OLEH
IRSYADNUR J. MAGIANTO
NIM. 1107045062
AVO Attributes
Untuk memahami konsep AVO Attributes, tengoklah kembali persamaan-persamaan AVO
yang merupakan aproksimasi terhadap persamaan teoritis Zoeppritz. Persamaan-persamaan
AVO tersebut diantaranya: Shuey, Verm-Hilterman, Fatti dan Smith & Gidlow yang
umumnya merupakan fungsi amplitudo terhadap sudut datang (). Berikut ini deskripsi
persamaan-persamaan di atas:
Dari persamaan-persamaan
AVO di atas, maka kita akan memperoleh AVO Attributes seperti :
1. Intercept (A)
2. Gradient (B)
3. Product (A*B) [Hampson-Russell]
4. Scaled Poissons Ratio Change (aA+bB) [Hampson-Russell]
5. Scaled S wave Reflectivity (aA-bB) [Hampson-Russell], dimana a dan b adalah
konstanta.
6. Rp-Rs ~ (A+B)/2
7. Rs ~ (A-B)/2
8. Normal Intercept (NIp)
9. Poisson Reflectivity (PR)
10. Fluid Factor (F)
Rp merupakan zero offset P-wave reflectivity dan Rs merupakan zero offset S-wave
reflectivity.
Untuk memperoleh AVO attributes, data input berupa CDP gather digunakan.
Tentunya data tersebut telah di-conditioned sehingga variasi ampludonya hanyalah karena
AVO diantaranya dengan menghilangkan efek differential attenuation ataupun NMO
stretching. Dari masing-masing CDP gather, kita melakukan kalkulasi attribute AVO,
katakanlah A dan B, lalu dengan menggunakan seluruh gather yang ada, sebuah penampang
AVO attribute (section) dapat ditampilkan.
Gambar di bawah ini menunjukkan salah satu AVO attribute berupa Scaled Poissons
Ratio Change (aA+bB), yang merupakan indikator reservoir yang tersaturasi hidrokarbon:
Courtesy Hampson-Russell
AVO Classification
Klasifikasi AVO (Amplitudo versus Offset) diprakarsai oleh Rutherford dan Williams
(1989) yang mendefinisikan 3 kelas AVO untuk reservoir gas sand. Ketiga kelas tersebut
adalah, kelas I untuk high impedance gas sand (relatif terhadap shale yang menutupinya),
Kelas II untuk kontras impedance yang hampir nol (antara gas sand dan shale) dan kelas III
untuk low impedance gas sand.
Karakteristik amplitudo sebagai fungsi dari offset (sudut) untuk kelas-kelas AVO tersebut
dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas terlihat bahwa, top gas sand kelas I AVO memiliki peak amplitude yang
positif (SEG reverse, lihat: Polaritas normal-reverse) untuk near offset, kemudian mengalami
dimming pada mid angle dan bahkan pembalikan polaritas pada far angle sebagai trough
amplitude.
Kelas II memiliki near zero amplitude pada near offset (dimming), lalu mengalami
peningkatan amplitudo ke arah trough pada far angle. Sedangkan untuk AVO kelas IIp,
dijumpai pembalikan polaritas disekitar mid offset.
Kelas III AVO merupakan anomali yang mudah dikenal yang ditandai dengan peningkatan
amplitudo yang drastis ke arah trough sejalan dengan bertambahnya offset.
Seiring dengan perkembangan dan penemuan di lapangan, dikenal juga AVO kelas IV,
V dan VI. Kelas IV dan kelas V memiliki perilaku yang mirip yakni negative high amplitude
pada near angle dan mengalami penurunan amplitudo pada mid dan far. Akan tetapi
penurunan untuk kelas IV tidak sedrastis AVO kelas V.
Perilaku batubara (coal) dapat menyerupai gas sand kelas IV, untungnya gas sand
kelas IV memiliki Vp/Vs yang kecil sedangkan batubara memiliki Vp/Vs yang besar. Untuk
gas sand kelas VI, memiliki karakteristik low positive amplitude pada near offset dan
mengalami peningkatan amplitudo ke arah peak pada far offset.
Pada praktiknya, determinasi gas sand tidak cukup dengan melihat respon amplitudo
terhadap offset saja. Studi tersebut harus ditunjang dengan melihat aspek lain seperti
karakterstik peta amplitudo pada masing-masing angle stack, AVO modeling, R3M, dan lain
sebagainya.
Gambar dibawah ini menunjukkan karakteristik peta amplitudo untuk gas sand kelas III.
Perhatikan bahwa bright amplitude anomaly (merah) berasosiasi dengan closure area.