Bab V Pakek
Bab V Pakek
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien poli PAL, Geriatri dan Poli
Umum di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu menunjukkan angka kasus baru
tuberkulosis paru cukup tinggi yaitu : 37 (67,3%) . Prevalensi kasus baru
tuberculosis paru berdasarkan karakteristik responden ditunjukkan pada table 1.
5.1 Distribusi Variabel Penelitian
Tabel 1. Distribusi Variabel Penelitian
Karakteristik
Jumlah (n)
Persentase (%)
Usia (tahun)
20- 39 tahun
17
30,9
>40 tahun
38
69,1
Total
55
100
Laki-laki
38
69,1
Perempuan
17
30,9
Total
55
100
Jenis kelamin
37
Jumlah (n)
Persentase (%)
Pendidikan
SD-SMA
25
45,5
PT
30
54,5
Total
55
100
<UMR
38
69,1
UMR
17
30,9
Total
55
100
Penghasilan
IMT
Underweight
21
38,2
Normal/lebih
34
61,8
Total
55
100
Ya
38
69,1
Tidak
17
30,9
Total
55
100
Merokok
38
Jumlah (n)
Persentase (%)
Tuberkulosis paru
Ya
37
67,3
Tidak
18
32,7
39
Total
N
P Value
Usia (tahun)
40 tahun
35
92,1
7,9
38
69,1 0,00*
20-39 tahun
11,8
15
88,2
17 30,9
87,5
*: Uji fisher
Responden yang merupakan kasus baru Tb dominan berusia 40 tahun
berjumlah 35 (63,6%), selain itu usia > 40 tahun berisiko untuk terkena TB 87 kali
lebih besar dari orang yang berusia 20-40 tahun. Berdasarkan output spss,
didapatkan nilai signifikansi SPSS sebesar 0,00 (P< 0,05%) yang berarti terdapat
hubungan bermakna antara usia dengan kasus baru Tb
5.2.2 Hubungan antara jenis kelamin dengan kasus baru tb
Tabel 3. Distribusi hubungan antara jenis kelamin dengan kasus baru Tb
Karakteristik
Total
N
P Value
Laki- laki
34
89,5
10,5
38
69,1 0,00*
Perempuan
17,6
14
82,4
17
30,9
Jenis kelamin
39,7
40
Jumlah responden berjenis kelamin laki- laki yang merupakan kasus baru
Tb berjumlah 34 (61,8%) lebih banyak dibanding dengan orang yang berjenis
kelamin perempuan . Berdasarkan output tabel spss, didapatkan nilai signifikansi
0,00 (P< 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara jenis
kelamin dengan kasus baru Tb. Laki- laki berisiko untuk terkena kasus baru Tb
sebesar 39,7 kali lebih besar dibanding perempuan
5.2.3 Hubungan antara pendidikan dengan kasus baru tb
Tabel 3. Distribusi hubungan antara pendidikan dengan kasus baru Tb
Karakteristik
Total
N
P Value
Pendidikan
SD- SMA
18
72
11
25
4,5
PT
19
63,3
11
36,7
30
54,5
0,572*
1,49
*:Uji fisher
Orang yang berpendidikan SD-SMA
41
Total
N
P Value
< UMR
24
63,2
14
36,8
38
69,1
UMR
13
76,5
23,5
17
30,9
Penghasilan
0,372*
0,527
*: Uji fisher
Jumlah kasus baru Tb pada orang yang berpenghasilan di atas UMR adalah
sebesar
42
Ya
31
81,6
18,4
Tidak
35,3
11
64,7
38
17
P Value
69,1 0,001*
8,12
30,9
*:Uji fisher
Responden yang merupakan kasus baru Tb paru dominan pada pasien yang
merokok 31 (56,36%) . Berdasarkan output tabel spss nilai signifikansi 0,001 (P <
0,05) yang berarti terdapat hubungan antara merokok dengan kasus baru Tb paru.
Pasien yang merokok memiliki risiko untuk terkena Tb paru sebesar 8,1 kali
disbanding yang tidak merokok.
5.2.6 Hubungan indeks massa tubuh dengan kasus baru Tb
Tabel 6. Hubungan indeks massa tubuh dengan kasus baru Tb
IMT
Underweight
15
71,4
Normal
22
64,7
P Value
28,6
21
38,2
12
35,3
34
61,8
2,23<OR<29,47
0,769* 1,36
*:Uji fisher
Responden yang merupakan kasus baru Tb paru dominan pada pasien BMI
kurang 15 (27,3%). Berdasarkan output tabel spss nilai signifikansi 0,769 (P >
43
0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks massa tubuh
dengan kasus baru Tb paru.
44