a. Amoksisilin
b. Penicillin
c. Turunan sevalosporin
30.Mekanisme obat sulfonamide
a. Menghambat pembentukan PABA
b. Menghambat pembiakan mikroba
c. Berkompetisi menempati kedudukan PABA dalam system enzim
yang esensial
d. Menghambat tetrahidrofolat
31.
Sulfonamid aktif apabila
a. N4 diasetilasi
b. N1 disubtitusi dengan heterosikilik sulfanilamide
c. Asetliasi N4 dengan asam dekarboksilat
32.
Metabolisme fase I obat bersifat
a. Polar
b. Lipofil labil metabolic
33.
Kloramfenikol pada bayi
a. Mempengaruhi metabolisme obat karena aktivitas enzimnya
rendah yakni enzim glukoroniltransferase
b. Umur mempengaruhi metabolisme
34.
Konformasi histamine pada reseptro H1
a. Jarak antara N rantai samping dengan N imidazol jarak 4,55
angstrong
35.
Antihistamin penenang antiemetic, trisiklik
a. Prometazin HCl
36.
Antagonis reseptor H2
a. Obatnya Buriramid
b. Cara kerja yaitu kompleksasi kimia, penghambatan pH,
antasida, antisekresi
37.
Modifikasi asam antranilat sebagai analgesic
a. Cincin yang terikat atom N memiliki subtituen pada 2 3 6 akan
meningkatkan aktivitas
b. Turunan 2 3 disubtitusi memiliki aktivitas yang lebih besar
c. Penggantian atom N dengan gugus isositrik seperti O, S, dan
CH2 menurunkan aktivitas
38.
Latex kering dari papaver somniferum
a. Morfin diperoleh dari opium berasal dari getah kering tanaman
tadi
39.
Tripirolidin HCL
a. Turunan propilamin
b. Isomer e lebih aktif daripada isomer z sebagai antagonis H1
c. Penentu aktivitasnya adalah isomer geometric dari gugus
pirolidinometil yakni trans terhadap guapiridin
d. Turunan propilamin tidak jenuh
40.
Antihistamin dari fenotiazin
a. Prometazin HCl
b. Trimetazin tartrat
c. Medilasin HCl
41.
Karakteristik analgetik narkotik
42.
43.