Abstrak
Demineralisasi dalam penelitian ini merupakan removal kation dan anion serta mineral
yang terkandung dalam air alami yang berbasis pada resin penukar ion yang dipadukan
dengan membran permeable, dimana penggunaan membrannya dipasang secara bersilang.
Tujuan penelitian ini adalah : Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion
terpadukan dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris. Resin
terbungkus dengan membran, dimana setengah lingkaran terbungkus membrane kation, dan
setengahnya lagi membrane anion. Sisi luar membrane kation dipasang membrane anion,
begitu sebaliknya, sisi luar membrane anion dipasang membrane kation. Penerapan
perlakuannya adalah : kedalaman resin 60 cm, sistem aliran up-flow, debit 1,25 L/mnt,
dengan tekanan pompa 1,4 bar.
Dari hasil analisis kandungan kationanion air hasil treatment, dapat disimpulkan bahwa
Treatment membran yang dilakukan sebagai pembungkus resin dan pemasangan membrane
secara bersilang diantara membran kation dan anion dalam kolom silindris dengan system
bath tidak menghasilkan removal kation anion yang optimal.
Kata Kunci : demineralisasi, resin penukar ion, membran permeabel
PENDAHULUAN
Demineralisasi
dalamnya. Menurut Lee, C.C. (2005), kandungan mineral sebagai bentuk kation anion dalam
air secara makro diantaranya
: Na+, Ca+2, Mg+2, K+, Fe+3, Cl-, SO4 -2, dan CO3 -2.
Demineralisasi dapat dilakukan secara : resin penukar ion, elektrodialisis, destilasi transfer
membran, flash evaporation, maupun reverse osmosis (Montgomery, 2005). Namun cara
yang dilakukan secara terpisah, masing masing memiliki kelemahan. Sebagai contoh adalah,
desalinasi secara treatment tunggal menggunakan resin penukar ion menurut hasil penelitian
penulis terdahulu (2007), air dengan salinitas antara 2500 6500 ppm, ketercapaian
removal salinitas masih rendah, yaitu sekitar 500 ppm.. Pemisahan kation-anion dengan
resin penukar ion secara tunggal tersedia pula pada paten P-981038. Untuk penggunaan
membran permeabel, ditemukan pada paten P-962159. Penggunaan secara mixed antara resin
asam dan resin basa yang dicampur dalam sebuah kolom, terdapat pada invensi dalam US3716481. Penggunaan membran dalam ion exchange dengan sistem kontinyu, dikenali pada
US-4685909. Solusi yang dimaksud tertuang sebagai rumusan masalah dalam penelitian
ini, yaitu : Apakah reaktor demineralisasi air secara bath pada kolom silindris yang berbasis
resin penukar ion dipadukan dengan membran permeabel yang dipasang bersilang antara
membrane kation dan membrane anion dapat meningkatkan kapasitas penukar ion ?
Alasan logis sebagai hipotesis, bahwa :
dilakukan treatment secara berganda antara resin penukar ion dipadukan dengan membran
permeabel kation dan membran permeabel anion secara bersilang penempatannya.
Tujuan Penelitian : Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion
terpadukan dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris.
Resin Penukar Ion
Prinsip dari pengolahan air secara pertukaran ion dengan treatment resin sintetis, yaitu
terjadinya pertukaran ion antara kation-anion yang ada dalam air dengan kation anion yang
terdapat pada ion exchange media dari resin ( Lee, 2005). Menurut Montgomery (2005),
kekuatan pengusiran kation preferensinya tersusun sebagai berikut ; Ba2+ Pb2+ Sr2+
Ca2+ Ni2+ Cd2+ Cu2+ Co2+ Zn2+ Mg2+ Ag+ Cs+ K+ NH4+ Na+ H+ ,
sedangkan untuk urutan preferensi anion sebagai berikut : SO42- NO3- CrO42- Br- Cl OH- . Kapasitas operasi total ion exchange dinyatakan sebagai persamaan berikut :
X
C oVop
Vr
Co
Vr
(Y V )
i
(Montgomery, 2005).
i 1
Proses reduksi ion ion dalam air sebagai bentuk demineralisasi maupun desalinasi dapat
dilakukan dengan cara : 1). Reverse Osmosis (RO), 2). Elektrodialisis, 3). Destilasi transfer
membran, 4). Ion Exchange, dan 5). Penguapan.
Membran
Teknologi pemisahan dengan menggunakan membran, disamping untuk demineralisasi
air,
untuk mengurangi /
menghilangkan kandungan ion chromium yang ada pada air limbah industri electroplating
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan empat parameter, yaitu :
1) jenis resin,
2) volume resin dalam kolom,
3) waktu tinggal (td), dan
4) konsentrasi influen.
Dengan pengertian bahwa :
Jenis resin. Penukaran ion yang terjadi dalam resin anion dipredisikan akan menjadi efektip
jika sebelumnya dilakukan treatment melalui resin kation terlebih dahulu guna menurunan
kation untuk mendekati ke H+ form.
Volume resin dalam kolom. Volume resin yang lebih banyak berarti luas permukaan sentuh
menjadi besar pula. Kondisi ini akan memperbesar kemungkinan berlangsungnya reaksi
pertukaran ion dalam kapasitas resin sebagai ion exchanger.
Waktu tinggal. Dengan adanya waktu tinggal dalam operasi, maka resin akan lebih berhasil
penukaran ionnya karena waktu kontak lebih lama.
Konsentrasi influen. Dengan pengertian bahwa konsentrasi berbagai parameter kation anion
dalam air akan mengalami penurunan konsentrasi yang beragam setelah mendapatkan
perlakuan penukar ion, baik resin kation maupun resin anion, dimana efluen yang tidak sama
akan menghasilkan konsentrasi efluen yang berbeda pula.
Kerangka Kegiatan Penelitian
Alur kegiatan penelitian digambarkan pada Gambar 2 :
Judul Penelitian:
DEMINERALISASI AIR BERBASIS RESIN PENUKAR ION
TERPADUKAN DENGAN MEMBRAN PERMEABEL
Tujuan Penelitian:
Pengukuran kapasitas demineralisasi air berbasis resin penukar ion terpadukan
dengan membran dalam reaktor sistem bath pada kolom silindris
Studi Literatur
Penelitian Terdahulu
Pra kondisi :
>Analisis kation anion sample
>Penyediaan alat dan bahan
TREATMENT
Resin terbungkus dengan membran,
dimana setengah lingkaran
terbungkus membrane kation, dan
setengahnya lagi membrane anion.
Sisi luar membrane kation dipasang
membrane anion, begitu sebaliknya,
sisi luar membrane anion dipasang
membrane kation.
Metode pengukuran kation anion:
Argentometri
UV-Spectrophotometer
IR- Spectrophotometer
pH-meter
AAS
Gravimeteri
Turbidimetri
Conductivity meter
Titrimetri
Iodimetri
Skema reaktor
Skema reaktor sistem bath pada kolom silindris sebagaimana disajikan pada Gambar 3 dan
Gambar 4. Gambar 3 merupakan gambar tampak atas, sedangkan Gambar 4 adalah gambar
tampak samping.
1
2
3
6
13
4
3
2
6
5
7
14
10
8
11
11
11
B. Bahan ;
1. Resin anion
2. UV-Spectrophotometer
2. Resin kation
3. IR- Spectrophotometer
3. reagen AgNO3
4. pH-meter
5. AAS
6. Unit Gravimeteri
7. Unit Turbidimetri
8. Conductivity meter
9. Unit Titrimetri
5. HCl
6. membran permeabel kation
7. membrane permeable anion
8. isolator
9. aquadest
11. kran
12. Plat PVC ketebalan 10 mm
13. pipa PVC 4 , pipa
14. Tandon air, jrigen
15. lem besi dan lem PVC
16. tabung PVC 8 Inc
Parameter
oC
Sebelum
treatment
25
Setelah
treatment
25,5
Satuan
1.
Suhu
2.
Warna
TCU
3,7
3,4
3.
TDS
mg/L
408
281
4.
DHL
s/cm
605
494
5.
Kekeruhan
NTU
0,52
0,42
6.
pH
---
7,2
7,46
7.
Besi
mg/L
0,09
8.
Mangan
mg/L
0,05
Seng
mg/L
10. Natrium
mg/L
20,3
13,68
11. Kalium
mg/L
6,11
3,83
12. Silica
mg/L
20,49
mg/L
209,2
88,6
165
60,4
44,2
28,2
9.
CaCO3
14. Kalsium Hardness
15. Magnesium
Hardness
mg/L
CaCO3
mg/L
CaCO3
30
mg/L
1,37
0,13
mg/L
CaCO3
mg/L
CaCO3
mg/L
150
13
45,1
2,96
mg/L
0,158
0,137
sebagai N
31.13
18.35
19.23
-3.61
100
100
32.61
37.32
100
36.20
39
20. Sulfat
8.11
63.39
mg/L
19. Alkalinity M
-2.00
57.65
16. Klorida
18. Alkalinity P
% removal
23.08
90.51
91.33
93.44
13.29
Air baku
% removal
Mg
hardness
1
288.2
344.3
-19.47
Ca
hardness
2
259.2
162.5
37.31
Na
3
43.825
76.25
-73.99
Cu
4
0
0
0.00
Cr
5
0
0
0.00
K
6
5.7175
5.1425
10.06
Fe
7
0.1097
0.0943
14.04
Pb
8
0
0
0.00
Zn
9
0
0
0.00
Mn
10
2.0059
1.7969
10.42
11 Cl
36.6
46.9
-28.14
12 Sulfat
46.4
43.9
5.39
13 P alkalinity
0
0
0.00
14 M alkalinity
257.4
277.2
-7.69
15 PO4 (orto)
0.11
0.07
36.36
16 Nitrat
0.539
0.441
18.18
Sulfide
17
0.01
0
100.00
kekeruhan
18
11.4
11.4
0.00
DHL
19
705
705
0.00
pH
20
7.88
7.93
-0.63
[kedalaman resin 60 cm, sistem aliran up-flow, debit 1,25 L/mnt, dengan tekanan pompa 1,4
bar]
Tabel 2 memberikan ilustrasi bahwa persentase removal kation anion sangat kecil, bahkan
ada yang mengalami kenaikan. Data ini kontradiksi dengan proses penukaran ion yang
tercapai sebagaimana removal menurut data dalam table 1, yang mana perlakuannya hanya
dengan menggunakan resin saja.
Tabel 3. Perbandingan % removal antara Treatment Resin Kation Anion dengan
Perpaduan Treatment Resin Kation Anion dan Membrane
No
Parameter
1.
DHL
2.
Kekeruhan
3.
pH
% removal
% removal
Treatment
Resin
Kation
Anion
Perpaduan
Treatment
Resin
Kation
Anion dan
Membrane
18.35
19.23
-3.61
0.00
0.00
-0.63
4.
Besi
5.
Mangan
6.
Seng
7.
Natrium
8.
Kalium
9.
Kalsium Hardness
100
100
32.61
37.32
63.39
11. Klorida
13. Alkalinity P
14. Alkalinity M
15. Sulfat
0.00
-73.99
10.06
37.31
36.20
23.08
-28.14
18.18
10.42
-19.47
10. Magnesium
Hardness
14.04
90.51
91.33
93.44
0.00
-7.69
5.39
Persentase removal kation dan anion untuk treatment resin kation anion yang dipasang
membran secara bersilang lebih kecil dibanding dengan treatment kation-anion saja, sehingga
tampak bahwa persentase
KESIMPULAN
Dari hasil analisis kandungan kationanion air hasil treatment, dapat disimpulkan bahwa
Treatment membran yang dilakukan sebagai pembungkus resin dan pemasangan membrane
secara bersilang diantara membran kation dan anion dalam kolom silindris dengan system
bath tidak menghasilkan removal kation anion yang optimal.
DAFTAR RUJUKAN
Baruth, E.E., (2005). Water Treatment Plant Design. McGraw-Hill Publishing, Toronto.
Battaerd, H. A. J. et al., (1973). An ion-exchange process with thermal regeneration VIII.
Preliminary pilot plant results for the partial demineralisation of brackish
waters. Desalination Volume 12, Issue 2, Pages 217-237, online 3 August 2001.
Benefield, D.R., et.al., (1982). Process Chemistry For Water And Waste Water Treatment.
Prentice Hall, New Jersey, USA
Dasare, B. D. , et al., (2001). Demineralisation with ion-exchange materials.
Desalination. Volume 3, Issue 2, 1967, Pages 183-194, online 22 August. 2001.