Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI INTERNASIONAL

SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN DI JERMAN
Di susun oleh :
Fahri Alkatiri
201110170311091
M Asep Indrawan
201110170311121
Zulhamdani R Lating 201110170311138

Akuntansi di Jerman
Negara Jerman adalah salah satu Negara yang mendominasi perkembangan Akuntansi

Internasional saat ini. Negara Jerman merupakan salah satu pendiri Komite Standar
Akuntansi Internasional atau International Accounting Standards Board (IASB) dan memiliki
peran penting dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adalah
Prancis, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Lingkungan akuntansi di Jerman mengalami perubahan terus menerus dan hasilnya luar
biasa sejak berakhirnya Perang Dunia I. Hukum komersial pada secara khusus menuntut
adanya berbagai prinsip tata buku yang teratur dan audit secara independen hampir tidak
tersisa setelah perang usai. Hukum perusahaan tahun 1965 mengubah sistem pelaporan
keunagan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris Amerika tetapi hanya berlaku
bagi perusahaan besar.
Pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan keuangan manajemen
diwajibkan. Laporan manajemen dan persayaratan audit tambahan menjadi ketentuan
wajib setelah pemberlakuan undang undang Publikasi Perusahaan tahun 1969. Undang
undang baru diberlakukan pada tahun 1998:
1. Perusahaan menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar modal yang
rerorganisir untuk mengungkapkan prinsip yang diteriman secara internasional dalam
laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya.
2. Memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta untuk menetapkan standar
akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.

Regulasi
Dan
Aturan
Akuntansi
Sebelum tahun
1998,Penegakan
Jerman tidak memiliki
fungsi penetapan
standar
akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di negara negara
berbahasa inggris. Institut Jerman, bursa efek Frankfurt, asosiasi dagang
Jerman dan para akdemis akuntansi memberikan konsultasi dalam
berbagai tahap pembuatan hukum yang mempengaruhi akuntansi dan
pelaporan keuangan. Undang undang tentang pengendalian dan
transparansi ( KonTraG ) tahun 1998 mengenalkan keharusan bagi
kementrian kehakiman untuk mengakui badan swasta yang menetapkan
standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
1.Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi
dalam laporan keuangan konsolidasi.
2.Memberikan nasehat kepada kementrian kehakiman atas legislasi
akuntansi yang baru.
3.Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional seperti IASB

Ketentuan Hukum Akuntansi Jerman


German Cormercial Code ( HGB )
German Accounting Standarts Board
Financial Reporting Enforcement Panel
Chamber of Accountants

2 kelompok auditor yang


ditetapkan oleh hukum untuk
memeriksa audit independen
dalam perusahaan
1.Wirtschaftsprufer ( WP ) atau pemeriksa

perushaaan, yang diwajibkan untuk


bergabung dalam kamar akuntansi resmi
( Wirtschaftspruferkammer ), yang didirikan
pada tahun 1971 sebagai badan pengatur WP.
2. Vereidigte Burchprufer ( pemerikasaan
buku tersumpah ) terbentuk pada tahun 1980an, yang hanya diperbolehkan untuk
mengaudit perusahaan berukuran kecil dan
menengah.

Pelaporan keuangan

Undang undang akuntansi 1985 secara


khusus menentukan isi dan bentuk laporan
keuangan, yang meliputi :
1. neraca
2. laporan laba rugi
3. catatan atas laporan keuangan
4. laporan manajemen
5. laporan auditor

Pengukuran Akuntansi
a. Menurut hukum komersial, metode pembelian
(akuisisi) yang diperbolehkan adalah :
1. Metode nilai buku, dimana aktiva dan
kewajiban dari perusahaan yang diakuisisi dinilai
sebesar nilai kini dan jumalh yang tersisa
merupakan goodwill. Goodwill dapat
diamortisasikan selama 4-20 tahun.
2. Metode revaluasi, dimana aktiva dan
kewajiban diperoleh dalam penggabungan usaha
harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan
kelebihan yang tersisa dialokasikan menjadi
goodwill. Goodwill diamortisasikan selama tidak
lebih dari 20 tahun.

b. Persediaan, persediaan dinilai lebih rendah antara biaya atau


pasar, FIFO dan metode rata-rata digunakan untuk menentukan
biaya. Sedangkan aktiva tetap yang dapat disusulkan ditenetukan
oleh tarif depresiasi pajak.
Ada lima perusahaan besar yang terlibat dalam penyusunan
standar di Jerman, yaitu:
1. German Accounting Standards Committee atau GASC, atau

dalam bahasa Jerman, Deutsches Rechnungslegungs Standards


Committee atau DRSC (Otoritas penyusun standar Jerman)
2. Financial Accounting Control Act (Badan pengontrol kepatuhan).
3. Financial Reporting Enforcement Panel atau FREP (Dewan sector

swasta)
4. Federal Financial Supervisory Authority (Dewan sector public)
5. Wirtschaftsprufer atau WPs (Badan pemeriksa perusahaan)

Kesimpulan
Negara jerman menggunakan standar akuntansi International
Accounting Standards Board ( IASB ). Dan memiliki peran penting
dalam mengarahkan agenda IASB. Negara-negara yang lainnya adala
Prancis, Jepang, Inggris, Belanda, dan Amerika Serikat.
Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial.
Prinsip penentuan ( Masggeblichkeitsprinzip ) menentukan bahwa laba
kena pajak ditentukan oleh apa yang tercatat dalam catatan keuangan
perusahaan.
Undang-undang akuntansi 1985 secara khusus menentukan isi dan
bentuk laporan keuangan, yang meliputi :
1. neraca
2. laporan laba rugi
3. catatan atas laporan keuangan
4. laporan manajemen
5. laporan auditor

TERIMA KASIH
THANKS
DANK JE
GRAZIE
GRACIAS
MATUR NUWUN
DANGKEEEEEE....

Anda mungkin juga menyukai