KELOID
Oleh
Yunita Candra Kirana
20090310086
Dokter Pembimbing
dr. Dwi Rini Marganingsih M.Kes Sp.KK
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 55 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
No. RM: 55.13.xx
Pekerjaan : Buruh
Alamat: Tarungan RT 02 Panjangrejo
Pundong Bantul
Keluhan Utama:
Pasien mengeluhkan bekas luka di lutut kanan akibat
jatuh dari motor 1 tahun yang lalu.
STATUS DERMATOLOGI
Lokasi : 1/3 proksimal ekstremitas
inferior dextra (lutut kanan)
Efloresensi : Lesi tumor tunggal,
ukuran plakat, tidak teratur, berbatas
tegas, dan berwarna coklat.
DIFFERENTIAL DIAGNOSIS
Keloid
Hipertrophic scarring
Dermatofibroma
DIAGNOSA
Keloid
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Injeksi TA 0,3 cc
Fuson gr 5
Bethamethasone gr 10
Cetirizine 2 x 10 mg
S 2 dd ue
Non Medikamentosa
Jangan menggaruk lesi.
Mengusahakan proteksi tubuh agar tidak tejadi
luka
Tidak melakukan tindakan invansif pada tubuh
yang dapat menimbulkan luka atau trauma
(contoh: body piercing)
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam: ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
KELOID
Keloid merupakan jaringan parut
akibat luka atau trauma yang
berkembang berlebihan, menimbul dan
melebihi ukuran luka atau trauma yang
terjadi.
ANATOMI
1. Lapisan epidermis
Stratum korneum
Stratum lusidum
Stratum granulosum
Stratum spinosum
Stratum basale
2. Lapisan dermis
pars papillare dan
pars retikulare
3. Lapisan subkutis
ETIOLOGI
Faktor-faktor yang memainkan peran
utama dalam pembentukan keloid
adalah bentuk trauma pada kulit dan
predisposisi genetik.
FISIOLOGI
PENYEMBUHAN LUKA
Trauma Degranulasi Platelet* Aktifasi faktor
pembekuan dan komplemen Pembentukan bekuan
fibrin Rangka penyembuhan luka.
*Pelepasan dan aktifasi sitokin poten
(TGF-, EGF, IGF-1,PDGF)
Berfungsi merekrut dan mengaktifkan sel netrofil, epitel,
endotel makrofag, sel mast, fibroblas
Makrofag berfungsi untuk stimulasi fibroplasia dan
angiogenesis
Fibroblas berfungsi membangun komponen matriks
ekstraseluler baru, memulai sintesis kolagen dan
menciptakan regangan tepi luka melalui protein yang
kontraktil.
PATOFISIOLOGI KELOID
Faktor antifibrotik dilepaskan, termasuk interferon-
dan interferon- yang diproduksi oleh leukosit dan
fibroblas
Interferon
1. Menghambat sintesis kolagen dan fibronektin
2. Menghambat diferensiasi fibroblas.
Maturasi skar berakhir dengan regresi stimulasi
sitokin dan stimuli angiogenik Menghasilkan skar
yang hiperemis dan contracted Fase inflamasi yang
memanjang mengakibatkan peningkatan aktifitas
sitokin Resiko pembentukan keloid meningkat.
MANIFESTASI KLINIS
Keloid berupa plak atau nodul
kenyal, berwarna merah atau merah
muda (sering disertai telangiektasis),
biasanya gatal dan nyeri, yang tidak
dapat pulih secara spontan dan
ukurannya makin lebar seiring dengan
waktu.
PENATALAKSANAAN
Terapi dengan modalitas yang paling
umum digunakan seperti :
1. Injeksi Triamsinolol Asetonic intralesi
2. Bedah eksisi
3. Radiasi
4. Silicone gel sheeting
5. Chroytherapy
6. LASER.
3.
Bedah eksisi
Radiasi
Mengontrol sintesis kolagen dengan cara
mengeliminasi fibroblas abnormal dan
meningkatkan fibroblas normal yang telah ada.
Metode ini dikombinasikan dengan terapi bedah
sehingga meningkatkan angka keberhasilan
antara 67 sampai 98% dan angka rekurensi
turun sampai dibawah 20%
Radiasi biasanya dimulai segera setelah
pembedahan dengan dosis total tidak lebih dari
20 Gy selama beberapa kali pemberian
Cryotherapy
Menggunakan nitrogen
liquid yang mempengaruhi
mikrovaskularisasi dan
menyebabkan kerusakan sel
melalui kristal intrasel yang
mengakibatkan anoksia sel.
Penggunaan krioterapi
tanpa modalitas terapi yang
lain menghasilkan resolusi
tanpa rekurensi pada 5174%
LASER
KOMPLIKASI
PROGNOSIS
Prognosis pada keloid tergantung
dengan luas dari lesi yang diderita.
Apabila lesi keloid kecil prognosisnya
baik sebaliknya apabila menyerang
sebagian permukaan tubuh maka
prognosisnya kurang baik.
PENCEGAHAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PEMBAHASAN
Terapi
Injeksi Triamsinolol Asetonic
0,3% yang diinjeksikan secara
intralesi
KESIMPULAN
TERIMA KASIH