Anda di halaman 1dari 12

MATERI PEMUPUKAN

A. Definisi Pupuk Dan Pemupukan


Pupuk adalah bahan atau unsur-unsur dalam bentuk senyawa kimia organik maupun
anorganik yang diberikankan ke tanah untuk memperbaiki sifat-sifat tanah, mengganti
dan/atau menambahkan unsur hara dalam tanah sebagai nutrisi tanaman.
Pemupukan adalah Pengaplikasian bahan/unsur-unsur kimia organik maupun
anorganik yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi fisik, kimia, dan biologi tanah,
mengganti kehilangan unsur hara, menambahkan unsur hara dalam tanah

yang

bertujuan untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman sehingga dapat
meningkatkan produktifitas tanaman.
B. Macam-macam pupuk
1. Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa makhluk hidup yang diolah
melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai.
- Pupuk Kandang
Pupuk kandang adalah pupuk organik yang berasal dari kotoran ternak. Kualitas
pupuk kandang sangat tergantung pada jenis ternak, kualitas pakan ternak, dan
cara penampungan pupuk kandang. Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah
pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses
penguraiannya berlangsung cepat sehingga terbentuk panas. Pupuk dingin terjadi
sebaliknya, C/N yang tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan
tidak menimbulkan panas. Ciri-ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara
fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yaitu berwarna cokelat kehitaman, cukup kering,
tidak menggumpal, dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N
rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relatif
-

stabil.
Kompos
Kompos adalah kasil pembusukan sisa-sisa tanaman yang disebabkan oleh
aktivitas mikroorganisme pengurai. Kualitas kompos ditentukan oleh besarnya
perbandingan antara jumlah karbon dan nitrogen (C/N ratio). Jika C/N rasio
tinggi, berarti bahan penyusun kompos belum terurai secara sempurna. Bahan
kompos dengan C/N rasio tinggi akan terurai atau membusuk lebih lama
dibanding dengan C/N rasio rendah. Kualitas kompos dianggap baik jika memiliki
C/N rasio antara 12-15.

Pupuk hijau
Pupuk organic dari tanaman atau sisa-sisa hasil panen yang di benamkan saat
hijau atau segera setelah dikomposkan. Sumber pupuk hijau dapat berupa tanaman
legume, non-legume, sisa tanaman, tanaman pagar, tanaman liar, tanaman penutup

tanah, azola, sesbania rostrata, dsb.


Pupuk hayati/ Mikroba Penyubur Tanah
Kemajuan ilmu mikrobiologi tanah berhasil memperbanyak mikroba tanah yang
bermanfaat dan mengemasnya sebagai pupuk cair. Mikroba yang telah dikemas ini
kemudian disemprotkan ke tanah hingga berkembang biak dan memberi dampak
positif bagi kesuburan tanah. Jenis bakteri dan jamur yang biasa digunakan
diantaranya:Rhizobium,

Lactobacillus,

Streptomyces,

Micoriza, dan Aspergillus. Jenis dan fungsi mikroba sangat beragam, cara
penggunaanpun berbeda-beda. Contoh pupuk hayati adalah EM-4.
2. Pupuk anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik
dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan
hara yang tinggi.
Pupuk anorganik menurut jenis unsur hara yang dikandungnya:
- Pupuk tunggal
Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam.
Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung
-

unsur nitrogen.
Pupuk majemuk
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara.
Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur

nitrogen dan fosfor.


Pupuk anorganik menurut cara aplikasinya,
1. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk
daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom.
2. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh
pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.
Menurut cara melepaskannya, pupuk akar dibagi menjadi:
1. fast release, pupuk yang jika ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur
hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman.
Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap
oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk
pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
2. Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali
(controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit

demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Mekanisme ini dapat terjadi
karena unsur hara yang dikandung pupuk slow release dilindungi secara
kimiawi dan mekanis. Perlindungan secara mekanis berupa pembungkus
bahan pupuk dengan selaput polimer atau selaput yang mirip dengan bahan
pembungkus kapsul.
C. Bentuk-bentuk pupuk organik
1. Pupuk padat yaitu pupuk organik yang berupa padatan, baik yang belum
dikomposkan maupun sudah dikomposkan.
2. Pupuk Organik cair yaitu Pupuk Organik berbentuk cair yang berasal dari kotoran
hewan yang masih segar, bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang
dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu, serta ekstraksi kompos (teh
kompos).
D. Cara Aplikasi Pupuk Kimia
1. Larikan
Caranya, buat parit kecil disamping barisan tanaman sedalam 6-10 cm. Tempatkan
pupuk di dalam larikan tersebut, kemudian tutup kembali. Cara ini dapat dilakukan
pada satu atau kedua sisi baris tanaman. Pada jenis pepohonan, larikan dapat dibuat
melingkar di sekeliling pohon dengan jari-jari 0,5-1 kali jari-jari tajuk. Pupuk yang
tidak mudah menguap dapat langsung ditempatkan di atas tanah.
2. Penebaran Secara Merata di Atas Permukaan Tanah
Cara ini biasanya dilakukan sebelum penanaman. Setelah penebaran pupuk, lanjutkan
dengan pengolahan tanah, seperti pada aplikasi kapur dan pupuk organik. Cara ini
menyebabkan distribusi unsur hara dapat merata sehingga perkembangan akarpun
lebih seimbang. Tidak disarankan untuk menebar pupuk urea karena sangat mudah
3.

menguap.
Pop Up
Caranya, pupuk dimasukkan ke lubang tanam pada saat penanaman benih atau bibit.
Pupuk yang digunakan harus memiliki indeks garam yang rendah agar tidak merusak
benih atau biji. Cara ini lazim menggunakan pupuk jenis SP36, pupuk organik, atau

pupuk slow release.


4. Penugalan
Caranya, tempatkan pupuk ke dalam lubang di samping tanaman sedalam 10-15 cm.
Lubang tersebut dibuat dengan alat tugal. Kemudian setelah pupuk dimasukkan,
tutup kembali lubang dengan tanah untuk menghindari penguapan. Cara ini dapat

dilakukan disamping kiri dan samping kanan baris tanaman atau sekeliling pohon.
Jenis pupuk yang dapat diaplikasikan dengan cara ini adalah pupuk slow release dan
pupuk tablet.
5. Fertigasi
Pupuk dilarutkan dalam air dan disiramkan pada tanaman melalui air irigasi.
Lazimnya, cara ini dilakukan untuk tanaman yang pengairannya menggunakan
sistem sprinkle.
E. Kelebihan / kekurangan pupuk organic
Kekurangan pupuk organik :
1. Kandungan unsur hara jumlahnya kecil, sehingga jumlah pupuk yang diberikan harus
relatif banyak bila dibandingkan dengan pupuk anorganik.
2. Karena jumlahnya banyak, menyebabkan memerlukan tambahan biaya operasional
untuk pengangkutan dan implementasinya.
3. Dalam jangka pendek, apalagi untuk tanah-tanah yang sudah miskin unsur hara,
pemberian pupuk organik yang membutuhkan jumlah besar sehingga menjadi beban
biaya bagi petani. Sementara itu reaksi atau respon tanaman terhadap pemberian
pupuk organik tidak se-spektakuler pemberian pupuk buatan.
Keunggulan pupuk organik :
1. Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap, baik unsur hara makro maupun
unsur hara mikro. Kondisi ini tidak dimiliki oleh pupuk buatan (anorganik).
2. Pupuk organik mengandung asam - asam organik, antara lain asam humic, asam
fulfic, hormon dan enzym yang tidak terdapat dalam pupuk buatan yang sangat
berguna baik bagi tanaman maupun lingkungan dan mikroorganisme.
3. Pupuk organik mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai
pengaruh yang sangat baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah dan terutama sifat
4.
5.
6.
7.
8.
9.

biologis tanah.
Memperbaiki dan menjaga struktur tanah.
Menjadi penyangga pH tanah.
Menjadi penyangga unsur hara anorganik yang diberikan.
Membantu menjaga kelembaban tanah
Aman dipakai dalam jumlah besar dan berlebih sekalipun.
Tidak merusak lingkungan.

F. Pemupukan yang tepat


1) Tepat Jenis Jenis pupuk disesuaikan dengan unsur hara yg dibutuhkan tanaman.
2) Tepat Dosis Pemberian pupuk harus tepat takarannya, disesuaikan dgn jumlah unsur
hara yg dibutuhkan tanaman pada setiap fase pertumbuhan tanaman.

3) Tepat Waktu Harus sesuai dgn masa kebutuhan hara pd setiap fase/umur tanaman,
dan kondisi iklim/cuaca (misal : (a) pemupukan yg baik jika ilakukan di awal musim
penghujan atau akhir musim kemarau, (b) pengaplikasian PPC sebaiknya dilakukan
pada pagi hari sebelum jam 11 siang)
4) Tepat Cara Cara pengaplikasian pupuk disesuaikan dengan bentuk fisik pupuk, pola
tanam, kondisi lahan dan sifat2 fisik , kimia tanah & biologi tanah.
5) Tepat Sasaran Pemupukan harus tepat pada sasaran yg ingin dipupuk, misal; (1)
Jika yg ingin dipupuk adalah tanaman, maka pemberian pupuk harus berada didalam
radius daerah perakaran tanaman, dan sebelum dilakukan pemupukan maka areal
pertanaman harus bersih dari gulma-gulma pengganggu.(2) Jika pemupukan ditujukan
untuk tanah, maka aplikasinya dilakukan pada saat pengolahan tanah, dan berdasarkan
pada hasil analisa kondisi fisik & kimia tanah.

G. RUMUS PERHITUNGAN
a) Menghitung kebutuhan pupuk dan unsur
Jumlah tanaman
jumla htanaman=

luas lahan
jarak tanam

Kebutuhan pupuk per petak


keb . pupuk per petak=

luas lahan
x pupu k rekomendasi (Ha)
luas 1 Ha

Kebutuhan pupuk per tanaman / lubang tanam

kebutuhan pupuk per petak


jumlah tanaman

Kebutuhan unsure per tanaman

kebutuhanunsur per Ha
populasi

Kebutuhan unsure/Ha

x=

presentase unsur
x rekomendasi pupuk
100

b) Menghitung pupuk NPK dan Tunggal


Yang harus diketahui :

Jumlah pupuk NPK

Rekomendasi unsure per Ha

Mencari kebutuhan unsure pada pupuk


x=

100
x kekurangan unsur
persentase unsur

Apabila masih dalam bentuk senyawa, maka harus dicari jumlah unsurnya :
x=

Mr senyawa
x kekurangan
Ar unsur

c) Menghitung Kebutuhan yang harus diketahui

HLO

BI

Luas

Ukuran polybag

Langkah :
1) Menghitung HLO
KLO x BI x LBA
2) Menghitung kebutuhan pupuk per polybag
x=

ukuran polybag
x rekomendasi pupuk
HLO

d. Perhitungan pupuk organik


N=

A 2B
NXA
=
A 1 A 2 XAXB

= dosis unsur hara yang harus ditambahkan sesuai keadaan dan kriteria tanah

A1

= kadar teratas N total kriteria tanah (%)

A2

= kadar terbawah kisaran N total kriteria tanah (%)

= kadar N total tanah

XA

= nilai teratas dosis kebutuhan N tanaman ha/kg (kg/ha)

XB

= nilai terbawah dosis kebutuhan N tanaman/ha (kg/ha)

H. Contoh Soal
1. Jika pupuk yang tersedia adalah pupuk majemuk NPK 200 kg (15:15:15). Dosis
anjuran rekomendasi adalah 300 kg/Ha Urea, 200 kg/Ha SP36 dan 150 kg KCL. Maka,
hitunglah apakah persediaan pupuk majemuk tersebut cukup untuk memupuk jagung
manis pada lahan seluas 1 Ha? Jika kurang, berapa pupuk tunggal (Urea, SP36, KCL)
yang harus ditambahkan? Ar N=14, P=31, O=16, K=39. Kandungan Urea= 46%N,
SP36=36% P2O5, KCL=50% K2O.
Kandungan pupuk NPK (15:15:15) = 200 kg
Dalam 200 kg NPK, maka terdapat
15
x 200=30 kg N /200 kg
100

N=

P205=

15
x 200=30 kg P 205/ Ha
100

K 2O=

15
x 200=30 kg K 2 O/ Ha
100

Rekomendasi unsur:
Rekomendasi Urea = 300 kg/Ha
N=

46
kg
x 300=138
100
Ha

Rekomendasi SP36 = 200 kg/Ha


P2 O 5=

36
kg
x 200=72
100
Ha

Rekomendasi KCl = 150 kg/Ha


K 2O=

50
x 150=75 kg / Ha
100

Kekurangan unsure yg harus ditambahkan sebanyak:


N = 138 30 = 108 kg/Ha
K2O5 = 75 30 = 42 kg/Ha
K2O = 75 30 = 45 kg/ha
Penambahan pupuk tunggal yang diberikan :

a. Urea
Urea=

100
x 108=234,78 kg / Ha
46

b. SP36
Karena masih dalam P2O5, maka :
x=

SP 36=

Mr P 2 O5
x kekurangan
Ar P2
142
x 42=96,18 kg /Ha
62
100
x 96,19=267,19 kg /Ha
36

c. KCl
Karena masih dalam K2O, maka :
x=

Mr K 2 O
x kekurangan
Ar K

94
x 45=54,23 kg/ Ha
78

KCl=

2.

100
x 54,23=108,46 kg /Ha
50

Beberapa kebutuhan pupuk Urea, SP36 dan KCL pada polybag volume 5 kg apabila
diketahui kedalaman lapisanolah (KLO) 30 cm, BI tanah 1,1 gr/cm3 luasan yang
dipakai seluas 1 Ha dan rekomendasi pupuk seperti diatas ?
Dik : KLO = 30 cm, B1

= 1,1 gr/cm3 , Luas = 1 Ha = 108 ,V polybag= 5 kg= 5000gr

Rekomendasi Urea = 300 kg/Ha


Rekomendasi Sp36 = 200 kg/Ha
Rekomendasi Kcl = 150 kg/Ha
Kebutuhan urea, SP36, KCL pada polybag
HLO = HLO x BI x LL
= 30 x 1.1 x 108
= 33 x 108

Kebutuhan Urea
x=

ukuran polybag
x Keb . pupuk
HLO
5000
x 300.000=0, 4545 g
r
33 x 10 8

Kebutuhan SP36
x=

ukuran polybag
x Keb . pupuk
HLO

5000
x 200.000=0,303 g
r
33 x 10 8

Kebutuhan KCL
x=

3.

ukuran polybag
x Keb . pupuk
HLO
5000
x 150.000=0,2273 g
8
33 x 10

Kebutuhan pupuk = Urea = 300 kg/ha, Sp36 = 400 kg/ha, KCl =100kg/ha
Dengan jarak tanam 70x25 cm
Lahan yang terpakai untuk luasan drainase dan jalan kurang lebih 12,5%
Ditanya : hitung kebutuhan pupuk Urea Sp36, KCl per tanaman?
Jawab :
12,5 % dari 1 ha = 1250 m2

1 Ha (drainase+ jalan)
=10000-1250
=8750 m2

Jumla h tanaman=

Urea per tanaman=

luas lahanefektif
8750
=
=50000tanaman
jarak tanam
70 x 25

rekomendasi pupuk
300
=
=0,006 kg /tanaman
50.000
50.000
= 6 g/tanaman

Sp 36 per tanaman=

rekomendasi pupuk
400
=
=0,008 kg /tanaman
50.000
50.000
= 8 g/tanaman

KCl per tanaman=

rekomendasi pupuk
100
=
=0,002kg /tanaman
50.000
50.000
= 2 g/tanaman

4.

Melanjukan pertanyaan No3. Hitung kebutuhan N, P205 , dan K2O


Kebutu h an N per tanaman=

46
x 300=138 kg per hektar
100
138000 gram per hektar

138.000
=2,76 gram per tanaman
50.000

ebutu h an P 2 0 5 per tanaman=

18
x 400=72 kg per hektar
100
72.000 gram per hektar

72.000
=1,44 gram per tanaman
50.000

Kebutu h an K 2O per tanaman=

60
x 100=60 kg per hektar
100
60.000 gram per hektar

5.

60.000
=1,2 gram per tanaman
50.000

Melanjutkan Soal pada No3. Apabila dalam suatu petak dengan luasan 13 x5 m.
Maka hitung; jumlah populasi tanaman, kebutuhan pupuk per petak

Jumlah populasi
luas lahan
13 x 5 m
65 m2
65
=
=
=
=371,42 tan per petak
jarak tanam 70 x 25 cm 1750 0,175
= 371 tan per petak

Kebutuhan pupuk per petak


luaslahan
x rekomendasi
luas 1 hektar
Urea=

65
x 300=1,95 kg=1950 gram
10.000

SP 36=

KCl=

65
x 400=2,6 kg=2600 gram
10.000

65
x 100=0,65 kg=650 gram
10.000

Kebutuhan pupuk per tanaman


kebutuhan pupuk per petak
jumlah tanaman
Urea=

1950
=5,27 gram per
370

Sp 36=

KCl=

2600
=7,027 gram per tanaman
370

650
=1,765 gram per tanaman
370

6. Contoh perhitungan pupuk organik


Diketahui:
- Dosis rekomendasi tanaman cabai merah : 100-135 kg
- Kandungan N tanah yang akan ditanami
: 0.09% (sangat rendah)
- C/N
:8
- P
: 16,75 mg/kg
- K
: 0.23 me/100 g
- Kandungan N cow manure
: 1.08 %
- Kategori N tanah status sedang
: 0.21 0.5%
- Ukuran petak
: 9.60 m2
Ditanya : kebutuhan N yang dibutuhkan
Jawab :
N=

A 2B
NXA
=
A 1 A 2 XAXB

N=

0.210.09 N135
=
0.500.21 135100

= 149.483 kg N/ha
= 0.144kg/petak (9.60m2)

Kebutuhan cow manure per petak

I. Lampiran

100
x 0.144 kg/ petak=13.333 kg/ petak
1.08

Anda mungkin juga menyukai