Anda di halaman 1dari 8

Mengevakuasi peran pelajar,

LKS

Mahasiswa dan tokoh masyarakat


Dalam perubahan politik dan ketatanegaraan
Indonesia

Kompetensi Inti
KI. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1
KI : Menghayati
dan
mengamalkan
perilaku
jujur,
disiplin,
2
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
KI
3

dunia.
: Memahami,

menerapkan,

menganalisis

pengetahuan

faktual,

konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang


ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan
pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai

dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah


KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan
Komptensi Dasar
1.1

Mengamalkan hikmah kemerdekaan sebagai tanda syukur kepada


Tuhan YME, dalam kegiatan membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara.

2.1

Meneladani perilaku kerja sama, tanggung jawab, cinta damai para


pejuang dalam mempertahankan kemerdekaan dan menunjukannya
dalam kehidupan sehari hari.

3.7

Mengevaluasi peran pelajar, mahasiswa dan tokoh masyarakat dalam


perubahan

politik

dan

ketatanegaraan

Indonesia

pada

masa

Reformasi
4.7

Menulis sejarah tentang peran pelajar, mahapeserta didik dan tokok


masyarakat dalam perubahan politik dan ketatanegaraan Indonesia
1. Petunjuk Belajar
a.) Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas
b.) Baca literatur yang anda bawa/buku siswa yang guru berikan
atau diperpustakaan untuk memperkuat pemahaman anda
c.) Kerjakan setiap langkah sesuai tugas yang diberikan, yaitu:
a. Bagi kelas menjadi 6 kelompok
b. Diskusikan dan presentasikan
d.) Konsultasikan dan diskusikan kepada guru jika menemui
kesulitan dalam mengerjakan tugas.
e.) Kumpulkan tugas sesuai jadwal yang disepakati.
2. Tujuan
Kognitif
a.
b.
c.
d.

Menjelaskan secara singkat konsep Reformasi


Mengetahui kronologi peristiwa Trisakti dan Semanggi
Memperkenalkan tokoh tokoh peristiwa reformasi
Menganalisis dampak reformasi terhadap perubahan
politik & ketatanegaraan.

3. Informasi
Reformasi

merupakan

suatu

gerakan

yang

menghendaki

adanya perubahan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan


bernegara kearah yang lebih baik dalam konteks ketatanegaraan.
Dengan demikian maka, bisa dikatakan bahwa adanya perubahan
kehidupan bangsa dan Negara dalam bidang sosial, ekonomi,
politik,

hukum

dan

budaya

yang

lebih

baik,

demokratis

berdasarkan prinsip kebebasan, persamaan, dan persaudaraan.


Munculnya gerakan reformasi sebagai pengejewantahan dari krisis
yang melanda berbagai sektor kehidupan di suatu Negara.

4. Tugas
Nama Kelompok :
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
..........................................................................................
BACA WACANA BERIKUT!
Rezim

Orde

Baru

(ORBA)

dibawah

kepemimpinan

Presiden

Soeharto yang berkuasa kurang lebih selama 32 tahun yang tidak


konsisten dan konsekuen dalam mengimplementasikan cita cita
Orde Baru. Dimana rezim Orde Baru mempunyai tekad untuk
menata kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Orde baru dalam konsep
tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
lebih menegaskan pada pelaksanaan pancasila dan UUD 1945
secara murni dan konsekuen. Akan tetapi, prospek dari cita cita
tersebut tak kunjung juga datang, sehingga melahirkan persoalan
persoalan ketidakadilan dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial
hukum dan budaya.
Salah satu faktor yang menyebabkan adanya reformasi pada tahun
1998 adalah faktor ekonomi. Adanya persoalan persoalan
ketidakadilan dalam kehidupan ekonomi. Adanya persoalan
persoalan

ketidakadilan

dalam

kehidupan

ekonomi.

Kondisi

ekonomi seperti apakah yang mendorong munculnya reformasi di


Indonesia pada tahun 1998? Jelaskan!
Jawab: ..........................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
Perhatikan gambar disamping!
Gambar

tersebut

gambar pelantikan

merupakan
B.J

Habibie

setelah pengunduran diri Presiden


Soeharto pada tanggal 21 Mei
1998.

Namun

pergantian

kepemimpinan Soeharto ke B.J


Habibie

tidak

diiringi

dengan

Jawab perubahan
: ..........................................................................................
adanya
rezim. Mengapa
......................................................................................................
disebut tidak adanya perubahan
......................................................................................................
rezim?
Jelaskan!
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................
......................................................................................................

Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun
1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan Wahid Hasyim dan
Solichah. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender
yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang
berarti ia lahir pada 4 Sya'ban 1359 Hijriah, sama dengan 7 September 1940.

Ia lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil. "Addakhil" berarti "Sang Penakluk".


Kata "Addakhil" tidak cukup dikenal dan diganti nama "Wahid", dan kemudian
lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur. "Gus" adalah panggilan kehormatan khas
pesantren kepada seorang anak kiai yang berati "abang" atau "mas".

Gus Dur adalah putra pertama dari enam bersaudara. Wahid lahir dalam
keluarga yang sangat terhormat dalam komunitas Muslim Jawa Timur.
Kakek dari ayahnya adalah K.H. Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama
(NU), sementara kakek dari pihak ibu, K.H. Bisri Syansuri, adalah pengajar
pesantren pertama yang mengajarkan kelas pada perempuan.Ayah Gus Dur,
K.H. Wahid Hasyim, terlibat dalam Gerakan Nasionalis dan menjadi Menteri
Agama tahun 1949. Ibunya, Ny. Hj. Sholehah, adalah putri pendiri Pondok
Pesantren Denanyar Jombang. Saudaranya adalah Salahuddin Wahid dan
Lily Wahid. Ia menikah dengan Sinta Nuriyah dan dikaruniai empat putri:
Alisa, Yenny, Anita, dan Inayah.
Gus Dur secara terbuka pernah menyatakan bahwa ia memiliki darah
Tionghoa. Abdurrahman Wahid mengaku bahwa ia adalah keturunan dari
Tan Kim Han yang menikah dengan Tan A Lok, saudara kandung Raden
Patah (Tan Eng Hwa), pendiri Kesultanan Demak.
Tan A Lok dan Tan Eng Hwa ini merupakan anak dari Putri Campa, puteri
Tiongkok yang merupakan selir Raden Brawijaya V. Tan Kim Han sendiri
kemudian berdasarkan penelitian seorang peneliti Perancis, Louis-Charles
Damais

diidentifikasikan

sebagai

Syekh

Abdul

Qodir

Al-Shini

yang

diketemukan makamnya di Trowulan.


Pada tahun 1944, Wahid pindah dari Jombang ke Jakarta, tempat ayahnya
terpilih menjadi Ketua pertama Partai Majelis Syuro Muslimin Indonesia
(Masyumi), sebuah organisasi yang berdiri dengan dukungan tentara
Jepang yang saat itu menduduki Indonesia. Setelah deklarasi kemerdekaan
Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, Gus Dur kembali ke Jombang dan tetap

berada di sana selama perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.


Pada akhir perang tahun 1949, Wahid pindah ke Jakarta dan ayahnya
ditunjuk sebagai Menteri Agama. Abdurrahman Wahid belajar di Jakarta,
masuk ke SD KRIS sebelum pindah ke SD Matraman Perwari. Wahid juga
diajarkan membaca buku non-Muslim, majalah, dan koran oleh ayahnya
untuk memperluas pengetahuannya. Gus Dur terus tinggal di Jakarta
dengan keluarganya meskipun ayahnya sudah tidak menjadi menteri agama
pada tahun 1952. Pada April 1953, ayah Wahid meninggal dunia akibat
kecelakaan mobil.
Pendidikan Wahid berlanjut dan pada tahun 1954, ia masuk ke Sekolah
Menengah Pertama. Pada tahun itu, ia tidak naik kelas. Ibunya lalu
mengirim Gus Dur ke Yogyakarta untuk meneruskan pendidikannya
dengan mengaji kepada KH. Ali Maksum di Pondok Pesantren Krapyak dan
belajar di SMP. Pada tahun 1957, setelah lulus dari SMP, Wahid pindah ke
Magelang untuk memulai Pendidikan Muslim di Pesantren Tegalrejo. Ia
mengembangkan

reputasi

sebagai

murid

berbakat,

menyelesaikan

pendidikan pesantren dalam waktu dua tahun (seharusnya empat tahun).


Pada tahun 1959, Wahid pindah ke Pesantren Tambakberas di Jombang. Di
sana, sementara melanjutkan pendidikannya sendiri, Abdurrahman Wahid
juga menerima pekerjaan pertamanya sebagai guru dan nantinya sebagai
kepala sekolah madrasah. Gus Dur juga dipekerjakan sebagai jurnalis
majalah seperti Horizon dan Majalah Budaya Jaya.
Sumber: www.wikipedia.com/abdurrahmanwahid

Gambar disamping merupakan


gambar antara
Abdurrahmanwahid Gus Dur &
Amien Rais pada sidang umum
MPR. Sedangkan wacana diatas
merupakan biografi
Abdurrahmanwahid. Jelaskan
peranan dari Abdurrahman Wahid
dalam pergerakan reformasi!
Jawab : ........................................................................................................

.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
KUNCI JAWABAN
1. Salah satu faktor yang menyebabkan adanya reformasi pada tahun 1998
adalah faktor ekonomi. Adanya persoalan persoalan ketidakadilan
dalam kehidupan ekonomi. Adanya persoalan persoalan ketidakadilan
dalam kehidupan ekonomi. Kondisi ekonomi seperti apakah yang
mendorong munculnya reformasi di Indonesia pada tahun 1998?
Jelaskan!
Jawab:
a. Monopoli sumber ekonomi oleh kelompok tertentu
b. Konglomerasi
c. Ketidakmampuan menghapus kemiskinan
d. Utang Luar negeri
e. Adanya kolusi & Korupsi serta tingginya kredit macet
SKOR : 35
2. Gambar

tersebut

merupakan

gambar

pelantikan

B.J

Habibie

setelah

pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998. Namun


pergantian kepemimpinan Soeharto ke B.J Habibie tidak diiringi dengan
adanya perubahan rezim. Mengapa disebut tidak adanya perubahan rezim?
Jelaskan!

Jawab:

Karena tidak diiringi dengan pergantian anggota kabinet, gubernur,


birokrasi sipil, komposisi anggota DPR/MPR
SKOR : 30

3. Jelaskan peranan dari Abdurrahman Wahid dalam pergerakan


reformasi!
Jawab :
1. Juli 1997 Gus dur didorong untuk melakukan reformasi dengan
Megawati dan Amien Rais.
2. Mei 1998, Gus dur dan delapan orang lainnya dari komunitas muslim
dipanggil untuk bergabung dengan komite reformasi namun menolak
3. Juni 1998 Banyak orang dari NU mendesak Gus Dur untuk
mendirikan partai politik
4. Juli 1998 Gus dur menanggapi partai politik tersebut dan mendirikan
partai baru yakni PKB
5. November 1998 di Ciganjur Gus Dur bersama Megawati, Amien dan
Sultan Hamengkubuwono X berkomitmen untuk reformasi
6. Februari 1999 Gud Dur sebagai kandidat pemilihan presiden.

Jumlah Skor diperoleh


Jumlah Skor diterima

X100

Anda mungkin juga menyukai