Anda di halaman 1dari 29

PENGATURAN FUNGSIONAL

TUBUH MANUSIA DAN


PENGATURAN LINGKUNGAN
DALAM
TUJUAN ILMU FAAL :
Untuk menjelaskan faktor-faktor fisika
dan kimia yang bertanggung jawab
terhadap asal usul, perkembangan dan
kemajuan dari kehidupan.
SEL SEBAGAI KESATUAN TUBUH YANG BAIK

Satuan dasar kehidupan tubuh adalah


sel, dan tiap organ merupakan kesatuan
dari berbagai sel yang berbeda-beda,

yang dihubungkan satu sama lain


oleh struktur penunjang interselular.
Walaupun banyak sel dalam tubuh
sering berbeda satu dengan yang
lain, tetapi mempunyai karakteristik
dasar tertentu yang mirip satu sama
lain. Misalnya, didalam seluruh sel
itu, oksigen bergabung dengan hasil
pemecahan karbohidrat, lemak atau
protein untuk melepaskan energi
yang dibutuhkan untuk fungsi sel.
Hampir semua sel juga mempunyai
kemampuan untuk bereproduksi.

CAIRAN EKSTRASELULAR LINGKUNGAN


DALAM
Kira-kira 56% tubuh manusia dewasa

terdiri dari cairan.


Walaupun sebagian besar cairan ini
terdapat didalam sel disebut sebagai
cairan intra selular dan kira-kira 1/3
terdapat diluar sel ekstra selular.
Jalan cairan ekstraselular terdapat ionion dan bahan makanan yang diperlukan
oleh
sel, dengan alasan ini cairan
ekstraselular
disebut sebagai
lingkungan dalam atau
milieuinterieur.

Perbedaan cairan ekstraselular


dan
intraselular
1. Cairan ekstraselular :
Mengandung sejumlah besar ion
natrium, klorida dan ion
bikarbonat,
ditambah bahan
makanan untuk sel
seperti
oksigen, glukosa, as.lemak,
dan as.amino. Cairan ekstraselular
juga mengandung CO2 yang
ditransport dari sel ke paru-paru
untuk
diekskresikan.

2. Cairan intraselular :
Mengandung sejumlah besar ion
kalium, magnesium dan ion fosfat
daripada ion natrium dan klorida yang
ditemukan dicairan ekstraselular.
MEKANISME HOMEOSTATIK DARI
SISTEM FUNGSIONAL UTAMA

HOMEOSTATIS
Istilah homeostatis dipergunakan
untuk
menjelaskan pengaturan
kondisi-kondisi
statis atau konstan
dalam lingkungan
dalam.

Sistem transpor cairan ekstraselularsistem sirkulasi.


Cairan ekstrselular diangkut
melalui seluruh bagian tubuh
dalam 2
tahap:
1. Tahap pertama meliputi gerakan
darah
mengitari sistem sirkulasi
secara
berulang-ulang.
2. Tahap kedua pergerakan cairan
antara
kapiler darah dan sel.
sewaktu darah melewati kapiler,
pertukaran cairan ekstraselular yang
berlangsung terus menerus juga
terjadi antara

plasma yang merupakan bagian dari


darah dengan cairan intraselular.
Proses difusi antara darah dan
ruangan
jaringan terjadi karena
gerakan kinetik molekul-molekul yang
terdapat baik
didalam plasma
maupun cairan interstisial. Yaitu
cairan dan molekul yang
terlarut didalamnya terus menerus
bergerak dan melenting kesemua arah
didalam cairan itu sendiri dan juga
melalui pori-pori dan ruang jaringan.

ASAL MULA BAHAN MAKANAN DALAM


CAIRAN EKSTRASELULAR

A. Sistem Respirasi
Setiap kalio darah mengalir melewati
tubuh, darah juga melewati paru.
Darah tersebut akan mengambil
oksigen dalam
alveoli, jadi
memperoleh oksigen yang
dibutuhkan oleh sel. Tebal membran
antara alveoli dan lumen kapiler paru
hanya sebesar 0,2 sampai 2,0
mikrometer dan dengan bantuan
gerakan molekular.

Oksigen akan berdifusi melalui


membran
ini masuk kedalam darah
dengan cara yang sama dengan difusi
air dan ion melalui jaringan kapiler.
B. Traktus Gastrointenstinal
Berbagai bahan makanan yang
terlarut meliputi karbohidrat,
as.lemak, dan as- amino akan
diabsorpsi dari makanan yang telah
dicernakan dan masuk
kedalam
cairan ekstraselular.

C. HATI DAN ORGAN LAIN YANG


MELAKUKAN FUNGSI METABOLIK
PRIMER
Bahan-bahan yang diabsorpsi dari
traktus gastrointestinal tidak seluruhnya
dapat dipergunakan oleh sel dalam
bentuk sewaktu diabsorpsi. Hati
mengubah susunan kimia sebagian
besar
bahan-bahan ini menjadi
bentuk yang lebih dapat dipergunakan,
dan jaringan tubuh lain misalnya sel-sel
lemak, mukosa gastrointestinal, ginjal
dan kelenjar endokrin akan membantu

Mengubah bahan-bahan yang telah


diabsorpsi tadi atau menyimpan bahanbahan tersebut sampai dibutuhkan.
D. SISTEM MUSKULOSKELETAL
Bila tidak karena sistem ini, tubuh tidak
dapat bergerak menuju ketempat yang
sesuai dengan waktu yang sesuai untuk
memperoleh makanan yang dibutuhkan
untuk nutrisi. Sistem muskuloskeletal
juga mengadakan gerakan untuk
melindungi diri terhadap lingkungan
sekitarnya, sebab tanpa gerakan ini maka
seluruh tubuh, dan semua proses
homeostatik dapat rusak.

PEMBUANGAN HASIL AKHIR


METABOLISME
Pembuangan karbondioksida oleh paru,
pada saat darah mengambil oksigen dari
paru, maka karbondioksida akan
dilepaskan dan masuk kedalam alveoli,
dan pergerakan udara masuk dan keluar
alveoli sewaktu respirasi akan
mengangkut karbondioksida keluar
athosfer. Karbondioksida merupakan hasil
akhir metabolisme yang paling banyak.
Ginjal. Disamping karbondioksida, aliran
darah yang melalui ginjal akan
memindahkan sebagian besar bahan lain
dari plasma yang tak dibutuhkan oleh sel.

Bahan-bahan ini terutama meliputi


berbagai hasil metabolisme. Misalnya
urea dan as.urat. Juga termasuk
kelebihan ion-ion dan air yang berasal
dari bahan makanan yang mungkin
terkumpul dicairan ekstraselular. Ginjal
melakukan fungsinya dengan cara :
Menyaring sebagian besar plasma yang
melalui glomeruli masuk kedalam tubulus
dan kemudiam mereabsorpsi bahanbahan yang dibutuhkan oleh tubuh ini
kedalam darah, seperti glukosa,
as.amino, jumlah air yang cukup dan
banyak ion-ion yang lain.

Sebagian besar bahan-bahan yang tidak


dibutuhkan tubuh, khususnya hasil akhir
metabolisme, seperti urba, sedikit sekali
direarbsorpsi dan bahan-bahan ini
sebaliknya akan melewati tubulus renalis
dan dikeluarkan bersama air seni.
PENGATURAN FUNGSI TUBUH
A. Sistem saraf
Sistem saraf terdiri dari 3 bagian pokok :
1. Bagian Sensoris
2. Sistem saraf pusat (bagian pemersatu)
3. Bagian Motorik

Reseptor sensoris dipakai untuk


mengetahui keadaan tubuh atau keadaan
lingkungan. Misalnya resptor-reseptor
yang terletak dimana saja pada kulit akan
memberitahukan setiap kali sebuah
benda disentuhkan pada setiap titik kulit
tubuh manapun. Contoh lain organ
sensoris adalah mata dan telinga. Sistem
saraf pusat terdiri atas otak dan medula
spinalis. Sebagian besar sistem saraf
disebut sebagai sistem otonomik. Sistem
otonom bekerja setengah sadar dan
mengatur fungsi organ internal, termasuk
besarnya kerja pompa jantung
pergerakan traktus gastrointestinal dan
sekresi kelenjar.

B. Pengaturan Sistem Hormonal


Didalam tubuh terdapat delapan
kelenjar endokrin utama yang
menyekresi bahanbahan kimia yang
disebut hormon. Hormon-hormon ini
diangkut dalam cairan ekstraselular
menuju keseluruh
bagian tubuh
untuk mengatur fungsi sel.
Sistem saraf terutama mengatur
aktivitas
otot dan sekresi dari tubuh,
sedangkan sistem hormonal terus
mengatur fungsi metabolisme.

REPRODUKSI
Ada kalanya reproduksi tidak
dipertimbangkan sebagai fungsi
homestatik. Akan tetapi, reproduksi
akan membantu mempertahankan
kondisi yang statis dengan
menghasilkan generasi baru
menggantikan tempat orang yang
sudah meninggal.

SISTEM PENGATURAN TUBUH


Contoh-contoh mekanisme pengaturan
1. Pengaturan konsentrasi oksigen dan
karbondioksida dalam cairan
ekstraselular. Pengaturan ini terutama
bergantung pada sifat-sifat kimia
hemoglobin. Dimana hemoglobin yang
terdapat dalam sel darah merah
berikatan dengan oksigen sewaktu
melalui paru. Kemudian oksigen akan
dilepaskan kejaringan yang kadar
oksigennya rendah.

Pengaturan karbondioksida didalam


cairan ekstraselular dengan cara cukup
berbeda. Karbondioksida sebagai
produk akhir metabolisme akan
ditumpuk dicairan jaringan yang akan
merangsang pusat respirasi sehingga
orang tersebut akan bernafas cepat dan
dalam sehingga meningkatkan ekspirasi
karbondioksida.
2. Pengaturan Tekanan Arteri
Beberapa sistem membantu pengaturan
tekanan arteri salah satunya sistem
baroreseptor yang terdapat di bifukarsi
arteri karotis yang terletak dileher
demikian juga arkus aorta.

Bila tekanan arteri meningkat maka


baroreseptor akan mengalirkan
impuls kemedula otak yang akan
menurunkan impuls saraf simpatis
sehingga akan menurunkan denyut
jantung dan pembuluh darah.
Sebaliknya penurunan tekanan
darah akan mengakibatkan pusat
vasomotor meningkat sehingga
tekanan arteri menjadi normal.

BATAS NORMAL KOMPONEN CAIRAN


EKSTRSELULAR YANG PENTING
Nilai
normal

Batas nilai
normal

Perkiraan
batas
nonletal

unit

OKSIGEN

40

35-45

10-1000

mmHg

KARBONDIOKSIDA

40

35-45

5-80

mmHg

ION NATRIUM

142

138-146

115-175

mmol/L

ION KALIUM

4,2

3,8-5,0

1,5-9,0

mmol/L

ION KALSIUM

1,2

1,0-1,4

0,5-2,0

mmol/L

ION KLORIDA

108

103-112

70-130

mmol/L

ION BIKARBONAT

28

24-32

8-45

mmol/L

GLUKOSA

85

75-95

20-1500

mmol/dL

65-110
(18,3-43,3)

F (C)

6,9-8,0

PH

TEMPERATUR TUBUH 98,4 (37,0) 98-98,9 (37,0)


ASAM BASAH

7,4

7,3-7,5

Perhatikan betapa sempitnya batas nilai


normal diatas. Nilai diluar batas nilai ini
akan menyebabkan penyakit. Misalnya
kenaikan suhu tubuh hanya sebesar 10
sampai 12F (6 sampai 7C) diatas nilai
normal dapat menimbulkan lingkaran
setan peningkatan metabolisme sel yang
akhirnya merusak sel. Contoh lain jika
kadar kalium turun sampai kurang 1/3
normal akan menyebabkan kelumpuhan
kebalikannya jika kadar kalium
meningkat 2x normal otot jantung akan
tertekan. Demikian juga bila ion kalsium
turun dibawah kadar normal maka
akan terjadi kontraksi tetani pada otot.

SIFAT DASAR UMPAN BALIK NEGATIF


DARI SEBAGIAN BESAR SISTEM
PENGATUR
Sebagian besar sistem pengaturan dalam
tubuh bekerja melalui suatu proses
umpan balik negatif. Sepeti misalnya
pengaturan kadar karbondioksida dalam
cairan ekstraselular dimana akan terjadi
ventilasi paru yang meningkat, jika
terjadi peningkatan karbondioksida
dicairan ekstraselular keuntungan
sebuah pengaturan, dapat kita rasakan
misalnya : jika kita mentranfusikan darah
kepada seorang yang pengaturan
baroreseptornya tidak berfungsi.

Maka akan terjadi peningkatan


tekanan arteri dari nilai normal 100
mmhg menjadi 175 mmhg. Beda jika
seseorang sistem baroreseptornya
bekerja baik peningkatan hanya
sebesar 25 mmhg menjadi 125
mmhg.

UMPAN BALIK POSITIF SERINGKALI


MENIMBULKAN LINGKARAN SETAN
DAN KEMATIAN
Mengapa pada dasarnya semua
pengaturan dalam tubuh lebih banyak
dikerjakan umpan balik negatif ?
Karena sifat dasar umpan balik positif
tidak akan mengarah pada keadaan
stabil. Seperti contoh berikut ini :

5
kembali ke normal

4
3

perdarahan 1 liter

perdarahan 2 liter

1
kematian

0 1
Jam

Gambar diatas menunjukkan jika


seseorang mengalami pendarahan dua
liter, penurunan jumlah darah tubuh
aliran darah kejantung dan tekanan arteri
denyut jantung turun kematian.
Jika seseorang mengalami pendarahan
1 liter maka umpan balik akan
meningkatkan curah jantung dan tekanan
arteri sehingga kembali normal.
Umpan balik positif kadang kala dapat
berguna. Misalnya pembekuan darah
akibat robekan pembuluh darah yang
akan mengaktifkan enzim-enzim yang
disebut faktor pembekuan sampai
robekan tetutup.

Tapi jika faktor pembekuan ini terjadi


berlebihan akan merugikan karena
menyebabkan sumbatan pembuluh
darah terutama jantung.
Contoh lain pada proses persalinan
dimana kontraksi uterus akan
menyebabkan kepala bayi turun dan
servik makin membuka.

BEBERAPA TIPE SISTEM PENGATURAN


YANG LEBIH KOMPLEKS SISTEM
PENGATURAN ADAPTASI
Contoh sistem adaptasi ini adalah
beberapa pergerakan tubuh yang begitu
cepat yang dikontrol oleh otak dengan
sistem Feed-foward control menimbulkan
kontraksi yang diinginkan. Dengan
memberitahukan otak tentang gerakan
yang telah dilakukan apakah telah sesuai
seperti yang dibayangkan melalui sinyal
saraf sensoris. Jika ada yang salah maka
otak akan mengoreksi sinyal Feed forward
pada gerak berikutnya yang diperlukan,
Keadaan ini disebut pengaturan adaptasi.

Anda mungkin juga menyukai