HIV/AIDS
Penyusun:
Athika Herni R (030.09.033)
Fitria Ahdiyanti W (030.09.094)
M. Rifki Maulana (030.09.155)
Ricco Aditya P (030.09.201)
SAP
(SATUAN ACARA PENYULUHAN)
Pokok Bahasan
: Pencegahan HIV/AIDS
Sasaran
Waktu
: 35 Menit
Tempat
Hari / Tanggal
Penyuluh
1. Tujuan
1. 1 Tujuan Umum
Remaja dan keluarga mengerti tentang bahaya HIV/AIDS dan dapat
melakukan pencegahan agar tidak tertular dan menularkan ke orang lain
1. 2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, diharapkan Remaja dan
Keluarga dapat:
tertularnya HIV/AIDS
2. Materi (Terlampir)
Pengertian HIV/AIDS
1
3. Metode
Tanya Jawab
4. Media
Leaflet
Flip Chart
5. Kegiatan
No.
Tahap
Waktu
dan Keluarga
1.
Pembukaan
5 Menit
*Salam
*Perkenalan
*Tujuan
Memberikan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Menjawab salam
Menyimak
Menyimak
Penyuluhan
*Kontrak/strategi
penyuluhan
Menjelaskan
Menyimak
penyuluhan
kontrak/strategi
penyuluhan
2.
Kegiatan Inti
*Pengertian
Menjelaskan
Menyimak
20 Menit
HIV/AIDS
*Penyebab dan
Pengertian HIV/AIDS
Menjelaskan
Menyimak
cara penularan
Penyebab dan
bagaimana cara
penularan HIV/AIDS
Menjelaskan apa saja Menyimak
HIV/AIDS
*Faktor risiko
HIV/AIDS
Menjelaskan siapa
Menyimak
2
HIV/AIDS
*Cara mengetahui
tertularnya HIV/AIDS
Menjelaskan langkah-
status HIV
langkah mengetahui
*Cara Pencegahan
status HIV
Menjelaskan
HIV/AIDS
Menyimak
Menyimak
tertular HIV/AIDS
3.
Penutup
*Tanya jawab
*Evaluasi
*Salam
10 Menit
Memberikan
Bertanya dengan
kesempatan kepada
dimengerti
Menjawab
pertanyaan kepada
pertanyaan
Menjawab salam
6. Evaluasi
Bentuk
: Pertanyaan
Prosedur
: Langsung
Butir soal
LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
3
1.
Definisi
1.1. HIV
HIV adalah kepanjangan dari Human Immunodeficiency Virus, merupakan virus
penyebab AIDS yang melemahakan sistem kekebalan tubuh (darah putih). 1 HIV
hanya menular antar manusia. Ada virus yang serupa yang menyerang hewan, tetapi
virus ini tidak dapat menular pada manusia, dan HIV tidak dapat menular hewan. HIV
menyerang sistem kekebalan tubuh, yaitu sistem yang melindungi tubuh terhadap
infeksi.1,2
Karena pada tahun-tahun pertama setelah terinfeksi tidak ada gejala atau tanda
infeksi, kebanyakan orang yang terinfeksi HIV tidak mengetahui bahwa dirinya telah
terinfeksi. Segera setelah terinfeksi, beberapa orang mengalami gejala yang mirip
gejala flu selama beberapa minggu. Penyakit ini disebut sebagai infeksi HIV primer
atau akut. Selain itu tidak ada tanda infeksi HIV. Tetapi, virus tetap ada di tubuh dan
dapat menular pada orang lain.2
1.2. AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom)
yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus
HIV.3
2.
Cara Penularan
1. Kontak seksual
Kontak seksual merupakan salah satu cara utama transmisi HIV di berbagai
belahan dunia. Virus ini dapat ditemukan dalam cairan semen, cairan vagina,
cairan serviks. Transmisi infeksi HIV melalui hubungan seksual lewat anus
lebih mudah karena hanya terdapat membran mukosa rektum yang tipis dan
mudah robek, anus sering terjadi lesi.3 Hubungan seks berganti-ganti pasangan
merupakan risiko.
2. Darah atau produk darah
Transmisi dapat
dan dari suntikan darah yang terinfeksi atau produk darah. Diperkirakan
bahwa 90 sampai 100% orang yang mendapat transfusi darah yang tercemar
4
Suatu
penelitian di Amerika
Serikat
melaporkan risiko infeksi HIV-1 melalui transfusi darah dari donor yang
terinfeksi HIV berkisar antara 1 per 750.000 hingga 1 per 835.000.
Pemeriksaan antibodi HIV pada donor darah sangat mengurangi transmisi
melalui transfusi darah dan produk darah (contoh, konsentrasi faktor VIII
yang digunakan untuk perawatan hemofolia). 3
3. Penggunaan jarum suntik
Akibat penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya (alat tindik) yang
telah terkontaminasi, misalnya pada penyalahgunaan narkotik suntik yang
menggunakan jarum suntik yang tercemar secara bersama-sama. Di samping
dapat juga terjadi melalui jarum suntik yang dipakai oleh petugas kesehatan
tanpa disterilkan terlebih dahulu. Resiko tertular cara transmisi parental ini
kurang dari 1%.4
4. Ibu yang menderita HIV
Transmisi secara vertikal dapat terjadi dari ibu yang terinfeksi HIV
kepada janinnya sewaktu hamil , persalinan, dan setelah melahirkan melalui
pemberian Air Susu Ibu (ASI).5 Angka penularan selama kehamilan sekitar
5-10%, sewaktu persalinan 10-20%, dan saat pemberian ASI 10-20%. Di mana
alternatif yang layak tersedia, ibu-ibu positif HIV-1 tidak boleh menyusui
bayinya karena ia dapat menambah penularan perinatal . Selama
tahun
beberapa
Adapun orang yang mempunyai faktor risiko tertularnya virus HIV yaitu:5
1.
Melakukan hubungan seks tanpa pelindung
2.
Berganti ganti pasangan seks
3.
Pemakaian jarum suntik bekas yang tercemar HIV
Orang yang berisiko terkena jarum suntik yang tercemar HIV antara lain
pemakai narkotika suntik bergantian, tenaga kesehatan yang tidak sengaja
4.
5.
6.
7.
8.
4.
tergantung pada kondisi orang tersebut. Ada beberapa tahapan ketika seseorang
terinfeksi HIV.6
1.
2.
3.
4.
testing HIV.
Konseling dan testing HIV sukarela dilakukan dengan prinsip tanpa paksaan,
3.
4.
6.
Cara Pencegahan
Upaya pencegahan harus dilakukan melalui cara penularannya. Pencegahan
Melakukan hubungan seksual hanya dengan seorang mitra seksual yang setia
2.
3.
4.
5.
Darah yang digunakan untuk transfusi diusahakan bebas HIV dengan jalan
memeriksa darah donor. Hal ini masih belum dapat dilaksanakan sebab
memerlukan biaya yang tingi serta peralatan canggih karena prevalensi HIV di
Indonesia masih rendah, maka pemeriksaan donor darah hanya dengan uji petik.
7
2.
Semua alat yang tercemar dengan cairan tubuh penderita AIDS harus
disterillisasikan secara baku.
3.
4.
Kelompok
penyalahgunaan
narkotik
harus
menghentikan
kebiasaan
2.
Operasi Caesar
3.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Yayasan
Spiritia.
HIV
AIDS.
Available
at:
3.
4.
Fauci AS, Lane HC. Human Immunodeficiency Virus Disease: AIDS and
related disorders. In : Kasper DL, Fauci AS, Longo DL, Braunwald E, Hause
SL, Jameson JL. editors. Harrisons Principles of Internal Medicine. 17th ed.
The United States of America: McGraw-Hill. p 241-50.
5.
6.
10