Anda di halaman 1dari 18

Transparancy and

GOOD GOVERNANCE

Transparancy and GOOD


GOVERNANCE

Pengertian, Latar belakang dan


tujuan

Pendekatan dan Good Governance


Asas umum dalam penyelenggaraan

negara

Eksistensi komisi pemberantasan

korupsi

PENGERTIAN

GOOD
GOVERNANC
E

Good Governance yang diterjemahkan menjadi tata pemerintahan,


adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan administrasi
guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat. Tata
pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan lembagalembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat
mengutarakan kepentingan mereka, menggunakan hak hukum,
memenuhi kewajiban dan menjembatani perbedaan-perbedaan
diantara mereka.
Indikator pemerintahan yang baik adalah jika produktif dan
memperlihatkan hasil dengan indikator kemampuan ekonomi
rakyat meningkat dalam aspek produktifitas maupun dalam daya
belinya, kesejahteraan spiritualitasnya terus meningkat dengan
indikator rasa aman, tenang dan bahagia serta sense of nationality
yang baik.

Istilah good governance telah diterjemahkan menjadi penyelenggaraan


pemerintahan yang amanah (Bintoro Tjokroamidjojo), tata pemerintahan
yang baik (UNDP), pengelolaan pemerintahan yang baik dan
bertanggunjawab (LAN), dan ada juga yang mengartikan secara sempit
sebagai pemerintahan yang bersih (Effendi, 2005).

Dalam kepustakaan Bugis, untuk terwujudnya permerintahan yang baik,


seorang pemimpin dituntut memiliki 4 kualitas yang tak terpisahkan
antara satu dengan lainnya. Keempat kualitas itu terungkap dalam
ungkapan Bugis:
Maccai na Malempu;
Waraniwi na Magetteng
(Cendekia lagi Jujur, Berani lagi Teguh dalam Pendirian.)
Bila ungkapan di atas diurai maka ada empat karakteristik seorang
pemimpin yang diangap dapat memimpin suatu negeri, yaitu: cendekia,
jujur, berani, dan teguh dalam pendirian. Ungkapan itu bermakna bahwa
kepandaian saja tidak cukup. Kepandaian haruslah disertai dengan
kejujuran, karena banyak orang pandai menggunakan kepandaiannya
membodohi orang lain. Karena itu, kepandaian haruslah disetrtai dengan
kejujuran. Selanjutnya, keberanian saja tidak cukup. Keberanian haruslah

LATAR
BELAKANG

GOOD
GOVERNANC
E

BAD GOVERNANCE

a.
b.
c.
d.
e.

Tidak adaya pemisahan yang jelas antara kekeyaan


dan sumber milik rakyat dan milik pribadi;
Tidak adanya aturan hukum yang jelas dan sikap
pemerintah yang tidak kondusif untuk pembangunan;
Adanya regulasi yang berlebihan (over regulation)
sehingga menyebabkan ekonomi biaya tinggi;
Prioritas pembangunan yang tidak konsisten; dan
Tidak adanya transparansi dalam pengambilan
keputuasan.

TIGA FENOMENA GLOBAL YANG


BERPENGARUH TERHADAP LAHIRNYA
PARADIGMA GOOD GOVERNANCE
1.

Munculnya fenomena GELOMBANG KETIGA DEMOKRATISASI


BERSKALA GLOBAL. Gelombang ini mula-mula muncul di Korea
Selatan dan beberapa negara di kawasan Amerika Latin, yang
kemudian secara dahsyat menenggelamkan sistem politik birokratik
otoriter pada dasawarsa 1980-an dan berlanjut terus hingga
menyapu bersih sosialisme otoriter di Eropa Timur awal dasawarsa
1990-an.

2.

Terakumulasinya kegagalan penyesuaian struktural (STRUCTURAL


ADJUSTMEN PROGRAM) yang diprakarsai oleh IMF dan Bank Dunia.
Program ini memiliki dan menganut asumsi dasar bahwa negara
merupakan satu-satunya lembaga penghambat bagi proses
terjadinya globalisasi ekonomi.

. 3.

Terjadinya kehancuran secara sistematik berbagai dasar


institusional bagi proses pengelolaan maupun distribusi sumbersumber ekonomi pada sebagian besar masyarakat Dunia Ketiga.

TUJUAN

a.

b.

c.
d.
e.

GOOD
GOVERNANC
E

Adaya pemisahan yang jelas antara


kekeyaan dan sumber milik rakyat dan milik
pribadi;
Adanya aturan hukum yang jelas dan sikap
pemerintah yang tidak kondusif untuk
pembangunan;
Adanya regulasi yang Tidak berlebihan
Prioritas pembangunan yang konsisten; dan
Adanya transparansi dalam pengambilan
keputuasan.

PENGERTIAN

TRANSPARAN
CY

kata transparan sendiri artinya "terlihat" meskipun


ditutupi jadi arti kata transparan disini adalah suatu
pemerintahan yang dimana dalam menjalankan
kebijakan, program dan systemnya dapat diakses
informasinya dengan mudah oleh masyarakat.
Dengan kata lain, suatu pemerintahan dikatakan
transparan apabila dalam penyelenggaraan
pemerintah terdapat kebebasan aliran informasi
dalam berbagai proses kelembagaan Sebagai contoh
yang menerapkan asas transparan ini adalah
pemimpin DKI jakarta (jokowi) beliau sangat terbuka
pada rakyat dan sangat rendah hati unuk menerima
kritikan dari rakyat

LATAR
BELAKANG

TRANSPARAN
CY

Tidak Transparan
Salah satu yang menjadi persoalan
bangsa di akhir masa orde baru adalah
merebaknya kasus-kasus korupsi yang
berkembang sejak awal masa rejim
kekuasaannya. Salah satu yang dapat
menimbulkan dan memberi ruang gerak
kegiatan korupsi adalah manajemen
pemerintahan yang tidak transparan.

Akibat penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak transparan

kesenjangan antara rakyat dan pemerintah akibat krisis


kepercayaan
menimbulkan prasangka yang tidak baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
pemerintah tidak berani bertanggungjawab kepada
rakyat
tidak adanya partisipasi dan dukungan rakyat sehingga
menghambat proses
pembangunan nasional
hubungan kerjasama internasional yang kuarang
harmonis
ketertinggalan dalam segala bidang

TUJUAN

Tidak

TRANSPARAN
CY

adanya kesenjangan kepercayaan antara


pemerintah dan rakyat
Memunculkan prasangka yang baik dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
Pemerintah harus berani bertanggun gjawab
kepada rakyat
Adanya partisipasi dan dukungan rakyat dalam
segala hal
Pembangunan nasional semakin pesat
Hubungan kerjasama internasional yang
harmonis
Memajukan dalam segala bidang

PENDEKATAN dan GOOD


GOVERNANCE

participation,adanya

keterlibatan masyarakat dalam


pembuatan keputusan baik secara langsung maupun tidak
langsung melalui lembaga perwakilan yang dapat
menyalurkan aspirasinya. Adanya jaminan dari negara bagi
warganegara untuk berasosiasi, diberikan kebebasan
dalam menyatakan pendapat dan ikut berpartisipasi dalam
menentukan dan memutuskan kebijakan publik.
Rule of law, kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan
tanpa pandang bulu.Setiap warganegara dilakukan sama
dihadapan hukum tidak ada pengecualian.
Transparency, keterbukaan dibangun atas dasar
kebebasan memperoleh informasi. Informasi yang
berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung
dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.

Responsiveness,

lembaga-lembaga publik harus cepat


dan tanggap dalam melayani stakeholders.
Consensus orientation, berorientasi pada kepentingan
masyarakat yang lebih luas.
Equity,setiap masyarakat memiliki kesempatan yang
sama untuk memperoleh kesejahteraan dan keadilan.
Effisiency and Effectiveness,pengelolaan sumber daya
publik dilakukan secara berdaya guna (Efisien) dan
berhasil guna (efektif).
Accountability,pertanggung jawaban kepada publik atas
setiap aktifitas yang dilakukan.
strategic vision,penyelenggara pemerintahan dan
masyarakat harus memiliki pandangan yang jauh
kedepan.

ASAS UMUM DALAM


PENYELENGGARAAN
NEGARA

Asas-asas umum penyelenggaraan


negara sebagaimana disebutkan dalam
UU No. 28 Tahun 1999 adalah: asas
kepastian hukum, asas tertib
penyelenggaraan negara, asas
kepentingan umum, asas
keterbuakaan, asas proporsionalitas,
asas profesionalitas dan asas
akuntabilitas.

Penjelasan:
Asas

Kepastian Hukum, yaitu asas dalam negara hukum yang


mengutamakan landasan peraturan perundang-undangan,
kepatuhan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggaraan
negara.
Asas Tertib Penyelenggaraan Negara, yaitu menjadi landasan
keteraturan, keserasian, keseimbangan dalam pengabdian
penyelenggaraan negara.
Asas Kepentingan umum, yaitu asas yang mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif dan
kolektif.
Asas Keterbukaan, yaitu asas yang membuka diri terhadap hak
masyarakat untuk memperolah informasi yang benar , jujur dan
tidak diskriminatif tentang penyelenggaraan negara dengan tetap
memperhatikan perlindungan atas hak asasi pribadi, golongan, dan
rahasia negara.

Asas

Proporsoionalitas, yaitu asas yang


mengutamakan keseimbangan antara hak dan
kewajiban Penyelenggara Negara.
Asas Profesionalitas, yaitu asas yang mengutamakan
keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Asas Akuntabilitas, yaitu asas yang menentukan
bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan
penyelenggaraan negera harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau
rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.

EKSISTENSI KPK DAN


PENYELENGGARAAN
NEGARA

KPK adalah komisi di Indonesia yang dibentuk pada tahun


2003 untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas
korupsi di Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002
mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Demi tercapainya pelayanan publik yang optimal bagi
masyarakat, maka pemerintah memandang perlu untuk
membentuk lembaga baru.dalam hal ini beban kerja
kepolisian dan kejaksaan dianggap terlalu banyak sehingga
banyak terjadi tunggakan perkara. Sebagai langkah
penyesuaian negara terhadap perkembangan sistem
ketatanegaraan dan tuntutan masyarakat perubahan sistem
ketatanegaraan RI memaksa negara melakukan reformasi
dalam berbagai lini, termasuk reformasi kelembagaan.

Sebagai organ kenegaraan yang namanya tidak


tercantum dalam UUD Negara RI Tahun 1945, KPK
dianggap oleh sebagian pihak sebagai lembaga
ekstrakonstitusional. Peran KPK dalam
merealisasikan tugas, kewajiban dan kewenangan
yang dimiliki dalam memberantas tindak pidana
korupsi di Indonesia masih sangat terbatas. Hal ini
disebabkan sempitnya ruang gerak KPK di dalam
peraturan perundang-undangan. Karena itulah, demi
mendukung optimalisasi kinerja dan produktivitas
KPK maka tidak saja dibutuhkan pembenahan secara
internal dalam tubuh KPK namun juga perluasan
ruang gerak KPK dalam Peraturan Perundangundangan

Anda mungkin juga menyukai