Anda di halaman 1dari 2

Kemana arah ekonomi Politik indonesia paska reformasi?

Perubahan dunia politik


juga membawa perubahan pada fokus perhatian pengetahuan apa yang di
pandang perlu di ketahui, dikembangkan, dan diangkat ke publik. Salah stu
analisa yang pada masa pemerintahan soeharto mendapat banyak perhatian
adalah analisa ekonomi politik di era orde baru. Pada masa paska reformasi,
analisa ekonomi politik tidak banyak mendapat perhatian. Pola pola penggunaan
kekuasaan dengan menggunakan institusi negara dan juga institusi dewan
perwakilan rakyat. Dengan demikian analisa ekonomi politik tidak berhenti pada
penggunaan yang benar maupun salah dari aset publik, melainkan melihat
bagaimana sumber daya tersebut mempengaruhi atau di pengaruhi oleh para
pelaku di bidang ekonomi.
Analisa ekonomi politik tetap pada pokoknya, yaitu penggunaan kekuasaan yang
diambil dari negara untuk mengarahkan sumber daya ke arah tertentu. Tiga
elemen dasar dari analisa ekonomi politik adalah tingkat kohesi para aktor yang
menggunakan kekuasaan negara, khususnya yang menggunakan kekuasaan
negara, instrumen yang dipilih, model hubungan dengan para aktor luar negeri.
Bagaimana model ekonomi politik saat ini dan apa akibatnya ? apakah sistem
politik yang demokratis menghasilkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi
yang lebih baik? Apakah pelaku ekonomi kerakyatan mendapat dukungan dana
dari negara secara lebih baik ?
Indonesia paska reformasi terjadi gerak positif di lembaga negara untuk
memperbaiki beberapa aspek dari governansi untuk mendorong perbaikan iklim
usaha. Masa pemerintahan sebelum presiden SBY, gerak ini didorong oleh
perhatian berbagai lembaga internasional yang memberikan bantuan teknis dan
dana, pada masa SBY, peran donor berkurang, namun gerak ini di lanjutkan
beberapa pembantu presiden di bidang ekonomi yang mempunyai kompetensi
tinggi. Perbaikan instrumen kenegaraan ini di bantu oleh dorongan reformasi
yang lebih umum. Akan tetapi perbaikan di bidang governansi ekonomi ini tidak
dapat mencegah terjadinya korupsi yang di dorong oleh karakter dari para elit
politik. Banyak kasus korupsi di DPR dan kementerian melibatkan pejabat tinggi
dan di BUMN yang mengindikasikan keterliban partai partai politik. Kebijakan
negara sendiri paska reformasi sering menonjolkan populisme. Sebagian karena
dorongan fenomena kemiskinan yang mengharukan negara mengalokasikan
dana untuk kebutuhan dasar. Jika di waktu rezim Soeharto, pola ekonomi politik
dimana pimpinan negara mempunyai model pembangunan ekonomi tertentu,
ekonomi politik KKN ternyata masih menghasilkan tumbuhnya pengusaha
besar. Hal ini mungkin tisak terjadi dengan pola yang sekarang. Dana yang di
selewengkan atau di KKN kan lebih banyak digunakan untuk kemewahan
kehidupan pribadi dan kegiatan politik. Orientasi dan kapasitas para politikus
sekarang jauh dari kegiatan ekonomi, bahkan jika uang politik ini modal ikutan.

Bagaimana akibat di bidang ekonomi akibat dari Reformasi/


Bagaimana pembangunan ekonomi /perekonomian Indonesia saat Reformasi?
Bagaimana per

Anda mungkin juga menyukai