Paper Cahaya Alami Galeri
Paper Cahaya Alami Galeri
OLEH:
dalam
pencahayaan
alami
bangunan.
guna
Karena
mendukung
suatu
aktifitas
bangunan
yang
ada
memerlukan
di
dalamnya.
Pencahayaan alami merupakan salah satu elemen dasar yang perlu diperhatikan
karena selama ini perancangan pencahayaan lebih banyak dilihat dari segi
fungsi. Padahal ada segi lain yang dapat dimanfaatkan dari cahaya yaitu segi
kualitas. Pemanfaatan cahaya alami untuk segi kualitas dapat diterapkan pada
bangunan galeri seni yang banyak membutuhkan cahaya alami dari matahari.
Maka seharusnya, dalam desain galeri seni dapat memanfaatkan potensi
sinar matahari untuk memunculkan nilai estetika pada material seni yang
dipamerkan di dalamnya. Untuk mendapatkan cahaya yang maksimal, harus
dilakukan analisis pola bayangan bangunan sekitar pada tapak. Untuk penerapan
cahaya alami, didapatkan dua strategis pencahayaan yaitu pencahayaan fokus
dan pencahayaan diffuse (menyebar). Untuk ruang dengan cahaya fokus
memaksimalkan sky lighting dan side lighting dengan arah bukaan menghadap
atas. Sedangkan untuk ruang dengan cahaya yang menyebar memaksimalkan
side lighting. Pada bagian side
dengan sudut
bayang yang terjadi pada setiap fasad agar terhindar dari silau dan panas. Selain
itu juga, desai galeri seni ini memanfaatkan shading dengan menyesuaikan
sudut bayang vertikal matahari.
DEFINISI GALERI SENI:
Galeri adalah sebuah gedung atau ruang untuk memamerkan karya-karya seni.
Pencahayaan Alami Dalam Desain:
Secara prinsip dalam strategi desain pencahayaan alami ditentukan
beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu penerangan dalam
suatu bangunan, seperti : arah sumber datangnya cahaya matahari, penzonaan
ruangan dan lay-out bangunan, aspek pemantulan dan pembentuk daerah
bayangan.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep perancangan Galeri Seni berdasarkan pada strategi pencahayaan alami
memiliki acuan desain. Berikut adalah acuan desain :
1. Pencahayaan alami siang hari yang baik untuk galeri kain tenun dengan
menggunakan Daylight dan Reflected Light.
teratur.
Untuk mendapatkan intensitas cahaya yang terang dapat
mengoptimalkan Top Lighting dan Side Lighting dengan mengatur
besar bukaannya.
TOP LIGHTING
Penggunaan top lighting biasanya digunakan untuk memperbesar daerah
distribusi cahaya yang masuk ke dalam ruangan. Penggunaan top lighting pada
suatu ruang yaitu dengan mengangkat ketinggian (ceiling) tertentu dengan
menyesuaikan kebutuhan cahaya di dalam ruangan tersebut. Keuntungan top
lighting yaitu dapat menjangkau ruang-ruang yang lebih dalam. Sehingga
sangat cocok digunakan untuk bangunan berantai tinggi.
Penerapan Cahaya Fokus
Galeri lantai 2
Untuk ruang fokus, terdapat bukaan dengan memaksimalkan sky lighting dan
bukaan pada side lighting tetapi arah bukaan menghadap atas. Untuk menjaga
agar cahaya matahari yang masuk tetap fokus dengan memanfaatkan reflective
dan motorise sehingga bukaan secara otomatis mengikuti arah pergerakan
matahari dan memanfaatkan pantulan yang terjadi.
Penyebaran cahaya dalam galeri lantai satu ini menyebar merata sehingga
ruangan menjadi terang secara keseluruhan.
Penerapan Cahaya Diffuse
Galeri lantai 3
Penyebaran cahaya dalam galeri lantai tiga ini menyebar merata sehingga
ruangan menjadi terang.
pa
Diffuse reflection
pa
Diffuse reflection adalah penyebaran cahaya alami yang tidak beraturan tetapi
dapat menyebar hingga ke seluruh bagian ruangan
Core Lighting
Core lighting ini terletak di tengah bangunan dan cahaya yang masuk melalui
core lighting ini akan meneruskan cahaya sampai ke ruang workshop bersama di
lantai satu. Core Lighting ini terletak di bagian tengah bangunan yang
pa
memanjang dari timur ke barat. Dengan adanya core lighting ini untuk
memaksimalkan cahaya untuk area workshop bagian tengah.
BAB III
KESIMPULAN
Dalam
suatu
desain
galeri
seni
sebaiknya
menerapkan
cahaya
yang
maksimal,
dilakukan
analisis
pola
bayangan
bangunan sekitar pada tapak. Sehingga bangunan galeri ini bisa memaksimalkan
cahaya alami tanpa terbayangi oleh bayangan bangunan sekitar.
Untuk
REFERENSI
Mizraty, Nur. 2013. Penerapan Pencahayaan Alami Pada Galeri Kain Tenun Nusa
Tenggara Timur.