a.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
4.
5.
a.
b.
c.
1.
a.
b.
2.
a.
1)
2)
3)
4)
5)
b.
1)
d.
e.
f.
Hidung
Perlukaan, darah, cairan, nafas cuping hidung, kelainan anatomi akibat
trauma
Mulut
Perlukaan, darah, muntahan, benda asing, gigi, bau, dapat buka mulut/
tidak
Bibir
Perlukaan, perdarahan, sianosis, kering
Rahang
Perlukaan, stabilitas, krepitasi
Kulit
Perlukaan, basah/kering, darah, suhu, warna
Leher
Perlukaan, bendungan vena, deviasi trakea, spasme otot, stoma, stabilitas
tulang leher
Periksa dada
Flail chest, nafas diafragma, kelainan bentuk, tarikan antar iga, nyeri
tekan, perlukaan (luka terbuka, luka mengisap), suara ketuk/perkusi, suara
nafas
Periksa perut
Perlukaan, distensi, tegang, kendor, nyeri tekan, undulasi
Periksa tulang belakang
Kelainan bentuk, nyeri tekan, spasme otot
Periksa pelvis/genetalia
Perlukaan, nyeri, pembengkakan, krepitasi, inkontinensia
g.
Periksa ekstremitas atas dan bawah
Perlukaan, angulasi, hambatan pergerakan, gangguan rasa, bengkak,
denyut nadi, warna luka
Pengkajian SAMPLE
Riwayat SAMPLE yang harus diingat yaitu :
a.
S (sign and symptoms)
: tanda dan gejala yang diobservasi dan
dirasakan klien
b.
A (allergies)
: alergi yang dipunyai klien
c.
M (medications)
:
obat
yang
diminum klien
untuk
mengatasi masalah
d.
P (past illness)
: riwayat penyakit yang diderita klien
e.
L (last meal)
: makanan/minuman terakhir; apa dan
kapan
f.
E (Event)
: pencetus / kejadian penyebab keluhan
2.4 Survei Tersier
Pemeriksaan ulang yang dilakukan sebagai evaluasi untuk mengetahui
keadaan klien setelah dilakukan survei sekunder dan survei tersier dengan
mengidentifikasi klien setelah diberikan resusitasi awal dan intervensi
operati.
Survei tersier dilakukan :
1.
2.
KETERANGAN
Keadaan yang
adanya
mengancam nyawa /
gangguan
tindakan
segera,
ABC
dan
misalnya
perlu
cardiac
diresusitasi
ditindaklanjuti
oleh
dokter
maka
spesialis.
memerlukan
tindakan
darurat.
misalnya
laserasi,
fraktur
gawat
tidak
darurat
(P4)
tidak
memerlukan
Gejala
dan
tindakan
tanda
klinis
gawat.
ringan
KETERANGAN
Mengancam
resusitasi
jiwa atau
dan
fungsi
tindakan
vital,
bedah
perlu
segera,
sirkulasi.
nafas,
Contohnya
tension
sumbatan
pneumothorak,
jalan
syok
jangan
terlambat.
Contoh:
patah
perlu
segera.
Penanganan
dan
TINGKAT KEAKUTAN
Kelas I
Pemeriksaan
fisik
rutin
(misalnya
memar
Kelas III
dapat
menunggu
sampai
jam
sebelum pengobatan
Kelas IV
berat,
asma);
dapat
menunggu
selama 1 jam
Kelas V
: data subjektif
2.
: data objektif
3.
4.
: rencana keperawatan
5.
6.