Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH VARIASI RASIO Mg/Al PADA SINTESIS HIDROTALSIT

DENGAN METODE KOPRESIPITASI HIDROTERMAL


PENGARUH VARIASI RASIO Mg/Al PADA SINTESIS HIDROTALSIT
DENGAN METODE KOPRESIPITASI HIDROTERMAL
Sri Handayani, Cahyorini Kusumawardani, Kun Sri Budiasih
Fakultas
Matematika dan
Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas
Yogyakarta
Sri Handayani,
Cahyorini
Kusumawardani,
Kun Negeri
Sri Budiasih
e-mail: handayani137uny@yahoo.com
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: handayani137uny@yahoo.com

Abstrak

Katalis
terbagi menjadi dua yaitu katalis homogen dan heterogen. Katalis yang sekarang terus
Abstrak
berkembang adalah katalis heterogen karena mudah dipisahkan dan dapat digunakan kembali.
Katalis terbagi
menjadi
dua yaitu
katalis
dan heterogen.
sekarang
Tujuan
penelitian
ini adalah
sintesis
danhomogen
karakterisasi
HidrotalsitKatalis
Mg/Alyang
sebagai
salah terus
satu
berkembang
adalah
katalis
heterogen
karena
mudah
dipisahkan
dan
dapat
digunakan
kembali.
katalis heterogen yang dapat digunakan dalam reaksi kondensasi aldol. Cara yang digunakan
Tujuansintesis
penelitian
ini adalah
sintesis
dankopresipitasi
karakterisasihidrotermal.
Hidrotalsit Mg/Al
salah
satu
untuk
Hidrotalsit
adalah
metode
Sintesissebagai
hidrotalsit
Mg/Al
katalis heterogen
yang dapat
dalam
reaksi kondensasi
Cara
digunakan
diawali
dengan optimasi
suhudigunakan
hidrotermal.
Selanjutnya
dilakukanaldol.
variasi
molyang
Mg/Al
dengan
0 Sintesis hidrotalsit Mg/Al
untuk
sintesis
Hidrotalsit
adalah
metode
kopresipitasi
hidrotermal.
rasio 1-4 pada suhu hidrotermal optimal dan dikalsinasi pada 400 C. Karakterisasi dilakukan
diawali denganFTIR
optimasi
suhu
hidrotermal.
Selanjutnyaserta
dilakukan
variasimelihat
mol Mg/Al
dengan
menggunakan
untuk
analisis
gugus fungsional
XRD 0untuk
strukturnya.
rasio
1-4
pada
suhu
hidrotermal
optimal
dan
dikalsinasi
pada
400
C.
Karakterisasi
dilakukan
Hasil karakterisasi hidrotalsit sintesis menunjukkan bahwa kondisi terbaik diperoleh pada
menggunakan mol
FTIR
untuksebesar
analisis
perbandingan
Mg/Al
3:1.gugus fungsional serta XRD untuk melihat strukturnya.
Hasil karakterisasi hidrotalsit sintesis menunjukkan bahwa kondisi terbaik diperoleh pada
Kata
kunci: hidrotalsit,
kopresipitasi,
perbandingan
mol Mg/Al
sebesar 3:1.katalis heterogen
Kata kunci: hidrotalsit, kopresipitasi, katalis heterogen
Abstract
Catalyst
Abstractare divided into two kinds, homogeneous and heterogeneous catalysts. The catalys
tthat constantly developed isa heterogeneous catalyst because could be separated easily and
Catalyst are
divided
intooftwo
homogeneous
and heterogeneous
catalysts.
The catalys
reuseable.
The
purpose
thiskinds,
research
were synthesis
and characterization
of hydrotalcite
tthat constantly
developed isa
heterogeneous
catalyst
separated easily
and
Mg/Al
as a heterogeneous
catalyst
which can
be usebecause
din thecould
aldol be
condensation
reaction.
reuseable.
The
purpose
of
this
research
were
synthesis
and
characterization
of
hydrotalcite
Synthesis hydrotalcite was conducted by hydrothermal coprecipitation method. Synthesis
Mg/Al as awith
heterogeneous
catalyst
whicha can
be use din
the aldol condensation
reaction.
performed
variations mol
Mg/Alat
temperature
hydrothermal
1000C for 15
hours.
0
Synthesis
hydrotalcite
was
conducted
by
hydrothermal
coprecipitation
method.
Synthesis
Hydrotalcite as a heterogeneouscatalyst preparation was done by calcinationat
400
C.
0
performed
with
variations
mol
Mg/Alat
a
temperature
hydrothermal
100
C
for
15
hours.
Characterization of synthesized hydrotalcyte was performed by FTIR to identified functional
Hydrotalcite
as analysis
a heterogeneouscatalyst
preparation
wasresults
done showed
by calcinationat
4000C.
group
and XRD
to characteriz edits
structure. The
that the optimum
Characterization
synthesized
hydrotalcyte
performed
byratio
FTIRMg/Al3:1.
to identified functional
conditions
for the of
synthesized
hydrotalcite
waswas
obtained
atmole
group and XRD analysis to characteriz edits structure. The results showed that the optimum
Keywords:
hydrotalcite,
coprecipitation,
conditions for
the synthesized
hydrotalciteheterogeneous
was obtained catalysts
atmole ratio Mg/Al3:1.
Keywords: hydrotalcite, coprecipitation, heterogeneous catalysts

PENDAHULUAN

digunakan pada reaksi kondensasi aldol

Beberapa peneliti telah mengembangPENDAHULUAN

adalah
hidrotalsit
al., 1997; Perez
digunakan
pada (Guida
reaksi etkondensasi
aldol

kan reaksi
kondensasi
dengan
Beberapa
penelitialdol
telah silang
mengembang-

et
al., 2004).
adalah
hidrotalsit (Guida et al., 1997; Perez

katalis
homogen
baik basa
and
kan reaksi
kondensasi
aldol(Handayani
silang dengan

Hidrotalsit telah banyak diaplikasiet al., 2004).

Arty,
ataubaik
asam
(Sardjiman,
katalis 2008)
homogen
basa
(Handayani2000;
and

kan sebagai
katalistelah
dalam
prosesdiaplikasikatalitik
Hidrotalsit
banyak

Pudjono
et.al.,
Selain beberapa
Arty, 2008)
atau 2008).
asam (Sardjiman,
2000;

heterogen
memiliki
kan sebagai karena
katalis dalam
proses beberapa
katalitik

katalis
dewasa beberapa
ini telah
Pudjonohomogen
et.al., tersebut,
2008). Selain

kelebihan
heterogen

dikembangkan
penggunaan
katalis homogen pula
tersebut,
dewasa inikatalis
telah

permukaan
dan
kelebihan tinggi,
antara mudah
lain dipreparasi
memiliki luas

heterogen.
Katalis
yang katalis
dapat
dikembangkan
pulaheterogen
penggunaan

murah,
mudah
dipisahkan
produk hasil
permukaan
tinggi,
mudah dari
dipreparasi
dan

heterogen. Katalis heterogen yang dapat

murah, mudah dipisahkan dari produk hasil


75

antara
memiliki
luas
karena lain
memiliki
beberapa

75

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

reaksi, meminimalkan limbah hasil reaksi

supersaturation) (Kustrowski et al., 2005)

dan

diregenerasi

ataupun encer (low supersaturation) dan

(Cavani etal., 2001). Karakter tersebut

metode presipitasi melalui peningkatan pH.

membuat

Metode titrasi merupakan metode yang

memungkinkan

untuk

material

menjanjikan

untuk

hidrotalsit
aplikasi

cukup

komersial.

paling

mudah

dan

sederhana,

tetapi

Beberapa modifikasi hidrotalsit terbukti

pertukaran kation pada hidrotalsit hasil

menunjukkan aktivitas katalis pada reaksi

preparasi sulit dilakukan karena anion yang

kondensasi aldol beberapa aldehid dan keton

sangat penuh pada ruang antarlapis. Metode

(Koteswara etal., 1998; Roelofs etal. 2000;

presipitasi

Suzuki dan Ono, 2004). Material hidrotalsit

menghasilkan material dengan kristalinitas

yang biasa digunakan sebagai katalis pada

yang lebih tinggi daripada pada larutan

reaksi

Mg/Al

jenuh karena laju pertumbuhan kristal lebih

hidrotalsit (rasio mol Mg/Al pada kisaran

tinggi dibandingkan laju nukleasi sehingga

2,1 3,6) dengan anion karbonat dan nitrat

partikel dengan ukuran kecil dapat segera

pada ruang antarlapisan.

terbentuk. Luas permukaan katalis yang

kondensasi

aldol

yaitu

pada

larutan

encer

dapat

lempung

tinggi diperoleh dari partikel berukuran

anionik yang strukturnya diturunkan dari

kecil, sehingga metode ini lebih dipilih

struktur brucite. Formula umum hidrotalsit

sebagai metode preparasi katalis meskipun

sebagai

[M1-

belum banyak dilakukan. Selain aktivitas

Material

dan selektivitas katalitik yang tinggi pada

hidrotalsit yang biasa digunakan sebagai

reaksi tersebut, regenerasi material katalis

katalis pada reaksi kondensasi aldol yaitu

setelah digunakan dan reproduksibilitas

Mg/Al hidrotalsit (rasio mol Mg/Al pada

katalis juga merupakan faktor penting untuk

kisaran 2,1 3,6) dengan anion karbonat

dapat

dan nitrat pada ruang antarlapisan.

komersial.

Hidrotalsit

lempung

merupakan

anionik

adalah

Mx3+(OH)2]b-[An-]b/n.mH2O.

2+

Sebagian besar katalis hidrotalsit

diaplikasikan
Tujuan

riset

lebih
ini

luas

adalah

dan
untuk

dipreparasi dengan metode ko-presipitasi,

mengembangkan

dengan berbagai modifikasi metode ko-

hidrotermal untuk mempreparasi katalis

presipitasi

lain

hidrotalsit Mg-Al NO3-CO3 dengan optimasi

melibatkan proses titrasi (Negron et al.,

suhu hidrotermal dan ariasi perbandingan

2003), presipitasi pada larutan jenuh (high

Mg/Al = 1 4.

76

yang

dilakukan

antara

metode

kopresipitasi

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

METODOLOGI PENELITIAN

dilakukan pengadukan dan dialiri dengan

Bahan utama
yang digunakan dalam
METODOLOGI
PENELITIAN

gas N2 selama
2 jam. Nilai
larutandengan
dicek
dilakukan
pengadukan
danpHdialiri

penelitian
ini utama
antara yang
lain: digunakan
Al(NO3)3 9H
Bahan
dalam
2O

menggunakan
indikator
pHlarutan
universal.
gas
N2 selama 2 jam.
Nilai pH
dicek

dari Merck,
)2.6HAl(NO
penelitian
ini Mg(NO
antara 3lain:
9H2O
2O dari
3)3 Merck,

Campuran tersebut
dimasukkan
botol
menggunakan
indikator
pH dalam
universal.

Aldrich
dan
NaOHMerck,
dari Merck,
Na32)CO
dari
Mg(NO
O dari
Merck,
3 2dari
2.6H

teflon untuk
selanjutnya
dilakukan
Campuran
tersebut
dimasukkan
dalamproses
botol

gas nitrogen.
Seluruh
digunakan
NaOH
dari Merck,
Na2CObahan
dan
3 dari Aldrich

pemanasan
temperatur
100C selama
teflon
untukpada
selanjutnya
dilakukan
proses

tanpanitrogen.
pemurnianSeluruh
lebih lanjut.
gas
bahan digunakan

15 jam. Padatan
yang diperoleh
dariselama
hasil
pemanasan
pada temperatur
100C

Alat utama
yang
digunakan dalam
tanpa pemurnian
lebih
lanjut.

hidrotermal
dipisahkan
menggunakan
15
jam. Padatan
yang diperoleh
dari hasil

penelitian
antarayang
lain:digunakan
peralatan dalam
gelas,
Alatiniutama

sentrifuge selama
15 menit
dengan
hidrotermal
dipisahkan
menggunakan

pengaduk magnet,
hidrotermal
penelitian
ini antaraoven
lain:untuk
peralatan
gelas,

kecepatan 2500
dicuci
sentrifuge
selamarpm15 kemudian
menit dengan

dan kalsinasi.
Instrumen
yang hidrotermal
dibutuhkan
pengaduk
magnet,
oven untuk

dengan akuades.
suhu hidrotermal
kecepatan
2500 Variasi
rpm kemudian
dicuci

untukkalsinasi.
karakterisasi
hasil dan
aktivitas
dan
Instrumen
yang uji
dibutuhkan

dilakukan
pada 100,
120,suhu
14 dan
1800C.
dengan
akuades.
Variasi
hidrotermal

antara karakterisasi
lain: Difraksi
Sinaruji X,
dan
untuk
hasil dan
aktivitas

Variasi rasio
dilakukan
dilakukan
pada Mg/Al
100, 120,
14 dan dengan
1800C.

Spektroskopi
Red.
antara
lain: Infra
Difraksi

dan

memvariasi
precursor
Mg
Variasi
rasiojumlah
Mg/Al mol
dilakukan
dengan

Penelitian
dengan mereaksiSpektroskopi
Infradilakukan
Red.

terhadap Al jumlah
sehingga
memvariasi
mol diperoleh
precursor rasio
Mg

kan magnesium
(Mg(NO
Penelitiannitrat
dilakukan
dengan
mereaksi3)2.6H
2O) dan

Mg/Al= 1Al sehingga


4. Hasil diperoleh
yang diperoleh
terhadap
rasio

aluminium
nitratnitrat
(Al(NO
O) 2O)
dengan
dan
kan
magnesium
(Mg(NO
3)3 9H
3)22.6H

dipanaskan1 dalam
pada
temperatur
60
Mg/Al=
4. oven
Hasil
yang
diperoleh

perbandingan
mol(Al(NO
3:1. 3Magnesium
nitrat
aluminium
nitrat
)3 9H2O) dengan

C selama dalam
12 jam.oven
Persiapan
HT sebagai
dipanaskan
pada temperatur
60

sebanyak 8,626
dan Magnesium
aluminium nitrat
perbandingan
molg 3:1.

katalis
heterogen
cara
C
selama
12 jam.dilakukan
Persiapan dengan
HT sebagai

3,783 g masing-masing
dilarutkan dalam
sebanyak
8,626 g dan aluminium
nitrat

kalsinasiheterogen
pada suhu dilakukan
tinggi (400C).
katalis
dengan cara

akuadesg sampai
volume 100
mL lalu dalam
dialiri
3,783
masing-masing
dilarutkan

Struktur
dikarakterisasi
kalsinasi
pada suhuproduk
tinggi (400C).

gas N2 dan
diaduk
menggunakan
pengaduk
akuades
sampai
volume
100 mL lalu
dialiri

menggunakan
difraktometer
(XRD)
StrukturX-ray
produk
dikarakterisasi

magnet
menit. Keduanya
diaduk 15
menggunakan
pengaduk
gas
N2 danselama

dan spektroskopi
inframerah
(IR). Produk
menggunakan
X-ray
difraktometer
(XRD)

dicampur dalam
tiga dengan
tetap
magnet
selamalabu15leher
menit.
Keduanya

hidrotalsit
Mg-Alinframerah
kering dikarakterisasi
dan
spektroskopi
(IR). Produk

dialiri gas
N2dan
diaduktigamenggunakan
dicampur
dalam
labu leher
dengan tetap

secara fisikMg-Al
menggunakan
XRD dengan
hidrotalsit
kering dikarakterisasi

pengaduk
30 menit.
Natrium
dialiri
gasmagnet
N2danselama
diaduk
menggunakan

kisaran sudut
= 2-70 dan XRD
laju scanning
secara
fisik 2
menggunakan
dengan

hidroksidamagnet
(NaOH)selama
0,070 30
molmenit.
yaitu Natrium
0,280 g
pengaduk

2 0,02/detik.
kisaran
sudut 2 = 2-70 dan laju scanning

dilarutkan (NaOH)
menggunakan
akuades
sampaig
hidroksida
0,070 mol
yaitu 0,280

2 0,02/detik.

diaduk
volume 100menggunakan
mL, dialiri gasakuades
N2 dan sampai
dilarutkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

volume
100 mL,
dialiri gas
N2 dan
diaduk
menggunakan
pengaduk
magnet
selama
15

hidrotalsit (HT)
HASILSintesis
DAN PEMBAHASAN

Sinar

X,

menit, ditambahkan
ke magnet
dalam labu
leher
menggunakan
pengaduk
selama
15
tiga. Selama
reaksike berlangsung
tetap
menit,
ditambahkan
dalam labu leher
tiga.

Selama

reaksi

berlangsung

tetap

Mg/Al

dilakukan
dengan
metode (HT)
kopresipitasi
Sintesis
hidrotalsit
Mg/Al
hidrotermal dengan
pada suhu
antara kopresipitasi
100-180oC.
dilakukan
metode
C.
hidrotermal pada suhu antara 100-180o77
77

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014


Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

Hasil sintesis berupa padatan (powder)

hidrotalsit

berwarna
putih. Jika
dikehendaki
Hasil sintesis
berupa
padatan hidrotalsit
(powder)

Gambar
data disajikan
FTIR disajikan
hidrotalsit2, sedangkan
pembanding
pada

dengan
kemungkinan
adanya
berwarnaanion
putih.nitrat,
Jika dikehendaki
hidrotalsit

pada
Gambar
3. Hasil analisis
menunjukkan
Gambar
2, sedangkan
data FTIR
disajikan

anion
dihindarkan
dengan lain
anionseperti
nitrat, karbonat
kemungkinan
adanya

tiga
intensitas
yaitu
padapuncak
Gambardengan
3. Hasil
analisis tertinggi
menunjukkan

dengan
bubbling
nitrogen.
Dalam
anion lain
seperti gas
karbonat
dihindarkan

pada
harga 2
sebesar
11,66 tertinggi
(bidang 003),
tiga puncak
dengan
intensitas
yaitu

jumlah
cukup gas
N2 ini mampu
dengan yang
bubbling
gas inert
nitrogen.
Dalam

23,45
(bidang
006), 11,66
dan 34,57
(bidang
pada harga
2 sebesar
(bidang
003),

mendorong
menghilangkan
jumlah
yangdan
cukup
gas inert N2ion
inikarbonat
mampu

110)
merupakan
dari
23,45yang
(bidang
006), dankarakteristik
34,57 (bidang

memdan
dibebaskan
sebagai CO2. Untuk
mendorong
dan menghilangkan
ion karbonat

senyawa
hidrotalsit.
110) yang
merupakan karakteristik dari

batasi
interaksi dengan
udara membebas
dan dibebaskan
sebagaiCO
CO
2 dari
2. Untuk

difraksi sinar X dari HT


senyawaPola
hidrotalsit.

dari atmosfer,
dilakukan
batasi
interaksi sintesis
dengan HT
CO2Mg/Al
dari udara
bebas

pembanding
2002)
Pola (Klopproge,
difraksi sinar
X menunjukdari HT

dengan
wadah sintesis
tertutup HT
dan Mg/Al
mengalirkan
gas
dari atmosfer,
dilakukan

kan
adanya (Klopproge,
4 puncak karakteristik
yang
pembanding
2002) menunjuk-

nitrogen
secara terus
menerus.
dengan wadah
tertutup
dan mengalirkan gas

menunjukkan
bersifat kristalin/
kan adanya 4 sampel
puncak karakteristik
yang

hasil
penelitian dikarakterinitrogenHidrotalsit
secara terus
menerus.

terkristal
dengan
menunjukkan
sampelsempurna.
bersifat Keempat
kristalin/

sasi dengan
difraktometer
sinar dikarakteriX (X Ray
Hidrotalsit
hasil penelitian

puncak
menunjukkan
(003)
terkristaltersebut
dengan
sempurna.bidang
Keempat

diffraction,
Pola difraksi
X
sasi dengan XRD).
difraktometer
sinar X sinar
(X Ray

(006)(110)
dan (113)
yang menunjukkan
sifat
puncak tersebut
menunjukkan
bidang (003)

hidrotalsit
dan X2
diffraction, pada
XRD).rasio
Pola Mg/Al
difraksi3 sinar

mineral
struktur
(006)(110)clay
dan HT
(113)yang
yang memiliki
menunjukkan
sifat

ditunjukkan
pada rasio
Gambar
1, pola
hidrotalsit pada
Mg/Al
3 difraksi
dan 2

berlapis.
mineral clay HT yang memiliki struktur

ditunjukkan pada Gambar 1, pola difraksi

berlapis.

pembanding

Gambar 1. Difraktogram HT pada Suhu Hidrotermal 100C


Gambar 1. Difraktogram HT pada Suhu Hidrotermal 100C
78
78

disajikan

pada

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

Gambar 2. Pola Difraksi Sinar X dari HT Pembanding,


CO = (a) dan NO - (b) (Klopproge, 2002)
Gambar 2.3 Pola Difraksi3Sinar X dari HT Pembanding,
CO3 = (a) dan NO3- (b) (Klopproge, 2002)

Gambar 3. Spektra FTIR HT pada Suhu Hidrotermal 1000C


Gambar 3. Spektra FTIR HT pada Suhu Hidrotermal 1000C
Dari dua spektra pada Gambar 1 terlihat
Mg/Al 3:2. Oleh karena itu, untuk selanjutbahwadua
kedua
rasio mol
memberikan
Dari
spektra
padatersebut
Gambar
1 terlihat

nya pada
optimasi
suhuuntuk
hidrotermal
Mg/Al
3:2. Oleh
karena itu,
selanjut-

hasil yang
hampir
sama.
Kutrowski
et al.
bahwa
kedua
rasio mol
tersebut
memberikan

digunakan
Mg/Al 3:2.
nya
padarasio
optimasi
suhu

(2006)yang
melaporkan
bahwaKutrowski
hasil optimal
hasil
hampir sama.
et al.

Hasil
suhu hidrotermal
digunakan
rasiooptimasi
Mg/Al 3:2.

sintesis melaporkan
hidrotalsit diperoleh
padaoptimal
rasio
(2006)
bahwa hasil

dengan Hasil
rasio optimasi
Mg/Al 3:1
disajikan
pada
suhu
hidrotermal

sintesis hidrotalsit diperoleh pada rasio

dengan rasio Mg/Al 3:1 disajikan pada


79

hidrotermal

79

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014


Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

Gambar 4. Dari Gambar 4 terlihat bahwa

80C. Semakin tinggi suhu hidrotermal,

suhu
hidrotermal
terbaik 4 diperoleh
pada
Gambar
4. Dari Gambar
terlihat bahwa

intensitas
puncaktinggi
difraktogram
hidrotalsit
80C. Semakin
suhu hidrotermal,

suhu 100C.
Jika suhu
hidrotermal
atas
hidrotermal
terbaik
diperolehdi pada

semakin
intensitasmenurun.
puncak difraktogram hidrotalsit

100C
makaJikaakan
merusak struktur
suhu 100C.
suhu hidrotermal
di atas

semakinBerkaitan
menurun. dengan proses kalsinasi,

hidrotalsit
yang ditandai
dengan munculnya
100C maka
akan merusak
struktur

ada berbagai
yangproses
dapat kalsinasi,
diamati.
Berkaitanaspek
dengan

puncak
yang
tidak
diinginkan.
hidrotalsit
yang
ditandai
dengan munculnya

Kalsinasi
memberikan
pengaruh
ada berbagai
aspek yang
dapat terhadap
diamati.

puncak yang tidak diinginkan.

kapasitas
serapan Hidrotalsit
sebagai
Kalsinasi memberikan
pengaruh terhadap

Variasi Rasio Mg/Al

adsorben.
yang dikalsinasi
suhu
kapasitas HT
serapan
Hidrotalsitpada
sebagai

Berdasarkan
Variasi Rasio
Mg/Al

penelitian

dari

tinggi,
yaitu
500C menunjukkan
adsorben.
HT sekitar
yang dikalsinasi
pada suhu

Alnavis (2010),
Mg-Al
Berdasarkan

dengan
rasio dari
2:1
penelitian

kapasitas
besar
tinggi, yaituabsorbsi
sekitar yang
500C paling
menunjukkan

pada
XRDdengan
memiliki
Alnavisdifraktogram
(2010), Mg-Al
rasio tiga
2:1

dibanding
tidakyang
dikalsinasi
kapasitas yang
absorbsi
paling (Liang,
besar

puncak
dengan intensitas
pada difraktogram
XRD tertinggi,
memiliki yaitu
tiga

2008).
dibanding yang tidak dikalsinasi (Liang,

pada
harga
2 sebesar
11,66,
23,45,yaitu
dan
puncak
dengan
intensitas
tertinggi,

2008). Suhu kalsinasi biasanya bervariasi

34,57
yang2merupakan
karakteristik
pada harga
sebesar 11,66,
23,45, dari
dan

antara Suhu
573773
K. Kalsinasi
secara
kalsinasi
biasanyadapat
bervariasi

senyawa
percobaan
34,57 yanghidrotalsit.
merupakan Hasil
karakteristik
dari

efektif
merusakK. Kalsinasi
struktur dapat
hidrotalsit.
antara 573773
secara

menunjukkan
fakta yang
yang
senyawa hidrotalsit.
Hasilserupa
percobaan

Hidrotalsit
terkalsinasi
atau hidrotalsit.
calcined
efektif
merusak
struktur

diperoleh
dari proses
pada yang
suhu
menunjukkan
fakta hidrotermal
yang serupa

hydrotalcite
dapat dikembalikan
ke
Hidrotalsit (C-HT)
terkalsinasi
atau calcined

diperoleh dari proses hidrotermal pada suhu

hydrotalcite (C-HT) dapat dikembalikan ke

Gambar 4. Difraktogram HT Mg/Al 3:1 dengan Variasi Suhu Hidrotermal


Gambar 4. Difraktogram HT Mg/Al 3:1 dengan Variasi Suhu Hidrotermal
80
80

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

struktur semula dengan penambahan air dan

struktur Ht dengan rehidrasi. Beberapa

anion.
dan anion
dapat
diserap keair
dalam
strukturAir
semula
dengan
penambahan
dan

proses
katalis
kondensasi
aldol
struktur preparasi
Ht dengan
rehidrasi.
Beberapa

antarlapis.
Anion
yang diserap
diserap
tidak
anion. Air dan
anion dapat
ke dalam

dipersiapkan
untukkatalis
aplikasikondensasi
reaksi.
proses preparasi
aldol

selaluharus
sama dengan
antarlapis. Anion
yang anion
diserapasalnya,
tidak

Salahuntuk
satuaplikasi
hal yang
menarik dari
dipersiapkan
reaksi.

misalnya
dengan
selaluharus nitrat
sama dapat
dengan diganti
anion asalnya,

efek kalsinasi
pada
adalah,
Salah satu
hal hidrotalsit
yang menarik
dari

karbonat
hidroksida.
dapat
misalnya atau
nitrat
dapat Kondisi
diganti inidengan

terdekomposisinya
efek kalsinasi pada menjadi
hidrotalsitcampuran
adalah,

menjadi
sebuah
efek Kondisi
memori
yang
karbonat atau
hidroksida.
ini dapat

oksida
setelah dikalsinasi
pada 725-775
K.
terdekomposisinya
menjadi
campuran

berguna
menjadi

atau
yang

Calcinatedhidrotalcite
(CHT)
oksida setelah dikalsinasi
padamemiliki
725-775luas
K.

menyerap
seperti polutan
berguna anion
untuk tertentu
menghilangkan
atau

area
permukaan yang
dengan
Calcinatedhidrotalcite
(CHT)besar
memiliki
luas

berbahaya,
maupun
menyerap baik
anionorganik
tertentu
sepertianorganik.
polutan

karakteristik
basa yang
Lewis. besar
Kondisi
ini
area permukaan
dengan

Efek
memori
juga dapat
dimanfaatkan
berbahaya,
baik organik
maupun
anorganik.

menjadi
peluang
yangLewis.
baik untuk
digunakan
karakteristik
basa
Kondisi
ini

untuk
katalisis.
Efek aplikasi
memori
juga dapat dimanfaatkan

sebagai
katalis (Roelofs,
Difraktomenjadi peluang
yang baik 2002).
untuk digunakan

Anion katalisis.
yang
untuk aplikasi

dalam

gram
dari (Roelofs,
HT hasil 2002).
sintesis Difraktosebelum
sebagaiXRD
katalis

antarlapis
Anion memberikan
yang
terdapatperbedaan
dalam

dan
disajikan
pada
gram sesudah
XRD daridikalsinasi
HT hasil sintesis
sebelum

karakteristik.
Stabilitas
termal perbedaan
dari HT
antarlapis
memberikan

Gambar
5, sebagai
pembanding
adalah XRD
dan sesudah
dikalsinasi
disajikan
pada

dengan
anion oksalat
lebih
tinggi dari
daripada
karakteristik.
Stabilitas
termal
HT

dari
Kutrowski
et al.
(2005) yang
disajikan
Gambar
5, sebagai
pembanding
adalah
XRD

karbonat.
Masing
masing
memiliki
suhu
dengan anion
oksalat
lebih tinggi
daripada

pada
Gambar 6. et al. (2005) yang disajikan
dari Kutrowski

dekomposisi
523 masing
K dan memiliki
473 K. Sifat
karbonat. Masing
suhu

Berdasarkan
penelitian Rao (1998)
pada Gambar
6.

basisitas
anion523 antarlapis
adalah
dekomposisi
K dan 473
K. faktor
Sifat

hidrotalsit
yang tidak
dikalsinasi
tidak
Berdasarkan
penelitian
Rao (1998)

kunci
dehidroksilasi.
Jika
basisitas dari
anionproses
antarlapis
adalah faktor

memiliki
katalisis.
HT dengan
hidrotalsit aktivitas
yang tidak
dikalsinasi
tidak

basisitas
rendah
lebih dehidroksilasi.
stabil secara termal,
kunci
dari proses
Jika

kalsinasi
K yang
diikuti
memiliki 723
aktivitas
katalisis.
HT rehidrasi
dengan

atau
lebih
tahan
pemanasan
basisitas
rendah
lebihterhadap
stabil secara
termal,

dengan
air K
padayang
suhu diikuti
kamar memiliki
kalsinasiuap723
rehidrasi

(Roelofs,
2002).
atau lebih
tahan

pemanasan

sifat
Hidrotalsit
ini
dengankatalis
uap airyang
pada baik.
suhu kamar
memiliki

aplikasi

dipakai
dalam yang
katalisis
kondensasi
sifat katalis
baik.reaksi
Hidrotalsit
ini

hidrotalsit
(HT) penting
adalah sebagai
katalis.
Fungsi
dari aplikasi

aldol
daridalam
benzaldehid
danreaksi
asetonkondensasi
pada suhu
dipakai
katalisis

Sebelum
digunakan
hidrotalsit (HT)
adalah sebagai
sebagai katalis,
katalis.

kamar.
Hasil
aldol yangdan
terbentuk
lebihsuhu
dari
aldol dari
benzaldehid
aseton pada

hidrotalsit
sintesis sebagai
perlu dipreparasi
Sebelum hasil
digunakan
katalis,

85%
pada
aktivasi
optimum.
Aktivitas
kamar.
Hasil
aldol yang
terbentuk
lebihyang
dari

dan
dioptimasi
untukperlumendapatkan
hidrotalsit
hasil sintesis
dipreparasi

lebih
tinggi
padaoptimum.
HT yang
direhidrasi
85% pada
aktivasi
Aktivitas
yang

kualifikasi
katalis yang
dibutuhkan.
Salah
dan
dioptimasi
untuk
mendapatkan

memberikan
bahwa direhidrasi
aldolisasi
lebih tinggi kesimpulan
pada HT yang

satu
tahap aktivasi
sebagai katalis
kualifikasi
katalis hidrotalsit
yang dibutuhkan.
Salah

dalam
fasa heterogen
dikatalisis
oleh ion
memberikan
kesimpulan
bahwa aldolisasi

adalah
proses
kalsinasi.
proses
satu tahap
aktivasi
hidrotalsitSetelah
sebagai katalis

hidroksida
).
dalam fasa(OH
heterogen
dikatalisis oleh ion

kalsinasi
rekonstruksi
adalah proses diperlukan
kalsinasi. Setelah
proses

hidroksida (OH-).

untuk
sebuah

(Roelofs,Fungsi
2002).

kalsinasi

menghilangkan
efek
memori

terdapat

terhadap

penting

diperlukan

dari

rekonstruksi

81
81

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014


Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

Gambar 5. Difraktogram HT Hasil Sintesis: a) Sebelum Kalsinasi; b) Setelah Kalsinasi


Gambar 5. Difraktogram HT Hasil Sintesis: a) Sebelum Kalsinasi; b) Setelah Kalsinasi

82
82

Gambar 6. Difraktogram HT Sebelum dan Sesudah pada 450 dan 600C


sebagai Pembanding (Kutrowski et al., 2005)
Gambar 6. Difraktogram HT Sebelum dan Sesudah pada 450 dan 600C
sebagai Pembanding (Kutrowski et al., 2005)

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

Dua metode rehidrasi adalah fasa

maka serapan dengan puncak melebar pada

cair dan
gasmetode
kondensasi
aldol.adalah
Campuran
Dua
rehidrasi
fasa

daerahserapan
3400-3500
cm-1puncak
semakin
berkurang
maka
dengan
melebar
pada

oksida
MgAl
yang direhidarasi
fasa
cair
dan
gas kondensasi
aldol.dengan
Campuran

intensitasnya.
Pita cm
ini-1adalah
hasil
vibrasi
daerah
3400-3500
semakin
berkurang

gas (HT
RG) memberikan
hasildengan
yang lebih
oksida
MgAl
yang direhidarasi
fasa

ulur (stretching)
O-H
gugushasil
hidroksi
di
intensitasnya.
Pita
inidari
adalah
vibrasi

tinggi
dengan
HT lebih
yang
gas
(HTdibandingkan
RG) memberikan
hasil yang

dalam
lembaran-lembaran
Mg-Al
ulur
(stretching)
O-H dari gugus
hidroksiHT
di

direhidrasi
dengan fasa
cair HT
(RGRL).
tinggi
dibandingkan
dengan
yang

dengan molekul-molekul
air dalam
dalam
lembaran-lembaran
Mg-Alpartikel
HT

Keduanya memiliki
jauh
direhidrasi
dengan sifat
fasatekstur
cair yang
(RGRL).

atau dalam
antarlapis. Di air
sisidalam
lain, serapan
dengan
molekul-molekul
partikel

berbeda yang
memberi
efek pada
sifat
Keduanya
memiliki
sifat tekstur
yang jauh

juga
pada dalam
daerah
sekitar Di1650
cm-1serapan
atau
antarlapis.
sisi lain,

katalisisnya.
memoriefek
mempengaruhi
berbeda
yangEfek
memberi
pada sifat

-1
berkurang.
ini diduga
merupakan
juga
pada
daerahPitasekitar
1650 cm

derajat rekonstruksi
dari struktur
lamelar
katalisisnya.
Efek memori
mempengaruhi

vibrasi tekukan
(bending)
yang
berkurang.
Pita ini
diduga OH
merupakan

saat oksida
direhidrasi
gas,
derajat
rekonstruksi
daridengan
strukturfase
lamelar

berasaldaritekukan
molekul
air pada
vibrasi
(bending)
OH daerah
yang

lebih oksida
kukat dari
rehidrasidengan
fasa cair.
saat
direhidrasi
fase Sifat
gas,

antarlapis. Semakin
berasaldari
molekul tinggi
air suhu
pada kalsinasi
daerah

kataliskukat
banyakdari
ditentukan
karakter
basa
lebih
rehidrasioleh
fasa
cair. Sifat

pita uluran Semakin


simetris tinggi
O=C-Osuhu
padakalsinasi
daerah
antarlapis.

(Lewis)banyak
dari ditentukan
tepi/antarmuka
hidrotalsit
katalis
oleh karakter
basa

1385 uluran
cm-1 pun
juga O=C-O
semakinpada
berkurang.
pita
simetris
daerah

(Abello, 2005).
(Lewis)
dari tepi/antarmuka

hidrotalsit

Gejala cm
ini-1 tampak
dari semakin
hasil kalsinasi
suhu
1385
pun juga
berkurang.

spektra FTIR antara HT dan HT


(Abello,Dari
2005).

400C ini
hingga
suhu
Hal sesuai
Gejala
tampak
dari 500C.
hasil kalsinasi
suhu

terkalsinasi
pada Gambar
7 dan
dapat
Dari spektra
FTIR antara
HT 8dan
HT

dengan hingga
hasil penelitian
terdahulu
yang
400C
suhu 500C.
Hal sesuai

dilihat bahwapada
semakin
tinggi7 suhu
terkalsinasi
Gambar
dan kalsinasi
8 dapat

dengan hasil penelitian terdahulu yang

dilihat bahwa semakin tinggi suhu kalsinasi

Gambar 7. Spektra Infra merah HT Sebelum Kalsinasi


Gambar 7. Spektra Infra merah HT Sebelum Kalsinasi

83
83

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014


Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

Gambar 8. Spektra HT Setelah Kalsinasi 500C


Gambar 8. Spektra HT Setelah Kalsinasi 500C
Tabel 1. Rangkuman Pita Karakterisik HT dan HT Terkalsinasi
0

HTRangkuman
HTPita
500Karakterisik
C
Tabel 1.
HT dan HTKeterangan
Terkalsinasi
3456,44
3471,87 0
Ulur/stretching O-H permukaanHt
HT
HT 500 C
Keterangan
1635,64
1635,64
Tekukan/ bending OH
3456,44
3471,87
Ulur/stretching O-H permukaanHt
1381,03
uluran simetris nitrat
1635,64
1635,64
Tekukan/ bending OH
678,94
648,08
Tekukan nitrat
1381,03
uluran simetris nitrat
555.50
501,49
ulur Al-O
678,94
648,08
Tekukan nitrat
447,49
450
ulurMg-O
555.50
501,49
ulur Al-O
447,49
450
ulurMg-O
melaporkan dekomposisi pada 450C
ulur simetri dari ion karbonat memberi
(Parida,
2000).dekomposisi
Pada spectra hasil
melaporkan
pada kalsinasi
450C

1
puncakmode
sekitar
. Pita
ulur simetri didari
ion10501060
karbonat cm
memberi

juga
tampak
puncakhasil
padakalsinasi
daerah
(Parida,
2000).adanya
Pada spectra

1
dari CO32 kuat
di daerah
1360 cm1
puncakmode
di sekitar
10501060
cmdengan
. Pita

-1
1442
yangadanya
belum diketahui
vibrasinya.
juga cm
tampak
puncak pada
daerah

1
2
, dan
pita
pada
puncak
827 cm1360
dari CO3lemah
kuat di daerah
cm1
dengan

-1
lain diketahui
sebagai pembanding,
1442 cmPenelitian
yang belum
vibrasinya.

1
667
cm1lemah
menunjukkan
mode
daripita
bidangpuncak
di 827 cm
, dan
pada

menunjukkan
adanya
pita serapan
pada
Penelitian
lain sebagai
pembanding,

1
bidang
Simetri dari NO3
667
cmHT.
menunjukkan
mode tidak
dari berubah
bidang-

1
30003200
yangpita
merupakan
menunjukkancmadanya
serapan hasil
pada

saat
berada
dalam lapisan
HT
(Kloprogge,
bidang
HT. Simetri
dari NO3
tidak
berubah

Pita khas
dari HT- CO
vibrasi
H2O-CO
merupakan
hasil
30003200
cm31 . yang
3

2002).
saat berada dalam lapisan HT (Kloprogge,

terlihat H
dari
adanya
pita khas
yangdari
pecah/split
HT- COdi
vibrasi
2O-CO
3 . Pita
3

2002). Dilihat

1
sekitar
dan 1400
cmyang
bersama
dengan
terlihat 1365
dari adanya
pita
pecah/split
di

pembanding,
tanpa inframerah
kalsinasi
Dilihat hidrotalsit
dari spektra

1
pita
lemah
870 cm
and1667cm
sekitar
1365sekitar
dan 1400
bersama. Vibrasi
dengan

memiliki
puncak
lebar antara
pembanding,
hidrotalsit
tanpa 4000-2700
kalsinasi

84
pita lemah sekitar 870 and 667cm1. Vibrasi

memiliki puncak lebar antara 4000-2700

84

dari

spektra

inframerah

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

cm-1 yang berkaitan dengan vibrasi deformasi

sekitar bilangan gelombang 791 dan 663

superimposisi
dari air
yangvibrasi
diserap
secara
cm-1 yang berkaitan
dengan
deformasi

1
bertepatan
posisi
cm
sekitar
bilangan dengan
gelombang
791dan
dan rasio
663

fisisorbsi,
vibrasi
gugusdiserap
OH secara
dalam
superimposisi
dari dari
air yang

intensitas
dari dengan
vibrasi
cm1 bertepatan
posisikarakteristik
dan rasio

struktur,
dan atau
fisisorbsi,vibrasi
vibrasiHO...OH
dari gugus
OHCOdalam
2OH

hidrotalsit.
intensitas

dalam
dan karakterisik
vibrasi
struktur,hidrotalsit
vibrasi HO...OH
dan atau CO
2OH

penurunan
signifikanterjadi
dari
hidrotalsit. intensitas
Selama yang
kalsinasi

ulur
ikatan dan
MgOH
dalam vibrasi
Mg/Al
dalam dari
hidrotalsit
karakterisik

puncak
vibrasi
air dan
Haldari
ini
penurunan
intensitas
yangkarbonat.
signifikan

hidroksikarbonat.
serapan di
daerahMg/Al
1632
ulur dari ikatanPitaMgOH
dalam

tentu
dengan
kehilangan
puncaksesuai
vibrasi
air adanya
dan karbonat.
Hal air
ini

-1
merupakan vibrasi
bending
cm
hidroksikarbonat.
Pita serapan
di dari
daerahH-O-H
1632

pemanasan
2000).
dan
tentuCO
sesuai
dengan
adanya (Parida,
kehilangan
air
2 selama

yang
dari air yang
terabsorb
dalam
vibrasi
bending
dariantarlapis
H-O-H
cm-1 merupakan

Hasil
rasio mol (Parida,
Mg/Al2000).
1-4
selama pemanasan
dan CO2variasi

hidrotalsit
yang dari (Parida,
air yang2000).
terabsorb dalam antarlapis

ditampilkan
padarasio
Gambar
Gambar
Hasil variasi
mol9. Pada
Mg/Al
1-4

Serapan
hidrotalsit
(Parida,intensif
2000). pada daerah 1383

9ditampilkan
tersebut pada
terlihat
bahwa
intesnsitas
Gambar
9. Pada
Gambar

cm merupakan
impuritis
Serapan serapan
intensif CO
pada
daerah
1383
2 dan

tertinggi
didapat
pada bahwa
perbandingan
mol
9 tersebut
terlihat
intesnsitas

dari
NO3- yang merupakan
dari
larutan
cm merupakan
serapan COhasil
impuritis
2 dan

Mg/Al
3:1.
tertinggi
didapat pada perbandingan mol

dalam
proses
sintesis.
Adanya
pada
dari NO
merupakan
hasildoublet
dari larutan
3 yang

Mg/Al 3:1.

Selamavibrasi
kalsinasi
terjadi
dari
karakteristik

dalam proses sintesis. Adanya doublet pada

Gambar 9. Difraktogram Calc-HT dengan Variasi Rasio MolMg/Al pada


Suhu Hidrotermal
100C
danVariasi
Kalsinasi
400C
Gambar 9. Difraktogram
Calc-HT
dengan
Rasio
MolMg/Al pada
Suhu Hidrotermal 100C dan Kalsinasi 400C

85
85

Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014


Jurnal Penelitian Saintek, Vol. 19, Nomor 1, April 2014

KESIMPULAN
Hidrotalsit
KESIMPULAN

Mg/Al

telah

berhasil

disintesis
menggunakan
metode
kopresipitasi
Hidrotalsit
Mg/Al
telah
berhasil
hidrotermal.
Variasimol metode
Mg/Al pada
sintesis
disintesis menggunakan
kopresipitasi
HT
yang telah
dilakukanMg/Al
adalahpada
1:1, 2:1,
3:1
hidrotermal.
Variasimol
sintesis
dan
4:1. telah
Hasildilakukan
terbaik adalah
HT 2:1,
dengan
HT yang
adalah 1:1,
3:1
perbandingan
Mg/Al
3:1 dengan
suhu
dan 4:1. Hasilmol
terbaik
adalah
HT dengan
hidrotermal
Preparasi
HT sebagai
perbandingan100C.
mol Mg/Al
3:1 dengan
suhu
katalis
dilakukan
dengan
kalsinasi
pada
hidrotermal
100C.
Preparasi
HT HT
sebagai
suhu
Hasildengan
XRD kalsinasi
dari HT HT
sebelum
katalis500C.
dilakukan
pada
dan
menunjukkan
bahwa
suhusesudah
500C. kalsinasi
Hasil XRD
dari HT sebelum
preparasi
HT kalsinasi
sebagai katalis
heterogenbahwa
telah
dan sesudah
menunjukkan
berhasil
preparasidilakukan.
HT sebagai katalis heterogen telah
berhasil dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR
PUSTAKA
Alnavis, N.B.
2010, Mg/Al Hydrotalcite
dari
Brine
Water:
Sintesis
Alnavis, N.B. 2010, Mg/Al Hydrotalcite
danaplikasinya sebagai adsorben eosin
dari
Brine
Water:
Sintesis
yellow dan methyl violet, Skripsi.
danaplikasinya sebagai adsorben eosin
yellow dan methyl violet, Skripsi.
Abello, S., Medina, F., Tichit, D., Ramirez,
J., Groen, J.C.,Sueiras, JE.Salagre, P.,
Abello, S., Medina, F., Tichit, D., Ramirez,
and Cesteros, Y. 2005. AldolconJ., Groen, J.C.,Sueiras, JE.Salagre, P.,
densations over reconstructed MgAl
and Cesteros, Y. 2005. Aldolconhydrotalcites: Structureactivityrelationdensations over reconstructed MgAl
ships related to the rehydration method,
hydrotalcites: StructureactivityrelationChem. Eur. J., 11, 728 739.
ships related to the rehydration method,
Chem.F.,
Eur.Trifiro,
J., 11, 728F., 739.
Cavani,
Vaccari, A.
1991.Hydrotalcite-type anionic clays:
Cavani, F., Trifiro, F., Vaccari, A.
Preparation, properties and application,
1991.Hydrotalcite-type anionic clays:
Catal.Today, 11,173-301.
Preparation, properties and application,
Catal.Today, 11,173-301.
Guida, A., Lhouty, M.H., Tichit,D.,
Figueras, F., and Geneste, P. 1997.
Guida, A., Lhouty, M.H., Tichit,D.,
Hydrotalcites as base catalysts.Kinetics
Figueras, F., and Geneste, P. 1997.
of Claisen-Schmidt condensation of
Hydrotalcites as base catalysts.Kinetics
acetonylacetone and synthesis of
of Claisen-Schmidt condensation of
chalcone, Appl.Catal.,Vol 164, Issues
acetonylacetone and synthesis of
1-2, 251-264.
chalcone, Appl.Catal.,Vol 164, Issues
86 1-2, 251-264.
86

Handayani, S. and Arty, I.S. 2008. Synthesis


of hydroxyl radical scavengers from
Handayani, S. and Arty, I.S. 2008. Synthesis
benzalacetone and its derivatives,
of hydroxyl radical scavengers from
Journal of Physical Chemistry, Vol 19,
benzalacetone and its derivatives,
No.2, 62-68.
Journal of Physical Chemistry, Vol 19,
No.2, 62-68.
Kloprogge,
J.T., Wharton,D., Hickey, L.,

and Frost, R.L. 2002. Infrared and


Kloprogge, J.T., Wharton,D., Hickey, L.,
raman study of interlayer anions CO32,
and Frost, R.L.
2002. Infrared
and
SO42
and
ClO4
in
NO3 ,
raman study of interlayer anions CO32,
Mg/Alhydrotalcite,American
SO42
and
ClO4
in
NO3,
Mineralogist, Vol.87, p. 623629.
Mg/Alhydrotalcite,American
Mineralogist,
Vol.87,
p. 623629.
Koteswara
Rao, K.,
Gravelle,
M., Valente,
J., Figueras, F. 1998.The aldol
Koteswara Rao, K., Gravelle, M., Valente,
condensation of acetaldehyde and
J., Figueras, F. 1998.The aldol
heptanal on hydrotalcite-type catalysts,
condensation of acetaldehyde and
J. Catal., 173, 115.
heptanal on hydrotalcite-type catalysts,
J. Catal.,P.,
173,Sulkwska,
115.
Kustrowski,
D., Chmielarz,
L., Lasocha, A., Dudek, B., Dziembaj,
Kustrowski, P., Sulkwska, D., Chmielarz,
R. 2005. Influence of thermal treatment
L., Lasocha, A., Dudek, B., Dziembaj,
conditions on the activity of
R. 2005. Influence of thermal treatment
hydrotalcite-derived Mg-Al oxides in
conditions on the activity of
the aldol condensation of acetones,
hydrotalcite-derived Mg-Al oxides in
Micro. Meso. Mat. 1, 11-22.
the aldol condensation of acetones,
Micro. Meso.
Mat. 1, 11-22.
Kustrowski,
P., Sulkowska,
D., Chmielarz,
L.
and
Dziembaj,
R.
Kustrowski, P., Sulkowska, D., Chmielarz,
2006.Aldolcondensation of citral and
L.
and
Dziembaj,
R.
acetone over mesoporous catalysts
2006.Aldolcondensation of citral and
obtained by thermal and chemical
acetone over mesoporous catalysts
activation
of
magnesiumobtained by thermal and chemical
aluminiumhydrotalcite-like precursors,
activation
of
magnesiumAppl.Catal., Vol 302, 317-324.
aluminiumhydrotalcite-like precursors,
Appl.Catal., Vol 302, 317-324.

Liang L.V., Wang, Y., Wei, M., Cheng,


J.2008.Bromide ion removal from
Liang L.V., Wang, Y., Wei, M., Cheng,
contaminated
water
by
J.2008.Bromide ion removal from
calcinedanduncalcined
MgAl-CO3
contaminated
water
by
layered double hydroxides, Journal of
calcinedanduncalcined
MgAl-CO3
Hazardous Materials 152 (2008) 1130
layered double hydroxides, Journal of
1137.
Hazardous Materials 152 (2008) 1130
1137.G., Guerra, N., Lomas, L., Gavino,
Negron,
R., Cardenas, G. 2003.Calcined Mg-Al
Negron, G., Guerra, N., Lomas, L., Gavino,
hydrotalcites catalyst in the regionR., Cardenas, G. 2003.Calcined Mg-Al
hydrotalcites catalyst in the region-

Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)


Pengaruh Variasi Rasio (Sri Handayanidkk)

selective synthesis of silylated vicinal


azidohydrins, Regional Issue Organic
selective synthesis of silylated vicinal
Chemistry in Mexico, 11, 179-184.
azidohydrins, Regional Issue Organic
Chemistry
Mexico,J.11, 179-184.
Parida,
K., in Das,
2000.
Mgr

Alhydrotalcites: preparation, characteriParida,


K.,
Das,
J.
2000.
Mgr
sationandketonisation of acetic acid,
Alhydrotalcites: preparation, characteriJournal of Molecular Catalysis A:
sationandketonisation of acetic acid,
Chemical, 151, 185192.
Journal of Molecular Catalysis A:
Chemical,
151, 185192.
Perez,
C.N., Perez,
C.A., Henriques, C.A.,

and Monteiro, J.L.F. 2004.Hydrotalcites


Perez, C.N., Perez, C.A., Henriques, C.A.,
as precursors for MgAl-mixed oxides
and Monteiro, J.L.F. 2004.Hydrotalcites
used as catalysts on the aldol
as precursors for MgAl-mixed oxides
condensation of citral with acetone,
used as catalysts on the aldol
Applied Catalysis A: General, 272, 229condensation of citral with acetone,
240.
Applied Catalysis A: General, 272, 229240. Sismindari, and Widada, H. 2008.
Pudjono,
Synthesis
of
2,5-bis-(4Pudjono, Sismindari, and Widada, H. 2008.
hydroxybenzylidene) cyclopentanone
Synthesis
of
2,5-bis-(4and
2,5-bis(4-chlorobenzylidene)
hydroxybenzylidene) cyclopentanone
cyclopentanone
compounds
and
and
2,5-bis(4-chlorobenzylidene)
antiproliferative test to hela cells,
cyclopentanone
compounds
and
Majalah Farmasi Indonesia, 19(1), 48antiproliferative test to hela cells,
55.
Majalah Farmasi Indonesia, 19(1), 48Rao,55.
K.K., Gravelle, M., J.S., Figueras, F.
1998. Activation of MgAl hydrotalcite
Rao, K.K., Gravelle, M., J.S., Figueras, F.
catalysts for aldol condensation
1998. Activation of MgAl hydrotalcite
catalysts for aldol condensation

reactions, J. of Catalysis, Vol.173, Iss


1, p. 11512.
reactions, J. of Catalysis, Vol.173, Iss
1, p. J.C.A.A.,
11512. van Dillen, A.J., de Jong,
Roelofs,
K.P. 2000. Aldol condensations
Roelofs, J.C.A.A., van Dillen, A.J., de Jong,
catalysed by novel Mg-Al-O-t-Bu
K.P. 2000. Aldol condensations
hydrotalcite, Catal. Today, 60, 297-308.
catalysed by novel Mg-Al-O-t-Bu
hydrotalcite,
Today, 60, 297-308.
Roelofs,
J.C.A.A.,Catal.
van Bokhoven,
JA., van

Dillen, A.J., Geus, J.W., and de Jong,


Roelofs, J.C.A.A., van Bokhoven, JA., van
K.P.2002. The thermal decomposition
Dillen, A.J., Geus, J.W., and de Jong,
of MgAlhydrotalcites: Effects of
K.P.2002. The thermal decomposition
interlayer anions and characteristics of
of MgAlhydrotalcites: Effects of
the final structure, Chem. Eur. J. V 8,
interlayer anions and characteristics of
No. 24.
the final structure, Chem. Eur. J. V 8,
No. 24.
Sardjiman. 2000. Synthesis of some new
series
of
curcumin
analogues,
Sardjiman. 2000. Synthesis of some new
antioxidative, antiinflamatory, antiseries
of
curcumin
analogues,
bacterial activities and qualitativeantioxidative, antiinflamatory, antistructure activity relationship, Disertasi,
bacterial activities and qualitativeFakultas Farmasi Gadjah Mada
structure activity relationship, Disertasi,
University, Yogyakarta.
Fakultas Farmasi Gadjah Mada
University,
Yogyakarta.
Suzuki,
E. Dan
Ono, Y. 2004. Aldol
condensation reaction between formalSuzuki, E. Dan Ono, Y. 2004. Aldol
dehyde and acetone over heat-treated
condensation reaction between formalsynthetic hydrotalcite and hydrotalcitedehyde and acetone over heat-treated
like coumpounds, Bull.Chem.Soc.Jpn,
synthetic hydrotalcite and hydrotalcite61, 1008-1010
like coumpounds, Bull.Chem.Soc.Jpn,
61, 1008-1010

87
87

Anda mungkin juga menyukai