Hidrologi Terapan s1, Sesi 2, 2014
Hidrologi Terapan s1, Sesi 2, 2014
HIDROLOGI SESI2
0leh : Sri Eko Wahyuni
Pokok
Bahasan
Estimasi
Waktu
Referensi
2.
- Pengertian
2 x 50
Buku a, b,
c, d, e dan
f
Mahasiswa
dapat menjelas
kan tentang :
-Pengertian
DAS & batas.
-Presipitasi
DAERAH
ALIRAN
SUNGAI
:
DAS : DAERAH YG DIBATASI OLEH
PUNGGUNG BUKIT/
GUNUNG DI MANA AIR HUJAN
MENGALIR KE
DALAM SUNGAI UTAMA, KEMUDIAN
MERESAP/
MENGALIR MELALUI
SUNGAI/ANAK SUNGAI
DISEBUT JUGA
WATERSHED ATAU BASIN.
DPS (DAERAH PENGALIRAN SUNGAI)
DEPARTEMEN
PU.
UNTUK
DAS KECIL
YANG TERLETAK DIHULU
DAS (DAERAH ALIRAN SUNGAI)
DEPT.
SUNGAI
DISEBUT STREAM WATERSHED,
PERTANIAN.
BERCABANG
HAL TSB.
MUDAHDILAKUKAN
UNTUK SUNGAI
BAGIAN HULU
* HARUS
RE-CHECK.
SEDIKIT SULIT UNTUK SUNGAI BAGIAN HILIR.
Kranggan
A
DAS
PROGO
A
Bantar
Titik
terting
gi
Batas DAS
Potongan A-B
MA DAS
SUAI DENGAN NAMA SUNGAI ybs. DAN DIBATA
EH TITIK KONTROL (misal STA. HIDROMETRI).
KA ADA TITIK KONTROL PENTING, NAMA DAS
TANDAI DENGAN NAMA TITIK KONTROL.
TITIK KONTROL LAIN DI SEBELAH
HULU DISEBUT SUB DAS
DAS
TUNGGAL
DAS
GANDA
Laut
PRESIPITASI
Peristiwa jatuhnya cairan atmosfir ke
permukaan bumi yang berupa : hujan,
hujan es, salju, kabut, embun.
Sumbangan paling besar untuk daerah
tropis adalah hujan sehingga hujan
presipitasi.
Faktor iklim yang berperan di dalam
menentukan karakteristik hidrologi suatu
daerah, diantaranya :
Jumlah dan distribusi hujan dalam
ruang
(mengukur hujan di beberapa lokasi)
& waktu
Angin,
temperatur dan salju cair.
(mengukur sepanjang waktu)
Kelembaban
pada evapotranspirasi.
dipelajari oleh
Uap di atmosfer.
Ada rintangan (gunung).
Faktor meteorologi (suhu, awan, kelembaba
Lokasi sehubungan dengan sistem sirkulasi.
BEBERAPA PENGERTIAN
TENTANG CURAH HUJAN :
Intensitas hujan adalah perbandingan
antara kedalaman hujan dengan
satuan durasi tertentu, misal
h
mm/hari,Intensitas
inchi /hari
Rumus :
hujan,
disebut
hyetograf.
Kondensasi hujan
DATA-DATA
Frontal
surface
bergerak di atas
Pemanasan yang tidak sama di
udara dingin
Ciri-ciri :
- Sore hari, intensitas bervariasi
- Durasi singkat
- Daerah sempit
- Intensitas sedang
- Durasi lama
- Daerah luas
Daerah
Bayangan
Hujan.
. HUJAN OROGRAFIK
(OROGRAPHIC PRESIPITATION).
Hujan yg dihasilkan dari udara lembab,
melintasi daerah
orografis (gunung, pegunungan, perbukitan
tinggi),
Padanaik
posisi lereng di mana arah angin
keatas,
terjadi kondensasi, terbetuk awan &
datang,
curah
hujan.
hujannya lebih banyak (lereng hujan)
dibandingkan pada
sisi lereng di mana anginnya pergi (daerah
bayangan
AWAN
hujan). Hujan yang terjadi merupakan
pemasok
air tanah,
HUJAN
DAERAH
danau & sungai. Tipe a & c banyak
terjadi di
BAYANGAN HUJAN
Indonesia.
UDARA
YANG
LENGAS
PEGUNUNGAN
HUJAN
BUATAN
TEKNOLOGI MODIFIKASI CUACA (TMC)
HUJAN
BUATAN MEMBUAT HUJAN DARI BIBIT
AWAN YANG
MEMILIKI KANDUNGAN AIR CUKUP
RENDAH V
(<
20 KNOT) GARAM DITEBAR
DENGAN
angin
FUNGSI TMC : MEMANFAATKAN AWAN
DENGAN
AGAR LEBIH
PESAWAT, MISAL : 10 TON UNTUK 1
CEPAT MENURUNKAN BUTIR AIR DENGAN
BULAN.
MENAMBAH
INTI KONDENSASI (GARAM DAPUR NaCL
ATAU CALCIUM
CLORIDA CaCL2) YANG MAMPU MENYERAP
UAP AIR KE
DI INGGRIS,
TMC PAKAI SINAR
LASER
BERKEKUATAN
AWAN MEMBENTUK
HUJAN
KETINGGIAN
TINGGI (PENGEMBUNAN
15.000AIR
M. DIBANTU LASER /
LASER ASSISTED WATER CONDENSATION).
PERENCANAAN JARINGAN
STASIUN HUJAN
Jumlah stasiun curah hujan banyak hasil
pengukuran lebih teliti, tetapi biaya yang
diperlukan untuk pengadaan peralatan, biaya
operasional, maintenance, filing data dll.
Jika jumlah stasiun hujan
menjadi mahal.
berbeda, maka
hujan rata-rata DAS juga akan
berbeda.
Misal :
Dari penelitian yang telah dilakukan pada 11
DAS di P. Jawa
(ada beberapa stasiun), jika jumlah stasiun
dikurangi, maka
: Selain
jumlah
Stasiun,
pola
Jadi
hujan
rata-rata
DAS akan
berbeda
(dinyatakan dalam
penyebaran
juga %
berpengaruh dalam
terhadap
jumlah
stasiun hujan
ketelitian
hujan
rata-rata
DAS. maksimum
Contoh :
Di DAS sungai Opak terdapat 17 stasiun
curah hujan.
Digunakan 5 stasiun dengan 4 pola yg
berbeda.
Dihitung penyimpangannya terhadap
hujan rata-rata yang dihitung dengan 17
stasiun, maka akan diperoleh hasil
pengukuran
hujan rata2
yg berbeda.
Jadi : Kerapatan
stasiun
& pola
penyebaran
harus diperhatikan.
DAS Sungai
Opak,
17 stasiun
hujan
2
km km
/Sta.,
sedangkan paling jarang di
2
900
/Sta.
2
Irian
:
10.549,5
km
. 1+Sta
Jumlah
stasiun
di
Jawa
Baliutk
sekitar
Daerah kering, kutub
150066% dari
10.000
km2.seluruh stasiun yang ada di
Indonesia, tentunya tidak lepas dari
konsentrasi penduduk.
n 1 n
_
:
Cv
2
1/ 2
100
_
Cv
N
p
= hujan
rata-rata sejumlah n stasiun.
n = jumlah stasiun hujan yg ada.
= standar deviasi ; p = hujan rerata tahunan.
v = kofisien variasi hujan ; E = % kesalahan yg diijink
= jumlah stasiun hujan yang optimal.
Contoh :
Suatu DAS mempunyai 3 stasiun hujan di mana
hujan rerata tahunan p adalah : 1800 mm,
2200mm dan 1300 mm. Tentukan jumlah
optimum stasiun hujan pada DAS tersebut jika
kesalahan yang diijinkan E = 10% !.
Penyelesaian
:
_
p 1800 2200 1300
p
1767 mm
n
3
p 2 1800 2 2200 2 1300 2
3.256.667
n
3
n p
p
n 1 n
2
1/ 2
Cv
Cv
N
25,4
10
1/ 2
3.256.667 1.767 2
449
2
dibutuhkan
6,46
7
7 stasiun hujan, jad
dapat
ditentukan jumlah stasiun dengan
ketelitian
tertentu dan pola penempatan
Square Grid Techniques.
stasiun curah
hujannya lebih
Joint
Mapping Techniquess (Solomon 67
jelas.
CARA KAGAN :
Jumlah simpul
segiTIGA yANg
berada dalam
DAS = jumlah
stasiun yang
dihitung.
Simpul tsb.
adalah lokasi
stasiun hujan.
PENGUKURAN HUJAN
PENGUKURAN HUJAN DILAKUKAN
DENGAN MENAMPUNG HUJAN YG
JATUH DI BEBERAPA TITIK YANG
SUDAH DITENTUKAN DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PENGUKUR
HUJAN.
HUJAN
YANG TERUKUR MEWAKILI
(0/nol).
Tidak ada hujan ditulis (-).
ALAT
ALAT UKUR
UKUR HUJAN
HUJAN BIASA
BIASA // AUHB
AUHB
CORONG
TABUNG SILINDER
BOTOL PENAMPUNG
1. ALAT
UKUR EMBER JUNGKIT
DATA-DATA
(TIPPING BUCKET GAUGE).
- Sangat sesuai untuk mengukur
intensitas hujan untuk waktu yang
pendekdari
(menit-an,
Terdiri
corong,jam-jam-an).
saringan, dua buah
alat tampung yang sekaligus sebagai
alat penimbang
dengan
masing-masing mempunyai alat
pembuang
serta peralatan untuk
data. pada corong, melewati
merekam
Air hujan jatuh
saringan yang kmd. akan ditampung
pada salah satu alat tampung sampai
setara
dengan
kedalaman
hujan
0,5 mm,
maka alat
tampung
tersebut
akan tumpah, terbuang melalui alat
kemudian
alat tampung yang lainnya
pembuang,
siap untuk
menampung air hujan.
Air hujan
Corong
Tipping
bucket
Saringan
Tipping bucket
DATA-DATA
penerima
ember
penerima
pena
pemberat
kertas pencatat
pena
Kertas
pencatat
3. ALAT UKUR
PEMBERAT
(WEIGHTING
TYPE GAUGE).
pelampung
sifon
2. ALAT UKUR
PENCATAT APUNG
(FLOAT RECORDING
GAUGE).
Hasil
pencatata
n hujan
otomatis
Sumbu X : waktu.
Sumbu Y : akumulasi kedalaman hujan dalam
mm.
Grafik merupakan akumulasi selama terjadi
hujan, jika
mendatar tidak ada hujan. Makin tajam
kemiringan
makin
Hujan harian
intensitas
TUGAS HIDROLOGI
1. Cari data hujan suatu DAS minimal
sepanjang 20 tahun yang mempunyai
minimal 3 buah stasiun curah hujan.
2. Jika ada data curah hujan yang hilang,
saudara harus melengkapinya dengan
metode yang sesuai.
3. Dari data curah hujan tersebut, saudara
diminta untuk meneliti apakah data curah
hujan tersebut konsisten ?. Lengkapi
dengan gambar dan faktor koreksinya !.
4. Setelah data konsisten, cari besarnya
curah hujan rata-rata DAS dengan
menggunakan metode Aljabar dan
metode Thiessen !.
5. Tugas kelompok, 10-15 orang.
6. Presentasi dilaksanakan pada sesi ke-4.
Batas
pembagian DAS
.
Batas Propinsi
Nomor DAS
ONTOH :
ada suatu DAS seluas 1500 km, tercatat data intensit
ujan rata-rata seluruh DAS selama 30 tahun sebesar
= 2000 mm/tahun. Debit aliran sungai rata2 Q = 20 m
tung berapa % besarnya curah hujan yang hilang tida
menjadi debit aliran !.
Penyelesaian :
6,3072 1011 mm 3
420,6mm / thn
8
2
15 10 mm
Q 2000 420,6
L
100% 78,98%
H
2000
2. Ketidakhadiran pengamat.
3. Kerusakan alat, dapat terakumulatif.
Kesalahan akibat angin :
- Butir hujan kecil kesalahannya > lebat.
- Kesalahan paling serius.