Anda di halaman 1dari 10

Measuring Cost of Quality (CoQ) on

SDLC Projects is Indispensible for


Effective Software Quality Assurance

LATAR BELAKANG

Proyek
pengembangan
software
sangat
sering
dikarakteristikkan dengan cost (biaya) yang melebihi batas,
jadwal yang tidak tepat dan rendahnya kualitas pengiriman.
Organisasi penjual software sangat banyak mengeluarkan
waktu dan usaha setelah software tersebut diluncurkan agar
dapat memenuhi kualitas yang diinginkan oleh konsumen
(contohnya, memperbaiki kesalahan/ bug yang menganggu)
dimana hal ini tentu akan membutuhkan cost yang tidak
sedikit. Sayangnya cost yang dikeluarkan ini tidak terlalu
diperhatikan. Bahkan seringkali cost ini dimasukkan kedalam
costs of testing, general developments costs atau
pengeluaran operasi dimana hal ini sebenarnya tidak tepat.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian

ini bermaksud untuk meneliti dan


mengevaluasi dampak dari aktifitas quality
management terhadap proyek pengembangan
software dengan menggunakan cost of
quality sebagai matriks terhadap beberapa
proyek SDLC yang dilakukan didunia nyata
yang berasal dari beberapa organisasi (baik
perusahaan besar maupun SMB).

Penelitian

ini
juga
bertujuan
untuk
memberikan metode metode dan arahan
arahan
untuk
merencanakan
dan

HIPOTESIS
Hubungan

antara komponen CoQ dengan


pendapatan dan margin kotor yang dihasilkan
oleh business critical project.

Peran

Matriks Cost of Quality


Software Quallity Assurance

terhadap

Hubungan

proyek pengembangan software


dengan proses standar plan quality

Hubungan

dengan

proyek pengembangan software


proses standar perform quality

MODEL PENELITIAN
Analisis regresi dan temuan

PENGUKURAN VARIABEL
Project

manager yang dipilih untuk di


interview
umumnya
telah
memiliki
pengalaman melakukan 3 pengiriman
proyek end-to-end dan telah pernah
memimpin proyek dengan budget jutaan
dollar.
Empat
peserta
merupakan
pensiunan eksekutif yang pensiun dalam
beberapa tahun terakhir.

METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian

ini menggunakan metode grounded theory.


Terdapat
dua
alasan
kenapa
penelitian
ini
menggunakan metode tersebut, pertama penelitian
ini bertujuan untuk mengembangkan teori yang telah
ada. Grounded theory dinilai cocok untuk mencapai
tujuan tersebut karena ia memungkinkan teori untuk
ditarik dari hasil interview dan artifak organisasi.
Kedua, metodologi ini dikenal mampu mengurangi
tingkat bias yang mungkin dimiliki oleh para peneliti
ketika melakukan interpretasi terhadap data yang
didapat.

SAMPLE
Interview

selama 12 bulan terhadap 28


anggota pemimpin tim yang telah senior
(mulai dari Chief Quality Officers/CEOs,
CFOs/Program Managers, CIOs/PMO Heads
hingga Project Managers) yang berasal dari
7 organisasi yang berbeda

HASIL

Proyek SDCL milik perusahaan kecil sama sekali tidak memiliki quality
budget. Selain itu, proyek proyek milik perusahaan kecil juga tidak
memiliki pengukuran cost of quality.

SMB tidak mengikuti proses manajemen qualitas secara terstruktur.


Prevention cost yang mereka sediakan hanya sebesar 10%-15% dari
total Cost of Quality.

Quality assurance adalah satu satunya metodologi yang di aplikasikan


oleh perusahaan perusahaan kecil (SMB) dan perusahaan perusahaan
tersebut tidak mengetahui secara nyata kerugian yang mereka alami
jika memiliki kualitas yang rendah.

Pada perusahaan perusahaan besar hampir seluruh proyek


mengklaim bahwa kualitas adalah prioritas utama mereka, tetapi hanya
sebagian kecil dari proyek proyek tersebut yang memiliki bukti kuat
bahwa mereka melakukan pencatatan terhadap cost of quality.

Walaupun kualitas dikenal luas sebagai kunci utama agar tetap


kompetitif, sayangnya visi/komitmen pemegang saham mengenai filosofi
kualitas sering tidak sependapat.

JUDUL PENELITIAN YANG AKAN


DIGUNAKAN
PERLUNYA DILAKUKAN PENGUKURAN COST OF QUALITY (COQ)
TERHADAP PROYEK SDLC UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN MUTU
ATAS KUALITAS SOFTWARE

Anda mungkin juga menyukai