Sap Asma
Sap Asma
ASMA
Oleh :
Annisa Rahmatiah
P07120112046
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Saat ini olahraga senam digemari oleh sebagian besar masyarakat pecinta
olahraga. Khususnya senam bagi orang dengan penderita penyakit jantung,
diabetes, bahkan senam lansia. Saat ini ada juga senam asma, namun kurang
akrab di telinga masyarakat bahkan bagi penderita penyakit tersebut. Senam
asma merupakan salah satu pilihan olahraga yang tepat bagi penderita asma.
Karena senam asma bermanfaat untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan
juga meningkatkan kemampuan benapas.
BAB II
PENGKAJIAN KEBUTUHAN BELAJAR
1. Pengkajian
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor Pemungkin
Ny. Y memiliki potensi yang dapat digali dan dikembangkan.
Keluarganya menyadari masalah kesehatan yang diderita Ny. Y dan
bersedia bekerja sama serta mendukung rencana pemecahan
masalah Ny. Y
c. Faktor Penguat
Keluarga Ny. Y bersedia mengawasi pola aktivitas dan membantu
apabila penyakit asmanya kambuh.
2. Diagnosa Keperawatan
Kurangnya pengetahuan tentang adanya senam asma berhubungan
dengan kurang terpapar informasi.
3. Perencanaan
Berdasarkan diagnosa di atas yaitu Kurangnya pengetahuan tentang
adanya senam asma berhubungan dengan kurang terpapar informasi,
maka akan dilakukan penyuluhan kesehatan tentang senam asma.
Satuan acara penyuluhan terlampir.
BAB III
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
1. Topik : Senam asma
2. Sasaran
a. Sasaran penyuluhan : Ny. Y dan keluarga
b. Sasaran program
: Ny.Y
3. Tujuan
a. Tujuan umum
: setelah diberikan penyuluhan 1 x 55 menit
diharapkan Ny.Y mampu memahami tentang senam asma
b. Tujuan khusus
: setelah dilakukan penyuluhan tentang
senam asma diharapkan Ny.Y dapat:
1) Menjelaskan pengertian asma
2) Menjelaskan penyebab asma
3) Menjelaskan cara mencegah terjadinya asma
4) Menjelaskan gejala-gejala asma
5) Menjelaskan cara mengatasi asma (senam asma)
4. Materi :
a. Pengertian asma
b. Penyebab asma
c. Cara mencegah terjadinya asma
d. Gejala-gejala asma
Pembicara
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
Penyampaian
materi
1. Pengertian asma
2. Penyebab asma
3. Cara mencegah terjadinya
Peserta
1. Membalas salam
2. memperhatikan
Waktu
5 menit
Memperhatikan
15 menit
asma
4. Gejala-gejala asma
5. Penatalaksanaan
pada
penyakit asma
6. Cara mengatasi
Penutup
asma
(senam asma)
1. Memberi
kesempatan
kepada
peserta
bertanya.
2. Menyimpulkan
untuk
kembali
9. Tempat
1. Bertanya
2. Mendengar
3. Menjawab
salam
10 menit
a. Tempat
: rumah Ny.Y
b. Setting tempat:
ruang tamu (penyampaian materi)
Pasien
Mahasiswi
perawat
Meja
Dosen
teras rumah (demonstrasi
senam asma)
pembimbing
Perawat
Pasien
10. Evaluasi
No. Aspek
Waktu
1.
15
Kognitif
Metode
menit, Tanya
segera
jawab
Alat
Evaluator
Daftar
Penyuluh
pertanyaan
setelah
pembacaan
materi
2.
Afektif
menit, Wawancara
segera
Daftar
Penyuluh
wawancara
setelah
tanya jawab
a. Kognitif
1) Apa saja penyebab penyakit asma?
2) Apa saja penatalaksanaan penyakit asma?
3) Bagaimana cara mengatasi terjadinya asma?
4) Apa saja manfaat dari senam asma?
b. Afektif
1) Apakah kondisi fisik anda saat ini mampu untuk melakukan
senam asma?
2) Apakah sebelumnya anda pernah melakukan senam asma?
BAB IV
MATERI
A. Pengertian asma
Penyakit asma berasal dari kata asthma yang diambil dari bahasa Yunani
yang mengandung arti sulit bernapas. Menurut Wikipedia, Asma adalah
keadaan saluran napas yang mengalami penyempitan karena hiperaktivitas
terhadap rangsangan tertentu, yang menyebabkan peradangan; penyempitan
ini bersifat sementara.
B. Penyebab asma
1. Bawaan atau Turunan
Penyakit asma merupakan penyakit turunan. Jika dikeluarga kita memiliki
riwayat penyakit asma, maka tidak menutup kemungkinan anda atau anak
anda juga akan mengidap penyakit tersebut. Jadi, perlu diketahui kalau
penyakit asma itu tidak menular melainkan penyakit turunan.
Oleh karena itu, jika anda sudah mengetahui kalau diriwayat keluarga kita
ada yang mengidap penyakit asma, maka segeralah untuk mengambil
tindakan untuk mengobati penyakit asma ini dengan cara berkonsultasi
pada dokter spesialis.
2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang kotor yang dipenuhi dengan debu dan asap merupakan
awal dari timbulnya penyakit asma. Debu yang terdapat dirumah maupun
ditempat umum lainnya adalah penyebab terjadinya penyakit asma, begitu
halnya dengan asap rokok, asap kendaraan dan asap-asap lainnya,
kesemuanya itu merupakan faktor terjadinya penyakit asma.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk senantiasa menjaga pola hidup yang
sehat. Membersihkan rumah dari debu sesering mungkin dan sebisa
mungkin menghindarkan anak dari benda-benda yang mudah pencetus
alergi seperti boneka yang berbulu halus maupun bantal atau kasur dari
kapok.
3. Faktor Makanan
Makanan juga menyebabkan timbulnya penyakit asma. Beberapa
makanan yang dapat menyebabkan penyakit asma dan perlu untuk
dihindari diantaranya adalah makanan junk food yang memiliki kadar MSG
dan pengawet yang tinggi, minuman es atau dingin, kacang dan coklat
yang mengandung allergen begitu juga dengan kacang tanah.
4. Udara Dingin
Cuaca suhu dingin juga merupakan faktor timbulnya penyakit asma.
Penggunaan AC dengan suhu dan serta cuaca dingin didaerah
pegunungan bisa menyebabkan terjadinya penyakit asma.
C. Cara mencegah terjadinya asma
1. Menjaga Kesehatan
Menjaga kesehatan merupakan usaha yang tidak terpisahkan dari
pengobatan penyakit asma. Bila penderita lemah dan kurang gizi, tidak
saja mudah terserang penyakit tetapi juga berarti mudah untuk mendapat
serangan penyakit asma beserta komplikasinya.
Usaha menjaga kesehatan ini antara lain berupa makan makanan yang
bernilai gizi baik, minum banyak, istirahat yang cukup, rekreasi dan
dengan
pemberian
oksigen,
cairan
intravena,
kortikosteroid oral dan dirawat di ODC (One Day Care) atau ruang
rawat inap sehari.
d. Pada serangan asma berat, selain obat di atas, dilakukan
pemberian aminofilin secara inisial dan rumatan. Kortikosteroid
dapat diberikan secara intravena. Steroid oral dengan dosis 1-2
mg/kg BB/hari dibagi 3 diberikan selama 3-5 hari. Steroid yang
dianjurkan adalah prednison dan prednisolon.
2. Terapi suportif
Pengobatan atau terapi dengan peralatan yang mendukung dan
lengkap pada serangan asma sangat diperlukan. Dalam kondisi
tertentu bila terjadi komplikasi asma berupa dehidrasi, asidosis
metabolik atau atelektasis akan segera dilakukan antisipasi yang tepat
untuk mengatasinya. Pada kondisi yang khusus, misalnya adanya
gangguan secara fisik, maka dibutuhkan peran psikolog atau psikiater
anak untuk meredam stress yang menjadi salah satu faktor penyebab
serangan asma.
3. Terapi bedah
Umumnya tindakan dengan terapi bedah ini tidak perlu dilakukan
bahkan jarang sekali dilakukan, dalam hal ini guna dari terapi bedah
adalah untuk mencegah terjadi komplikasi berupa pneumothoraks
yakni sejenis gangguan kesehatan pada fungsi paru-paru bila pada
anak atau orang dewasa dikenal dengan sakit paru-paru basah. Dalam
kondisi yang seperti ini diperlukan fungsi dan bila perlu dilakukan
pemasangan WSD (Water Seal Drainage) dengan tujuan untuk
pelemasan
engsel-engsel
dengan
menggoyang
3)
Aerobik