Anda di halaman 1dari 2

Suka Cita Si Pohon Bambu

Disuatu waktu, disebuah pinggiran hutan yang lebat. Tumbuhlah sebuah bamboo yang
indah dan lebat, selain itu pohon bamboo itu tumbuh dengan banyak kegunaan. Setiap orang
lewat pasti memperhatikan pohon bamboo yang indah.
unyil : hai bamboo, bolehkan saya meminta batang bambumu yang kecil?
bamboo: untuk apa unyil?
Unyil : aku mau membuat seruling.
Bamboo: baiklah silahkan, ambil batang bamboo ini.
Unyil: terimakasih ya pohon bamboo, kamu baik sekali.
Setiap batang bamboo diambil, akan tumbuh tunas baru untuk menggantikan batang
bamboo yang sudah diambil. Bamboo sangat bahagia, karena ia sangat berguna untuk orang
lain. Beberapa orang mengambilnya untuk dijadikan tongkat, bakul dan lai-lain
Suatu hari seekor burung kecil hinggap di batang bamboo. Pak raden dan pak usman
ingin mengambil batang bamboo untuk dijadikan kandang kerbau dan jembatan
Burung: hai bamboo, keraskan batang bambumu, karena mereka ingin menjadikan batang
bambumu menjadi kandang kerbau dan jembatan
Bamboo : lalu kenapa, itu tidak masalah
Burung: kamu tidak boleh memberikan batang bambumu untuk dijadikan kandang kerbau,
karena nanti akan menggangu nafasmu, nanti akan banyak nyamuk yang akan
mengganggumu. Selain itu jika batang bambumu dijadikan jembatan, maka kamu akan
diinjak-injak oleh orang-orang. Apakah kamu mau seperti itu ?
Bamboo: burung kecil ini benar, aku akan mengeraskan batang bambuku.
Pak usman: batang bamboo ini kenapa, tidak dapat dipotong.
Pak raden: batang bamboo itu mungkin jelek, sehingga tidak dapat ditebang, ayo kita
mencari batang bamboo yang lain.
Demikianlah, setiap orang yang ingin mengambil batang bambunya, burung kecil
selalu melarang untuk memberikannya. Hingga akhirnya pohon bamboo itu menjadi kusam
dan jelek. Pohon bamboo merasa sangat sedih
Unyil : serulingku patah, bagaimanakah aku bisa memperbaiki serulingku? Pohon bamboo
sekarang sudah tidak seindah dulu lagi.
Burung: wak..wak..wak ternyata kamu memang bamboo yang jelek, aku sudah tidak mau
berteman denganmu lagi
Palem : kenapa kamu bersedih bamboo ?
Bambu: aku bersedih, dulu aku pohon bamboo yang cantik, tapi sekarang aku sudah tidak
cantik lagi.
Palem : dulu kamu bahagia karena kamu baik hati, kamu memberikan batang-batang
bambumu diberikan kepada manusia. Batang bambumu dijadikan apa saja, seperti dijadikan
pagar, djadikan bakul, apalagi jembatan, bahkan dijadikan alat perengkap ikan. Dahulu kamu
memberikannya dengan senang hati. Setiap kamu memberikan batang bambumu, tunas

barumu akan muncul, dan menggantikan batang bambumu yang telah kau berikan dan
menjadikan kamu batang bamboo yang cantik.
Bamboo: aku menjadi pohon bamboo yang pelit dan sombong, sehingga orang-orang sudah
tidak membutuhkan aku lagi. Mulai saat ini, aku akan memberikan batang-batang bambuku
lagi dengan iklhas kepada semua orang yang membutuhkannya. Sehingga aku dapat berguna
dan hidup ku tidak akan sia-sia. Sehingga aku akan menjadi batang bamboo yang cantik.
Palem : wah itu bagus sekali. Semoga kamu bisa menjadi pohon bamboo yang cantik lagi.
Suatu hari pak saleh dan pak udin datang ke hutan untuk mencari bamboo yang akan
dijadikan pagar tanaman.
Pak saleh: hey lihat itu ada pohon bamboo, ayo kita gunakan batang bamboo ini. Tp bamboo
ini terlhat jelek sekali.
Pak udin: halaah, sudah tidak apa-apa. Ayo kita gunakan saja batang bamboo ini. Kita kan
hanya ingin membuat pagar tanaman. Jadi batang bamboo ini sudah cukup untuk kita .
Pak salaeh: oke kita gunakan batang bamboo itu
Pohon bamboo merasa bahagia, karena bisa membantu orang-orang yang
membutuhkan, akhirnya bamboo itu terihat cantik lagi. Karena pohon bamboo mau
memberikan batang-batang bambunya kepada orang-orang yang membutuhkan, maka tunastunas baru mucul membentuk pohon bamboo yang sangat cantik.

Anda mungkin juga menyukai