWI FEBRIANTI K
DHILAH HARFADHILAH

LATAR BELAKANG

Kebisingan di Bandar udara merupakan


sumber yang menimbulkan dampak
terhadap kesehatan.
Karyawan operasional penerbangan
dan penduduk di lingkungan sekitar
bandar udara merupakan komponen
lingkungan yang terkena pengaruh
yang diakibatkan adanya peningkatan
kebisingan.

N
A
U
J
TU
1. Untuk mengamati apakah petugas di
Bandar udara telah menggunakan alat
pelindung diri dalam mencegah gangguan
pendengaran akibat kebisingan.
2. Untuk
memberikan
informasi
kepada
petugas Bandar udara terutama yang
bekerja di daerah landasan udara, tentang
pentingnya alat pelindung diri dalam upaya
pencegahan timbulnya penyakit akibat
kebisingan bagi kesehatan.

MANFA
AT
1. Agar menambah pengetahuan petugas
Bandar udara tentang bahaya kebisingan di
lingkungan kerja, dan cara pencegahan
terjadinya gangguan pendengaran akibat
kebisingan di Bandar udara Haluoleo Kendari.
2. Agar meningkatkan kepedulian petugas
Bandar udara tentang pentingnya alat
pelindung diri untuk pencegahan penyakit
akibat terpapar kebisingan di lingkungan
kerja

SASARAN KEGIATAN

Petugas Bandar udara


di Bandar Udara
Haluoleo

DEFINISI

Kebisingan adalah bunyi yang


tidak dikehendaki karena tidak
sesuai dengan konteks ruang
dan waktu sehingga dapat
menimbulkan gangguaN
terhadap kenyamanan dan
kesehatan manusia

Menurut tingkatan bising (noise level)


daerah sekitar pesawat dibagi menjadi
4 zone yaitu

1. Zona
2. Zona
3. Zona
4. Zona

A
B
C
D

NILAI AMBANG BATAS KEBISINGAN

Baku mutu tingkat kebisingan

KONTROL KEBISINGAN

Pengendalian kebisingan
di Bandara
1. Identifikasi masalah kebisingan di Bandara.
2. Menentukan
tingkat
kebisingan
yang
diterima oleh karyawan dan penduduk
sekitar Bandara.
3. Menentukan sumber bising.
4. Data
yang
ada
ditempuh
langkah
penyesuaian kondisi operasional atau
melakukan perawatan ataupemeliharan
engine
pesawat
terbang
sehingga
suarayang timbul dapat dikurangi.

5. Usaha lain dalam pengendalian dapat


dilakukan
dengan menambahkan bahan
penyerap suara, atau penghalang suara
lainnya tergantung situasi dan kondisi area
bising.
6. Jika semua usaha pengendalian secara teknis
belum berhasil menurunkan tingkat bising
maka alternatif lain adalah pengendalian
secara administratif yaitu dengan cara
pengaturan pola kerja pada pekerja dikaitkan
dengan penerimaan tingkat kebisingan.

HASIL KEGIATAN

Masih terdapat pekerja yang tidak memakai


alat pelindung diri dari kebisingan di zona B
yaitu Daerah dengan tingkatan bising antara
135 150 dB
Penyuluhan
mengenai
kebisingan
di
lingkungan kerja di ikuti oleh 31 orang petugas
bandar udara yang terdiri dari 11 orang
petugas sisi darat bandara (terminal dan area
keluar masuk), 7 orang petugas keamanan
terminal, 5 orang petugas keamanan landasan
udara,
3
orang
petugas
maskapai
penerbangan, dan 5 orang petugas bagasi
penumpang

HAMBATAN
1. Waktu dan tempat pengamatan
dan penyuluhan yang kurang
kondusif
2. Sebagian besar diantara mereka
sedang sibuk bekerja sehingga
tidak dapat turut serta saat
penyuluhan

SARAN
1. Kepada petugas kesehatan khususnya yang
bertugas di Bandar udara sebaiknya sering
melakukan
penyuluhan
agar
meningkatkan
kesadaran para pekerja akan pentingnya kesehatan
dan keselamatan kerja terutama kebisingan
2. Bila dilakukan penyuluhan selanjutnya sebaiknya
ketika para pekerja tidak sedang bekerja sehingga
bisa
lebih
banyak
yang
dapat
mengikuti
penyuluhan terutama petugas yang bekerja di
daerah landasan udara.
3. Sebaiknya penetapan waktu dan lokasi penyuluhan
yang disesuaikan dengan jam kerja target
penyuluhan.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai