Anda di halaman 1dari 3

HIKMAH TERCIPTANYA LANGIT DAN BUMI

A.

Penciptaan Langit dan Bumi


Allah pencipta langit dan bumi, dan bila dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu,
.maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya jadilah lalu jadilah ia
.(Q.S Al Baqarah:117)
Pada ayat sebelumnya (QS. Al Baqarah ayat 116), Allah SWT menafikan tuduhan
orang-orang kafir dan musyrikin yang meragukan Kemahakuasaan-Nya hingga Allah dituduh
memerlukan kehadiran seorang anak, maka pada awal ayat 117 ini Allah SWT menegaskan
perihal Kemahakuasaan-Nya dengan menyatakan: Badiius samaawaati wal ardhi (Pencipta
langit dan bumi). Kata badii dalam bahasa Arab bermakna bukan hanya menciptakan tapi
menciptakan sesuatu tanpa berpegang pada contoh yang ada sebelumnya. Ayat ini
menegaskan bahwa tatkala Allah menciptakan langit dan bumi serta makhluk-makhluk Allah
lainnya tidak terikat oleh ciptaan sebelumnya, dalam arti ciptaan tersebut benar-benar baru
hanya dengan Kun fa yakuun Allah dalam menciptakan sesuatu dari yang semula tidak ada
menjadi ada.
Kata badi juga menunjukkan penekanan artinya pada keindahan yang luar biasa dan
sangat mengagumkan. Keindahannya ini mengandung keunikan tersendiri yang sangat
menakjubkan dan belum pernah ada sebelumnya. Dengan demikian, arti yang terkandung di
dalam ayat yang menggunakan kata badi (tak terkecuali dengan ayat ini), ialah keindahan
alam semesta yang merupakan bentuk ciptaan Allah yang luar biasa sekali dan amat sangat
mengagumkan. Keindahannya tidak mungkin tertandingi oleh ciptaan siapapun. Ia
mengandung keunikan tersendiri yang belum pernah ada sebelumnya. Di samping itu ia juga
dilengkapi dengan dan keteraturan susunannya, yang semuanya berjalan menurut aturan
yang telah ditetapkanNya. Sungguh, suatu anugerah yang tiada duanya.
Langit mulai diciptakan setelah terciptanya singgasana Tuhan (arsy). Langit dan
bumi sangat kecil jika dibandingkan singgasanaNya, laksana sebuah titik di padang pasir.
Kita tidak tahu bagaimana persisnya proses penciptaan langit itu. Namun, dengan jelas AlQuran menjelaskan bahwasanya langit yang Dia ciptakan terdiri dari tujuh lapisan begitu
pula dengan bumi. Sebagaimana Q.S At-Thalaq: 12 berikut ini:
Allahlah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya agar kamu mengetahui bahwasanya Allah maha Kuasa atas segala sesuatu, dan
sesungguhnya Allah, ilmunya benar-benar meliputi segala sesuatu. (Q.S At Thalaq: 12).
Pada ayat di atas, hanya memastikan bahwa bumi menyerupai langit. Bila jumlah
tingkatan langit ada 7, maka begitu pula dengan jumlah tingkatan bumipun juga ada 7.
Setelah para ilmuan menemukan bahwa bumi itu berbentuk bulat (menyerupai bola),
mereka pun berpendapat bahwa isi dari perut bumi terdiri dari biji-bijian. Permukaan bumi
juga diibaratkan kulit yang menutupi bumi dengan lapisan yang sangat tipis dibandingkan
dengan bumi itu sendiri. Diantara dua tingkatan itu terdapat tingkatan ke-3 yaitu hiasan.
Demikianlah para ilmuan abad 20 berkesimpulan bahwa bumi hanya terdiri dari tiga
tingkatan.
Namun, teori tentang tiga tingkatan bumi di atas tidaklah bertahan lama disebabkan
munculnya temuan-temuan baru tentang Ilmu Bumi. Setelah mengadakan uji coba baru-baru
ini, tersingkaplah bahwa zat atau satuan yang ada di bumi merupakan suatu zat yang
berkapasitas tinggi hingga mencapai 3.000.000 sekali tekanan terhadap permukaan bumi.
Kemudian berkembanglah berbagai pendapat. Para ilmuan dapat menjelaskan dengan
baik dan jelas bagian-bagian dalam bumi. Jika melihat di bawah kulit bumi, kita akan
mendapatkan tingkatan lain terdiri dari bebatuan yang terbakar yang merupakan penutup atau
pelindung bebatuan kemudian, ada lagi tiga tingkatan lain yang berbeda, dilihat dari segi

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

C.

ketebalannya dan tekanan suhunya yang tinggi. Oleh sebab itu, para ilmuan
mengklasifikasikan bumi terdiri dari 7 tingkatan, dan tidak mungkin lebih dari 7 tingkatan.
Dari 3 tingkatan bumi, kita mendapati kulit yang tipis kemudian dikelilingi oleh 4
hiasan yang bertingkat seperti jaring. Lalu terbentuklah semuanya menjadi 7 tingkatan. Tujuh
tingkatan bumi memiliki perbedaan yang sangat jauh antara masing-masing tingkatan, baik
dari segi susunannya, ketebalannya, suhu yang terdapat di sana, maupun satuan (zat) yang
ada. Oleh sebab itu, tidak mungkin bisa dikatakan bahwa globe (bola bumi) hanya ada satu
tingkat, seperti apa yang dipercayai pada zaman dahulu. Fakta sains juga telah menjelaskan
bahwa lapisan dalam planet bumi memang terdiri atas tujuh lapis. Demikian pula dengan
langit yang memiliki tujuh lapis atmosfer. Tepat seperti yang telah diungkapkanNya dalam
ayat diatas.
Tujuh lapisan interior planet bumi itu ialah:
Lithosphere/crust (0-60 km)
Upper/shallow mantle/astenosfer (60-400 km)
Transition region (400-650 km)
Lower mantle (650-2890 km)
Discontinuity (gutenberg) (2700-2890 km)
Outer core (2890-5150 km)
Inner core (5150-6378 km)
Sehingga dari keterangan di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa perkembangan
terakhir para ilmuan yang menemukan bahwa bumi terdiri dari tujuh tingkatan tidaklah
bertentangan dengan wahyu Allah SWT. Semua usaha yang diupayakan oleh para ilmuan
dalam rangka menyelaraskan hasil penelitian mereka dengan fakta yang terungkap dalam Alquran yang sudah ada sebelumnya.
Selain itu, ayat di atas juga menunjukkan tentang kebesaran Allah yang sungguh tidak
ada yang bisa menandingiNya. Karena ternyata ayat ini sudah lebih dulu menyingkap fakta
mengenai langit dan bumi. Tidak ada satu orang pun yang mampu mengalahkan ilmuNya,
sebab ilmuNya mencakup segala sesuatu yang ada di bumi maupun di langit.
Tujuan dan Hikmah Penciptaan Langit dan Bumi
Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya
dengan bermain-main. (Q.S Al Anbiya: 16)
Dalam surat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT menciptakan langit dan bumi juga
segala yang ada di antara keduanya dengan tata aturan yang demikian rapi, indah, serta
harmonis. Ini menunjukkan bahwa Allah tidak bermain-main, yakni tidak menciptakannya
secara sia-sia tanpa arah dan tujuan yang benar.
Seandainya penciptaan alam ini tanpa tujuan yang hak, itu berarti apa yang dilakukan
Allah SWT menyangkut kehidupan dan kematian makhluk, serta penciptaan serta
pemusnahannya, semua dilakukanNya tanpa tujuan. Tetapi, karena itu bukan permainan,
bukan juga tanpa tujuan, pasti yang Maha Kuasa itu membedakan antara yang berbuat baik
dan buruk, lalu memberi ganjaran balasan sesuai amal perbuatan masing-masing. Dan Allah
SWT dalam menciptakan langit dan bumi sudah barang tentu terdapat hikmah yang Allah
sisipkan di dalamnya, sebagaimana firman Allah di bawah ini:
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya tanpa
hikmah yang demikian itu adalah anggapan-anggapan orang kafir, maka celakalah orang.orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Q.S Shaad: 27)

Dr. Zaglul An Najjar mengatakan bahwa ada beberapa hal penting dari proses
terbentuknya alam, di antaranya:
1. Langit sangat luas dan lebar, penciptaannya sangat spektakuler, penuh rahasia, setiap bagian
berhubungan dengan bagian yang lain. Di antara jarak yang jauh itu di penuhi gas hydrogen.

Pada kumpulan gas tersebut berterbangan benda-benda kecil seperti debu dan bahkan sangat
halus, yang merupakan zat kalsium, yodium, magnesium, besi dan uap serta zat-zat kimia
lainnya. Begitu juga dengan bintang-bintang, planet dan lain-lain.
2. Langit yang kita lihat sekarang ini memiliki bagian-bagian yang tidak terhitung banyaknya,
berjalan pada peredarannya masing-masing, dan tidak pernah terjadi tabrakan antara yang
satu dengan yang lainnya, padahal ada sekitar dua ratus liliar tempat peredaran.

Anda mungkin juga menyukai