Sasaran
Tempat
Hari/tanggal
Jam
A.
, Mei 2015
WIB
TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan, diharapkan keluarga dan penunggu pasien
mengetahui tentang perawatan pasien yang mengalami fraktur.
2. Tujuan Khusus
Diharapkan keluarga pasien dan pengunjung dapat :
1)
2)
3)
4)
5)
B. SASARAN
Keluarga dan penunggu pasien Ruang 21 RSU Dr. Saiful Anwar Malang
D.
KOMUNIKATOR
Mahasiswa Pendidikan Profesi Ners STIKES ICME JOMBANG
A. PENGORGANISASIAN
1) Pembicara
Moderator
Observer
Fasilitator
2) Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
3) Peserta
Ceramah
2.
Diskusi
C. MEDIA
- Laptop
- LCD
- Leaflet
D. MATERI
1.
1.
2.
3.
4.
5.
PELAKSANAAN
Kegiatan
Pembukaan
Waktu
5
Uraian Kegiatan
1. Mengucapkan salam
menit
2.
Kegiatan Peserta
1.Menjawab salam
Pelaksana
Moderator
Memperkenalkan 2.Mendengarkan
dan
fasilitator
fasilitator
3.Menjelaskan
tujuan 3.Memperhatikan
penyuluhan
4. Menjelaskan mekanisme
kegiatan
Pelaksanaan 20
menit
yang
akan
dilaksanakan
1. Menjelaskan
Pengertian
1.
Memperhatikan Pembicara
fraktur,
penjelasan
perawatan
peyebab
fraktur
fraktur,
tentang dan
pasien fasilitator
memperhatikan tentang
di rumah
2. Tanya
jawab
perawatan
tentang
pasien
benar
3. Memberikan umpan
dengan fraktur
Evaluasi
terima
perawatan kateter
1. Memperhatikan
Moderator
partisipasi
2. Menjawab salam
dan
1. Mengucapkan
menit
kasih
atas
peserta
3.
2. Mengucapkan salam
Peserta
menerima fasilitator
leaflet
3. Membagikan leaflet
F. SETTING TEMPAT
Keterangan
: Fasilitator
: Pembicara
: LCD monitor
: Observer
: Moderator
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Pengorganisasian dilaksanakan sebelum pelaksanaan kegiatan.
b. Kontrak dengan peserta H-1, diulangi kontrak pada hari H.
c. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai satuan acara penyuluhan
d. Peserta hadir ditempat penyuluhan sesuai kontrak yang disepakati
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias dalam menyimak uraian materi penyuluhan dan
demontrasi tentang
perawatan
3. Evaluasi Hasil
a. Seluruh peserta kooperatif selama proses diskusi ditunjukkan dengan
30 % bertanya atau mengklarifikasi.
a. 60-70% peserta mampu menjawab pertanyaan dan memahami
pengertian sampai dengan hal-hal yang harus diperhatikan terkait
perawatan
MATERI FRAKTUR
A. Pengertian
Klasifikasi
1. Complete fraktur, patah tulang pada seluruh garis tengah tulang, luas dan
melintang. Biasanya disertai dengan perpindahan posisi tulang.
F.
Pemeriksaan penunjang
X-ray
CT scan
Bone scanning
EMG (Elektromyogarfi).
G.
Penatalaksanaan
tendo
golgi
lewat
gerakan
rileks
passive
movement
akan
kedaaan otot yang sudah mengendor maka penurunan nyeri dapat terjadi
melalui mekanisme-mekanisme sebagai berikut: (1) Tidak ada lagi perbedaan
tekanan intramuscular yang menekan nociceptor sehingga nociceptor tidak
terangsang untuk menimbulkan nyeri, (2) Dengan gerakan rileks passive
movement yang berulang-ulang maka nociceptor akan beradaptasi terhadap
nyeri. Suatu sifat khusus dari semua reseptor sensoris adalah bahwa mereka
beradaptasi sebagian atau sama sekali terhadap rangsang mereka setelah suatu
periode waktu. Yaitu, bila suatu rangsang sensoris kontinu bekerja untuk
pertama kali, mula-mula reseptor tersebut bereaksi dengan kecepatan impuls
yang sangat tinggi, kemudian secara progresif makin berkurang sampai
akhirnya banyak diantaranya sama sekali tidak bereaksi lagi . Hal ini dapat
pula untuk menentukan dosis gerakan rileks passive movement agar dapat
menstimulasi muscle spindle.
Mekanisme umum dari adaptasi dibagi dua yaitu : (1) Sebagian adaptasi
disebabkan oleh penyesuaian didalam struktur reseptor itu sendiri, (2)
Sebagian disebabkan oleh penyesuaian didalam fibril saraf terminal. (Guyton,
1991). Dengan mengendornya otot melalui gerakan rileks passive movement
akan mempengaruhi spasme otot dan iskemi jaringan sebagai penyebab nyeri.
Spasme otot sering menimbulkan nyeri alasanya mungkin dua macam, yaitu:
(1) Otot yang sedang berkontraksi menekan pembuluh darah intramuscular
dan mengurangi atau menghentikan sama sekali aliran darah, (2) Kontraksi
otot meningkatkan kecepatan metabolisme otot tersebut. Oleh karena itu,
spasme otot mungkin menyebabkan iskemi otot relatif sehingga timbul nyeri
iskemik yang khas. Penyebab nyeri pada iskemik belum diketahui, salah satu
penyebab nyeri pada iskemik yang diasumsikan adalah pengumpulan sejumlah
besar asam laktat didalam jaringan, yang terbentuk sebagai akibat
metabolisme anaerobic yang terjadi selama iskemik, tetapi, mungkin pila zat
kimia lain, seperti bradikinin dan poliopeptida, terbentuk didalam jaringan
karena kerusakan sel otot dan bahwa inilah, bukannya asam laktat yang
merangsang ujung saraf nyeri. (Guyton, 1991).
Passive joint mobility
Gerakan tubuh manusia terjadi pada persendian. Macam gerakan
dan ROM tergantung dari struktur anatomi sendi, juga posisi otot yang
mengontrol gerakan tadi.
Kapsular ligament yang seluruhnya terdapat didalam kapsul sendi akan
memberikan penguat terhadap synovial membrane, dimana synovial
10
rileksasi
propioseptif.
Resisted
active
exercise
dapat
11
Cara konservatif
Gips
Gips yang ideal adalah yang membungkus tubuh sesuai dengan bentuk tubuh
Indikasi pemasangan gips adalah:
1.
2.
3.
Koreksi deformitas
12
4.
5.
2.
3.
4.
5.
6.
b.
Traksi
Secara umum traksi dilakukan dengan menempatkan beban dengan tali pada
ekstremitas pasien. Tempat tarikan disesuaikan sedemikian rupa sehingga
arah tarikan segaris dengan sumbu panjang tulang yang patah. Tujuan
penggunaan traksi mekanik adalah perbaikan dislokasi, mengurangi fraktur,
dan pada keadaan emergensi. Traksi mekanik ada 2 macam:
1.
Dipasang pada dasar system skeletal untuk struktur yang lain missal otot.
Digunakan dalam waktu 4 minggu dan beban 5 kg.
2.
Traksi skeletal
2.
3.
Immobilisasi
4.
5.
2.
Operatif
13
2.
3.
4.
5.
14
DAFTAR PUSTAKA
Apley, A. Graham , 1995. Buku Ajar Ortopedi dan Fraktur Sistem Apley, Widya
Medika, Jakarta
Black, J.M, et al, 1995. Luckman and Sorensens. Medikal Nursing : A Nursing
Process Approach, 4 th Edition, W.B. Saunder Company
Carpenito, Lynda Juall. 1999. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan.
EGC, Jakarta
Dudley, Hugh AF. 1986. Ilmu Bedah Gawat Darurat, Edisi II. FKUGM
Henderson, M.A, 1992. Ilmu Bedah untuk Perawat, Yayasan Essentia Medika,
Yogyakarta
Hudak and Gallo, 1994. Keperawatan Kritis, Volume I EGC, Jakarta
Ignatavicius, Donna D, 1995. Medical Surgical Nursing : A Nursing Process
Approach, W.B. Saunder Company
Long, Barbara C, 1996.Perawatan Medikal Bedah, Edisi 3 EGC, Jakarta
Mansjoer, Arif, et al, 2000. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, Medika
Aesculapius FKUI. Jakarta
Oswari, E, 1993. Bedah dan Perawatannya, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Price, Evelyn C, 1997. Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis, Gramedia,
Jakarta
Reksoprodjo, Soelarto, 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah FKUI/RSCM,
Binarupa Aksara, Jakarta
Tucker, Susan Martin, 1998. Standar Perawatan Pasien, EGC, Jakarta
http://www.betterhealth.vic.gov.au/bhcv2/bhcarticles.nsf/pages/Bone_fract
ures_treatment_options?OpenDocument. diunduh tgl 29 agustus 2009 jam 20.30
http://health.yahoo.com/musculoskeletal-living/hip-fracture-hometreatment/healthwise--aa7033.html. diunduh tgl 29 agustus 2009 jam 20.35