Anda di halaman 1dari 10

ANTIFERTIL

HASIL DISKUSI
1. Pengertian Fertilisasi
Fertilisasi adalah penyatuan spermatozoa dan oosit sekunder
untuk membentuk sel diploid-zigot yang mengandung kromosom
maternal dan paternal (Ethel, 2003).
Untuk membuahi sebuah ovum, sebuah sperma mula-mula
harus melewati korona radiate dan zona pelusida yang mengelilingi sel
telur. Fertlin, suatu protein yang terdapat di membran plasma sperma,
berikatan dengan integrin sel telur, suatu jenis molekul perekat sel
yang menonjol dari permukaan luar membran plasma (Sherwood,
2011).
Kesimpulan : Fertilisasi adalah bertemunya sperma dengan ovum
yang akan membentuk zigot.
2. Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah

praktik

pencegahan

fertilisasi

yaitu

kemampuan untuk menghasilkan atau memproduksi anak. Suatu


metode

kontrasepsi

utama

adalah

tekhnik

untuk

menghindari

kehamilan yang tidak diinginkan (Ethel, 2003).


Kontrasepsi merupakan upaya untuk mencegah kehamilan,
antara lain penggunaan obat per oral, suntikan, atau intravaginal;
penggunaan alat dalam saluran reproduksi (kondom, alat kontrasepsi
dalam rahim/AKDR); operasi (tubektomi, vasektomi); atau dengan obat
topikal intravaginal yang bersifat spermisid. Dari sekian banyak cara
tersebut, penggunaan obat hormonal oral atau suntikan dan AKDR,
merupakan cara yang paling banyak digunakan karena sudah lama
VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

dikenal

dan

ANTIFERTIL

efektifitasnya

sebagai

kontrasepsi

cukup

tinggi

(Ganiswarna, 2007).
Cara kerja obat kontrasepsi :
a. Mencegah terjadinya pematangan telur/sperma
b. Mencegah terjadinya ovulasi
c. Menghalangi perpaduan ovum dan sperma
d. Menghambat proses implantasi sel yang telah di buahi
e. Menghambat pembentukan sperma
Kesimpulan : Kontrasepsi adalah proses yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya kehamilan bersifat sementara ataupun menetap.
Kontrasepsi

dapat

dilakukan

tanpa

alat,

secara

mekanis,

menggunakan obat atau alat, atau dengan operasi


3. Sistem Reproduksi
a. Sistem Reproduksi Wanita (Shorwood),

b.

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

Sistem Reproduksi Pria

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

c.

ANTIFERTIL

Anatomi

spermatozoa

(Sherwood, 2011)

Spermatozoa memiliki empat bagian (gambar 20-9) :


kepala, akrosom, bagian tengah, dan ekor. Kepala
terutama terdiri dari nukleus, yang mengandung informasi
genetik sperma. Akrosom, vesicle berisi enzim yang
menutupi ujung kepala, digunakan sebagai bor enzim
untuk menembus

Spermatozoa memiliki empat bagian (gambar diatas) : kepala,


akrosom, bagian tengah, dan ekor. Kepala terutama terdiri dari
nukleus, yang mengandung informasi genetik sperma. Akrosom,
vesicle berisi enzim yang menutupi ujung kepala, digunakan
sebagai bor enzim untuk menembus ovum, Akrosom dibentuk
VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

oleh agregasi vesikel-vesikel yang diproduksi oleh kompleks


reticulum endoplasma/ golgi sebelum organel ini disingkirkan
Mobilitas spermatozoa dihasilkan oleh suatu ekor panjang yang
mirip cambuk yang gerakannya dijalankan oleh energy yang
dihasilkan oleh mitokondria yang konsentrasinya dibagian tengah.
Kesimpulan : Sperma terdiri semen dan spema itu sendiri dimana
sperma terdiri dari tiga bagian yaitu bagian utama yaiyu kepala yang
berisi enzim berfungsi untuk menembus dinding ovum ,nukleus yang
berperan sebagai pembawa pesan. Bagian tengah sperma terdiri dari
mitokondria yang merupakan sumber energi untuk sperma. fungsi
bagian ekor untuk menggerakan badan sperma menuju ovum. Sperma
menghasilkan energy dari semen yang meruapakn makanan untuk
sperma.
4. Hormon-Hormon Fertilisasi
Hormon-hormon fertilisasi yang diproduksi oleh kelenjar hipofise
yaitu (Tjay, 2014) :
a. Follicle-stimulating hormon (FSH)
o Wanita : menstimulasi pertmbuhan folikel dalam ovarium.
o Pria
: Sangat penting untuk spermatogenesis
b. Luteinizing hormon (LH)
o Wanita : Memicu ovulasi dan mempertahankan korpus luteum
untuk mempukan fertilisasi.
o Laki-laki : Menstimulasi sel-sel leydig untuk melepaskan
hormon-hormon androgen
Dibawah pengaruh FSH dari hipofisis ovarium mulai
membentuk hormon estrogen dan progesteron yang berperan dalam
organ reproduksi primer dan sekunder wanita (Tjay, 2014).
VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

a. Estrogen (estrandiol,estrom, dan estriol ) bekerja pada tahadap


mukosa

(selaput

lendir)

Rahim

(endometrium)

dengan

mendorongnya untuk berkembang dan menebal.


b. Progesteron bersama estrogen penting sekali bagin pemasakan
folikel dan pelepasan telur. Progesteron juga disebut hormon
kehamilan.
Siklus haid (menstruasi) berhubungan dengan siklus ovarium dan
siklus endometrium

Kesimpulan :
o Hormon FSH (Follicle-stimulating hormon) yaitu hormon yang
berfungsi untuk menstimulasi pertumbuhan folikel-folikel dalam
ovarium bagi wanita , dan pertumbuhan spermatogenesis pada
pria.

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

o Hormon LH (Luteinizing hormon) yaitu hormon yang dapat memicu


ovulasi dan mempertahankan korpus luteum untuk mempukan
fertilisasi dan Menstimulasi sel-sel leydig untuk melepaskan
hormon-hormon androgen.
o Estrogen yaitu hormon yang .dapat membentuk penebalan dinding
didinding rahim.
o Progesteron hormon ini bekerja sama dengan hormon estrogen
untuk mempersiapkan saluran genital wanita terhadap penerimaan
dan pematangan ovum yang telah dibuahi dan mempertahankan
kehamilan.
5. Jenis-Jenis Kontrasepsi
a. Kontrasepsi alamiah
Keluarga berencana alamiah atau kewaspadaan terhadap
masa subur bertujuan menghindariterjadinya konsepsi dengan tidak
melakukan hubungan seksual selama masa subur wanita. Metode
ini digunakan dengan melihat kalander dan beberapa indikator
ovulasi (pengukuran suhu basal tubuh, sifat lender-lendir serviks
atau peralatan perkiraan ovulasi yang bebas dijual) untuk
mengetahui waktu ovulasi dan beberapa hari sebelum dan
sesudahnya.

Metode

keluarga

berencana

alamiah

ini

membutuhkan motivasi yang tinggi dari pasangan dan kemauan


untuk menerima resiko kegagalan. Metode ini bekerja paling baik
pada wanita dengan siklus menstruasi yang teratur (Neal, 2006)
Metode ini tidak memiliki efek samping secara medis dan
dapat diterima oleh semua agama. Angka kegagalannya sekitar 5-

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

35% dengan sebagian besar populasi yang mengalami kegagalan


mencapai jumlah yang lebih tinggi (Neal, 2006)
b. Metode Hormonal (Ethel, 2003)
1) Kontrasepsi oral (pil pengendali kelahiran) adalah gabungan
estrogen sintesis dan progesterone sintesis yang dikonsumsi
perempuan selama 21 hari siklus menstruasi.
Pil pengendali kelahiran menghalangi ovulasi, mungkin dengan
menekan LH.Efek sekunder pil adalah perubahan transport
tubal dan perubahan enddomertal yang menghalangi implantasi.
Pil berdosis rendah bekerja melalui efek sekunder ini tanpa
harus menghalangi ovulasi.
2) Norplant adalah implant progesterone sintesis subdermal yang
memberikan kontrasepsi selama 5 tahun.
3) Depoprovera adalah kontrasepsi yang dapat diinjeksikan. Injeksi
tunggal progeteron sintesis 150 mg memberikan kontrasepsi
selama tiga bulan. Norplant dan depoprovera mengakibatkan
efek samping seperti perdarahan regular, berat badan turun,
sakit kepala atau mual.
c. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
AKDR merupakan alat yang terbuat dari bahan plastic
berbenuk T dan berukuran kecil yang dimasukkan kedalam rongga
uterus. Terdapat benang nilon yang menempel pada alat ini yang
digantungkan

dari

vagina,

sehingga

penggunaanya

dapat

memastikan bahwa alat tersebut masih terpasang. AKDR dapat


mencegah implantasi telur yang telah dibuahi dengan beberapa
mekanisme. Jika AKDR tersebut dilapisi oleh tembaga, maka

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

mineral yang terganggu didalmnya dapat menyebabkan respons


peradangan

local

didalam

endometrium

dan

kemudian

memproduksi prostaglandin yang berlebihan. (Neal, 2006).


d. Barier / Mekanik
Kontrasepsi barrier menghalangi sperma menyatu dengan
oosit (Ethel, 2003)
1) Barier fisik secara mekanis mengobstruksi aliran sperma melalui
serviks.
2) Diafgrama vagina atau topi diafgrama yang menutupi servik.
Salah satu alat ini harus dipakai bersamaan dengan spermisida.
3) Kondom melapisi penis pada saat ereksi untuk menangkap
semen yang berejakulasi dan mencegahnya memasuki vagina.
Kondom juga dapat mencegah penyabaran penyakit menular
seksual.
e. Sterilisasi
Sterilisasi

baik

pada

pria

ataupun

wanita

merupakan

pembedahan kontrasepsi permanen. Pada wanita, pilihan operasi


terdiri dari ligase tuba dan histerektomi. Ligasi tuba dengan cara
pembedahan akan mengganggu tuba falopi dan dapat berupa
pengikatan, penyumbatan, kauterisasi, eksisi atau pengikatan
parsial. Interupsi pada tuba falopi mencegah interaksi antara
sperma dan sel telur. Histrektomi jarang dilakuakn hanya untuk
sterilisasi namun dapat menghilangkan kemungkinan terjadinya
kehamilan (Neal, 2006).
Prosedur sterilisasi pada pria disebut vasektomi. Tindakan ini
meliputi interupsi vas deferns bilateral saat vas deferens keluar dari
testis dalam stroktum (Neal, 2006)

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

Kesimpulan: Secara garis besar kontrasepsi dibagi menjadi 5 yaitu :


(1) Alamiah, Kontrasepsi Alamiah terbagi tiga yaitu, pantang berkala
yaitu pada saat masa subur tidak melakukan senggama, lendIr serviks,
lendIr serviks yaitu melihat lendir vagina pada saat ingin melakukan
senggama jika lender dalam keadaan cair dan tidak lengket tidak
dilakukan senggama. dan suhu tubuh basal yaitu dilihat pada suhu
tubuh, pengukuran ini tidak cocok untuk wanita-wanita yang memiliki
aktivitas

yang banyak karna akan mempengaruhi suhu tubuh.

Kontrasepsi dengan cara ini sangat aman tetapi tingkat keakuratan


dari cara ini harus memiliki tingkat ketelitian yang tinggi; (2) Hormonal,
Kontrasepsi hormonal terbagi tiga yaitu, pil KB, merupakan suatu pil
yang diminum secara teratur, Suntik KB, suntikan yaitu kontasepsi
yang disuntikan kedalam tubuh untuk mencegah kehamilan dan
implant. Pil KB yaitu alat kontrasepsi yang ditanamkan dibawah kulit
seperti dilengan untuk mencegah kehamilan. Jangka waktu alat ini
biasanya sekitar 5 tahun; (3) AKDR Alat kontrasepsi ini biasanya
berbentuk spiral, atau berbentuk T dimasukkan dalam vagina dan
menempel pada tuba vallopi yang berfungsi untuk mencegah
terjadinya pertemuan antara sel sperma dan sel telur (fertilisasi); (4)
Mekanik alat kontrasepsi golongan ini paling popular, yaitu terdiri dari
kondom, diafragma dan spermasid; dan (5) Sterilisasi Metode yang
termasuk sterilisasi yaitu tubaktomi dan vasektomi. Tubaktomi yaitu
berupa pemotongan langsung pada tuba vallopi sehingga tidak akan

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

ANTIFERTIL

terjadi kehamilan karena tidak adanya tempat pertemuan sel telur dan
sel sperma. Metode ini termasuk metode yang permanen.

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Reece, dan Mitchel. 2004. Biologi Edisi 5 Jilid 2. Alih bahasa:
Wasman Manalu, Erlangga, Jakarta.
Ganiswarna, 2007, Farmakologi dan Terapi, Edisi V. Balai Penerbit
FKUI, Jakarta.
Sloane, E., 2004, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula, EGC, Jakarta.
Tjay, T. H dan Raharja, K, 2007. Obat-obat Penting, Gramedia, Jakarta
Sherwood, L., 2011, Fisiologi Manusia. EGC, Jakarta

VERA FEBRIANTI
PUTRI, S.Farm.
150 2014 0332

ANDI CASSIA SIAMEA LOGADIPADA

Anda mungkin juga menyukai