Judul Percobaan
: Karbon
II.
Hari/Tanggal Percobaan
09.40
III. Selesai Percobaan
12.20
IV. Tujuan Percobaan
Tinjauan Pustaka
Karbon merupakan salah satu unsur dari sekian
banyak unsur dalam sistem periodik, yang dapat terikat
secara kovalen dengan atom karbon lain dan terhadap
unsur-unsur lain menurut beragam cara sehingga dapat
membentuk begitu banyak senyawa yang jumlahnya hampir
tak terhingga. Hal inilah yang menyebabkan atom karbon
begitu unik. Atom karbon, dengan empat electron di kulit
terluar, memerlukan empat electron lagi untuk mencapai
konfigurasi electron yang stabil seperti gas mulia. Oleh
karena itu, atom karbon mampu membentuk empat buah
ikatan kovalen dengan atom-atom bukan logam yang lain
seperti oksigen, hydrogen, nitrogen, belerang, halogenhalogen dan bahkan sesama atom karbon itu sendiri. Karbon
terdapat dalam kerak bumi, baik dalam keadaan bebas
maupun dalam keadaan tergabung. Senyawaan-senyawaan
alamiah karbon yang utama adalah zat-zat organik yang
terbentuk dalam jaringan tubuh makhluk hidup dan dalam
bahan yang berasal dari benda hidup, seperti arang dan
minyak bumi. Di antara senyawaan karbon anorganik yang
umum, adalah karbondioksida dan batuan karbonat,
terutama kalsium karbonat, CaCO3. Karbon dapat
membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsur lain
Karbon memiliki dua sifat yaitu sifat fisika dan sifat kimia. Berikut adalah
sifat fisika dari karbon:
a.
b.
c.
d.
Sifat Fisika
Titik Leleh ( 0C )
Titik Didih ( 0C )
Distribusi Elektron
Energi Pengionan
( eV/atm )
atau kJ/mol
5.
Jari-jari Kovalen ( )
6.
Jari-jari ion ( )
7.
Keelektronegatifan
a : Grafit, b: Intan
Karbon
3,500a,b
3.930a
2,4
11,3
1090
0,77
0,15 ( C4+)
2,5
+ CO2 (g)
Reaksi antara karbonat dan bikarbonat dengan asam,
diringkaskan dengan persamaan ion:
CO32- + H+
HCO3+
HCO3 + H
H2O + CO2
Bikarbonat adalah zat amfoter, yaitu dapat bereaksi
baik dengan asam maupun basa. Bikarbonat tidak stabil,
bila dipanaskan, akan terurai membentuk karbonat.
Misalnya:
2NaHCO3(s)
Na2CO3 (aq) + H2O (l) + CO2(g)
Jika karbon dioksida dialirkan ke dalam larutan kation
yang membentuk karbonat yang tak larut ( misal, Ca2+ Ba2+
Mg2+ Pb2+ ) akan terbentuk suatu endapan putih. Kalsium
karbonat mengendap bila karbon dioksida dialirkan
bergelembung-gelembung melalui suatu larutan air kapur,
Ca(OH)2.
CO2 + H2O
2 H+ + CO32-
Ca2+ + CO32CaCO3
Namun ketika terus ditambahkan karbon dioksida,
endapan itu akan melarut. Jika sedikit karbon dioksida
menyebabkan terbentuknya suatu endapan, karbon
dioksida yang banyak akan menyebabkan karbonat padat
itu melarut karena bereaksi membentuk bikarbonat yang
lebih larut.
CaCO3(s) + H2O (l)+ CO2(g)
Ca(HCO3)2(aq)
Jika larutan Ca(HCO3)2 itu dipanaskan, bikarbonat
akan terurai dan endapan muncul kembali.
Ca(HCO3)2
CaCO3 + H2O + CO2
pana
s
Atau jika larutan
bikarbonat dibiarkan saja di udara
Tabung Reaksi
Gelas Kimia 100 ml
Gelas Ukur 25 ml
Erlenmeyer Buchner
4 buah
1 buah
2 buah
1 buah
5. Selang
1 buah
6. Sumbat
1 buah
7. Pipet tetes
2 buah
8. Tabung reaksi berpipa samping
1 buah
9. Statif dan klem
1 buah
10. Pembakar spiritus
1 buah
11. Spatula besi
1 buah
12. Kertas Saring
1 buah
13. Corong
1 buah
B. Bahan-bahan yang digunakan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Serbuk CaCO3
Tembaga Oksida (CuO)
Larutan Fuchsin
Larutan HCl 4 M
Larutan H2SO4 pekat
Larutan Ca(OH)2
Larutan HCOOH pekat
Serbuk arang
Lili
C. Alur Kerja
1. Pembuatan gas karbon dioksida dari marmer atau batu kapur
dengan HCl
5 sendok spatula CaCO3
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi berpipa samping
Dihubungkan dengan selang ke wadah penampung
Ditambah HCl 4M
Ditutup dengan karet penutup
Gas CO2
Keruh
Terbentuk endapan
Dipanaskan
Keruh
2. Pembuatan gas CO
1 ml CHOOH pekat
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 0,5 ml H2SO4 pekat
DipanaskanDimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambahkan 0,5 ml H2SO4 pekat
Dipanaskan
Gas CO
Diuji dengan kayu yang membara
Diamati
Perubahan warna api
3. Karbon sebagai Pereduksi
CuO
Hasil
Hasil
VII.
Data Pengamatan
Prosedur Percobaan
1 Pembuatan gas karbon dioksida dari marmer
HCl 4M=
tidak berwarna
Larutan Ca(OH)2=
tidak berwarna
Gas CO2
Sesudah :
Larutan bening
Keruh
Lilin mati
Endapan
Dipanaskan
Keruh
CaCl2 (aq) +
H2O(l) + CO2 (g)
Sebelum reaksi :
CaCO3 : serbuk
putih
HCl 4M=
tidak berwarna
Setelah reaksi :
Kesimpulan
Karbondioksi
da dapat
dibuat dari
reaksi antara
CaCO3 + HCl.
Gas CO2
dapat
dibuktikan
dengan :
-
CaCO3 (s) +
H2O(l)
Sebelum reaksi :
1 ml CHOOH pekat
Ca(OH)2 = tidak
berwarna
Setelah reaksi :
Terbentuk endapan
CaCO3 berwarna
putih
Setelah
dipanaskan,
terbentuk endapan
CaCO3 berwarna
putih dan larutan
H Panas
menjadi lebih
Adanya
gas yang
menggant
ikan air
dalam
gelas
ukur.
Diuji
dengan
lilin yang
menyala,
lilin
menjadi
padam.
Diuji
dengan
larutan
Ca(OH)2
larutan
menjadi
keruh.
IX.
Pembahasan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, pada
percobaan 1 pembuatan gas karbon dioksida dari marmer
atau batu kapur dengan HCl. Reaksi antar keduanya
menghasilkan CaCl2 + H2CO3 dan kemudian H2CO3
mengalami reaksi dekomposisi sehingga terurai menjadi
CO2 + H2O. Gas CO2 yang terbentuk dapat membuat air
yang ada di dalam gelas ukur keluar, dan tergantikan oleh
gas CO2. Hal tersebut disebabkan karena gas CO2
memenuhi ruang di dalam gelas ukur yang terbalik.
Gas CO2 yang terbentuk dapat dibuktikan dengan
beberapa percobaan antara lain:
a. Diuji dengan lilin yang menyala. Api dari lilin yang
semula menyala menjadi padam setelah ditutup dengan
gelas ukur berisi gas CO2. Hal tersebut dikarenakan tidak
ada gas oksigen di sekitar api dari lilin. Sehingga proses
pembakaran menjadi terhenti.
b. Ketika gas dari dalam selang dialirkan ke dalam tabung
reaksi yang berisikan larutan Ca(OH)2, yang awalnya
tidak berwarna akan berubah menjadi keruh. Perubahan
tersebut terjadi karena terbentuknya CaCO3 yang
berbentuk endapan berwarna putih.
Adapun persamaan reaksinya adalah sebagai berikut:
CaCO3 (s) + HCl (aq) CaCl2 (aq) + CO2 (g) + H2O (l)
HSO4- (aq)
Reaksi ini dapat terjadi karena H2SO4 merupakan
asam pendehidrasi, jadi H2SO4 melepaskan H2O dari
larutan asam formiat. Sehingga terbentuk gas CO dan H2O.
Adanya gas CO dapat dibuktikan dengan:
a. Ketika lidi diberi nyala api dan didekatkan pada
tabung reaksi berisi larutan diatas maka api akan
menyala di bibir tabung reaksi dengan nyala api biru.
Hal tersebut karena ketika gas CO dibakar, maka api
akan berwarna biru.
: C(s) CO2(g)
Reduksi
: 2CuO(s)
2Cu(s)
X.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat
menyimpulkan bahwa:
Jawaban Pertanyaan
1. Air kapur yang keruh karena gas CO2 yang berlebih jernih karena
ketika terus ditambahkan karbon dioksida, endapan
CaCO3 itu akan melarut membentuk bikarbonat yang
lebih larut. Jika larutan Ca(HCO3)2 itu dipanaskan,
bikarbonat akan terurai dan endapan muncul
kembali. Sehingga menyebabkan larutan keruh
kembali setelah dipanaskan.
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. (2005). Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti.
Jakarta: Erlangga.
Keenan, Charles W., David C. Kleinfelter dan Jesse H. Wood.
(1992). Kimia Untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.
Petrucci, Ralph H. (1985). Kimia Dasar: Prinsip dan Terapan
Modern. Jakarta: Erlangga.
Tim Kimia Dasar. (2015). Panduan Praktikum Kimia Dasar
Lanjut. Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA UNESA.
Anonim. Karbon Aktif. www.purewatercare.com Diakses
pada 28 Maret 2015.
(Sumbernya dwi belum, lampiran nyusul. Hehe)
Mengetahui,
Dosen/Asisten Pembimbing
(.)
(.)