Anda di halaman 1dari 3

Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu Provinsi yang penting dalam

pembangunan nasional Indonesia. Provinsi ini menghubungkan wilayah Jawa timur dan Jawa
Barat serta kota-kota penting yang ada di Indonesia seperti bali, madura, dan lain-lain. Terjadi
arus perputaran ekonomi di daerah ini seperti distribusi pangan, papan dan sandang ke
daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Diperlukan insfrastruktur yang baik untuk membangun pertumbuhan ekonomi di
Indonesia khususnya wilayah Jawa Tengah. Pembangunan Infrastruktur mempunyai peranan
yang vital dalam pemenuhan hak dasar rakyat. Infrastruktur adalah katalis pembangunan.
Ketersediaan infrastruktur dapat memberikan pengaruh pada peningkatkan akses masyarakat
terhadap sumber daya sehingga meningkatkan akses produktivitas sumber daya yang pada
akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
Salah satu infrastruktur yang sangat mempengaruhi pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi adalah jalan. Infrastruktur jalan berperan secara langsung dan secara tidak langsung
dalam pembangunan nasional. Secara tidak langsung, keberadaan infrastruktur jalan akan
mendukung produktivitas sektor ekonomi lainnya sehingga mendorong pertumbuhan
ekonomi dan peningkatan kondisi sosial-budaya kehidupan masyarakat melalui efek
berganda. Sedangkan secara langsung terkait sektor konstruksi, infratruktur jalan raya juga
akan menciptakan kesempatan kerja dan usaha. oleh karena itu, keberadaan infrastruktur
jalan yang baik akan dapat mendorong terciptanya stabilitas berbagai aspek dalam
masyarakat guna menunjang laju pembangunan nasional.
Menurut Undang Undang Jalan Raya No. 13/1980 jalan adalah suatu prasarana
perhubungan darat dalam bentuk apapun, meliputi segala bagian jalan termasuk bangunan
pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntunkkan bagi lalu lintas. Jalan diklasifikasikan
sebagai berikut :
a. Jalan Umum
b. Jalan Khusus
c. Jalan Tol

: jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum.


: jalan-khusus yang tidak boleh dipergunakan umum.
: jalan umum yang pemakainya diwajibkan membaya tol.

Berdasarkan data dari Jasa Marga diketahui bahwa panjang jalan di Provinsi Jawa
Tengah adalah 23. 529 km, total panjang jalan nasional adalah 1297 km, jalan Provinsi 2525
km, jalan kabupaten 19.707 km. Dari data tersebut diperoleh jalan yang harus diperbaiki
masing-masing yaitu jalan nasional 87,8 km, jalan provinsi 1086,4 km, jalan kabupaten 9098
km.

Gambar 1. Jalan tol di daerah Jawa Tengah

Banyaknya jalan yang mengalami kerusakan merupakan penghambat pertumbuhan


suatu wilayah. Lebih dari itu kerusakan jalan juga dapat mengancam keselamatan berkendara
dan merupakan faktor utama kecelakaan lalu lintas. Terbukti berdasarkan data kecelakaan
lalu lintas di Indonesia yang berjumlah 2337 kasus dengan total korban meninggal 518 orang
dengan jumlah itu 80 korban tewas karena kecelakaan di Jawa Tengah.
Kerusakan jalan khususnya di daerah Jawa Tengah disebabkan oleh berbagai faktor
diantaranya muatan kendaraan yang berlebih, kepadatan lalu lintas, faktor alam seperti tanah
longsor dan banjir. Dan seperti kita ketahui faktor utama yang menyebabkan kerusakan jalan
khususnya di daerah Jawa Tengah adalah muatan kendaraan yang berlebih.
Muatan beban berlebih adalah kondisi dimana beban kendaraan yang melintasi suatu
jalan melebihi kapasitas standar yang telah ditetapkan. Standar muatan jalan di Jawa Tengah
adalah kurang dari 10 ton. Namun realitanya banyak sekali kendaraan bermuatan 20 ton
melintasi jalan di Jawa Tengah sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan jalan.
Untuk mengatasi masalah muatan yang berlebihan, telah banyak cara yang dilakukan
oleh pemerintah daerah setempat bekerja sama dengan pihak kepolisian serta kementerian
pekerjaan umum. Yakni memberikan sanksi denda kepada pengemudi yang melanggar aturan
standar muatan, membuat aturan pengurangan kerangka pada badan truk, penurunan muatan
truk yang berlebih, serta pembuatan jembatan timbang. namun semua solusi tersebut belum
mampu mengatasi masalah ini dikarenakan sering kali pengemudi muatan serta pihak-pihak
yang bertugas melakukan kecurangan dengan membiarkan muatan berlebih melintas dengan
memberikan pungutan-pungutan liar kepada petugas jalan dan petugas jembatan timbang.
sepeti yang kita ketahui dari berita yang beredar, gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
marah-marah saat menyidak petugas yang tertangkap basah menerima pungutan liar di
jembatan timbang, subah, batang.
Jembatan timbang sendiri merupakan perangkat yang berfungsi untuk mengawasi dan
mencegah pelanggaran batas muatan dan memonitoring terhadap arus lalu lintas kendaraan
serta barang. Jembatan timbang diklasifikasikan menjadi empat jenis yakni jembatan timbang
konvensional, jembatan timbang sumbu, jembatan timbang portabel, serta jembatan timbang
modern. Jembatan timbang konvensional terdiri dari suatu platform untuk menimbang
seluruh kendaraan beserta muatannya. Jembatan timbang sumbu adalah timbangan yang
menimbang muatan sumbu dimana masing-masing sumbu ditimbang satu persatu kemudian
untuk mengetahui berat keseluruhan truk dilakukan penjumlahan. Jembatan timbag portabel
merupakan timbanga yang bisa dipindah-pindahkan, dapat berupa timbangan untuk masingmasing roda atau untuk seluruh kendaraan sekaligus. Jembatan timbang modern
menggunakan timbangan elektronik digital yang terkomputerisasi, artinya secara otomatis
kendaraan akan ditimbang secara keseluruhan dan batas-batas toleransi pelanggaran yang
diijinkan. Pada umumnya jembatan timbang yang digunakan di daerah Jawa Tenga adalah
jembatan timbang konvensional.
Prinsip kerja jembatan timbang adalah ketika truk masuk pada jembatan timbang
berhenti, sensor load cell yang berada jembatan timbang mendeteksi tekanan beban dari truk
dan muatan yang di konversikan kedalam arus atau tegangan listrik. Arus atau tegangan
listrik yang dihasilkan ini selalu berubah-ubah mengikuti beban atau tekanan yang timbang.

lalu arus dan tegangan ini di kirim ke analog digital, analog digital memproses perubahan
arus dan tegangan sehingga akan timbul nilai digital hasil penimbangan.

Gambar 2. Jembatan timbang

Anda mungkin juga menyukai