Anda di halaman 1dari 12

Pengantar

Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah


bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita
jalani di dunia ini telah Allah tuliskan (tetapkan) dalam
kitab Lauhul Mahfudz yang terjaga rahasianya dan tidak
satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya.
Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan
celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan
Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia.
Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup
enam rukun.
Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik
takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah
memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat
fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang.
Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami
oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini.

Pengertian
Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati,
diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan dengan amal
perbuatan. Kalau kita melihat qada menurut bahasa
artinya Ketetapan. Qadaartinya ketetapan Allah swt
kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Azali
Artinya ketetapan itu sudah ada sebelumnya keberadaan
atau kelahiran mahluk. Sedangkan Qadar artinya
menurut bahasa berarti ukuran. Qadar artinya terjadi
penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang
telah ditentuan sebelumnya. Qada dan Qadar dalam
keseharian sering kita sebut dengan takdir. Jadi, Iman
kepada qada dan qadar adalah percaya sepenuh hati
bahwa sesuatu yang terjadi, sedang terjadi, akan terjadi
di alam raya ini, semuangnya telah ditentukan Allah SWT
sejak jaman azali. Iman kepada qada dan qadar
termasuk rukun iman yang keenam.

Fungsi Beriman pada Qadha dan Qadar


Mempunyai semangat ikhtiar
Ikhtiar artinya melakukan perbuatan yang baik
dengan penuh kesungguhan dan keyakinan akan hasil yang baik
bagi dirinya. Dengan pemahaman seperti itulah ,seorang murid
akan bekerja keras agar biasa sukses,pedagang akan hidup
hemat agar usahanya berkembang, dan sebagainya.
Mempunyai sifat sabar dalam menghadapi cobaan
Dengan percaya qada dan qadar,manusia akan
sadar bahwa kehidupan adalah ujian-ujian yang harus dilalui
dengan sabar. Sabar adalah sikap mental yang teguh
pendirian,berani menghadapi tantangan,tahan uji,dan tidak
menyerah pada kesulitan.
Sabar bahwa cobaan adalah qadadan qadar dari Allah
SWT
Segala yang ada di alam semesta hakikatnya adalah
milik Allah SWT dan suatu saat akan kembali kepada Allah SWT.

Terhindar dari sifat takabur


Menambah sikap optimis
Mempergiat doa kepada Allah

Ciri-ciri Orang yang Beriman Kepada


Qada dan Qadar
Qanaah dan Kemuliaan Diri
Cita-Cita Yang Tinggi
Bertekad dan Bersungguh-Sungguh dalam Berbagai
Hal
Bersikap Adil, Baik Pada Saat Senang Maupun Susah
Selamat Dari Kedengkian dan Penentangan
Percaya kapada takdir Allah
Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah
Tawakal dan berdoa kepada Allah
Tidak memminta pertolongan kepada selain Allah
Ridha atau rela menerima segala ketentuan Allah

Hikmah Beriman pada


Qadha dan Qadar

Terhadap Keimanan
(keyakinan semakin mantab, hindari musyrik)

Terhadap Ibadah
(ritual semakin rajin, ibadah dan sosial semain
tekun)

Terhadap Akhlaq
(terhindar dari sikap takabur, optimis, tidak
berprasangka buruk)

Macam-macam takdir
Takdir

mualaq
Takdir mubram

Taqdir muallaq
Takdir muallaq adalah takdir Allah SWT
atas makhluknya yang memungkinkan dapat
berubah karena usaha dan ikhtiar manusia
Contoh:
1)Miskin bisa jadi kaya, lantaran bekerja keras
2)Bodoh Menjadi Pintar , lantaran mau belajar
giat
3)Orang sakit bisa menjadi sembuh, lantaran
berobat dan berdoa

Taqdir mubram
Takdir mubram ialah takdir yang pasti terjadi dan
tidak dapat dielakkan kejadiannya. Contohnnya nasib
manusia,lahir, kematian, jodoh dan rizkinya,terjadinya
kiamat.dan sebagainya. Qada & qadar Allah SWT yang
berhubungan dengan nasib manusia adalah rahasia
Allah SWT, hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Manusia diperintahkan mengetahui qadadan qadarnya
melalui usaha dan ikhtiar. Kapan manusia lahir,
bagaimana statusnya sosialnya, bagaimana rizkinya
,siapa anak istrinya,dan kapanya meninggalnya,adalah
rahasia Allah SWT. Jalan hidup manusia seperti itu sudah
ditetapkan sejak zaman azali yaitu masa sebelum
terjadinya sesuatu atau massa yang tidak bermulaan.
Tidak seorang pun yang mengetahui hal tersebut.

Kisah

Khalifah Umar bin khattab, suatu ketika, pernah mau


berkunjung ke syam ( yordania, palestina, suriah dan
sekitarnya). pada saat itu di syam sedang berjangkit penyakit
menular, lalu Umar membatalkan rencananya tersebut.
pembetalan tersebut didengar oleh seorang sahabatnya yang
kemudian berkata : " apakah anda mau lari dari takdir
Allah ?". lalu Umar menjawab " aku lari dari takdir Allah ke
takdir Allah yang lain yang lebih baik".
Hal senada itu juga dialami oelh Ali bin Abi Thalib, ketika beliau
sedang duduk menyandar pada sebuah tembok yang ternyata
rapuh, lalu beliau pindah ke tempat yang lain, sahabatnya
bertanya : " apakah anda mau lari dari takdir Allah ?". Ali
menjawab rubuhnya tembok, berjangkitnya penyakit adalah
hukum Allah. apabila seseorang tidak menghindarinya maka ia
akan mendapatkan bahayanya itu. ITULAH YANG DINAMAKAN
TAKDIR. dan apabila ia menghindar dan luput dari bahayanya
itu juga disebut dengan TAKDIR. BUKANKAH TUHAN TELAH
MENGANUGRAHKAN MANUSIA, Kemampuan memilah dan
memilih, kemampuan itu juga takdir yang ditetapkan-Nya.

Simpulan
Beriman kepada qada dan qadar akan
melahirkan sikap optimis, tidak mudah putus
asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai
ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya
dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada
seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang. Oleh karena itu, jika
kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,
sebab buruk menurut kita belum tentu buruk
menurut Allah, sebaliknya baik menurut kita belum
tentu baik menurut Allah. Karena dalam kaitan
dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan
tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus
berusaha sesuai dengan kemampuan untuk
mencari takdir yang terbaik dari Allah.

Sekian dan terimakasih

Anda mungkin juga menyukai