Inisial
: Tn. GM (L / P)
2.
Umur
: 19 Tahun
3.
Pendidikan
: SLTP
4.
Pekerjaan
: Tidak bekerja
5.
Informan
6.
Status perkawinan
: Belum menikah
7.
No.RMK
: 01-52-54
8.
B. ALASAN MASUK
Mengamuk tanpa sebab saat di rumah.
C. KELUHAN/KEADAAN PASIEN SAAT INI
Subjektif:
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dengan perasaan pasien saat ini. Pasien mengatakan
terkadang masih sering mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk marah-marah dan
memukul orang lain. Pasien mengatakan saat ini tidak ada mendengar bisikan-bisikan tersebut.
Pasien tidak ada melihat bayangan.
Objektif:
Pasien tampak sehat, tenang dan sadar. Pasien mampu menjawab dan membalas sapaan
perawat. Pasien mampu berkomunikasi dengan baik. Kontak mata baik (+), dapat dipertahankan.
Pasien menerima kehadiran perawat, kooperatif. Pasien menggunakan baju seragam RSJD
Sambang Lihum, pasien tampak rapi, bersih.
D. FAKTOR PRESIPITASI
Allo anamnesa: Ibu dan kakak pasien
Dua hari SMRS pasien ada mengamuk, pasien mengamuk dengan menghamburkan barang,
dan mencoba mengancam orang-orang disekitar. Pasien ada juga membenturkan diri sendiri.
Pasien tidak pernah menceritakan masalahnya. Ibu pasien mulai merasa 5 bulan terakhir ini
sering melamun. Pasien kadang-kadang terlihat bicara sendiri. Pasien juga pernah mengamuk
sejak 3 bulan yang lalu. Pasien mengamuk seperti menyakiti dirinya sendiri, tetapi tidak ada niat
mengganggu orang lain. Pasien sehari-hari bekerja sebagai buruh angkut air mineral. Pasien
masih bisa bekerja dan beraktivitas seperti biasa. Ibu pasien mengaku anaknya seperti ada yang
membicarakannya seperti membilangnya orang gila. Ibu pasien merasa pasien tidak punya
masalah tetapi hanya merasa pasien dibicarakan orang lain. Pasien mulai terlihat mengamuk.
Dulu pernah bekerja di pencucian motor, tetapi berhenti tanpa sebab. Lalu pasien mulai
merenung karena tidak punya uang. Pasien juga terkadang memikirkan ekonominya, karena
ibunya tidak bekerja. Ibu pasien mengaku, waktu pasien kecil sangat sering berkelahi dan punya
banyak teman. Pasien berhenti sekolah saat kelas 2 SLTP karena pindah sekolah dan sering
berkelahi. Dua bulan ini pasien tidak mau sholat dan puasa. Pasien tidak pernah dibawa berobat.
Auto anamnesis:
Pasien mengaku satu tahun yang lalu ada mempunyai ilmu kuat (dengan cara memasukkan
bulu kijang putih) gunanya agar pasien kuat. Pasien mengaku kalau dipukul tidak sakit dan kalau
disayat berdarah tapi tidak merasa sakit. Sejak saat itu pasien pasien ada mendengar bisikanbisikan, kadang-kadang bisikan menyuruh marah-marah. Pasien mengaku sekarang tidak lagi
memiliki ilmu, karena sudah dibuang (diubah). Pasien mengaku sadar kalau mengamuk. Pasien
mengaku merasa kecewa kepada orang yang pertama kali memasukkan ilmu tadi. Pasien
mengaku takut ada orang yang dendam kepadanya saat kejadian dia dulu. Pasien merasa setelah
diberi kajian pasien melihat orang seperti marah kepada pasien. Hingga saat ini, terkadang pasien
masih mendengar bisikan-bisikan yang menyuruhnya untuk marah-marah dan memukul orang
lain.
E. FAKTOR PREDISPOSISI
1.
2.
Pengobatan sebelumnya
Berhasil
Kurang berhasil
3.
Trauma
Pelaku/Usia
Korban/Usia
Aniaya fisik
Tn. GM
13
Tn. GM
Ya
17
Tidak
Tidak berhasil
Saksi/Usia
Aniaya seksual
Penolakan
Kekerasan dalam keluarga
Tindakan kriminal
Jelaskan No. 1, 2, 3
Ibu pasien mengaku, waktu pasien remaja (SLTP) sangat sering berkelahi dan punya
banyak teman.
Ketika dewasa umur 17 tahun klien pernah menjadi korban aniaya, dipukul oleh
teman-teman di kampungnya. Klien dipukuli hingga berdarah, karena masalah saling
mengejek.
Masalah keperawatan:
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan proses keluarga
Respon pasca trauma
Resiko perilaku kekerasan
Berduka disfungsional
4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Ya
Tidak
Masalah Keperawatan :
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Gangguan proses keluarga
Respon pasca trauma
F. PEMERIKSAAN FISIK
1.
Tanda vital
2.
Ukur
: TB : 167 cm; BB : 53 Kg
3.
Keluhan fisik
Jelaskan
Ya
Tidak
1.
3.
Pasien tidak ada keluhan fisik. Namun, tampak membrane mukosa oral pasien kering.
Masalah Keperawatan :
tubuh
Gangguan nutrisi > dari kebutuhan
tubuh
Gangguan menelan
G. PSIKOSOSIAL
1.
Genogram
jaringan
gangguan eliminasi feses
gangguan eliminasi urin
perubahan
membrane
mukosa oral
Keterangan:
: laki-laki
: perempuan
: meninggal
: meninggal
: pasien
: tinggal serumah
Jelaskan
Pasien merupakan anak tunggal dari suami ke 2. 1 tahun yang lalu ayahnya meninggal
dunia. Pasien tinggal serumah dengan ibunya. Tante dari pasien saudara ibu kandung pasien
menederita gangguan jiwa yang sama seperti pasien.
Masalah Keperawatan :
Koping keluarga tidak efektif : ketidakmampuan
Koping keluarga tidak efektif : penurunan
Koping keluarga : potensial pertumbuhan
2.
Konsep diri
a Gambaran diri : pasien menyukai seluruh anggota tubuh pasien..
b Identitas: pasien berjenis kelamin laki-laki berusia 19 tahun dan belum menikah.
Pendidikan terakhir pasien kelas 2 SLTP dan tidak memiliki pekerjaan tetap.
c Peran : dalam keluarga, pasien seorang yang tidak bekerja dan tinggal dengan ibunya.
Pasien hanya kadang-kadang bekerja sebagai buruh angkut air mineral.
d Ideal diri : pasien mengatakan ingin menjadi anak yang berguna bagi ibunya
e Harga diri : pasien merasa kurang dapat membahagiakan ibunya karena belum
mempunyai pekerjaan yang tetap
Masalah Keperawatan :
3.
Hubungan Sosial
Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat : pasien tidak pernah memiliki kegiatan
kelompok atau kegiatan sosial di masyarakat
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : pasien kurang berinteraksi dengan pasien
lain.
Masalah Keperawatan :
4.
Spiritual
a Nilai dan keyakinan : Pasien beragama islam
b Kegiatan ibadah
: Sebelum sakit: pasien rajin sholat, Saat sakit: pasien tidak pernah
Penggunaan pakaian
tidak sesuai
biasanya
Pasien berpakaian cukup rapi dan bersih, menggunakan seragam pasien. Rambut dan
kuku terpotong pendek
Masalah Keperawatan :
Defisit perawatan diri
2. Pembicaraan
Cepat
Keras
Gagap
Inkoheren
Apatis
Lambat
Membisu
Loghorea
Penjelasan
Echolalia
Pada saat wawancara pasien berbicara lancar, dapat dimengerti, jawaban sesuai terhadap
apa yang ditanyakan, mampu mengungkapkan perasaan. Pembicaraan Koheren dan relevan.
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas Motorik:
Lesu
Tegang
Gelisah
Agitasi
TIK
Grimasen
Tremor
Kompulsif
Penjelasan
Pada saat wawancara pasien bersikap kooperatif dan tenang. Pasien mampu beraktivitas rutin
di ruangan seperti makan, mandi, sikat gigi, dan membereskan tempat tidur secara mandiri.
Masalah Keperawatan :
Resiko cedera
Intoleransi aktivitas
4. Alam perasaaan
Sedih
Penjelasan
Ketakutan
Putus asa
Khawatir
Gembira berlebihan
Resiko cedera
Ansietas
Ketakutan
Ketidakberdayaan
Ketidakmampuan
Resiko membahayakan diri sendiri
5. Afek
Datar
Penjelasan
Tumpul
Labil
Tidak sesuai
Afek pasien sesuai dengan stimulus yang diberikan. Ekspresi sesuai dengan yang
dirasakannya. Emosi klien dalam keadaan stabil
Masalah Keperawatan :
Resiko cedera
Hambatan komunikasi
perubahan performa peran
Tidak kooperatif
Mudah tersinggung
Defensif
Curiga
Penjelasan
Isolasi sosial
Resiko perilaku kekerasan
Perubahan performa peran
7. Persepsi
Pendengaran
Penglihatan
Pengecapan
Penghidu
Penjelasan
Perabaan
Halusinasi pendengaran. Pasien mengaku mendengar bisikan yang menyuruh pasien untuk
mengamuk dan membunuh orang. Ketika bisikan datang pasien mencoba dengan membaca
zikir dan shalawat.
Masalah Keperawatan :
Gangguan sensoris / persepsi
8. Proses Pikir
sirkumtansial
tangensial
kehilangan asosiasi
flight of idea
blocking
pengulangan pembicaraan/persevarasi
Neologisme
Penjelasan
Pasien tidak mengalami gangguan dalam proses pikir. Pembicaraan pasien dapat
dipahami, runut, dan mampu memulai pembicaraan. Pasien juga mampu mengungkapkan apa
yang dirasakannya dengan baik
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir
9. Isi Pikir
Obsesi
Fobia
Hipokondria
depersonalisasi
pikiran magis
Agama
Somatik
Kebesaran
Curiga
nihilistic
sisip pikir
Siar pikir
Kontrol pikir
Waham
Penjelasan
sedasi
stupor
waktu
Penjelasan
tempat
orang
Kesadaran compos mentis. Pasien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat maupun
orang. Pasien mengetahui saat ini sedang berada di RSJ, pasien dapat membedakan antara siang,
malam maupun pagi, dan pasien dapat mengenal teman-temannya di dalam ruangan dan perawatperawatnya.
Masalah Keperawatan :
11. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
konfabulasi
Penjelasan
Pasien tidak memiliki gangguan memori baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Pasien dapat mengingat kejadian-kejadian yang pernah di alami pasien.
Masalah Keperawatan :
Gangguan proses pikir
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung
mudah beralih
Penjelasan
gangguan bermakna
Pasien tidak mengingkari penyakit yang dialaminya, pasien sadar akan sakit yang
dideritanya.
Masalah Keperawatan :
I.
1. Makan
Bantuan minimal
Penjelasan
Bantuan total
Bantual total
3. Mandi
Bantuan minimal
Penjelasan
Bantuan total
Bantual total
Bantual total
Pasien dapat minum obat mandiri dan teratur sesuai anjuran dengan pengawasan dan
arahan dari perawat
7. Pemeliharaan Kesehatan
Perawatan lanjutan
Ya
tidak
Perawatan pendukung
Ya
tidak
Penjelasan
Setelah pulang pasien memerlukan perawatan lanjutan yaitu minum obat secara teratur
sehingga diperlukan pengawas minum obat agar mengingatkan untuk minum obat dan
memastikan pasien sudah meminum obat sehingga tidak terjadi putus obat kembali. Perawatan
pendukung juga diperlukan agar pasien tidak mengalami putus obat dan kambuh lagi.
8. Kegiatan di dalam rumah
Mempersiapkan makanan
Ya
tidak
Ya
tidak
Mencuci pakaian
Ya
tidak
Pengaturan keuangan
Ya
tidak
Penjelasan
Ya
tidak
Transportasi
Ya
tidak
Lain-lain
Ya
tidak
Penjelasan :
Pasien dapat bepergian dan belanja secara mandiri ketika masih di rumah
Masalah Keperawatan :
J.
MEKANISME KOPING
Adaptif
Maladaptif
Minum alkohol
reaksi lambat/berlebih
Teknik relaksasi
bekerja berlebihan
Aktivitas konstruktif
menghindar
Olahraga
mencederai diri
Penjelasan
Pasien masih belum bisa menggunakan koping yang adaptif, berdasarkan rekam medik
saat pasien mengalami halusinasi reaksi pasien adalah mengamuk yang dapat mencederai dirinya
sendiri.
Masalah Keperawatan :
Pasien tampak tidak ada masalah dengan lingkungan dan orang sekitar di RSJ Sambang
Lihum. Pasien mampu berinteraksi dengan baik pada orang-orang di sekelilingnya.
Masalah dengan pendidikan, spesifik
Pasien hanya sekolah sampai kelas 2 SLTP.
Masalah dengan pekerjaan, spesifik
Pasien tidak memiliki pekerjaan tetap, pernah bekerja sebagai buruh angkut air mineral,
dan dulu pernah bekerja dipencucian motor, tetapi berhenti tanpa sebab.
Masalah dengan perumahan, spesifik
Pasien tinggal di martapura bersama ibunya.
Masalah ekonomi, spesifik
Keluarga pasien bermasalah dengan keuangan, hingga pasien pernah merenung karena
masalah keuangan, ibu pasien juga tidak bekerja.
Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik
Selama pasien sakit mendengar bisikan ketika di rumah, tidak pernah dibawa ke
puskesmas maupun tempat pelayanan kesehatan lain, hanya ibu pasien membawa pasien ke
dukun-dukun atau orang pintar yang ada di kampung pasien.
Masalah Keperawatan :
sistem pendukung
Faktor presipitasi
penyakit fisik
Koping
obat-obatan
Lainnya :
Pasien tidak mengetahui penyakit yang dialaminya secara rinci, faktor pencetus,
bagaimana koping yang adaptif, sistem pendukung, penyakit fisik yang mungkin terjadi dan obatobatan yang digunakan
Masalah Keperawatan :
Ketidakefektifan penatalaksanan program terapetik
Ketidakpatuhan
Defisit pengetahuan tentang penyakit