Makalah Kimia Teknik
Makalah Kimia Teknik
4
Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa
makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah cair. Biogas
sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan
sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun
campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida
sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3
(28,32 m3) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785
liter) butana atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak
pada rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari.
5
Pada industri tempe, sebagian besar limbah cair yang dihasilkan berasal dari lokasi
pemasakan kedelai, pencucian kedelai, peralatan proses dan lantai. Karakter limbah cair yang
dihasilkan berupa bahan organik padatan tersuspensi (kulit, selaput lendir dan bahan organik
lain).
Industri pembuatan tahu dan tempe harus berhati-hati dalam program kebersihan pabrik dan
pemeliharaan peralatan yang baik karena secara langsung hal tersebut dapat mengurangi
kandungan bahan protein dan organik yang terbawa dalam limbah cair.
Penerapan Prinsip 3R pada Proses Pengolahan Limbah Tahu
Reduce :
Pada umumnya, sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan, diinginkan
agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan-bahan
yang terapung disisihkan terlebih dahulu. Penyaringan (screening) merupakan cara yang
efisien dan murah untuk menyisihkan bahan tersuspensi yang berukuran besar. Bahan
tersuspensi yang mudah mengendap dapat disisihkan secara mudah dengan proses
pengendapan. Parameter desain yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan
mengendap partikel dan waktu detensi hidrolis di dalam bak pengendap.
Pengolahan air buangan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikelpartikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa fosfor, dan zat
organik beracun; dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan
bahan-bahan tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat bahan-bahan
tersebut, yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan (flokulasi-koagulasi),
baik dengan atau tanpa reaksi oksidasi-reduksi, dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi
oksidasi.
Semua air buangan yang biodegradable dapat diolah secara biologi. Sebagai pengolahan
sekunder, pengolahan secara nbiologi dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan
efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah berkembang berbagai metode pengolahan biologi
dengan segala modifikasinya.
Pada dasarnya, reaktor pengolahan secara biologi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu:
7
Reuse :
Limbah yang dihasilkan dari proses pembuatan tahu dapat digunakan sebagai alternatif pakan
ternak. Hal tersebut dilakukan karena dalam ampas tahu terdapat kandungan gizi. Yaitu,
protein (23,55 persen), lemak (5,54 persen), karbohidrat (26,92 persen), abu (17,03 persen),
serat kasar (16,53 persen), dan air (10,43 persen). Salah satu alasannya, selain untuk
mengurangi pencemaran lingkungan, khususnya perairan.
Recycle :
Larutan bekas pemasakan dan perendaman dapat didaur ulang kembali dan digunakan
sebagai air pencucian awal kedelai. Perlakuan hati-hati juga dilakukan pada gumpalan tahu
yang terbentuk dilakukan seefisien mungkin untuk mencegah protein yang terbawa dalam air
dadih.
MATERI
Perombakan (degradasi) limbah cair organik akan menghasilkan gas metana, karbondioksida
dan gas-gas lain serta air. Perombakan tersebut dapat berlangsung secara aerobik maupun
anaerobik. Pada proses aerobik limbah cair kontak dengan udara, sebaliknya pada kondisi
anaerobik limbah cair tidak kontak dengan udara luar.
Biasanya biogas dibuat dari limbah peternakan yaitu kotoran hewan ternak maupun sisa
makanan ternak, namun pada prinsipnya biogas dapat juga dibuat dari limbah cair. Biogas
sebenarnya adalah gas metana (CH4). Gas metana bersifat tidak berbau, tidak berwarna dan
sangat mudah terbakar. Pada umumnya di alam tidak berbentuk sebagai gas murni namun
campuran gas lain yaitu metana sebesar 65%, karbondioksida 30%, hidrogen disulfida
sebanyak 1% dan gas-gas lain dalam jumlah yang sangat kecil. Biogas sebanyak 1000 ft3
(28,32 m3) mempunyai nilai pembakaran yang sama dengan 6,4 galon (1 US gallon = 3,785
liter) butana atau 5,2 gallon gasolin (bensin) atau 4,6 gallon minyak diesel. Untuk memasak
pada rumah tangga dengan 4-5 anggota keluarga cukup 150 ft3 per hari.
Proses dekomposisi limbah cair menjadi biogas memerlukan waktu sekitar 8-10 hari. Proses
dekomposisi melibatkan beberapa mikroorganisme baik bakteri maupun jamur, antara lain :
Bakteri selulolitik
Bakteri selulolitik bertugas mencerna selulosa menjadi gula. Produk akhir yang dihasilkan
akan mengalami perbedaan tergantung dari proses yang digunakan. Pada proses aerob
dekomposisi limbah cair akan menghasilkan karbondioksida, air dan panas, sedangkan pada
proses anaerobik produk akhirnya berupa karbondioksida, etanol dan panas.
Bakteri pembentuk asam bertugas membentuk asam-asam organik seperti asam-asam butirat,
propionat, laktat, asetat dan alkohol dari subtansi-subtansi polimer kompleks seperti protein,
lemak dan karbohidrat. Proses ini memerlukan suasana yang anaerob. Tahap perombakan ini
adalah tahap pertama dalam pembentukan biogas atau sering disebut tahap asidogenik.
Golongan bakteri ini aktif merombak asetat menjadi gas metana dan karbondioksida. Tahap
ini disebut metanogenik yang membutuhkan suasana yang anaerob, pH tidak boleh terlalu
asam karena dapat mematikan bakteri metanogenik.
BIAYA
* Biaya Langsung
Biaya bahan baku : Kacang Kedelai, mikroorganisme atau bakteri pendukung proses
pengolahan
* Biaya tidak Langsung : upah pekerja, perawatan peralatan.
ENERGI
Penggunaan limbah tahu cair sebagai bahan baku pembuatan biogas memanfaatkan bahanbahan yang dapat diperbaharui seperti penggunaan bakteri atau mikroorganisme pada proses
pengolahannya. Sehingga pada proses pengolahan tersebut dapat mengemat energi.
PRODUK BARU
Produk yang dihasilkan dari pengolahan limbah tahu cair adalah biogas. Bio gas sangat
bermanfaat bagi alat kebutuhan rumah tangga/kebutuhan sehari-hari, misalnya sebagai bahan
bakar kompor (untuk memasak), lampu, penghangat ruangan/gasolec, suplai bahan bakar
mesin diesel, untuk pengelasan (memotong besi), dan lain-lain. Sedangkan manfaat bagi
lingkungan adalah dengan proses fermentasi oleh bakteri anaerob (Bakteri Methan) tingkat
pengurangan pencemaran lingkungan dengan parameter BOD dan COD akan berkurang
sampai dengan 98% dan air limbah telah memenuhi standard baku mutu pemerintah sehingga
layak di buang ke sungai. Bio gas secara tidak langsung juga bermanfaat dalam penghematan
energi yang berasal dari alam, khususnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(minyak bumi) sehingga sumber daya alam tersebut akan lebih hemat dalam penggunaannya
dalam jangka waktu yang lebih lama lagi.
10
3. Jenis Pabrik Biogas
Jenis Pabrik biogas dapat dilihat dari konstruksi dan bahan baku. Hal konstruksi, secara
umum, pabrik biogas diklasifikasikan menjadi dua jenis:
Kubah tetap : Kubah tetap merupakan konstruksi yang memiliki volume tetap
sehingga produksi gas akan meningkatkan generator tekanan.
Drum mengambang : Drum mengambang berarti ada bagian pada pabrik yang dapat
dipindahkan untuk menyesuaikan diri dengan peningkatan pembangkit tekanan.
Gerakan tanaman mereka juga akan menjadi tanda dimulainya produksi gas
dalam Pabrik Biogas. Sementara pembangunan pabrik biogas dilihat dari aliran bahan
baku, dibagi menjadi dua lagi yaitu: 1. Batch (bak) Pada jenis ini bahan tanaman
ditempatkan dalam wadah atau ruang tertentu dari awal sampai selesainya proses
pencernaan. Ini hanya umum digunakan dalam tahap percobaan untuk menentukan
potensi gas dari sampah. 2 organik. Contiunitas (aliran) Dalam tipe ini ada aliran sisa
bahan masuk dan keluar pada selang dalm tempo waktu tertentu. Panjang dari bahan
baku Pabrik Biogas disebut sebagai waktu retensi hidrolik (Retensi hidrolik Waktu /
HTR).
11
5. Bagian Utama dari Pabrik Biogas
Degester (pencernaan) Degester alat mencerna bahan organik yang sebagian besar
terdiri dari potongan-potongan kecil dari pupuk kandang dan sisa tanaman seperti
jerami dan sebagainya, dan air yang kedap udara.
Pintu masuk saluran bubur (kotoran yang dilembutkan), Campuran kotoran sapi dan
air untuk membentuk bubur dimasukkan melalui saluran masuk lumpur.
Residu saluran keluar adalah sisa dari bahan biogas saluran. Jika aliran dalam tangki
cukup baik kemudian menyeimbangkan tekanan hidrostatik akan mengakibatkan
beberapa bubur sisa ketika bubur ditambahkan kesaluran keluar tangki nasuk
pertama. Tekanan hidrostatik akan menyebabkan sebagian lumpur sisa ketika bubur
ditambahkan keslauran keluar tank.
Keselamatan utama Tekanan katup/klep, prinsip kerja katup ini berupa pipa T yang
mampu menahan tekanan di dalam saluran gas setara dengan tekanan kolom air
dalam tabung T TSB. Ketika tekanan dalam saluran gas lebih tinggi dari tekanan
kolom air, gas akan keluar melalui T tabung sehingga tekanan dalam sistem akan
daya mundur. Bila air yang masuk dalam pipa T adalah h maka tekanan yang dapat
memegang pipa adalah p = gh.
12
6. Cara Kerja BIOGAS
Dialirkan ke reaktor
Tungku/kompor BIOGAS
13
Oleh
Ariadi
(1211016)
Fachri Kurniawan
(1211018)
I Putu Juliantara
(1211019)
(1211020)
(1211021)
(1211023)
TEKNIK MESIN S1
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
ii
Daftar isi
iii
MATERI
Bakteri selulolitik
10
10
2. Kotoran sapi
11
11
11
12
13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul Pengolahan Limbah menjadi BIOGAS
Makalah ini berisikan tentang informasi tentang Pengolahan Limbah menjadi BIOGAS
atau yang lebih khususnya membahas penerapan BIOGAS. Diharapkan Makalah ini dapat
memberikan informasi kepada kita semua tentang Pengolahan Limbah.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalahini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
MALANG, 28 OKTOBER 2012