SESAR
SESAR
Klasifikasi Sesar
Sesar dapat diklasifikasikan dengan pendekatan geometri yang berbeda. Beberapa klasifikasi
diantaranya adalah:
berdasarkan hubungan dengan struktur lain (sesar bidang perlapisan, sesar longitudinal,
sesar transversal).
berdasarkan pola kumpulan seasar (sesar radial, sesar pralel, sesar en echelon).
Aspek terpenting dari geometri sesar adalah pergeseran. Atas dasar ini, sesar dapat
diklasifikasikan sebagi berikut:
A. Berdasarkan Sifat Pergerakan Relatif Semu
1. Strike separation fault adalah pergeseran relatif semu searah dengan jurus bidang sesar,
yang terdiri dari:
a. Strike left separation fault
Jika kita berdiri disuatu blok dari suatu sesar maka akan terlihat jejak pergeseran semu pada
blok yang lain bergeser kearah kiri.
b. Strike right separation fault
Jika kita berdiri disuatu blok dari suatu sesar maka akan terlihat jejak pergeseran semu pada
blok yang lain bergeser kearah kanan.
2. Dip separation fault adalah pergeseran relatif semu searah dengan kemiringan bidang
sesar, yang terdiri dari :
a. Normal sparation fault
Jika sesar dilihat penampang vertikal, jejak pergeseran pada footwall ditemukan d8i atas jejak
yang sama pada hangingwall.
b. Reverse separation fault
Jika sesar di lihat pada penampang vertikal, jejak pergeseran pada footwall dtemukan di
bawah jejak yang sama pada hangingwall.
B. Berdasarkan Sifat Pergeseran Relatif Sebenarnya
1. Strike slip fault adalah pergeseran relatif semu sesarh dengan jurus bidang sesar, yang
etrdiri dari:
a. Strike left slip fault
Jika kita berdiri di suatu blok dari suatu sesar maka akan terletak jejak pergeseran sebenarnya
pada blok yang lain bergeser kearah kiri.
b. Strike right slip fault
Jika kita berdiri di suatu blok dari suatu seasr maka akan terlihat jejak pergeseran sebenarnya
pada blok yang lain bergeser kearah kanan.
2. Dip Slip fault adalah pergeseran relatif sebenarnya searah dengan kemiringan bidang
sesar, yang terdiri dari:
a. Normal slip fault
Blok hangingwall relatif turun terhadap footwall.
b. Reverse slip fault
Blok hangingwall bergerak relatif naik terhadap footwall.
Untuk sesar vertical : tentukan salah satu blok relative bergerak terhadap blok lain, contoh
Vertikal dip slip fault.
3. Oblique slip fault adalah pergeseran miring relative sebernarnya terhadap bidang sesar.
Untuk penamaan sesar ini dipakai kombinasi istilah dip slip dan strike slip seperti dibawah
ini
a. Normal left slip fault
b. Normal right slip fault
c. Reverse left slip fault
d. Reverse right slip fault
e
4. Sesar Rotasi adalah yeng memperlihatkan pergeseran berputar pada bidang sesarnya.
a. Clokwise rotation fault
Blok yang berlawanan bergerak searah jarum jam.
b. Anticlokwise rotation fault
Blok yang berlawanan bergerak berlawanan arah jarum jam
semua struktur tersebut. Hal ini yang juga merupakan kesulitan adalah tidak adanya atau
relatif kecil pergeseran dari kekar, sehingga tidak dapat ditentukan kelompok mana yang
terbentuk sebelum dan sesudahnya.
Secara kejadiannya (genetik) kekar dapat dibedakan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Kekar gerus (shear fracture) : adalah rekahan yang bidang-bidangnya terbentuk karena
adanya kecenderungan untuk salin bergeser (sghearing).
b. Kekar tarik (extention fractire) : adalah rekahan yang bidang-bidangnya terbentuk karena
adanya kecenderungan untuk saling menarik (meregang).
Extension farcture dapat dibendakan sebagai:
Tension fracture : ialah kekar tarik yang bidang rekahnya searah dengan arah tegasan.
Relese fracture : ialah rekekar yang terbentuk akibat hilangnya atau pengurangan
tekanan dan tegak lurus terhadap gaya utama.
Hubungan antara tegasan utama dan pola kekar gerus yang berpasangan atau sesar
mendatar utama.
Hubungan antara sesar atau jalur sesar dengan struktur kekar (tension gash dan shear)
atau lipatanminor yang menyertainya.
Hubungan antara dan pola keterakan (strain ellips) didalam jalur sesar.
Dari bebrapa prinsip ini secara teoritis dapat diketahui sifat gerak sesar sebenarnya (slip).
Didalam skala kecil sifat gerak sebenarnya ini misalnyadapat terlihatpada gores-garis
(striations) pada cermin sesar (slickenside). Pada kasusu yang lebih umum, kedudukan dan
sifat gerak ini harus ditentukan dengan menerapkan kaidah teori atau model yang berlaku.
Gerak suatu sesar tidak selau mutlak mendatar seperti tampak pada peta, normal atau naik
apada penampang, akan tetapi dapat bervariasi antara ketiga jenis geraktersebut. Oleh
karenaitu kaidah atau model dan interpretasi gerak sesar sebenarnya harus dapat
dibatyangkan dalam gambar tiga dimensi.