Anda di halaman 1dari 3

BADAN TERSUSPENSI

A. Air
Air merupakan salah satu kebutuhan hidup dan merupakan dasar bagi perikehidupan
di bumi. Tanpa air, berbagai proses kehidupan tidak dapat berlangsung. Oleh karena itu,
penyediaan air merupakan salah satu kebutuhan utama bagi manusia untuk kelangsungan
hidup dan menjadi faktor penentu dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia.
Peraturan pemerintah No. 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air menjadi
beberapa

golongan

menurut

peruntukannya.

Adapun

penggolongan

air

menurut

peruntukannya adalah sebagai berikut :


1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung,
tanpa penggolongan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha
diperkotaan, industri, dan pembangkit listrik tenaga air.
B. Badan Tersuspensi
Badan tersuspensi berasal dari partikel lumpur, tanah liat, mineral-mineral, kapur
karbonat, dll. Partikel yg ukurannya bervariasi dari ukuran koloid sampai dispersi kasar ini
menyebabkan terjadinya kekeruhan dlm badan air. Kekeruhan ini menghalangi penetrasi
sinar yg masuk ke dalam air shg sinar matahari yg diperlukan tanaman air hanya dpt
menembus sampai kedalama tertentu saja. Secara sederhana tingkat kekeruhan suatu badan
air dpt diukur dgn menggunakan Sacchi Disc.
Secchi disk adalah instrument alat sederhana yang digunakan untuk mengukur
transparansi air di lautan dan danau. Secchidisk ini berupa lempengan berbentuk cakaram
yang di beri warna pada permukaan cakram (biasanya menggunakan 2 warna, hitam dan
putih, dengan bentuk arsiran 4 bagian pada cakram). Cara kerja biasanyanya disk ini
dipasang pada tiang atau tali, dan diturunkan perlahan-lahan ke dalam air. Kedalaman di
mana pola pada disk tidak lagi terlihat diambil sebagai ukuran transparansi air. Langkah ini
dikenal sebagai kedalaman Secchi dan berhubungan dengan kekeruhan air
C. Penggolongan Badan Tersuspensi
1. Dispersi Kasar (Sedimen)

Sedimen dpt terbentuk sbg hasil proses metabolik bakteri baik yg bersifat aerobik
maupun anaerobik. Beberapa bakteri akuatik memperoleh energi utk kebutuhan hidupnya
dlm proses pengubahan ion ferro menjadi ion ferri. Selanjutnya ion ferri ini bereaksi dgn
air membentuk ferri hidroksida yg sukar larut. Aktivitas manusia jg dpt meningkatkan
terjadinya sedimen di danau maupun di laut yg berasal dari senyawa fosfat yg berasal dr
limbah kegiatan industri maupun pertanian.
2. Dispersi Halus (Koloid)
Koloid merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat
yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi dengan ukran 1-100
nm, sehingga terkena efek tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak
terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya sehingga tidak
dijumpai pengendapan. Sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak
dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid mudah dijumpai di mana-mana misanya
pada susu, agar-agar, tinta, sampo serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang
dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Koloid
memiliki bentuk bermacam-macam, tergantung dari fase zat pendispersi dan zat
terdispersinya. Contoh koloid misalnya aerosol, sol, emulsi, buih, gel. Sifat-sifat koloid
yaitu memiliki Efek Tyndall, Gerak Brown, adsorpsi, muatan koloid, koagulasi koloid,
koloid pelindung, dialisis, dan elektroforesis.
D. Penentuan Badan Tersuspensi
1. Uji TSS (Total suspended Solid)
Uji TSS (Total suspended Solid) merupakan suatu cara untuk menguji
kadar total padatan terlarut dalam suatu bahan makanan. Jumlah padatan tersuspensi
dapat dihitung menggunakan Gravimetri, padatan tersuspensi akan mengurangi penetrasi
sinar matahari ke dalam air sehingga akan mempengaruhi regenerasi oksigen serta
fotosintesis. Material tersuspensi mempunyai efek yang kurang baik terhadap kualitas
badan air karena dapat menyebabkan menurunkan kejernihan air. Kandungan TSS dalam
badan air sering menunjukan konsentrasi yang lebih tinggi pada bakteri, nutrien,
pestisida, logam di dalam air.
2. TDS (Total Dissolve Solid)

TDS (Total Dissolve Solid) yaitu ukuran zat terlarut (baik itu zat organic maupun
anorganic) yang terdapat pada sebuah larutan. Umumnya berdasarkan definisi di atas
seharusnya zat yang terlarut dalam air (larutan) harus dapat melewati saringan yang
berdiameter 2 mikrometer (210-6 meter). Total padatan terlarut merupakan bahan-bahan
terlarut dalam air yang tidak tersaring dengan kertas saring millipore dengan ukuran pori
0,45 m. Padatan ini terdiri dari senyawa-senyawa anorganik dan organik yang terlarut
dalam air, mineral dan garam-garamnya. Penyebab utama terjadinya TDS adalah bahan
anorganik berupa ion-ion yang umum dijumpai di perairan.
Pengukuran TDS dan TSS
1. Gravimetri
Gravimetri adalah pemeriksaan jumlah zat dengan cara penimbangan hasil
reaksi pengendapan. Gravimetri merupakan pemeriksaan jumlah zat yang paling tua
dan paling sederhana dibandingkan dengan cara pemeriksaan kimia lainnya.
Kesederhanaan itu kelihatan karena dalam gravimetri jumlah zat ditentukan dengan
cara menimbang langsung massa zat yang dipisahkan dari zat-zat lain.
Bagian terbesar dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi
transformasi unsur atau radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah
menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetri memakan
waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu
faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
2. Elektrikal Konduktiviti
Konduktivitas listrik air secara langsung berhubungan dengan konsentrasi
padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion dari konsentrasi padatan terlarut
dalam air menciptakan kemampuan pada air untuk menghasilkan arus listrik yang
dapat diukur menggunakan konduktivity meter. Elektrikal konduktiviti ini adalah
mengukur konduktivitas listrik bahan-bahan yang terkandung dalam air. Semakin
banyak bahan (mineral logam maupun nonlogam) dalam air, maka hasil pengukuran
akan semakin besar pula. Sebaliknya, bila sangat sedikit bahan yang terkandung
dalam air maka hasilnya mendekati nol, atau yang kita sebut dengan air murni (pure
water).

Anda mungkin juga menyukai